Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

KEKERABATAN BAHASA JAWA DAN BAHASA GAYO: KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF Surip, Muhammad; Widayati, Dwi
Jurnal Bahasa Lingua Scientia Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/ls.2019.11.1.1-26

Abstract

This study aims to reveal the kinship relationship of Javanese and Gayo languages ​​seen from some vocabulary similarities, as well as estimate the time separation with the run of error. The method used is descriptive qualitative and quantitative with the techniques refer to note. This research data is a vocabulary in BJ and BG obtained from various written sources and informant interview. From 200 words Swadesh to BJ and BG there are 13% ie 25 words pairs of relatives. These data provide evidence that BJ and BG are not close relatives because the core vocabulary equation is less than 36% or part of sub-grouping. But the language of both comes from the same pilum or stock. Both languages ​​have identical word pairs that are all similar phonemes of 16 relatives couples; 12 relatives couples have a phonemic correspondence; 9 relatives couples who are phonetically similar; and 13 relatives couples who have a different phoneme. The time of split of both languages ​​was 3,393 thousands of years ago. It is thought that this second language was a single language about 3.4 thousands years ago and is thought to have begun to separate from a proto language about the 5th century BC. It is estimated that the age of both languages ​​is a single language on 4,712 + 335 years ago and at 5,047+335 years ago.
Analisis Semiotik dalam Memahami Bahasa Agama di Era Globalisasi Eddy Setia; M Surip
JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL Vol 11, No 2 (2019): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU ILMU SOSIAL) DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jupiis.v11i2.14206

Abstract

In linguistic studies, semiotics is perceived as a sign composed of two inseparable elements, namely signifiant and signifier. Signifiant is a linguistic material whereas signifier is a concept in mind. Language is metaphorical and, hence, the meaning it produces fluxes in accordance with its context. By such logic, if a religious language is a collection of texts (signs) then it does not contain an ultimate meaning. Therefore, under this context semiotics plays its significant role in which the religious texts bear new understandings to actualize the universal Islamic messages and bring the mission of mercy for the universe (rahmatan lil ‘alamin). 
Metafora Konseptual Teks Berita PILGUBSU Pada Harian Waspada dan Analisa Muhammad Surip; T. Silvana Sinar
Basastra Vol 9, No 3 (2020): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v9i3.21153

Abstract

Tujuan tulisan ini ingin mengungkapkan data metafora yang dipusatkan pada penggunaan metafora dalam teks berita PILGUBSU pada harian Waspada dan Analisa dengan menggunakan analisis metafora konseptual. Sumber daya yang digunakan adalah teks berita yang terbit selama bulan Maret 2018. Data penelitian berupa satuan lingual, baik leksikal maupun gramatikal yang mengandung metafora. Untuk menjelaskan data, digunakan kerangka teori linguistik kognitif. Metode pengumpulan data mengambil inspirasi dari metaphor identification procesure dari Pragglejaz group, sedangkan metode pengolahan data dilakukan secara analisis konseptual berdasarkan dua ranah yakni ranah sumber dan ranah sasaran. Metode analisis yang digunakan adalah metode referensial, yang digunakan untuk menunjukkan dan membandingkan referen atau makna yang terdapat dalam sumber dan target ungkapan metaforis yang dianalisis. Hasil penelitian metafora konseptual teks berita Pilgubsu pada harian waspada dan analisa yaitu : ranah politik, makhluk hidup, benda mati, aktivitas manusia, fenomena alam, gaib dan ruang dan waktu.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mata Kuliah Sastra Nusantara Berwawasan Kearifan Lokal Budaya Sumatera Utara di Prodi Sastra Indonesia FBS Unimed M. Surip
Basastra Vol 11, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v11i1.33954

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan perangkat pembelajaran mata kuliah sastra nusantara yang berwawasan kearifan lokal budaya 8 etnis Sumatera Utara. Metode penelitian ini menggunakan model Borg dan Gell yang terdiri dari 9 tahap yaitu menentukan sumber belajar, identifikasi masalah dan tujuan pembelajaran, analisis karakter peserta didik (mahasiswa), identifikasi materi pelajaran, menentapkan tujuan pembelajaran khusus, membuat sistematika isi pembelajaran, merancang strategi pembelajaran, metode pembelajan, dan mengembangkan instrumen evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) perangkat pembelajaran mata kuliah Sastra Nusantara berbasis kearifan lokal budaya Sumatera Utara perlu dikembangkan sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, (2) penilaian dan perangkat yang dibuat perlu memenuhi kriteria kepraktisan dan efektif untuk meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran. (3) perangkat pembelajaran mata kuliah Sastra Nusantara berbasis kearifan lokal budaya Sumatera Utara berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa Prodi Sastra Indonesia FBS Unimed.
KEKERABATAN BAHASA JAWA DAN BAHASA GAYO: KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF Muhammad Surip; Dwi Widayati
Jurnal Bahasa Lingua Scientia Vol 11 No 1 (2019)
Publisher : Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/ls.2019.11.1.1-26

