Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KABUPATEN BOJONEGORO Endang Siswati; Diah Tri Hermawati
Jurnal Ilmiah Sosio Agribis Vol 18, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Sosio Agribis Vol 18 No 2
Publisher : Study Program of Agribusiness, Faculty of Agriculture, University of Wijaya Kusuma Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.544 KB) | DOI: 10.30742/jisa1822018531

Abstract

ABSTRAKAnalisis Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Bojonegoro 2018 dengan tujuan (1) mengetahui capaian komponen IPM Kabupaten Bojonegoro, (2) mengetahui keterbandingan angka Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bojonegoro dengan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam analisis IPM tersebut adalah IPM dihitung sebagai rata-rata geometrik dari indeks kesehatan, pendidikan, dan pengeluaran. Dalam menghitung IPM, diperlukan nilai minimum dan maksimum untuk masing-masing indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Capaian IPM Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2016 adalah 66,73 dan pada tahun 2017 sebesar 67,28 naik sebesar 0,23 point. Nilai IPM Kabupaten Bojonegoro bila menurut UNDP termasuk kedalam tingkat pembangunan “sedang”. Dengan nilai tersebut IPM Kabupaten Bojonegoro berada pada peringkat ke-26 dari 38 kabupaten/kota se Jawa Timur, dan posisi ini tidak berubah dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2017 terjadi peningkatan pada seluruh indikator penyusun IPM. Indeks kesehatan yang diwakili dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat naik yang ditunjukkan dengan meningkatnya angka harapan hidup (AHH) menjadi 70,83 tahun dibandingkan tahun sebelumnya masih sebesar 70,67 tahun. Selanjutnya Indeks pendidikan yang diwakli oleh dimensi naik dengan meningkatnya angka harapan lama sekolah (HLS) menjadi 12,34 tahun, dan rata-rata lama sekolah (RLS) menjadi 6,71 tahun dibandingkan tahun 2016. Indeks daya beli yang diwakili oleh dimensi pengeluaran juga naik yang ditunjukkan dengan meningkatnya pengeluaran per kapita per tahun menjadi 9,420 juta rupiah pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 9,553 juta rupiah per kapita penduduk per tahun.Kata Kunci: Analisis, Indeks, Manusia.
ANALISIS SEKTOR PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN SEBAGAI SEKTOR POTENSIAL YANG BERKELANJUTAN DI KABUPATEN BANYUWANGI Rikardus Syukur; Markus Patiung; Diah Tri Hermawati
Jurnal Ilmiah Sosio Agribis Vol 21, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Sosio Agribis Vol 21 No 1
Publisher : Study Program of Agribusiness, Faculty of Agriculture, University of Wijaya Kusuma Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.868 KB) | DOI: 10.30742/jisa21120211349

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dengan judul Analisis sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebagai sektor potensial yang berkelanjutan di Kabupaten Banyuwani. Tujuan penelitian adalah (1) untuk menganalisi apakah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Banyuwangi dapat mencukupi kebutuhan perekonomian sehingga dapat mensejahterakan rakyat Kabupaten Banyuwangi. (2) untuk menganalisis sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Banyuwangi sebagai sektor berkelanjutan atau tidak. Metode yang digunakan adalah metode LQ, DLQ, dan Tipologi Klassen. Hasil dari penelitian adalah Berdasarkan hasil analisis LQ sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (agribisnis) Kabupaten Banyuwangi dari tahun 2015-2019 merupakan  sektor basis/potensial dengan nilai LQ sebesar 2,63, artinya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan untuk Kabupaten Banyuwangi produksi dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Kabupaten Banyuwangi bahkan dapat di ekspor ke daerah lain atau ke mancanegara, serta dapat mensejahterakan rakyat Kabupaten Banyuwangi. Hasil persandingan  analisis LQ dan DLQ menunjukan bahwa nilai LQ sebesar 2,63 sedangkan DLQ dengan nilai sebesar 0,66, ini menunjukkan bahwa sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (agribisnis) di Kabupaten Banyuwangi dari tahun 2015-2019 sektor prospektif, artinya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan saat ini sebagai sektor basis dan akan berubah menjadi sektor non basis di masa yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Banyuwangi merupakan sektor berkelanjutan. Kata kunci : PDRB, Location Quotient (LQ), Dynamik Location Quotient (DLQ), Typologi Klassen.
AVERAGE TOTAL COST SEBAGAI PENENTU HARGA JUAL BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA VAR.AGGREGATUM) STUDI KASUS DI DESA JATRA TIMUR KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG Muhammad Ali Ali; Hary Sastrya Wanto; Diah Tri Hermawati
Jurnal Ilmiah Sosio Agribis Vol 21, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Sosio Agribis Vol 21 No 2
Publisher : Study Program of Agribusiness, Faculty of Agriculture, University of Wijaya Kusuma Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.787 KB) | DOI: 10.30742/jisa.v21i2.1355

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harga pokok penjualan bawang merah di Desa Jatra Timur Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang. Faktor-faktor produksi yang mempengaruhi hasil produk diteliti pada penelitian ini adalah luas lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 40 orang pelaku usaha tani  di Desa Jatra Timur Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang, yang dipilih menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa harga pokok penjualan bawang merah di  Desa Jatra Timur Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang sebesar Rp. 2.436,816 /kg. Selain itu, Keuntungan usahatani bawang merah di Desa Jatra Timur Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang secara simultan dipengaruhi oleh biaya produksi, produksi dan harga pada tingkat kepercayaan 95%. Secara parsial keuntungan bawang merah di Desa Jatra Timur Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang dipengaruhi oleh biaya produksi dan produksi pada tingkat kepercayaan 95%. Kata kunci :     Biaya Produksi, Harga, Produksi
Strategi Pengembangan Usaha Jamur Tiram Putih di Desa Wadungasih Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo Reni Rachmawati; Nugrahini Susantinah Wisnujati; Diah Tri Hermawati
Jurnal Ilmiah Sosio Agribis Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Sosio Agribis Vol 22 No 1
Publisher : Study Program of Agribusiness, Faculty of Agriculture, University of Wijaya Kusuma Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/jisa22120221996

