Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Carrying Capacity and Site Suitability of Labuhan Terata Waters of Sumbawa During Transition Season (Karakteristik Fisika-KimiDaya Dukung dan Kesesuaian Lahan Perairan Labuhan Terata, Sumbawa untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut ) Neri Kautsari; Yudi Ahdiansyah
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 20, No 4 (2015): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.226 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.20.4.233-238

Abstract

Perairan Labuhan Terata, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat merupakan perairan yang sangat penting keberadaannya bagi masyarakat Labuhan Terata karena peran pentingnya sebagai daerah perikanan terutama dalam budidaya rumput laut, namun kajian daya dukung dan kesesuaian lahan perairan bagi pengembangan budidaya rumput laut masih belum banyak diketahui. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui daya dukung dan kesesuaian lahan perairan untuk pengembangan budidaya rumput laut. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2015. Data Arus, suhu, pH, kecerahan, oksigen terlarut, salinitas, nitrat dan fosfat diambil dari permukaan perairan pada lima stasiun pengamatan. Suhu perairan diukur dengan thermometer Hg, oksigen terlarut dengan menggunakan DO meter, pH perairan dengan pH meter, nitrat dan fosfat dianalisis dengan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kesesuaian lahan ke–lima stasiun berada dalam kategori sesuai bersyarat. Kata kunci: daya dukung, kesesuaian lahan, rumput laut, perairan Labuhan Terata, Sumbawa Labuhan Terata Waters, Sumbawa, West Nusa Tenggara is one of the waters are very important for Labuhan Terata peoples because function for fisheryes especially seaweed cultivation, but asses carrying capacity and site suitability of waters is minus. The research objective was to assess carrying capacity and site suistability in the Labuhan Terata waters at transititions season. This research have been carried out in Mey to June 2015. Current, brightness, temperature, dissolved oxygen (O2), acidity (pH), salinity, phosphate and nitrate parameters was measured directly from a layer surface at five research stations. The degree of temperature was measured thermometer Hg, acidity (pH) was measured with pH meter, dissolved okxygen was measured dissolved oxygen meter (DO meters), measurement of nutriens (phosphate & nitrate) concentration used spectrophotometri method. The result of the analysis showed that the value of site suitability of the five stations are in the category conditional suitable. Key words: carrying capacity, Site Suitablity, seaweed culture Labuhan Terata Waters, Sumbawa
PENGARUH UMUR PANEN TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN, BIOMASSA DAN PRODUKTIVITAS RUMPUT LAUT Kappapycus alavarezii DI TELUK WAWORADA Ardiansyah Ardiansyah; Neri Kautsari; Dwi Mardhia; Yudi Ahdiansyah; Syamsul Bachri; Didit Abdillah
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Media Akuakultur Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/mediaakuakultur.v2i1.1377

Abstract

Waworada Bay is a water in Bima Regency which has long been used by some people for seaweed cultivation. Currently, seaweed farmers do not know the exact harvest period. This causes differences in the harvest period between farmers. So far, research on the harvest period in Waworada Bay is not yet available. The experiments aimed to assess the ideal period for harvest among the different growth periods (35, 45, and 55 days). This research was conducted in Waworada Bay, Langgudu District, Bima Regency, West Nusa Tenggara from November 2021 to January 2022. Observation variables were absolute growth, growth rate, wet and dry biomass, productivity and water quality (temperature, dissolved oxygen, salinity, pH, brightness, current). The seaweed cultivation method uses the longline method. The results showed that the highest absolute growth was found in the 55-day harvest period (115.70±1.71 g) and the lowest was in the 35-day harvest period (55.10±6.62 g). There was a significant difference in absolute growth between treatments. The growth rate was not significantly different between treatments with a value range of 1.09±0.24 to 3.55±1.39%day-1. Wet biomass ranged from 10,022±397.22 g 12m-1 (harvest period 55 days) to (6.306±149.92 g 12m-1) (harvest period 35 days). Dry biomass ranged from 670±34.12 g 12m-1 to 1.016±53.78 g 12m-1. Productivity ranges from 0.04 to 0.07 g dry weight m−2 days−1. The average water quality values are temperature 32.40 0C, dissolved oxygen 5.84 mg l-1, salinity 32 ppt, pH 7.30, brightness 2.50 m and current 14 cm sec-1.
EVALUASI RAJUNGAN YANG TERTANGKAP OLEH NELAYAN DI PERAIRAN LABUHAN LALAR, SUMBAWA BARAT Nova Novitasari; Neri Kautsari; Yudi Ahdiansyah; Dwi Mardhia; Syamsul Bachri; Muhammad Nur
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 7 No. 1 (2023): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.7.1.197-208