Abstract

This study aims to reveal the kinship relationship of Javanese and Gayo languages ​​seen from some vocabulary similarities, as well as estimate the time separation with the run of error. The method used is descriptive qualitative and quantitative with the techniques refer to note. This research data is a vocabulary in BJ and BG obtained from various written sources and informant interview. From 200 words Swadesh to BJ and BG there are 13% ie 25 words pairs of relatives. These data provide evidence that BJ and BG are not close relatives because the core vocabulary equation is less than 36% or part of sub-grouping. But the language of both comes from the same pilum or stock. Both languages ​​have identical word pairs that are all similar phonemes of 16 relatives couples; 12 relatives couples have a phonemic correspondence; 9 relatives couples who are phonetically similar; and 13 relatives couples who have a different phoneme. The time of split of both languages ​​was 3,393 thousands of years ago. It is thought that this second language was a single language about 3.4 thousands years ago and is thought to have begun to separate from a proto language about the 5th century BC. It is estimated that the age of both languages ​​is a single language on 4,712 + 335 years ago and at 5,047+335 years ago.
Optimalisasi Desain Promosi Media Sosial dan Manajemen Pemasaran Usaha Klub Parfum di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang M Surip; Elly Prihasti W; Raden Burhan SN
Jurnal Abdidas Vol. 1 No. 6 (2020): Vol 1 No 6 December 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v1i6.170

Abstract

Club Perfume Tembung dan Bandar Klippa ini unit usaha bidang wewangian di jalan Medan – Batang Kuis. Unit usaha ini fokus pada isi ulang (refill) minyak wangi. Kedua unit usaha ini memiliki masalah manajemen pemasaran produk yang disebabkan menjamurnya toko parfum, menurunnya daya beli karena wabah virus COVID-19, dan kurang optimalnya penggunaan media sosial dalam menjalin relasi dengan kostumer. Oleh karena itu, diperlukan pengelolahan dan promosi untuk meningkatan daya saing. Metode pelaksanannya yang digunakan yaitu dengan pengamatan langsung serta observasi melalui wawancara dengan mitra terkait kondisi yang terjadi. Selanjutnya menganalisis masalah lalu menentukan solusi yang akan dibuat. Solusi yang diusulkan oleh pengabdi adalah perubahan pola pemasaaran konvensional dan online yang berfungsi untuk mengumpulkan (collect) data konsumen/pelanggan. Kemudian pengoptimalan 2 channel marketing yakni email dan media sosial Instagram untuk menjalin hubungan kedekatan dengan kostumer. Marketing online berupa desain konten visual multimedia. Hasil diperoleh luaran bentuk komunikasi visual yang diunggah di dua channel tersebut dan juga materi bundling yang memanfaatkan situasi terkini: Stay At Home.
Perabot Tradisional dalam Bahasa Batak Simalungun (Analisis Semantik Medan Makna) M. Surip
Kode : Jurnal Bahasa Vol 11, No 2 (2022): Kode: Edisi Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.183 KB) | DOI: 10.24114/kjb.v11i2.35942

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan komponen makna, peran semantis perabot tradisional dalam bahasa batak Simalungun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik simak catat yaitu menyimak penggunaan bahasa masyarakat penutur asli bahasa Simalungun. Kemudian data penelitiannya merupakan kata-kata yang mengandung medan makna perabot tradisional dalam bahasa batak Simalungun dikategorisasi dan diklasifikasi kedalam medan makna. Sumber datanya adalah bahasa batak Simalungun yang dituturkan oleh penutur asli. Lokasi penelitiannya di desa Talun Kondot, kecamatan Penambean Pane, kabupaten Simalungun. Sumber datanya adalah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat penutur asli bahasa batak Simalungun. Hasil penelitiannya terdapat beberapa perabot tradisional dalam bahasa batak Simalungun yaitu : terdapat 6 leksem perabot yang terbuat dari anyaman, 8 leksem terbuat dari kayu, 6 leksem terbuat dari logam, 3 leksem terbuat dari batu, dan 1 leksem terbuat dari benang. Kemudian jenis makna yang ditemukan ada 24 makna leksikal dan kolokatif. Perabotan tradisional dalam bahasa batak Simalungun masing-masing memiliki peran semantis yang terkandung dalam perabot tradisional sesuai dengan makna kata yang sesungguhnya dan berhubungan antara leksem yang satu dengan leksem lainnya bergabung dalam lingkup yang sama yaitu nama perabot tradisional dalam bahasa batak Simalungun
NILAI-NILAI MORAL CERITA RAKYAT “SI BORU TUMBAGA” DALAM BUDAYA BATAK TOBA (ANALISIS WACANA KRITIS MODEL SARA MILLS) Lamria Romaito Sidabutar; Muhammad Surip; Syairal Fahmi Dalimunthe
Asas: Jurnal Sastra Vol 11, No 2 (2022): ASAS : Jurnal Sastra
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ajs.v11i2.37158

