Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Ekowisata Bahari Dan Budidaya Rumput Laut Di Kawasan Konservasi Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat Dedi Syafikri; Siti Nurwahidah; Neri Kautsari
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1220.03 KB)

Abstract

Permasalahan utama yang terjadi di Desa Labuhan Bajo yang wilayah perairannya masuk ke dalam kawasan konservasi perairan (KKP) gugusan Pulau Kramat, Bedil dan Temudong ialah tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap kegiatan penangkapan ikan. Pelarangan penangkapan ikan di sebagian zona konservasi menyebabkan berkurangnya luasan daerah tangkapan sehingga berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat. Keadaan tersebut menyebabkan sebagian masyarakat memiliki persepsi yang kurang baik terhadap kegiatan konservasi perairan. Salah satu potensi perairan yang berada di dalam kawasan konservasi dan belum termanfaatkan yaitu potensi zona perikanan berkelanjutan. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melatih dan mendampingi masyarakat dalam mengintegrasikan usaha budidaya rumput laut dengan ekowisata bahari di zona perikanan berkelanjutan sehingga dapat menjadi mata pencaharian alternatif bagi masyarakat sekitar. Target yang ingin dicapai dalam kegiatan ini ialah : tersedianya mata pencaharian alternatif bagi masyarakat di kawasan konservasi berbasis integrasi budidaya rumput laut dan ekowisata bahari; peningkatan pendapatan masyarakat dan terbangunnya persepsi yang baik terhadap kegiatan konservasi. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini ialah penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. tentang pengembangan ekowisata bahari dan budidaya rumput laut di zona perikanan berlanjutan. Hasil dari kegiatan ini adalah berkembangnya ekowisata bahari di kawasan konservasi perairan Kramat, Bedil dan Temudong yang dibuktikan dengan peningkatan jumlah pengunjung (wisatawan), tersedianya mata pencaharian alternatif masyarakat melalui penyewaan perahu dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam budidaya dan pengolahan rumput laut.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DESA LABUHAN BAJO TENTANG STUNTING DAN GARAM BERYODIUM Dedi Syafikri; Dwi Mardhia; Fahmi Yahya; Nining Andriyani
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/jpml.v2i1.69

Abstract

Kecamatan Utan termasuk di zona merah (masalah berat) kasus stunting yaitu sebanyak 37,09 % lebih tinggi dari rata-rata nasional 29,6 %.. Salah satu desa di kecamatan tersebut yang memiliki angka kejadian stunting yang cukup tinggi adalah desa Labuhan Bajo. Stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya asupan garam beryodium. Masyarakat di desa Labuhan Bajo masih banyak yang belum mengkonsumsi garam beryodium dikarenakan pengetahuan dan kesadaran mereka yang masih rendah sehingga perlu adanya peningkatan pengetahuan tentang pentingnya mengkonsumsi garam beryodium. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang stunting dan garam beryodium, pembagian garam beryodium serta pelatihan pengecekan kadar garam beryodium. Metode kegiatan yaitu penyuluhan dan pelatihan. Evaluasi terhadap keberhasilan program penyuluhan dan pelatihan dilakukan melalui pre test dan post test untuk menilai pemahaman masyrakat terhadap materi yang diberikan. Hasil penyuluhan dan pelatihan menunjukkan Adanya peningkatan pemahaman masyarakat dari 54 % menjadi 96 %. Berdasarkan hasil ini diharapkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi garam beryodium semakin tinggi dan berdampak pada pencegahan dan menurunnya angka kejadian stunting di desa labuhan Bajo.
DAYA TETAS TELUR DAN METAMOFOSIS LARVA TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) PADA KONDISI LINGKUNGAN YANG BERBEDA Dira Anggrayni; Dedi Syafikri; Dwi Mardhia
Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/jrktl.v2i2.79

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Teluk Santong, Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kondisi lingkungan (Suhu, Salinitas, pH) yang optimal dalam mendukung daya tetas telur dan metamorfosis larva teripang pasir (Holothuria scabra). Parameter lingkungan yang diuji pada penelitian ini terdiri dari tiga parameter lingkungan meliputi suhu yaitu 25, 27, 29 0C, salinitas yaitu 24, 30, 34 ppt dan pH yaitu pH 7, 7.5, 8, 8.5. Metode penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan 12 unit percobaan dengan tiga kali pengulangan pada masing-masing perlakuan. Analisis data menggunakan analisis statistika untuk melihat pengaruh lingkungan (suhu, salinitas dan pH) terhadap larva teripang pasir (Holothuria scabra) pada daya tetas telur dan metamorfosis larva. Hasil analisis statistik menunjukan ada pengaruh signifikan pemberian kondisi lingkungan (suhu, pH, salinitas) terhadap daya tetas telur teripang pasir (Holothuria scabra). Sedangkan metamorfsis tidak ada pengaruh signifikan pemberian kondisi lingkungan (suhu, pH, salinitas) terhadap metamorfosis larva teripang pasir (Holothuria scabra). Pemberian kondisi lingkungan suhu pada proses daya tetas telur dan metamorfosis larva teripang pasir (Holothuria scabra) yang optimal terdapat pada suhu 27°C, pH 8,5 dan salinitas 34 ppt.