Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Faktor-Faktor Dalam Desain Penunjang Buku Autobiografi I Made Ada ., Asthararianty; Dektisa H., Andrian; Cahyadi, Jacky
Nirmana Vol 11, No 2 (2009): JULY 2009
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.566 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.11.2.pp. 67-78

Abstract

A sculptor named I Made Ada that comes from Pakuduwi village, Tegallalang, Gianyar, Bali and his work of garuda statues have been recognized worlwide. His works are spread all over the world. It causes fear that history will be repeated again. That is a claim from our neighboring country about our origins’ culture. The journey of I Made Ada the sculptor is worth to be documented as an autobiography that contains and tells every authentic data in detail and also so that Indonesian people may know about I Made Ada’s existence. The method used to collect all the needed data are observation, interview, and documentation. The making of an autobiography can create an understanding that this is one of Indonesian richness cultures that need to be kept and preserved. Furthermore, this book is presented as an authentic proof that can facilitate in managing patents and legality rights processes on intellectual properties. This autobiography book is designed by combining modern with traditional impressions and supported by photography, information resources, and other attractive interests.
Mengungkap Nilai-nilai Simbolis di Balik Warna Tradisional Bali Nawa Sanggha melalui Rancangan Desain Buku Asthararianty, Asthararianty; Widodo, Pribadi; Ekobudiwaspada, Agung
Nirmana Vol 16, No 1 (2016): JANUARY 2016
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.257 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.16.1.18-39

Abstract

Nilai-nilai dari warna tradisional Bali adalah salah satu budaya Bali yang harus terus diperkenalkan dan diturunkan dari generasi ke generasi. Nilai-nilai ini yang harus terus dipelajari oleh generasi muda, bukan hanya menjalaninya saja namun juga memahami. Pemahaman ini menjadi penting karena terkait kelestarian nilai tersebut terhadap kemajuan jaman yang terus berubah. Banyak sekali informasi yang masuk dan berkembang di Bali. Kemajuan ini juga berpengaruh dengan bergabungnya kebudayaan luar yang beradaptasi dengan kebudayaan Bali sendiri. Hal ini membuat suatu ketakutan bahwa dalam perkembangannya generasi muda menjadi tidak bisa menyaring dengan benar seluruh informasi yang masuk dan malah mengesampingkan kelokalan dari latar belakang generasi muda sendiri yaitu Bali. Dengan adanya kenyataan bahwa, sebenarnya masyarakat Bali dalam hal ini khususnya generasi muda mengetahui bahwa warna-warna tersebut adalah hal yang sangat identik terhadap lingkungannya. Namun, pengetahuan ini tidak disertai dengan pemahaman yang penuh terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dan juga kurangnya sarana pendukungnya. Pentingnya pengetahuan mengenai nilai-nilai luhur yang tersembunyi di balik warna-warna tradisional Bali bagi generasi penerusnya dan juga bagi keberadaannya sebagai warisan budaya yang harus tetap eksis, merupakan dasar dalam melakukan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan dua tahap metode, diawali dengan metode penelitian menggunakan metode kajian budaya untuk mencari data-data mengenai nilai dari warna tradisional Bali. Metode yang dipakai untuk melakukan perancangan adalah metode eksperimen berdasarkan proses membuat buku yang terdiri dari proses edit buku, proses desain buku dan proses produksi buku
Penafsiran Warna-Warna Tradisional Bali dalam Buku Autobiografi Seniman I Made Ada dan Made Wianta Melalui Pendekatan Hermeneutika Asthararianty, Asthararianty
Nirmana Vol 15, No 1 (2013): JANUARY 2013
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1195.984 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.15.1.25-32

