Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

TRANSFORMASI JURNALISME PERJALANAN TIGA MEDIA: DARI KONVENSIONAL MENUJU ONLINE Agustin Diana Wardaningsih
Ilmu dan Budaya Vol 42, No 2 (2021): Vol. 42, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jib.v42i2.1439

Abstract

Budaya orang untuk melakukan perjalanan masih sangat tinggi, sehingga informasi tentang suatu obyek wisata pun masih terus dibutuhkan. Dengan perkembangan teknologi terutama media baru, membuat orang mudah menemukan panduan untuk melakukan perjalanan ke berbagai tempat yang ingin dikunjungi. Dahulu, informasi tentang panduan perjalanan dan obyek wisata awalnya meningkat lewat media konvensional. Hampir setiap stasiun TV memiliki progam khusus yang mengulas tentang perjalanan, dan publikasi lewat media cetak seperti koran dan majalah juga mendukung kegiatan pariwisata. Saat muncul media online sebagai perkembangan dari media baru, informasi tentang obyek wisata bergeser ke media online. Tujuan penelitian ini untuk melihat penerapan konsep jurnalisme perjalanan pada media Online. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode studi kasus (case study) instrumental tunggal yang fokus pada isu yaitu transformasi tiga majalah travel cetak sebagai media konvensional, pada tampilan dan perubahannya lewat media online. Transformasi liputan perjalanan yang terlihat pada versi online adalah keberagaman topik pembahasan, dan tidak fokus hanya mengikuti tema tertentu yang dipilih seperti layaknya pada versi cetak. Inovasi juga muncul pada versi online adalah bukan hanya menawarkan teks dan gambar, tetapi juga ada video audiovisual yang lebih menarik bisa dinikmati. Era digital telah membawa perubahan pada praktek jurnalisme konvensional termasuk di dalamnya kemasan jurnalisme perjalanan ke dalam media online dengan karakteristik produksi dan distribusi yang cepat, tapi tetap akurat dan bisa dipercaya.
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KONTEN WEB “GENERAKSI.ORG” SEBAGAI PLATRFORM LITERASI MEDIA DAN POLITIK BAGI CALON PEMILIH PEMULA PEMILIHAN PRESIDEN RI 2019 Sigit Pamungkas; Agustin Diana Wardaningsih; Deborah Nauli Simorangkir
Communique Vol 1 (2020)
Publisher : Faculty of Social and Political Science - Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSepanjang tahun Pemilihan Presiden Indonesia 2019, media sosial diramaikan dengan ‘perang’ kampanye politik antara pendukung Joko Widodo - Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Kampanye hitam, meme, dan fitnah terus menerus bermuncukan di media sosial. Fenomena serupa pernah juga terjadi pada 2014 ketika pendukung Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan pendukung Joko Widodo - Jusuf Kalla saling perang opini di media sosial. Sangat sedikit kampanye yang tidak menyerang pesaing, bebas ujaran kebencian, dan hanya fokus pada program masing-masing kandidat. Situasi ini membuat para pengguna media sosial, - terutama para pemilih pemula yang rujukan utama berita politiknya adalah media sosial - untuk membedakan antara berita politik yang benar benar dan salah (hoax). Para pemilih pemula juga akan kesulitan dalam menentukan dan menyatakan sikap politik mereka. Alhasil, banyak netizen yang harus berurusan dengan penegak hukum karena unggahan opini politik mereka dianggap melanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik Indonesia. Hal ini dapat semestinya dapat dicegah jika pengguna telah ‘melek media sosial’, terutama dalam hal menyatakan sikap politik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran media sosial bagi pemilih pemula dalam menentukan dan mengekspresikan sikap politik terhadap pemilihan presiden Indonesia 2019. Survei dilakukan terhadap 100 siswa SMA Tanjung Pandan Belitung berusia 16-18 tahun yang memiliki hak pilih. pada pemilihan presiden 2019. Hasil penelitian menunjukkan peran media sosial bagi pemilih pemula sebagai sarana untuk memperoleh informasi, mengungkapkan sikap politik, atau menentukan sikap politik. Hasil survei juga akan dijadikan sebagai materi literasi media yang akan dipublikasikan melalui web generaksi.org yang merupakan salah satu luaran penelitian ini yang didanai oleh Kementerian Riset dan Teknologi pada periode 2018-2019.Kata kunci: Pilpres 2019, Media sosial, Literasi media, pemilih pemula, golputABSTRACTDuring Indonesia’s 2019 presidential election, social media was invigorated by a ‘war’ of political campaigns between the supporters of Joko Widodo - Ma’ruf Amin and Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Endless smear campaigns, memes, and slanders became viral on social media. Such phenomenon also occurred in 2014 when supporters of Prabowo Subianto - Hatta Rajasa ignited an opinion war on social media against supporters of rivals Joko Widodo - Jusuf Kalla. Very few campaigns refrained from attacking competitors and remaining free from hate speech. This situation made it difficult for social media users – especially first-time voters, whose main reference of political news is social media – to distinguish between true and false news (hoaxes), and to determine and express their political attitudes. Consequently, many netizens had to deal with law enforcers because of uploading political opinions that are considered illegal under Indonesia’s Electronic Information and Transactions Law. This could have been prevented had the users been ‘social media-literate’, especially when it comes to political behavior.This study aims to determine the role of social media for first-time voters in determining and expressing political attitudes toward Indonesia’s presidential election 2019. A survey was conducted on 100 Tanjung Pandan Belitung High School students aged 16-18 years who had the right to vote at the 2019 presidential election. Results indicate the role of social media for first-time voters as a means to obtain information, express political attitudes, or determine political attitudes. The survey results will also be used as media literacy material that will be published through the generaksi.org web, which is one of the outputs of this research funded by the Ministry of Research and Technology in the period 2018-2019.Keywords: Indonesian’s 2019 presidential elections, Social media, Media literacy, first-time voters, non-voters
Pelatihan Pemanfaatan Instagram Bagi Siswa SMAN 1 Tanjung Pandan Guna Meningkatkan Destination Awareness Pulau Belitung Agustin Diana Wardhaningsih; Sigit Pamungkas
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.457 KB)

