Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Dan Pendampingan Pembuatan Video Menggunakan Kamera Handhone Bagi Anggota GP Ansor Kabupaten Tangerang Indiwan Seto Wahjuwibowo
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.284 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.669

Abstract

Sebagai sebuah organisasi yang cukup besar Gerakan Pemuda ( GP ) Ansor merupakan ormas yang banyak melakukan kegiatan. Dan kegiatan ini perlu dipublikasikan ke tengah masyarakat. Tetapi seringkali kendalanya adalah organisasi itu tidak memiliki kemampuan sekaligus sumber daya yang memadai yang bisa mempublikasikan seluruh kegiatan organisasi secara cepat dan professional. GP Ansor banyak kegiatan khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang tapi miskin publikasi, Pubikasi kurang mengenai sasaran karena keterbatasan SDM yang mengetahui bagaimana melakukan publikasi yang efektif . Maka dari itu, kami dosen UMN beserta sejumlah mahasiswa memberi pelatihan dan pendampingan kepada peserta dari GP Ansor membbuat video praktis memanfaatkan aplikasi android Videoshow dan Canva yang mudah digunakan. Metode yang dilakukan adalah dengan mengajarkan langsung bagaimana mencari aplikasi android yag sesuai untuk kepentingan publikasi, kemudian mengajari bagaimana cara mengambil gambar dan video yang baik menggunakan handphone, kemudian mengajari peserta mengedit hasil karya mereka dengan memasukan ilustrasi, efek dan music yang sesuai agar karya mmereka menarik untuk dilihat orang banyak. Terakhir memberi pendampingan dan kiat mempublikasikan karya video mereka ke media social seperti facebook, Instagram dan Youtube. Hasil dari pendampingan ini para peserta bisa mengoperasikan kamera handphone mereka untuk merekam video dan melakukan editing dan bisa mempublikasikan karya mereka di Youtube atau Instagram mereka. Secara sederhana pelatihan ini bisa menambah pemahaman dan keterampilan peserta dalam mempublikasikan karya video mereka sendiri dan di kemudian hari bisa mempublikasikan kegiatan GP Ansor Kabuoaten Tangerang secara professional dan menarik di media massa dan media social.
Dukungan Dosen-Dosen Umn Untuk Kegiatan TNI Masuk Desa- Melatih Membatik Gaya Khas Tangerang YOHANES LANGGAR BILLY; MV Santi Hendrawati; Indiwan Seto Wahjuwibowo
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.33 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.679

Abstract

Kegiatan TNI Masuk desa, yang sekarang berubah nama menjadi TNI Manunggal Membangun Desa merupakan ajang kegiatan tahunan yang diselenggarakan di sejumlah wilayah yang memang membutuhkan sebagaimana dilakukan oleh jajaran Kodim 0510 Tigaraksa Kabupaten Tangerang, yang berlokasi di sejumlah desa dan sekolah di wilayah Kabuooaten Tangerang Banten. SMK Mutiara Bangsa, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang berkesempatan dikunjungi satuan tugas (Satgas) Non Fisik TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 105 Kronjo, Kodim 0510/Tigaraksa, Selasa (30/7).Selain mendapatkan penyampaian materi soal bela negara, bahaya penyalahgunaan narkoba, kesehatan reproduksi remaja dan tertib berlalu lintas, pelajar juga mendapatkan pelatihan membatik.Batik dipilih satgas disosialisasikan kepada kaum milenial, karena merupakan warisan budaya bangsa yang telah mendunia. Selain itu pelatihan membatik dilaksanakan juga di desa Bluk Buk Kronjo bagi warga desa dan sejumlah istri tentara di lingkungan Kodim 0510 Tigaraksa Kabupaten Tangerang. Pelatihan dilakukann oleh dosen-dosen UMN menggunnakan teknik praktik langsung. Metode yang dilakukan, pertama-tama mencari tahu dan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan mitra dalam hal ini adalah yang merasa kesulitan dalam membuat produk khas daerahh yang bisa dijual, lalu memberi pelatihan dan pendampingan peserta dalam membuat batik dan emberi pelatihan dan pendampingan agar SDM Mitra bisa memasarkan hasil produk batik mereka ke media social Kesimpulan yang bisa diambil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yang dilakukan oleh Yohanes Langgar Billy, Indiwan seto dan MV Santi hendrawati dosen-dosen UMN adalah pada dasarnya warga binaan, termasuk di dalamnya generasi muda di kawasan Kemiri Kabuatan Tangerang sebenarnya memiliki minat serta antusias yang besar untuk membatik. Selain itu, corak khas daerah Tangerang sangat memungkinkan dimunculkannya motif batik yang khas. Yang kedua, teknik membatik menggunakan teknik canting memang membutuhkan praktik dan pembiasaan praktik yang lama sehingga disarankan agar proses pelatihan membatik ini terus ditingkatkan oleh peserta di rumah masing-masing, agar pemakaian canting dan teknik pewarnaan batik bisa dikuasai.
Pengelolaan Sampah Organik Dan Anorganik Di Desa Lengkong Kulon Kabupaten Tangerang Dyah Ayu Anggreini Tuasikal; Ahmad Syahril Muharom; Dwi Dharma Arta Kusuma; Indiwan Seto Wahjuwibowo; M.B Nugraha; Mohammad Shobri
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.515 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.698

