Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The stability of cannon position on tank prototype using PID controller Dimas Farid Arief Putra; Ahmad Syahril Muharom
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science Vol 23, No 3: September 2021
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijeecs.v23.i3.pp1565-1575

Abstract

Tank is a war vehicle made of steel that can be operated on various fields. With various fields and a large amount of terrain that the tank had to pass, this made it necessary for the tank to be able to stabilize the cannon so that the cannon be able to fire right on the target. This study discusses the stability of the position of the cannon on the tank prototype using the PID control system. PID values are obtained by using the Ziegler-Nichols tuning formula and simulink. The system using Arduino MEGA 2560 as microcontroller, gyroscope & accelerometer for the feedback sensor and cannon that driven using three servos that representing the x-axis, y-axis and z-axis. The highest average error value is 4.67 degrees with an overall average value of 2.29 degrees and an accuracy percentage of 98% when the tank tilted randomly on the x-axis, y-axis and z-axis.
Pengelolaan Sampah Organik Dan Anorganik Di Desa Lengkong Kulon Kabupaten Tangerang Dyah Ayu Anggreini Tuasikal; Ahmad Syahril Muharom; Dwi Dharma Arta Kusuma; Indiwan Seto Wahjuwibowo; M.B Nugraha; Mohammad Shobri
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.515 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.698

Abstract

Jumlah area Desa Lengkong Kulon adalah 15331 km2. Desa Lengkong Kulon ini merupakan desa berkembang yang pada saat ini wisata yang akan dikembangkan pada desa ini adalah wisata religi, wisata kuliner, wisata air, dan dari segi ekonomi. Namun dari beberapa pengembangan tersebut, desa ini membutuhkan pengelolaan sampah. Sampah merupakan hal krusial bagi kehidupan dan kesehatan masyarakat. Di area yang luas tersebut terdiri dari beberapa RW yang memiliki kebijakan tersendiri untuk pengelolaan sampahnya. Ada yang melakukan pembakaran sampah, ada yang bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk pengangkutan sampah, dan ada pula yang membuang sampah pada lahan kosong. Dari segi kesehatan untuk proses pembakaran sampah dan membuang sampah sembarangan memiliki dampak buruk, karena dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan bagi masyarakat sekitar. Solusi yang ditawarkan dengan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah dengan memberikan penyuluhan terkait pengolahan sampah, peminjaman mesin pencacah sampah organik dan anorganik, dan pengawasan dalam pemanfaatan mesin tersebut. Desa Lengkong Kulon memiliki bank sampah yang akan dikelola oleh pemuda-pemudinya. Bank Sampah ini adalah wadah bagi masyarakat untuk mengubah sampah yang mereka miliki menjadi uang. Dengan adanya mesin pengolah sampah, maka harga jual sampahnya akan lebih tinggi dibandingkan jika penjualan sampah sebelum diolah.