Abstract

Kementerian Kelautan dan Perikanan menetapkan ukuran layak tangkap rajungan pada permen No.16/Permen-KP/2022, namun belum dilakukan evaluasi hasil tangkapan nelayan secara optimal. Perairan Labuhan Lalar adalah salah satu perairan yang belum dievaluasi hasil tangkapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil tangkapan rajungan (jenis, rasio kelamin, ukuran dan proporsi layak tangkap) di perairan Labuhan Lalar. Penelitian dilakukan dari bulan Januari hingga Maret 2022. Sampel rajungan diambil dari hasil tangkapan nelayan. Sampel rajungan diindentifikasi untuk mengetahui jenisnya, kemudian diukur lebar karapas dan bobotnya. Pengambilan data dilakukan setiap satu minggu sekali. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tentang alat tangkap dan waktu penangkapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua jenis rajungan (Portunus pelagicus dan Portunus sanguinolentus). P. pelagicus didominasi oleh ukuran lebar karapas 9,50 – 10, 40 cm dan bobot 51 – 70 gr sedangkan pada P. sanguinolentus didominasi oleh ukuran 8,60 – 9,50 cm dan bobot 21–30 gr. Rasio kelamin pada P. pelagicus adalah 1,22:0,82 sedangkan pada P. sanguinolentus adalah 0,64:1,56. Terdappat 55% P. pelagicus dan 99% P. sanguinolentus yang ukuran karapasnya <10 cm. Terdapat 45% jenis P. pelagicus dan 98% pada jenis P. sanguinolentus memiliki bobot <60 gram
EDUKASI PROPOLIK: PENINGKATAN KETERAMPILAN DAN MOTIVASI BERTANI PADA ANAK-ANAK DESA NIJANG MELALUI PELATIHAN BERCOCOK TANAM DAN BUDIDAYA IKAN DALAM EMBER Neri Kautsari; A Ardiansyah; Elfa Dwi Utami; Yudi Ahdiansyah; S Sudirman
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/jpml.v4i2.643

Abstract

Desa Nijang yang berada di Kecamatan Unter Iwes, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), merupakan salah satu desa yang memiliki potensi pertanian dan perikanan yang sangat baik, oleh karena itu dibutuhkan generasi yang dapat mengelola pertanian dan perikanan, namun pada umumnya pemuda-pemuda di desa kurang memiliki minat dan kecintaan terhadap pertanian. Oleh karena itu kegiatan “Propelik” (Program Petani Cilik) bertujuan untuk meningkat keterampilan dan kecintaan anak-anak. Kegiatan ini dilakukan di Desa Nijang, Kecamatan Unter Iwes, Sumbawa, NTB, dengan kelompok sasaran yaitu anak-anak TPQ dan anak-anak lainnya di Desa Nijang. Kegiatan dilakukan dari bulan Agustus hingga Oktober 2021. Tahapan kegiatan meliputi: (1) sosialisasi dan koordinasi, (2) survey tingkat pengetahuan awal anak-anak, (3) pemberian materi dan praktek, (4) evaluasi. Hasil pengamatan langsung menunjukkan bahwa semua partisipan mengikuti secara aktif praktek penanaman dan budidaya ikan dalam ember. Hasil kegiatan memperlihatkan bahwa anak-anak memahami materi dan praktek, hal ini terlihat dari nilai pos tes yang berkisar antara 90 hingga 100.
METODE PENANGKAPAN, JENIS DAN UKURAN LOBSTER YANG TERTANGKAP DI PERAIRAN SUKA MULYA, LABANGKA, SUMBAWA Marsela; Kautsari, Neri; Ahdiansyah, Yudi; Mardhia, Dwi; Bachri, Syamsul; Latuconsina, Husain
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 6 No. 3 (2022): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.6.3.293-304