Abstract

Pantai Tanjung Layang Pulau Belitung menjadi salah satu target tujuan wisata yang dikembangkan oleh Pemerintah dalam program 10 Program Bali untuk meningkatkan jumlah wisatawan di Indonesia. Selaras dengan hal itu, Dinas Pariwisata Belitung juga memperkenalkan branding pariwisata resmi Belitung dengan sebutan WAUU, singkatan dari Wonderful, Artistic, Unique, Unforgetable. Tingginya perhatian pemerintah pusat maupun daerah untuk mengangkat destinasi wisata Belitung akan lebih mudah tercapai jika didukung oleh warga setempat. SMAN 1 Tanjung Pandan adalah salah satu sekolah favorit bagi warga tanjung pandan. Hampir seluruh siswanya memiliki gawai yang bisa digunakan untuk mengakses media sosial. Salah satu media sosial yang populer di kalangan siswa SMA adalah instagram. Instagram menawarkan berbagai fitur yang memungkinkan penggunanya untuk bisa memamerkan dan mempromosikan foto-foto suatu obyek yang bernilai artistik, termasuk berbagai obyek wisata di pulau Belitung. Tim PKM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pelita Harapan memberikan pelatihan kepada siswa SMAN1 Tanjung Pandan tentang pemanfaatan media instagram sebagai sarana untuk meningkatkan Destination Awareness pulau Belitung. Pelatihan terdiri dari beberapa topik, yang salah satu sub topiknya adalah Visual Communication. Sub topik ini menekankan pada pembelalajaran bahasa visual kamera foto dan video, beserta trik mengunggah konten instagram yang memiliki nilai jual. Diharapakan melalui pelatihan ini, para peserta akan termotivasi berkarya dan mengekspos keindahan Belitung, serta mengoptimalkan media sosial instagram sebagai sarana untuk meningkatkan Destination Awareness pulau Belitung. Berdasarkan kuisoner yang dibagikan, khususnya terkait materi visual communication, sebagian besar peserta memberi respon positif atas PKM ini.
Pelatihan Pembuatan Blog Politik Bagi SMAN 1 Tanjung Pandan Belitung Ditinjau Dari Aspek Komersial Dan Perannya Sebagai Media Pembelajaran Sigit Pamungkas; Agustin Diana Wardhaningsih; Deborah Nauli Simorangkir
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (972.064 KB)