Abstract

The use of color that occurs in some cultures is seen in Balinese, Javanese, and Minangkabau cultures, as well as a few places around the island. These colors state their respective regions, making them the region’s traditional color. These colors must intersect with the culture of origin of each area. In the process, each region and its culture each has a set of media in demonstrating their color richness. Be it in the form of traditional arts, such as puppet, or dance with the beauty of the clothes, they give the hallmark of their respective regions. Likewise, art from Bali which appears identical to the results of their work is beautiful, interesting and very attractive. Based on this development, then how is the position of the traditional colors in this modern era, especially in Bali? How is the position of the traditional colors in the eyes of some Balinese artists to books which the contents are about themselves? This problem is seen through an interpretation by referring to existing theories of the books that perpetuate each artist’s work and themselves at work.
PROSES KOMUNIKASI KELOMPOK - ANTARPRIBADI - VERBAL -NONVERBAL YANG TERDAPAT DALAM STUDI KASUS PROSES PENDAMPINGAN MASYARAKAT KELURAHAN SIWALANKERTO Asthararianty, Asthararianty
Scriptura Vol 6, No 1 (2016): JULY 2016
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2393.159 KB) | DOI: 10.9744/scriptura.6.1.42-47

Abstract

Kelurahan Siwalankerto Surabaya merupakan salah satu kelurahan yang tidak kalah berkembangnya dengan kelurahan lainnya. Bertolak dari pemberitaan di media massa mengenai kemajuan wilayah-wilayah lainnya, membuat kelurahan Siwalankerto Surabaya berkeinginan untuk lebih maju lagi baik dari SDM maupun dari lingkungannya. Kelurahan Siwalankerto Surabaya mengikuti setiap pelatihan atau pemberitahuan informasi yang diadakan oleh pihak-pihak tertentu seperti pemerintah dan lainnya, yang salah satunya adalah UK Petra. Beberapa bidang yang ditekuni oleh kelurahan Siwalankerto Surabaya antara lain, bercocok tanam dirumah, pelatihan batik, jahit menjahit dll. Diantara hal-hal tersebut yang menarik perhatian adalah minat masyarakat kelurahan Siwalankerto Surabaya terhadap jahit menjahit. Fokus pendampingan diawali dengan memperkenalkan bahwa dalam jahit menjahit tidak hanya teknik ataupun bahan yang dapat mendukung kesuksesan sebuah jahitan itu, namun pengetahuan tentang desain dan warna pun juga diperlukan. Dalam proses pengenalan inilah komunikasi yang baik dan dapat dengan sukses tercapai antara satu dengan yang lain sangat dibutuhkan. Pentingnya sebuah komunikasi yang terjadi antar satu orang dengan orang lain yang berada didalam sebuah kelompok, baik secara verbal ataupun nonverbal sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar dalam fokus pendampingan ini. Metode yang dipergunakan adalah studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan penerimaan dalam proses berkomunikasi berdasarkan dari hambatan-hambatan yang berkaitan yang terjadi di dalam kelompok.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN BUKU ART & CRAFT UNTUK KOMUNITAS KERAJINAN DI SURABAYA Lesmana, Fanny; Asthararianty, Asthararianty
Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM) Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/leecom.v3i1.1882

Abstract

Menjadikan kebutuhan sehari-hari berupa kerajinan tangan sudah menjadi kegiatan Komunitas BENIK sebagai mitra abdimas. Namun, mitra abdimas merasa perlu untuk membagikan kreativitasnya yang dilakukan secara masif melalui publikasi dalam bentuk buku. Komunitas BENIK mengajak tim pengabdian masyarakat untuk mewujudkan impian tersebut melalui pelatihan dan pendampingan pembuatan buku. Karena itu, Tim Pengabdian Masyarakat memberikan pelatihan dan metode pendampingan kepada mitra dalam mempersiapkan naskah buku hingga menjadi sebuah buku yang dapat dibaca oleh semua kalangan. Pelatihan dilakukan dengan pertemuan secara intensif mulai dari tatap muka hingga melalui media berbasis internet dikarenakan pandemic Covid-19. Dengan bantuan melalui internet dan WhatsApp Group, akibat pandemi Covid-19, para mitra mengumpulkan tulisan sederhana untuk mengisi konten buku. Selanjutnya naskah buku tersebut diikutsertakan dalam proses desain yang dilakukan oleh tim abdimas. Setelah melalui proses pencetakan, lahirlah buku art and craft dengan judul Craft untuk Pemula.
ACCELERATION TECHNOLOGY ON BOOKS AS CULTURAL MEDIA ON HUMAN COMMUNICATION IN THE ERA OF INTERACTIVE COMMUNICATION Asthararianty Asthararianty
Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan (Demandia) Vol 01, No 02 (September 2016) demandia - Jurnal Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Peri
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/demandia.v1i02.279

