Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

OPTIMALISASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI DENGAN HOME CARE BABY SPA DAN BABY GYM DI MASA PANDEMI Eka Falentina Tarigan; Eva Ratna Dewi; Siti Nurmawan Sinaga; Marliani Marliani; Cindy Silvia Br. Sitepu
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.494 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1203

Abstract

Based on data from the Basic Health Research (Riskesdas) in 2018, there are 37.2% of children under five in Indonesia experiencing stunting. Public health problems are considered serious if the short prevalence is 30-39 percent and serious if the short prevalence is 40 percent. There are 16% of Indonesian toddlers experiencing developmental disorders, both fine and gross motor development, hearing loss, low intelligence and delays. The purpose of the study was to determine the difference in the effect of the baby gym and baby spa on growth and development. This research is a quasi-experimental research and the design used is pre test post test with control group design. The research subjects consisted of 20 infants in the case group and 20 infants in the intervention group at the Mother's School of the True Mother Foundation in 2019. The effect of the baby gym in increasing growth and development with the paired sample t-test, the results obtained for body weight p value = 0.716, for development p = 0.330 and for body length p value = 0.014. The effect of the baby spa in the intervention group was carried out by paired sample t-test. The results were for weight, p = 0.012, for body length, p = 0.000 and for development, p = 0.001. Differences in the effect of baby gym and baby spa in increasing growth and development in infants with independent sample t test, the results obtained for growth are weight p value = 0.00, for body length p value = 0.021 and for development p value = 0.00 . Ho is rejected and Ha is accepted so that it can be concluded that there is a difference in the effect of baby gym and baby spa in increasing growth and development in infants 9-12 months. Keywords : Baby Gym, Baby Spa, Growth, Development, Baby
PELAKSANAAN SENAM LANSIA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA Eva Ratna dewi; Eka falentina Tarigan; Nur Azizah; Mastaida Tambun; Titi Septriyana; Wita Nancy Sinaga
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.195 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1208

Abstract

Usia lanjut ditandai mengalami kemunduran biologis seperti yang terlihat gejala kemunduran fisik salah satunya mengalami kemunduran kemapuan kognitif. Fungsi kognitif berkaitan dengan aktifitas fisik yang berpengaruh pada struktur dan fungsinya, setiap gerakan fisik yang dilakukan memberikan rasangan kepada otak,. brain gym yang dilakukan dengan teratur memiliki dampak positif terhadap peningkatan organ tubuh dan peningkatan fungsi otak. Kesehatan lansia merupakan hal penting yang merupakan tujuan nasional dalam bidang kesehatan melihat angka harapan hidup terus meningkat. Menurunnya kemampuan fisik mengakibatkan lansia menjadi kelompok resiko tinggi dalam penanganan masalah kesehatan. Penurunan fisik tersebut dapat menyebabkan gangguan keseimbangan. Hal ini mengakibatkan lansia mengalami resiko jatuh dan cidera. Persoalan umum tersebut juga dihadapi oleh lansia khususnya di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, antusiasme warga untuk meningkatkan kesehatan yang cukup tinggi namun program yang terjadwal belum optimal. Tujuan dari program pengabdian (PKM) ini adalah peningkatan kualitas kesehatan bagi lansia dengan melakukan senam lansia dan brain gym untuk peningkatan kognitif. Sehingga lansia dapat bermobilisasi secara optimal. Hasil kegiatan program pengabdian masyarakat yang telah dilakukan menunjukkan adanyaHasil Penelitian diperoleh menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa pengaruh brain gym dalam meningkatkan kognitif pada lansia dan dilakukan uji Wilcoxon didapatkan hasil pre-post senam lansia pada kolom Asimp. Sig adalah sebesar 0.000 disini di dapatkan nilai Probabilitas dibawah 0,05 (0,000< 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan sebelum (pre) dengan sesudah (post) melaksanakan brain gym dalam peningkatan kognitif. . Kata Kunci : Lansia, Kualitas Hidup Lansia, Brain Gym, Peningkatan kognitif
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TERJADINYA STUNTING DI DESA TANJUNG MAS KECAMATAN SIMPANG KANAN KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2020 Nur Muhibbah; Eka Falentina Tarigan; Adelina Sembiring
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): November: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.892 KB) | DOI: 10.55606/jrik.v2i3.570