Abstract

Menyatakan sikap politik melalui media sosial adalah hak setiap warganet, terlebih menjelang tahun politik 2019 mendatang. Namun konten politik di media sosial sangat rawan dengan ujaran kebencian, fitnah, dan hoax. Cukup banyak pengguna media sosial yang harus berurusan dengan aparat penegak hukum akibat unggahan sikap politiknya. Beberapa contoh unggahan sikap politik antara lain: cuitan di microblogging, opini dalam format text maupun video, gambar meme, dan sebagainya termasuk opini melalui blog politik. Di samping media arus utama, kehadiran blog politik telah menjadi alternatif bagi warganet dalam mendapatkan informasi. Ditinjau dari aspek komersial, media online arus utama ataupun blog personal, membutuhkan jumlah pengunjung(traffic). Makin tinggi jumlah pengunjung, makin besar peluang keuntungan finansialnya. Terlebih lagi karena isu politik selalu diminati banyak warganet. Pada satu sisi, hal ini dimanfaatkan oleh oknum blogger politik dengan cara mengunggah konten politik kontroversial demi meningkatkan jumlah pengunjung. Pada sisi lain, blogger personal merupakan sarana alternatif bagi warganet dalam mengekspresikan sikap politiknya. Dalam rangka melaksanakan kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi, tim dosen UPH menyelenggarakan kegiatan PKM di SMAN 1 Tanjung Pandan, Belitung, pada 16 Juli 2019. Salah satu metode pelaksanaan PKM tersebut adalah dengan memberikan pelatihan pembuatan blog. Peserta diajarkan tentang proses membuat blog, merancang nama brand, logo brand, dan tagline blog tersebut. Peserta juga diajarkan bahwa konten politik adalah salah satu konten yang menarik minat pengunjung dan berpotensi untuk dikomersialkan. Peserta juga didorong untuk mengunggah ajakan untuk bersikap politik dengan bijak, mendidik, serta menarik minat warganet tanpa menimbulkan provokasi.
Kampanye Edukasi Kesehatan Mental IG @Healthy_Mind Bagi Mahasiswa Jabodetabek Di Masa Pandemi Covid -19 Agustin Diana Wardaningsih; Richard Omar Widjaya; Marsella Erna
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.147 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.961

Abstract

Komunikasi juga dibutuhkan untuk memberikan informasi positif, membangun kesadaran dan pola pikir kritis. Salah satunya lewat cara Kampanye untuk mempersuasi dan mengedukasi dalam melakukan hal yang postitif. Merebaknya Pandemi Covid – 19, membawa perubahan baru dalam kehidupan masyarakat. Adanya pembatasan interaksi dan himbauan untuk ‘stay at home’ memunculkan salah satunya masalah kesehatan mental. Masalah kesehatan mental merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam kehidupan manusia. Menurut halodoc.com gangguan mental adalah salah satu jenis gangguan pada seseorang yang dapat mempengaruhi cara berpikir, mempengaruhi emosi, dan tingkah laku pengidapnya. Gejala yang dialami beragam, disesuaikan dengan gangguan mental yang dialami. Sebagian besar gangguan kesehatan mental muncul pada masa remaja atau di awal usia 20 tahun. Kegiatan kampanye edukasi kesehatan mental ini merupakan sebuah inisiatif untuk dapat membantu mengkomunikasikan dan mensosialisasikan kepada masyarakat, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memahami kesehatan mental. Sehingga tujuan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan mental, khususnya kepada mahasiswa/i yang berusia 18-23 tahun yang berada di Jabodetabek. Kampanye edukasi kesehatan mental tersebut akan dilakukan melalui pembuatan konten di media sosial Instagram dan Webinar. Dengan adanya kegiatan edukasi kesehatan mental ini, diharapkan mahasiswa/i yang berusia 18-23 tahun yang berada di Jabodetabek dapat menerima informasi yang bermanfaat, dan mengerti sehingga mau membuka diri dan mencari pertolongan dengan cara positif.
PELATIHAN BERBICARA DI DEPAN UMUM BAGI SISWA SEKOLAH KRISTEN PNIEL, NAMO RAMBE DELI SERDANG, SUMATERA UTARA Agustin Diana Wardaningsih
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.359 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1254