Abstract

Dromology is a speed that characterize progress. One of the affected is the culture of reading books. In the past people reading a book in the conventional manner, but in recent years, Internet technology has brought man reading a book in a different way, namely through the e-book. These changes ultimately led to a cultural shift in communication, especially in reading the book. The method used in this research is the study of literature. Results from the study showed that the reading culture (human interactions in a conventional book) has been turned into a reading culture that is synonymous with technology and also acceleration. Characteristics, sensations and experiences have changed. Technology (e-book) has become the new devices in cultured (communication / human interaction). Keywords: book, dromology, interpersonal communication, new culture
PENINGKATAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI DENGAN PEMBUATAN NAWALA UNTUK TENAGA PENDIDIKAN DI SIDOARJO Fanny Lesmana; Asthararianty Asthararianty; Monica Rusdianto
Share : Journal of Service Learning Vol. 7 No. 1 (2021): FEBRUARY 2021
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.529 KB) | DOI: 10.9744/share.7.1.21-26

Abstract

aktivitas di sekolah kepada publik internal maupun publik eksternal, tidak hanya secara lisan, melainkan secara tertulis. Karenanya, diperlukan sebuah ketrampilan komunikasi dalam upaya penyampaian informasi secara tertulis. Salah satu peningkatan ketrampilan komunikasi ditunjukkan melalui pembuatan Nawala sebagai salah satu media informasi yang diperlukan oleh sebuah institusi pendidikan. Dengan demikian, setiap sekolah dapat menyampaikan informasi yang diperlukan oleh khalayak. Pelatihan dan pendampingan ini diadakan bagi tenaga pendidik dari sekolah-sekolah di Kota Sidoarjo, Jawa Timur agar mereka terampil dalam membuat Nawala. Jumlah peserta pelatihan adalah 8 (delapan) orang.Pelatihan dibagi menjadi tiga sesi, yakni memahami nawala sebagai bagian dari public relations, berlatih menulis berita sederhana, kemudian dilanjutkan dengan berlatih membuat desain sederhana. Pelatihan ini dilakukan selama 10 kali, mulai dari membagikan materi perihal penulisan hingga membuat desain Nawala yang sederhana. Selanjutnya, penulis dan tim memberikan pendampingan dalam praktik pembuatan Nawala yang langsung dapat dipergunakan oleh setiap peserta. Pada akhir pelatihan dan pendampingan ini, peserta telah membuat Nawala karya sendiri. Hasil karya Nawala tersebut dicetak sehingga dapat dibagikan pada masing-masing publiknya sebagai media informasi bagi tiap institusi.@font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-536870145 1107305727 0 0 415 0;}@font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-536859905 -1073732485 9 0 511 0;}@font-face {font-family:"Century Schoolbook"; panose-1:2 4 6 4 5 5 5 2 3 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:8.0pt; margin-left:0cm; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US;}.MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-hansi-font-family:Calibri;}div.WordSection1 {page:WordSection1;}
Studi Hermeneutik: Desain Layout Buku Biografi Merry Riana Asthararianty Asthararianty; Fanny Lesmana
Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana Vol. 18 No. 1 (2018): JANUARY 2018
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.818 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.18.1.13-19