Abstract

Berdasarkan data WHO tahun 2013 kejadian balita pendek atau biasa disebut dengan stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Pada tahun 2017 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting. Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Berdasarkan rekap data e-PPGBM pertanggal 27 november 2019, dari 10.755 balita yang didata, terdapat sebnyak 1517 balita stunting di kabupaten aceh singkil, dari survey awal yang dilakukan penulis 10 dari 15 anak mengalami stuning atau bertumbuh pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Terjadinya Stunting Di Desa Tanjung Mas Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang berkunjung pada posyandu didesa tanjung mas kecamatan simpang kanan pada bulan April – Juni Tahun 2020. Dalam penelitian ini jumlah populasi penulis yaitu 33 orang. Jumlah Sampel dalam Penelitian ini diambil secara total sampling yang berjumlah 33 orang. Hasil yang di peroleh dalam penelitian ini mayoritas responden berpendidikan SD memiliki anak yang tidak mengalami stunting yaitu sebanyak 12 (36, 4 %) dengan p value 0,001. Mayoritas responden yang memiliki pengetahuan yang baik memiliki anak yang tidak mengalami stunting yaitu sebanyak 15 (45,5 %) dengan p value 0,000. Mayoritas responden yang memberikan ASI Eksklusif memiliki anak yang tidak mengalami stunting yaitu sebanyak 22 (66,7 %) dengan p value 0,000. Mayoritas responden dengan pendapatan kategori tinggi memiliki anak yang tidak mengalami stunting yaitu sebanyak 22 (66,7 %) dengan p value 0,00. Diharapkan bagi kepala desa tanjung mas untuk memperhatikan anak yang mengalami stunting di Desa Tanjung Mas dan ikut serta dalam mencegah terjadinya stunting dengan Program kesehatan.
Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di PMB Evi Liana Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2023 Evi Liana; Nopalina Suyanti Damanik; Eka Falentina Tarigan; Eka Purnamasari
DIAGNOSA: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan Vol. 2 No. 1 (2024): Februari,: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/diagnosa-widyakarya.v2i1.2717

Abstract

To support exclusive breastfeeding in Indonesia, the government launched the National Movement to Increase Breastfeeding (PP-ASI), one of the aims of which is to cultivate exclusive breastfeeding behavior for babies up to 4 months old. In 2004, in accordance with recommendations from the World Health Organization (WHO), exclusive breastfeeding was increased to 6 months as stated in the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia number 450/MENKES/SK/VI/2004 (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2021). This study aims to analyze the relationship between exclusive breastfeeding and growth and development in babies aged 6-12 months in PMB Evi Liana, Pegajahan District, Serdang Bedagai Regency in 2023. This research is correlational with a cross sectional approach and bivariate data analysis is the data analysis used in research to determine the relationship or influence of the independent variable with the dependent variable using Chi Square analysis with a significant p-value (0.05) (Hardani, 2020)Based on the results of research on exclusive breastfeeding for growth in babies aged 6-12 months in PMB Evi Liana, Pegajahan District, Serdang Bedagai Regency in 2023 with a p-value of 0.000. Based on exclusive breastfeeding with development in babies aged 6-12 months in PMB Evi Liana, Pegajahan District, Serdang Bedagai Regency in 2023 with a p-value of 0.000.This means that there is a relationship between exclusive breastfeeding and growth and development in babies aged 6-12 months at PMB Evi Liana, Pegajahan District, Serdang Bedagai Regency in 2023.