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan situasi perempuan yang sangat kelam dimana mereka menempati posisi terendah. Wanita berada di bawah pria. Perempuan dipandang sebagai objek laki-laki. Tidak ada kesetaraan martabat di dalamnya. Dalam perkembangannya, perempuan kini memiliki kedudukan yang setara dengan laki-laki. Perempuan bebas mengaktualisasikan dirinya. Dalam cerita rakyat Si Baru Tombaga dalam budaya Batak Toba dikisahkan tentang usaha seorang perempuan untuk memperjuangkan harta pusaka ayahnya. Dalam upaya ini, ia mampu memberikan terobosan baru dalam kehidupan sosial. Dengan kebijakannya, ia memberikan kesempatan baru bagi perempuan untuk memperjuangkan kebenaran. Ia tidak menempatkan perempuan sebagai objek laki-laki, tetapi menjadikan perempuan sebagai subjek dalam kehidupan. Dalam penelitian ini, metode kualitatif digunakan untuk mengungkap bagaimana konstruksi kehidupan masyarakat, khususnya posisi perempuan, memiliki tempat yang setara dengan laki-laki. Kedudukan perempuan ini, diungkapkan dalam cerita rakyat. Selanjutnya peneliti menggunakan Sara Mills' Critique untuk menganalisis cerita rakyat Si Baru Tombaga. Peneliti menemukan bahwa terdapat berbagai pesan dan nilai moral yang harus dihayati dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi mengenai posisi perempuan yang seharusnya memiliki harkat dan martabat yang sama dengan laki-laki.
ANALISIS WACANA IKLAN HEAD AND SHOULDERS : TEORI TEUN A. VAN DIJK Fina Mardiana Nasution; Syairal Fahmy Dalimunthe; Muhammad Surif
Asas: Jurnal Sastra Vol 11, No 2 (2022): ASAS : Jurnal Sastra
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ajs.v11i2.37137

Abstract

Sastra lisan adalah bentuk sastra yang biasanya dianggap sebagai budaya turun temurun secara lisan atau dari mulut ke mulut. Sastra lisan dapat berupa cerita rakyat, legenda, dongeng, mitos, dan lain-lain. Cerita rakyat merupakan sastra tradisional karena merupakan hasil karya yang lahir dari sekelompok masyarakat yang masih memegang teguh nilai-nilai budaya tradisional (Dharmojo, 1998:21). Sastra tradisional kadang-kadang disebut sebagai cerita rakyat dan dianggap sebagai milik bersama. Ia tumbuh dari kesadaran kolektif yang kuat dalam masyarakat lama. Danandjaja (1986:2) mengemukakan bahwa folklor adalah bagian dari budaya kolektif yang tersebar dan diturunkan dari generasi ke generasi, di antara semua jenis kolektif, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh disertai dengan gerak tubuh atau alat bantu pengingat. perangkat mnemonik). Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa cerita rakyat adalah cerita atau cerita anonim dari zaman dahulu yang hidup di kalangan masyarakat dan diturunkan secara lisan atau dari generasi ke generasi sebagai saran untuk menyampaikan pesan atau amanat.
ANALISIS WACANA KRITIS VAN DJIK PADA IKLAN BEAR BRAND TAHUN 2021 DAN 2022 Cory Marlia; Muhammad Surif; Syairal Fahmy Dalimunthe
Asas: Jurnal Sastra Vol 11, No 2 (2022): ASAS : Jurnal Sastra
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ajs.v11i2.37151

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian analisis wacana kritis terkait iklan dari produk susu Bear Brand. Produk ini selalu mengeluarkan inovasi yang mampu memikat masyarakat dalam mempromosikan produknya. Produk dari susu ini sangat dikenal sebagai susu beruang walaupun isi dari susu yang ditawarkan produk adalah susu sapi. Penelitian ini membahas tentang iklan dari Bear Brand yang lebih dominan muncul pada aplikasi YouTube. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisiis konten dengan mengklasifikasi dan menganalisis isi teks ataupun tuturan yang terdapat dalam iklan. Pada dasarnya, kedua iklan yang dianalisis mampu menjelaskan bahwa iklan tersebut memiliki target pasaran yang jelas sesuai dengan konteks sosial dan teks yang terdapat dalam iklan. Hal ini dapat dilihat pada iklan tahun 2021 pada susu Bear Band mengacu pada perlawanan dan kekebalan terhadap virus Covid-19 dan iklan tahun 2021 pada susu Bear Band mengacu pada pentingnya kebersamaan keluarga pada saat bulan Ramadhan.