Abstract

Perairan Desa Suka Mulya, Sumbawa adalah salah satu lokasi penangkapan lobster di Nusa Tenggara Barat. Saat ini, informasi terkait pola penangkapan, spesies dan ukuran lobster sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penangkapan, jenis dan ukuran lobster (Panulirus spp) yang ditangkap di perairan Desa Suka Mulya. Pola penangkapan ikan diperoleh dari hasil wawancara dengan nelayan. Sampel lobster diperoleh dari pedagang di Desa Suka Mulya. Pengamatan dilakukan terhadap jenis, panjang karapas dan bobot lobster, persentase lobster layak tangkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan di Suka Mulya melakukan penangkapan lobster menggunakan alat tangkap jaring. Penangkapan hanya dilakukan setelah kegiatan bertani. Terdapat empat jenis lobster yang ditangkap yaitu Panulirus versicolor, Panulirus penicillatus, Panulirus homarus dan Thenus orientalis. Komposisi hasil tangkapan tertinggi diperoleh pada jenis Panulirus penicillatus. Ukuran panjang dan bobot pada jenis Panulirus penicillatus, Panuliris versicolor, P. homarus dan Thenus orientalis berturut-turut adalah 5,53 hingga 14,99 cm, 8,93 hingga 11,51 cm, 6,20 hingga 13,21 cm dan 22 ,40 cm. Jenis P. homarus memiliki berat berkisar 100-884 gram. P. penicillatus memiliki berat berkisar 80 hingga 1437 gram dan jenis P. versicolor memiliki berat berkisar 250 hingga 610 gram. Sekitar 66-93% termasuk layak tangkap. Kata kunci: lobster, panulirus, tangkapan lestari
PROGRAM CSR PT. SMM: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PROGRAM REHABILITASI MANGROVE DI DESA STOWE BRANG, UTAN, SUMBAWA Kautsari, Neri; Hartono, Yadi; Oklima, Ade Maryam; Ahdiansyah, Yudi; Bahri, Syamsul; Erlangga, Haqqy Rerian
KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 3 (2024): KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rehabilitasi ekosistem mangrove di Sumbawa termasuk di Desa Stowe Brang, Kacamatan Utan adalah salah satu upaya yang harus dilakukan dalam menangani degradasi mangrove yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya alih fungsi ekosistem mangrove menjadi tambak. Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk meningkatkan peran dan keterlibatan Masyarakat dalam konservasi dan rehabilitasi mangrove. Program ini merupakan bagian dari program sosial (Corporate social responsibility) PT. Solusi Masyarakat Mandiri (SMM) yang bekerjsama dengan Universitas Samawa. Desa Stowe Brang, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa adalah lokasi pelaksanaan program ini. Program dilaksanakan dari bulan Juni hingga November 2024. Tahapan kegiatan meliputi assement lapangan, pelatihan dan pendampingan pembibitan mangrove, penanaman mangrove hingga monitoring dan evaluasi. Masyarakat yang terlibat pada program ini ialah masyarakat Dusun Bina Marga. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat telah mampu memetakan potensi sumber daya alam yang ada di Desa Stowe Brang, mampu melakukan pembibitan mangrove dan berhasil melaksanakan penanaman mangrove sebanyak 4000 bibit. Luaran dari program ini ialah terbentuknya satu rumah bibit mangrove, tertanamnya 4.000 bibit mangrove dan peningkatan keterlibatan masyarakat dalam konservasi mangrove.
Morphometric Variations, Length and Weight of Snapper (Lutjanus malabaricus) Caught in the Waters of Saleh Bay, Sumbawa sary, ratna; Bachri, Syamsul; Kautsari, Neri; Ahdiansyah, Yudi; Mardhia, Dwi
Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan Vol 5 No 1 (2025): APRIL
Publisher : Fisheries Science Study Program, Faculty of Science and Technology, Muhammadiyah University of Sidenreng Rappang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jikan.v5i1.1923

Abstract

Red Snapper (Lutjanus malabaricus) belongs to the Lutjanidae family and is highly valued economically, making it one of the main commodities in the capture fisheries sector in Indonesia. Studies on morphometric variation and its relationship with length and weight are essential to support the sustainable management and conservation of fishery resources. This study was conducted to evaluate the morphometric variation and the length-weight relationship pattern of Red Snapper caught in the waters of Saleh Bay, Sumbawa, as part of efforts to understand its growth dynamics. A total of 15 Red Snapper specimens were obtained from fish collectors in Labuhan Terata, Labuhan Kuris Village, in November 2024. Twelve morphometric characteristics were measured to assess body size variability. Additionally, to determine the growth pattern, the relationship between length and weight was analyzed using regression equations. The study found that the total length of the fish ranged from 44–59 cm, while their weight varied between 1.365 and 2.294 g. Based on the length-weight relationship analysis, it was found that Red Snapper exhibited a positive allometric growth pattern, where body length increases more rapidly than weight. These findings provide basic information on the morphometric characteristics and growth dynamics of Red Snapper in the waters of Saleh Bay. This data can serve as a reference for sustainable fish stock management and assist in formulating science-based fisheries policies to maintain the conservation of Red Snapper populations in the area.
Water Quality Analysis in Vaname Shrimp Cultivation at PT Tanjung Berlian Biru, Sumbawa, West Nusa Tenggara Ulfa, Mariya; Ahdiansyah, Yudi; Mardhia, Dwi; Kautsari, Neri; Bahri, Syamsul
Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan Vol 5 No 1 (2025): APRIL
Publisher : Fisheries Science Study Program, Faculty of Science and Technology, Muhammadiyah University of Sidenreng Rappang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jikan.v5i1.1952