Abstract

Manusia diciptakan Tuhan dengan kesempurnaan, salah satunya diberikan indera untuk berbicara. Manusia berbicara untuk mengeluarkan pikiran dan perasaan. Pelatihan dasar berbicara di depan publik merupakan sebuah cara untuk mengembangkan ketrampilan berbicara agar kita bisa menyampaikan ide yang ada di pikiran kita, membagikan apa yang kita rasakan, sehingga bisa menjadi pengalaman yang bisa membantu orang lain juga untuk berkembang. Tujuan Kegiatan untuk melatih percaya diri, menjadi pendengar yang baik, dan menghargai orang lain. Dengan peserta adalah siswa SMP dan SMA Sekolah Kristen Pniel, Namo Rambe Deli Serdang, Sumatera Utara. Kegiatan berlangsung secara virtual selama 120 menit pada 07 Mei 2021, untuk membantu siswa bisa berbicara secara terstruktur, dan efektif sehingga juga lebih percaya diri dan mengembangkan kemampuan lebih baik. Kegiatan walau dilakukan secara virtual telah berjalan dengan baik, dan antusias siswa untuk mau mencoba berlatih juga cukup tinggi. Kegiatan ini berhasil memberikan pembelajaran baru bagi siswa terutama di masa Covid 19 ini untuk tetap bisa mengembangkan diri dan melatih kepercayaan diri.
ADAPTASI TEKNOLOGI PASCA PANDEMI COVID 19 BAGI ANAK MUDA GEREJA HKBP PERUMNAS TANGERANG Agustin Diana Wardaningsih; Sigit Pamungkas; Jumadal Simamora
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1638

Abstract

Cara orang berkomunikasi tidak selalu sama terus menerus, tetapi juga berubah mengikuti perilaku manusia dan akibat perkembangan teknologi. Perubahan besar terjadi saat virus covid 19 menyerang di akhir tahun 2019, menarik orang untuk tidak berinteraksi secara langsung, tetapi bergantung dengan teknologi. Muncul pertemuan virtual, sampai beribadah secara online. Saat pandemi Covid 19, gereja pada umumnya tidak siap beradaptasi dengan teknologi. Tidak semua gereja bisa melakukan ibadah online, dengan alasan tidak memiliki infrastruktur memadai, atau sudah ada teknologinya tapi tidak ada yang mengoperasikannya. Proses adaptasi ini berjalan perlahan supaya gereja masih bisa melayani jemaatnya dengan baik. Kondisi ini yang terjadi pada mitra PkM yaitu Gereja HKPB Perumnas Tangerang, yang ibadah online baru dilakukan pada Maret 2020 dengan peralatan dan SDM yang terbatas. Muncul generation gap yaitu pelayanan ibadah Online malah lebih banyak dilakukan para senior daripada anak mudanya. Padahal gereja memiliki anak-anak muda yang potensial untuk dilibatkan. Untuk itu diadakan satu workshop bagi anak muda gereja HKBP Perumnas Tangerang untuk memiliki keterampilan memproduksi tayangan video, live streaming, dan juga produksi konten multimedia untuk media sosial. Tujuannya adalah agar anak muda gereja HKPB Perumnas Tangerang bisa memiliki kemampuan dan pengetahuan lebih sehingga bisa kreatif dalam emmanfaatkan teknologi bahkan sesudah pandemic covid 19 beerlalu. Dari beberapa pertemuan selama Workshop, para anak muda gereja memiliki semangat dan percaya diri untuk bisa mengembangkan kreativitas dalam memanfaatkan teknologi yang ada bagi pelayanan di gereja.
COMMUNICATING TOURISM IN DOCTOR STRANGER MOVIE Agustin Diana Wardaningsih; Elisabeth Ngestirosa Endang Woro Kasih
Linguistics and Literature Students' Journal Vol 4, No 1 (2023): LINGUISTICS AND LITERATURE JOURNAL
Publisher : English Literature Study Program, Faculty of Arts and Education Universitas Teknokrat Indo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33365/llj.v4i1.3246

Abstract

The tourism sector in Indonesia has great potential, both in terms of its natural resources and its people. Tourism has become a unique and enjoyable activity for almost everyone. Films, as a communication medium, are quite effective in promoting tourist destinations and exploring the potential of various regions. This research aims to explore the positive impact on tourist destinations that are affected by the phenomenon in films, leading to their recognition by the general public and an increase in tourist visits to those destinations. The data source for this research is the film Doctor Stranger in 2016 and 2022, including images and film scripts. The results of this research show that films can be used as a medium to promote and boost the popularity of tourist destinations. They can be considered as an alternative promotional tool due to their implicit nature, which tends to resonate more with the target audience. Promoting tourism through films can have positive effects on the featured tourist destinations, including significant improvements in the tourism sector, ranging from increased public awareness of the destinations, increased popularity, to an increase in the number of tourist visitors. Keywords: Dr. Strange film, media, promotion, tourism