Abstract

Jumlah area Desa Lengkong Kulon adalah 15331 km2. Desa Lengkong Kulon ini merupakan desa berkembang yang pada saat ini wisata yang akan dikembangkan pada desa ini adalah wisata religi, wisata kuliner, wisata air, dan dari segi ekonomi. Namun dari beberapa pengembangan tersebut, desa ini membutuhkan pengelolaan sampah. Sampah merupakan hal krusial bagi kehidupan dan kesehatan masyarakat. Di area yang luas tersebut terdiri dari beberapa RW yang memiliki kebijakan tersendiri untuk pengelolaan sampahnya. Ada yang melakukan pembakaran sampah, ada yang bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk pengangkutan sampah, dan ada pula yang membuang sampah pada lahan kosong. Dari segi kesehatan untuk proses pembakaran sampah dan membuang sampah sembarangan memiliki dampak buruk, karena dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan bagi masyarakat sekitar. Solusi yang ditawarkan dengan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah dengan memberikan penyuluhan terkait pengolahan sampah, peminjaman mesin pencacah sampah organik dan anorganik, dan pengawasan dalam pemanfaatan mesin tersebut. Desa Lengkong Kulon memiliki bank sampah yang akan dikelola oleh pemuda-pemudinya. Bank Sampah ini adalah wadah bagi masyarakat untuk mengubah sampah yang mereka miliki menjadi uang. Dengan adanya mesin pengolah sampah, maka harga jual sampahnya akan lebih tinggi dibandingkan jika penjualan sampah sebelum diolah.
Strategi Pembuatan Kampanye Digital Public Relations Untuk Projek Pelatihan Manajemen Media Kehumasan Pemerintah 2021 Indiwan Seto Wahjuwibowo
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.004 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1422

Abstract

Kondisi Indonesia yang masih diwarnai oleh pandemic Covid 19 amat sangat mempengaruhi jalannya pelatihan-pelatihan pengabdian kepada masyarakat, khususnya di kalangan peserta Diklat Pranata Humas yang digelar oleh Kementerian Kominfo Republik Indonesia. Pelatihan yang dimulai di bulan februari 2021 ini tidak memungkinkan pelatihan tatap muka tetapi memanfaatkan aplikasi zoom yang dilakukan secara daring. Kondisi ini awalnya agak menyulitkan karena tidak ada tatap muka langsung antara pengajar dengan yang diajar, dan taka da tatap muka antara peserta dengan peserta pelatihan. Apalagi untuk pelatihan special seperti mata ajar Manajeman Media Kehumasan Pemerintah yang membutuhkan tugas praktik kelompok berupa pembuatan kampanye Publik Relations dengan kendala utama lokasi rumah atau kantor peserta berjauhan dan ada kendala signal internet yang berbeda-beda. Meski di tengah pandemic dan adanya keterbatasan itu, projek pembuatan kampanye digital Public relations bisa berjalan dengan baik karena menggunakan strategi yang bisa mendekatkan peserta walau mereka berjauhan, dan adanya aplikasi yang sangat memudahkan para peserta saat membuat karya mereka. Selain itu dari hasil evaluasi yang diberikan amat baik sehingga strategi kampanye digital ini bisa terus dilanjutkan, minimal saat pandemic yang tidak memungkinkan pelatihan tatap muka.