Abstract

The purpose of this study was to analyze internal factors (strengths and weaknesses) and external factors (opportunities and threats) as well as to analyze the strategy of developing oyster mushroom business in Wadungasih village, Buduran district, Sidoarjo regency. The research method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach. The data analysis method uses SWOT analysis by identifying the evaluation of internal factors (IFE) and identification of external factor evaluations (EFE), then determining the right strategy through the SWOT matrix. From the results of the study, it was found that the internal factors in the development of the oyster mushroom business are having a permanent consumer market, there are main distributors, competitive prices, quality and nutritious products, being able to produce and process their own products, daily harvests, the amount of production that has not been able to meet demand, unattractive packaging, the product does not last long. On external factors, there are vegetarian consumers followed by high purchasing power, the need for raw materials for oyster mushrooms in various culinary varieties, demand for oyster mushrooms directed at education, baglog waste that can be recycled. climatic and weather factors, threats of pests and diseases on oyster mushrooms, price increases for shipping services, local government policies on oyster mushroom farmers. The strategy for developing the oyster mushroom business is in quadrant I so that the right SO strategy to be implemented can be done with the high consumption of mushroom raw materials and a wide variety of culinary opportunities to be one of the market opportunities by using them as regular consumers. consistent in retaining consumers, improving the image of good service to consumers, innovating products.Keywords: Mushrooms, Development Strategy, SWOT.
ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN BUAH JERUK DI PASAR KEPUTRAN UTARA, SURABAYA Catur Sugeng Priyambodo; Hary Sastryawanto; Diah Tri Hermawati
Jurnal Ilmiah Sosio Agribis Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Sosio Agribis Vol 19 No 1
Publisher : Study Program of Agribusiness, Faculty of Agriculture, University of Wijaya Kusuma Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPreferensi adalah pilihan suka atau tidak suka dari atribut buah jeruk yang tersedia di pasar. Atribut-atribut ini adalah fitur atau peralatan yang melekat pada jeruk yang mencerminkan sifat jeruk. Padahal jeruk bukanlah bahan utama bagi masyarakat Indonesia. Namun, jeruk memiliki kontribusi yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Buah jeruk memiliki karakteristik berbeda, mulai dari rasa, warna kulit buah, ukuran buah, dan jenis buah. Sehingga memudahkan konsumen untuk membuat preferensi mereka pada atribut buah jeruk yang tersedia di pasar Keputran Utara Surabaya.Tujuan penelitian ini: (1) Untuk mengetahui hubungan antara atribut buah jeruk dengan konsumsi buah jeruk di pasar Keputran Utara Surabaya. (2) Untuk mengetahui atribut buah jeruk yang merupakan preferensi atau preferensi konsumen di pasar Keputran Utara Surabaya. (3) Untuk mengetahui atribut yang paling dipertimbangkan oleh konsumen dalam keputusan untuk membeli buah jeruk di pasar Keputran Utara Surabaya.Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja atau sengaja dengan menentukan pasar Keputran Utara Surabaya, yang merupakan salah satu pasar terbesar di kota Surabaya. Responden ditentukan dengan metode accidential sampling atau accidental sampling, yaitu 30 responden. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis multiberibute fishbein dan metode analisis chi-square.Faktor lain yang menjadi dasar pemikiran dalam penelitian ini adalah dalam mengkonsumsi suatu barang, dalam hal ini buah jeruk yang sering dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi konsumen serta karakteristik dari konsumen itu sendiri. Sehingga peneliti ingin mengetahui apa saja preferensi konsumen dalam membeli buah jeruk di pasar modern Keputran Utara Surabaya dan mencari tahu apakah ada hubungan antara konsumen dan atribut buah jeruk di pasar Keputran Utara Surabaya.Kata kunci: Preferensi, Atribut, Buah Jeruk, Analisis Fishbein Multi-atribut,Analisis Chi-Square.
PEMBERDAYAAN IBU-IBU KADER SURABAYA HEBAT DALAM BUDIDAYA DAN PENGELOLAHAN TOGA Ristani Widya Inti; Dwie Retna Suryaningsih; Diah Tri Hermawati; Endang Siswati; Jajuk Herawati; Fahmi Romadhani Winarto
Indonesian Journal of Engagement, Community Services, Empowerment and Development Vol. 3 No. 2 (2023): Indonesian Journal of Engagement, Community Services, Empowerment and Developme
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community empowerment is a process to strengthen community independence in overcoming the problems faced. The Surabaya City Government, through the health Office, has initiated socialization activities and assistance in the use of Family Medicinal Plants (TOGA) in accordance with the regulation of the Minister of Health No. 9 of 2016. This program aims to educate the public about the benefits of using TOGA in overcoming minor health problems. In order to achieve this goal, the mothers of Surabaya Hebat cadres in Lidah Kulon play an important role by providing training and counseling on TOGA cultivation and processing. Participatory approach is used in mentoring methods, which involve the community actively in the planning and implementation of activities. The results of this activity include increasing public knowledge about TOGA, economic empowerment through processing TOGA products, and preservation of traditional knowledge. The success of this program is indicated by the improvement of people's quality of life, environmental awareness, and economic independence in the context of the use of medicinal plants. Thus, community service by Surabaya Hebat cadres in Lidah Kulon in TOGA cultivation and processing has succeeded in creating a positive impact in various aspects of local people's lives.