Lamria Romaito Sidabutar
Universitas Negeri Medan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

NILAI-NILAI MORAL CERITA RAKYAT “SI BORU TUMBAGA” DALAM BUDAYA BATAK TOBA (ANALISIS WACANA KRITIS MODEL SARA MILLS) Lamria Romaito Sidabutar; Muhammad Surip; Syairal Fahmi Dalimunthe
Asas: Jurnal Sastra Vol 11, No 2 (2022): ASAS : Jurnal Sastra
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ajs.v11i2.37158

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan situasi perempuan yang sangat kelam dimana mereka menempati posisi terendah. Wanita berada di bawah pria. Perempuan dipandang sebagai objek laki-laki. Tidak ada kesetaraan martabat di dalamnya. Dalam perkembangannya, perempuan kini memiliki kedudukan yang setara dengan laki-laki. Perempuan bebas mengaktualisasikan dirinya. Dalam cerita rakyat Si Baru Tombaga dalam budaya Batak Toba dikisahkan tentang usaha seorang perempuan untuk memperjuangkan harta pusaka ayahnya. Dalam upaya ini, ia mampu memberikan terobosan baru dalam kehidupan sosial. Dengan kebijakannya, ia memberikan kesempatan baru bagi perempuan untuk memperjuangkan kebenaran. Ia tidak menempatkan perempuan sebagai objek laki-laki, tetapi menjadikan perempuan sebagai subjek dalam kehidupan. Dalam penelitian ini, metode kualitatif digunakan untuk mengungkap bagaimana konstruksi kehidupan masyarakat, khususnya posisi perempuan, memiliki tempat yang setara dengan laki-laki. Kedudukan perempuan ini, diungkapkan dalam cerita rakyat. Selanjutnya peneliti menggunakan Sara Mills' Critique untuk menganalisis cerita rakyat Si Baru Tombaga. Peneliti menemukan bahwa terdapat berbagai pesan dan nilai moral yang harus dihayati dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi mengenai posisi perempuan yang seharusnya memiliki harkat dan martabat yang sama dengan laki-laki.
Umpasa dalam Ritual Saur Matua Budaya Batak Toba (kajian semiotika) Lamria Romaito Sidabutar; Rosmawaty Harahap; Elly Prihasti Wuriyani
Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.225 KB) | DOI: 10.57251/sin.v2i1.374

Abstract

Toba Batak culture has a variety of unique and distinctive cultural riches. This can be seen from the cultural elements that are different from other cultures. One of the Toba Batak cultural traditions that is still preserved today, namely Umpasa. The richness of the Toba Batak culture still exists today. Umpasa is an oral tradition in the form of rhymes used by the Toba Batak cultural community to convey messages in the form of wishes, hopes, and other life values. This Toba Batak oral literature is used by local people on certain occasions. One of them is Umpasa in the Saur Matua ritual. In this context, Umpasa saur matua expresses the feelings experienced and expresses compassion for the events that occurred. In addition, the umpasa used also contains various values, such as religious values, namely the presence of God in life, family values, namely in conveying the umpasa there is a family relationship seen from the family line, and the value of deliberation, namely upholding mutual respect between relatives.