Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Kapasitas Masyarakat Dalam Bidang Layanan Wisata Di Kampung Bekelir, Kota Tangerang Yustisia Kristiana; Theodosia C Nathalia; Rosdiana Pakpahan; Nonot Yuliantoro; Vasco A. H. Goeltom
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.712 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.751

Abstract

Provinsi Banten menyimpan beragam potensi pariwisata. Salah satu wilayah dari Provinsi Banten yaitu Kota Tangerang ikut berupaya mengembangkan potensi pariwisata. Kota Tangerang yang berada dalam wilayah administratif Provinsi Banten dan secara regional mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan Ibu Kota Jakarta, saat ini berkembang menjadi kota yang mengandalkan dari sektor jasa, pariwisata, perdagangan dan permukiman. Kota Tangerang memiliki keragaman daya tarik wisata baik budaya, sejarah, buatan hingga wisata kreatif. Salah satu daya tarik wisata kreatif yang dikembangkan adalah Kampung Bekelir. Kampung Bekelir merupakan salah satu yang menjadi perhatian dari pemerintah dan sejak tahun 2017 telah diresmikan sebagai Kampung Wisata. Kampung Bekelir dikelola oleh masyarakat setempat dan seiiring dengan mulai dikenalnya tempat ini sebagai daya tarik wisata, maka dibentuklah Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). Permasalahan yang dihadapi oleh kelompok ini adalah belum semua masyarakat berpartisipasi. Hal ini karena belum optimalnya kapasitas masyarakat khususnya dalam bidang layanan wisata. Peningkatan kapasitas masyarakat sangat diperlukan dalam mendukung Kampung Bekelir sebagai destinasi wisata kreatif dan kampung wisata yang berkelanjutan. Solusi yang ditawarkan adalah dengan memberikan penyuluhan, pelatihan serta pendampingan. Metode yang dilakukan yaitu sosialisasi program, melakukan penyuluhan maupun pelatihan dan evaluasi. Kegiatan yang dilakukan dapat dirasakan manfaatnya bagi mitra. Luaran dari kegiatan ini adalah terwujudnya pemahaman masyarakat tentang pengelolaan daya tarik wisata yang berkelanjutan, terwujudnya standar pengelolaan homestay dan terciptanya kreasi makanan dan minuman yang berbahan lokal.
Pelatihan Pembuatan Keripik Berbahan Dasar Kulit Buah Alkesa di Desa Gerendeng Pulo Tangerang Vasco A. H. Goeltom; V. Nonot Yuliantoro; Christabel Sheren; Cindy Novianti; Lydia Kurnia
Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 4 (2022): Desember : Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.642 KB) | DOI: 10.56444/perigel.v1i4.240

Abstract

Buah memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh, terutama sebagai sumber vitamin dan serat yang berguna bagi pencernaan manusia. Kandungan karbohidrat yang terdapat pada buah juga dapat menjadi sumber energi. Selama ini kulit buah belum banyak dimanfaatkan pedahal gizi yang terdapat pada kulit tidak jauh berbeda dengan buah itu sendiri. pengolahan kulit buah dapat dijadikan keripik sehingga dapat mengurangi limbah dan memberikan daya jual terhadap kulit buah yang biasanya hanya dibuang. Buah Alkesa merupakan tanaman langka di Indonesia karena minimnya orang yang membudidayakan anaman tersebut. Kandungan vitamin pada buah Alkesa sangat banyak antara lain serat, zat tepung, mineral, vitamin C, dll. pengolahan dari buah Alkesa juga belum banyak terutama pada bagian kulitnya. Maka dari itu penulis menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan tema “Pelatihan Pembuatan Keripik Berbahan Dasar Kulit Buah Alkesa di Desa Gerendeng Pulo Tangerang” agar pengolahan dari buah Alkesa dapat dilakukan dengan maksimal dan bisa menjadi peluang bisnis bagi warga Desa Gerendeng Pulo.