Abstract

Water quality checks in vaname shrimp cultivation activities are very important to maintain the condition and performance of the shrimp being cultivated. Consistent water quality monitoring based on water quality standards will ensure that whiteleg shrimp are in optimal condition, thereby increasing harvest production yields. This study aims to analyze the water quality parameter measurements in whiteleg shrimp cultivation at PT. Tanjung Berlian Biru, Sumbawa, West Nusa Tenggara. The method used is a survey method with quantitative descriptive data analysis. Measurement of water quality parameters was carried out in two pond plots, namely plots B5 and B6, with the parameters observed including temperature, pH, salinity, dissolved oxygen (DO), Total Organic Meter (TOM), alkalinity and ammonium. The results showed that the temperature ranged between 27.1°C–31.1°C (B5) and 26.8°C–30.9°C (B6). Salinity in both plots was uniform, namely 28–35 ppt. DO ranged between 3.87–5.27 mg/l (B5) and 4.13–5.33 mg/l (B6). pH was in the range of 7.6–8.4 (B5) and 7.6–8.2 (B6). Alkalinity ranged between 119–187 ppm (B5) and 128–204 ppm (B6). NH₄ in both plots was in the range of 0–3.0 ppm, while TOM ranged from 109–117 mg/l (B5) and 113–118 mg/l (B6). These parameters reflect environmental conditions that support the growth of whiteleg shrimp.
Growth rate of Kappaphycus alvareziiby Rawai method in Saleh Bay, Tanjung Bele Hamlet, Sumbawa handayani, fitry; Ahdiansyah, Yudi; Mardhia, Dwi; Bahri, Syamsul; Kautsari, Neri
Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan Vol 5 No 1 (2025): APRIL
Publisher : Fisheries Science Study Program, Faculty of Science and Technology, Muhammadiyah University of Sidenreng Rappang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jikan.v5i1.1961

Abstract

The seaweed species Kappaphycus alvarezii has long been cultivated by the community in Tanjung Bele hamlet. The cultivation method they use is the longline method. Even though they have been cultivating seaweed for a long time, the development of seaweed in Tanjung Bele hamlet has not had a positive impact on the community's economy. Selecting the right and appropriate cultivation method will influence the success of seaweed cultivation.So this study aims to provide information on the growth rate of seaweed using the longline method used by the community in Tanjung Bele hamlet. The research method used a survey method with a planting period of 30 days. The initial weight of seaweed used was 200 g on 10 ropes. Seaweed growth observations were carried out 8 times. Descriptive data analysis. The research results showed that absolute growth ranged from 800 to 1000 g while the specific growth rate was in the range of 20 to 22%.
Peningkatan Literasi Laut Anak-anak SDN Labuhan Terata Berbasis Sekolah Konservasi Hatimah, Husnul; Kautsari, Neri; Ahdiansyah, Yudi; Mardhia, Dwi; Bahri, Syamsul
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i2.12812

Abstract

Menanamkan kesadaran dan kepedulian lingkungan pada masyarakat sejak dini sangatlah penting, salah satu pendekatan yang efektif adalah melalui pendidikan konservasi. Meningkatnya kerusakan ekosistem pesisir dan laut menjadi isu penting di pesisir Labuhan Terata. Meskipun terdapat berbagai upaya dalam pengelolaan pesisir, minimnya kesadaran masyarakat akan konservasi laut masih sangat terbatas, hal ini terlihat sebagian masyarakat masih melakukan destructive fishing, yang dapat merusak habitat penting bagi banyak spesies laut dan menggangu regerenasi dan rantai makanan dalam ekosistem. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, dengan mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang konservasi laut dikalangan anak-anak. Kegiatan dilakukan tepatnya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Labuhan Terata, Desa Labuhan Kuris, Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Khalayak sasaran dari kegiatan ini ialah siswa sekolah dasar kelas 4 hingga 6. Kegiatan berlangsung dalam beberapa tahapan, diawali dengan koordinasi dengan pemerintah desa, pihak sekolah, evalusi awal menegenai tingkat pemahaman anak-anak tentang laut, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi akhir tingkat pemahaman anak-anak di akhir kegiatan. Untuk menilai pemahaman anak-anak dilakukan dengan metode pre-test dan post-test, serta sesi tanya jawab dan diskusi kelompok. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan nyata pada pengetahuan anak-anak tentang konservasi laut, yang tercermin dari peningkatan nilai pos-test