Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGOPTIMUMAN SISTEM TOT MELALUI PENGGUNAAN BEBERAPA HERBISIDA DAN PUPUK HAYATI UNTUK MENDAPATKAN TEKNOLOGI PRODUKSI PADI SAWAH YANG EFISIEN(OPTIMIZING NO-TILLED SYSTEM THROUGH UTILIZATION OF HERBICIDES AND BIOLOGICAL FERTILIZER TO OBTAIN AN EFFICIENT TECHNOLOGY OF LOWLAND RICE PRODUCTION) , Supartoto; , Utomo; Muningsih, Retno
Pembangunan Pedesaan Vol 1, No 3 (2001)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk l). rnengetahui jenis herbisida yang paling efektif mengendalikan regenerasi gulma dan budidaya padi sawah dengan system tanpa olah tanah (TOT), 2) mempengengaruhi pengaruh pupuk hayati dalam mempercepat penyediaan unsure hara bagi tanaman yang akan pantau melalui penharuhnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi yang ditanam dengan system TOT dan 3) mengetahui interaksi antara kedua perlakuan yang dicobakan. Penelitian menujukan bahwa jenis herbisida mempengaruhi persentase benih berkecambah, tinggi tanamman umur 4, 8, dan 10 minggu tetapi tidak mempengaruhi tinggi tanaman pada usia 12 minggu dan jumlah anakan total umur 12 minggu. Pada komponen hasil jenis herbisida hanya berpengaruh pada jenis gabah per rumpun dan tidak berpengaruh pada komponen hasil lain, seperti jumlah anakan produktif , panjang malai , jumlah bulir padi per malai, bobot 1000 butir, bobot gabah per rumpun, dan bobot gabah per petak efektif. Herbisida glifosat dan glifosat + Triazin, menghasilkan bobot gabah per rumpun tertinggi( 0.77g dan 0.88g) sehingga dalam penelitian ini paling efektif digunakan dalam system padi sawah tanam benih langsung tanpa olah tanah. Herbisid oxadiason baik sendiri maupun dalam kombinasi dengan Triazin, berpengaruh negative baik terhadap pertumbuhan maupun hasil tanam padi sawah. Pupul hayati tidak berpengaruh pada semua variable yang diamati baik komponen pertumbuhan maupun komponen hasil. Interaksi antara jenis herbisida dengan pupuk hayati hanya ditemukan dengan bobot 1000 gabah. Kombinsi perlakuan yang menghasilkan gabah kering perhektar tertinggi adalah Glifosat + Triazin + M-Bio dengan hasil (equivalen) 4,2 t/ha gabah kering giling.
ANALISIS INTENSITAS SERANGAN HAMA RAYAP (Coptotermes curvignathus) PADA TANAMAN MENGHASILKAN KELAPA SAWIT DI JENIS LAHAN YANG BERBEDA Sitorus, Rizky Ashabi; Ekawati, Rina; Muningsih, Retno
AGRIBIOS Vol 22 No 1 (2024): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v22i1.4591

Abstract

Lahan rawa dan Spodosol termasuk areal lahan yang dimanfaatkan untuk tanaman kelapa sawit. Kondisi lahan tersebut juga mempengaruhi adanya serangan hama pada tanaman kelapa sawit. Salah satu hama yang dominan pada areal lahan tersebut adalah rayap (Copcotermes curvignahtus). Hama rayap merupakan hama yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi intensitas serangan hama rayap Copcotermes curvignathus terhadap tanaman kelapa sawit dan peningkatan serangan hama rayap setelah dilakukan pengendalian secara kimiawi, yaitu penyemprotan Termisida berbahan aktif Fipronil 80% di PT Kapuasindo Palm Industri kebun Sungai Serawi yang terletak di Desa Kelin Panggau, Kecamatan Empanang, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini berfokus untuk membandingkan intensitas serangan hama rayap di lahan rawa dan Spodosol. Pemilihan kedua jenis lahan tersebut berdasarkan pada ketersediaan jenis lahan yang sebagian besar terdiri dari lahan rawa (74,6%) dan Spodosol (25,4%). Pengambilan data menggunakan metode purposive sampling atau pengambilan sampel secara sengaja sebanyak 20% sampel dari jumlah seluruh tanaman dalam 1 blok. Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman kelapa sawit yang terserang hama rayap paling banyak ditemukan dengan gejala Ringan. Intensitas serangan hama rayap ditemukan lebih banyak di lahan rawa dengan intensitas Sedang (2,7%) dan lahan Spodosol dengan intensitas Ringan (0,5%). Intensitas serangan hama rayap tidak berpengaruh terhadap produksi tanaman kelapa sawit yang disebabkan pengendalian yang sesuai prosedur yang berlaku dan didukung oleh perawatan yang baik.
POTENSI LIMBAH CAIR TEH HIJAU SEBAGAI BAHAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TEH Muningsih, Retno; Ciptadi, Gunawan
Agrin Vol 21, No 2 (2017): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2017.21.2.372