Abstract

Fungsi utama dari desain tata letak dalam sebuah buku adalah untuk mendukung konsep atau pesan yang ingin disampaikan. Pesan atau konsep ini yang disampaikan dalam biografi Merry Riana adalah fokus penelitian ini, terutama bagaimana sosok Merry Riana disajikan sebagai motivator dalam biografinya. Penelitian ini melanjutkan tema penelitian sebelumnya yang telah dilakukan, yang melihat representasi Merry Riana dalam desain sampul biografinya menggunakan studi hermeneutika. Menggunakan metode hermeneutika Gadamer, penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih dalam di balik sampul biografi, dan sekarang akan fokus pada tata letak biografi Merry Riana, terutama bagaimana Merry Riana diwakili melalui tata letak biografinya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah identitas Merry Riana sebagai motivator dapat dilihat melalui desain tata letak atau tidak. Hasil dari studi tata letak menunjukkan bahwa ada upaya untuk menunjukkan identitas Merry Riana sebagai motivator melalui tata letak buku, meskipun tidak cukup jelas. Selain itu, tata letak buku juga ingin mewakili kepribadian Merry Riana yang rajin, gigih, dan konsisten
Analisis Visual Wayang Kulit Eklektik “Ananta Yudha” Karya Is Yuniarto Vania Anjani; Andrian Dektisa Hagijanto; Asthararianty Asthararianty
Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana Vol. 19 No. 2 (2019): JULY 2019
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (968.21 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.19.2.59-73

Abstract

Sejak Desember 2015, Is Yuniarto mengunggah karya visual figur wayang dengan visualisasi menggunakan percampuran figur wayang kulit nusantara dengan karakter-karakter figur superhero di akun media sosialnya. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Wayang Ananta Yudha, yang muncul pada bulan April 2018. Karakteristik wayang Ananta Yudha merupakan representasi dari figur-figur pada film Avengers: Infinity War yang saat itu sedang ramai dibicarakan karena filmnya akan dirilis. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk memaknai bentuk visualisasi dan fenomena munculnya wayang Ananta Yudha, menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara analisis memakai semiologi Barthes. Teori-teori yang dipakai adalah pop culture, eklektik, dan komodifikasi. Wayang Ananta Yudha menjadi ungkapan karya visual budaya populer yang merupakan pencampuran unsur-unsur masa lalu dengan masa kini, serta menjadi bentuk komodifikasi atas figur superhero karya Marvel Studio.
Iklan Go-Jek Versi “Munculnya Gozali” dalam Kajian Poskolonialisme Cynthia Caroline; Obed Bima Wicandra; Asthararianty Asthararianty
Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana Vol. 19 No. 2 (2019): JULY 2019
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.629 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.19.2.109-116

Abstract

Penelitian ini mengkaji penggunaan visual figur dan bahasa hibrid dalam iklan GO-JEK versi “Munculnya Gozali” yang diunggah ke sosial media GO-JEK pada April 2018. Visual figur dan bahasa hibrid yang ada di dalam iklan GO-JEK ini menggunakan campuran antara unsur budaya Jepang dan Indonesia. Akan tetapi di dalam hal ini unsur budaya Jepang yang digunakan adalah unsur dari serial televisi superhero dan kaijyuu. Hal tersebut dapat dilihat dari tokoh, setting, dialog, subtitle, alur cerita, dan lain sebagainya yang merupakan obyek penelitian. Dalam proses penelitian ini akan digunakan teori semiotika pertelevisian oleh John Fiske sebagai instrumen pertama dari proses penelitian. Kemudian, obyek penelitian yang ada akan dianalisis dengan menggunakan teori hibriditas dan mimikri dalam kajian poskolonialisme oleh Homi K. Bhabha. Di mana kedua teori tersebut bekerja secara bersamaan dan sangat kompleks di dalam iklan. Sehingga melalui bentuk visual iklan demikian dapat dimaknai sebagai penggambaran rasa kurang percaya diri masyarakat Indonesia berkaitan dengan kemampuan anak-anak bangsa. Meskipun sebenarnya apa yang dihasilkan oleh anak-anak bangsa lebih menjawab masalah yang ada dan sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia.