Ridlwan Kamaludin
Universitas Jenderal Soedirman

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KARAKTERISASI ENZIM AMILASE DARI BAKTERI Bacillus amyloliquefaciens Ningsih, Dian Riana; Rastuti, Undri; Kamaludin, Ridlwan
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Enzim Amilase merupakan salah satu jenis enzim yang berperan penting dalam industri. Enzim amilase digunakan untuk menghidrolisis pati menjadi molekul karbohidrat yang lebih sederhana, yaitu dekstrin, maltosa dan glukosa. Industri yang menggunakan amilase antara lain: dalam industri kertas, industry detergen, industry tekstil, industry obat dan industri roti dan kue. Bacillus amyloliquefacien merupakan salah satu bakteri yang dapat menghasilkan amilase. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan aktivitas enzim amylase dan mengkarakterisasi sifat biokimia enzim amylase dari B. amyloliquefaciens. Tahapan penelitian ini adalah penentuan waktu produksi optimum enzim amylase, produksi amylase dan penentuan aktivitas enzim amylase pada berbagai suhu dan pH. Penentuan aktivitas amylase menggunakan metode Nelson Somogyi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enzim amylase yang dihasilkan oleh B. amyloliquefaciens mempunyai waktu produksi optimum pada jam ke 24 (1.4986 U/ml), temperature optimum 30-60 oC dan pH optimum 6-7.
The principle of justice and the image of the nursing profession in society: A concept analysis Mufimah, Mufimah; Kamaludin, Ridlwan
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol. 7 No. 12 (2025): Volume 7 Number 12
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v7i12.660

Abstract

Background: The ethical principle of justice in nursing is often interpreted differently by patients and nurses. This principle does not function in isolation but rather complements other ethical values, leading to challenges in various situations. A common issue is the public perception of discrimination against patients utilizing the National Health Insurance, which affects the nursing profession’s image. Purpose: To establish a clear definition of the principle of justice in relation to the public perception of the nursing profession. Method: A concept analysis approach based on Avant’s framework was employed, utilizing online databases (PubMed and Google Scholar) with the keywords ‘justice,’ ‘professional image,’ and ‘nurse.’ Literature published between 2003 and 2023 was reviewed. Results: The concept analysis identified a conceptual and operational definition of justice concerning the nursing profession’s image. The study outlined the attributes, antecedents, consequences, and empirical indicators associated with nurses’ professional image. Conclusion: The operational definition of the nursing profession’s image in society refers to the public’s perception of the overall impression of nurses' behavior, which is deliberately shaped.
Pelatihan manajemen bencana terhadap kesiapsiagaan pada mahasiswa: A literature review Mufimah, Mufimah; Kamaludin, Ridlwan
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 2 (2025): Volume 19 Nomor 2
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i2.604

Abstract

Background: Disaster preparedness training has now begun to be developed from elementary to higher education, namely students, with the aim of building a culture of safety and resilience in the younger generation. Universities through the tridharma of higher education have a strategic role in disaster management through learning, research and community service. This role can take place with the active participation of lecturers and students. Purpose: To examine the effect of disaster management training on student preparedness. Method: Literature review research with the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) approach and using PICO. The search databases used were Pubmed/NCBI, Scopus, and Sciencedirect with the keywords "( Student undergraduate) AND (Disaster)) AND (Disaster management training) AND (Disaster Preparedness)". Results: The types of disaster management training consisted of disaster management training, disaster response, first aid education, disaster preparedness, and stages of disaster preparedness and response. The training method used was the same, namely simulation guided by an instructor and the duration of the training varied and tended to be long. The fastest training duration was 30 minutes and the longest was 6 semesters. Conclusion: Disaster management training for students has been proven to be able to improve disaster preparedness, especially in the campus environment.   Keywords: Disaster Management; Higher Education; Students; Training.   Pendahuluan: Pelatihan kesiapsiagaan bencana saat ini sudah mulai dikembangkan mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga ke tingkat pendidikan tinggi yaitu mahasiswa dengan tujuan untuk membangun budaya keselamatan dan ketangguhan pada generasi muda. Perguruan tinggi melalui tri dharma perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam penanggulangan bencana melalui pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Peran tersebut dapat berlangsung dengan adanya partisipasi aktif dari dosen dan mahasiswa. Tujuan: Untuk meninjau pengaruh pelatihan manajemen bencana terhadap kesiapsiagaan mahasiswa. Metode: Penelitian literatur review dengan pendekatan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) dan menggunakan PICO. Database pencarian yang digunakan adalah pubmed/NCBI, Scopus, dan Sciencedirect dengan kata kunci "(Student undergraduate) AND (Disaster)) AND (Disaster management training) AND (Disaster Preparedness)". Hasil: Jenis pelatihan penanggulangan bencana terdiri dari pelatihan penanggulangan bencana, tanggap bencana, pendidikan pertolongan pertama, kesiapsiagaan bencana, serta kesiapsiagaan bencana dan tahapan tanggap bencana. Metode pelatihan yang digunakan sama, yaitu simulasi yang dipandu oleh instruktur dan durasi pelatihan bervariasi dan cenderung lama. Durasi pelatihan tercepat adalah 30 menit dan terlama adalah 6 semester. Simpulan: Pelatihan penanggulangan bencana bagi mahasiswa terbukti mampu meningkatkan kesiapsiagaan bencana, khususnya di lingkungan kampus.   Kata Kunci: Mahasiswa; Manajemen Bencana; Pelatihan; Perguruan Tinggi.