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan unsur hara limbah cair hasil dari pengolahan teh hijaudan fermentasi limbah cair teh hijau yang digunakan sebagai bahan pupuk organik. Hasil analisa fermentasi limbahcair menunjukkan kandungan C-organik tinggi dan kandungan hara makro serta mikro yang rendah (C-organik5,7; N 0,24%; P 0,06%; K 0,69%, Cu 1,63 ppm dan Zn 3,33 ppm). Pemanfaatan limbah cair teh hijau sebanyak 1liter dengan penambahan starter (EM-4) sebanyak 10 ml belum menunjukkan pengaruh terhadap persentase bibittumbuh dan pertumbuhan bibit, yaitu tinggi tanaman, jumlah dan kehijauan daun bibit teh.Kata kunci: limbah cair teh, pupuk organic, bibit tehABSTRACTThe purpose of this study to determine the nutrient content of liquid waste from the processing of green teaand green tea fermentation liquid waste used as organic fertilizer. The benefits to be obtained is to provideinformation on the nutrient content of the liquid waste from the processing of green tea and green tea fermentationliquid waste used as organic fertilizer. Results of analysis of liquid waste showed high content of organic C (5,7%)and nutrient content of macro and micro low i.e N 0.24%, P 0.06%, K 0.69%, Cu 1.63 ppm and Zn 3.33 ppm.Liquid waste green tea as much as 1 liter with the addition of starter (EM-4) as much as 10 ml has not shown theeffect on the percentage of seedlings and growth of seedlings i.e plant height, number of leaves and greenery.Key words: liquid waste of tea, organic matter, tea seedling
Budidaya Tanaman Hortikultura dan Lumbung Pangan dalam Upaya Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Kelurahan Klitren Yogyakarta Banowati, Galuh; Ekawati, Rina; Saputri, Lestari Hetalesi; Hartini, Hartini; Harjanti, Ratna Sri; Muningsih, Retno
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 1 (2024): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.10.1.23-32

Abstract

One of the characteristics of urban areas is the increasingly limited land that can be used for plant cultivation. Only now, a lot of yard land has yet to be utilized optimally, especially for cultivating vegetables. Klitren Village, in the center of Yogyakarta City, has community-owned yard land that can be used even though the area is limited. This service activity aims to maximize the use of yard land for cultivating vegetable plants, herbal gardens, and food storage. This service activity was carried out in Klitren Village at the Asoka Farming Women's Group (FWG) in July 2022. The service activity was attended by 81 people who were a combination of women members of Asoka's FWG, the Village Head of Klitren Village, Village Agricultural Extension Officers, Lecturers, Students, Research and Community Service Units, and the Klitren Village community from various. The service is carried out through several activities, including making planting media for cultivating vegetable plants, arranging herbal gardens, and providing food barns. 100% of the evaluation results stated that the activity participants knew how to make planting media and food storage. In comparison, 66.7% said they knew how to organize and maintain an herbal garden. 66.7% of the participant's responses to the activities indicated that they were helpful and hoped they could be sustainable and improved.