Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

RISK FACTORS OF INFERTILITY IN COUPLE OF AGE AGE IN HOSPITALS STELLA MARIS MEDAN YEAR 2018 Tambun, Mastaida; Simanjuntak, Erledis; Tarigan, Frida Lina
Proceeding - Sari Mutiara Indonesia International Conference on Health Vol 1 No 1 (2018): Sari Mutiara Indonesia International Conference on Health
Publisher : Sari Mutiara Indonesia University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.695 KB)

Abstract

Infertility is a situation where a woman is not experiencing a pregnancy after marrying within 1 years or more though it has sexual intercourse as much as 2-3 times a week. This research aims to analyze the risk factors for the occurrence of infertility on couples of fertile age research is using design case control. The location of the research conducted in the Stella Maris Hospital 2018. The population in this research is the whole fertile couples who visit during the period April-August 2018, that as many as 150 people. The amount of sample (Case and control) taken comparable 1:1, 40 cases: 40 controls, so that the overall number of samples is 80 samples. Data collection research done using primary data obtained by dividing the questionnaire to respondents, secondary data obtained from records or reports from the Stella Maris Hospital. Data processing is started from the editing, coding, entry, the tabulating. Data analysis using the chisquare test with bivariate and multivariate with logistic regression test. The research results show that there is a relationship age (p = 0.000; OR = 6.6), menstruation cycle (p = 0.005; or = 4.7), companion disease (p = 0,011; OR = 4.6), stress (p = 0.012; OR = 5.9), impaired sperm function (p = 0.002; OR = 8.2). The most dominant variable effect on the incidence of infertility is a malfunctioning of the sperm (p = 0.006; OR = 6.9 95% 1,780-31,313). There for thus to fertile couples Stella Maris Hospital suggestion, to further improve the attention and understanding early on about the risk factors associated with the incidence of infertility interfetilitas genesis so that it can be more minimized
HUBUNGAN RANGSANGAN TAKTIL PAPILLA MAMMAE BERHUBUNGAN DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI KLINIK HENNY KOTA MEDAN Mastaida Tambun; Siska Suci Triana Ginting
Elisabeth Health Jurnal Vol 4 No 2 (2019): Vol 4 No 2 (2019) : Elisabeth Health Jurnal
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/ehj.v4i2.267

Abstract

Childbirth is the culmination of a series of pregnancy processes. Many pregnant women feel anxious, anxious, and anxious waiting for the birth to arrive. Based on data from the Inter-Census Population Survey (SUPAS) in Indonesia the MMR has decreased from 359/100,000 live births (KH) in 2012 to 305/100.00 KH in 2015. The causes of maternal death were bleeding (35.2%), hypertension (27.1%), infection (7.3%), prolonged labor (1.8%) and abortion (4.7%). Method: The type of research used by researchers is quantitative analytic research with cross sectional approach. The population is maternity mothers who are in the henny clinic. To find out the effect of tactile stimulation of mammary papillae on the progress of first phase active labor, which amounted to 35 women giving birth in April. The sample of this study is a saturated sample taken from the total population of women giving birth to 35 pregnant women. Results: The majority of research results were aged 20-35 years (51.4%), 16 primipara oarity respondents, the majority of respondents were educated with high school education (42.8%), as many as 23 respondents (65.7%) had tactile stimulation. Chi square statistical test results showed that the value of p = 0.001 <0.05, meaning that there is a relationship between the tactile variable mammary tactile stimulation with the progress of labor. Conclusion: Conclusion there is the influence of mammary papilla tactile stimulation on the progress of active phase I labor, and it is expected that medical staff, especially midwives can improve midwifery services about normal delivery care with tactile stimulation of mammary papillae on the progress of labor in the active phase I.
HUBUNGAN RANGSANGAN TAKTIL PAPILLA MAMMAE TERHADAP KEMAJUAN PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI KLINIK HENNY KOTA MEDAN MASTAIDA TAMBUN
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol 4 No 4 (2019): JURNAL ILMIAH MAKSITEK
Publisher : LP2MTBM MAKARIOZ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.303 KB)

Abstract

Childbirth is the culmination of a series of pregnancy processes. Many pregnant women feel anxious, anxious, and anxious waiting for the birth to arrive. Based on data from the Inter-Census Population Survey (SUPAS) in Indonesia the MMR has decreased from 359 / 100,000 live births (KH) in 2012 to 305 / 100.00 KH in 2015. The causes of maternal death were bleeding (35.2%), hypertension (27.1%), infection (7.3%), prolonged labor (1.8%) and abortion (4.7%). The type of research used by researchers is quantitative analytic research with cross sectional approach. The population is maternity mothers who are in the henny clinic. To find out the effect of tactile stimulation of mammary papillae on the progress of first phase active labor, which amounted to 35 women giving birth in April. The sample of this study is a saturated sample taken from the total population of women giving birth to 35 pregnant women. The majority of research results were aged 20-35 years (51.4%), 16 primipara oarity respondents, the majority of respondents were educated with high school education (42.8%), as many as 23 respondents (65.7%) had tactile stimulation. Chi square statistical test results showed that the value of p = 0.001 <0.05, meaning that there is a relationship between the tactile variable mammary tactile stimulation with the progress of labor. Conclusion there is the influence of mammary papilla tactile stimulation on the progress of active phase I labor, and it is expected that medical staff, especially midwives can improve midwifery services about normal delivery care with tactile stimulation of mammary papillae on the progress of labor in the active phase I.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI AKSEPTOR KB DALAM MEMILIH ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT (AKBK) DI WILAYAH KERJA KAMPUNG KB MEDAN JOHOR TAHUN 2020 Mastaida Tambun
Excellent Midwifery Journal Vol 3, No 2 (2020): EDISI OKTOBER
Publisher : STIKes Mitra Husada Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.796 KB) | DOI: 10.55541/emj.v3i2.140

Abstract

Pada umur ibu 20-30 di dapatkan dengan hasil 36,6%, dan >30 persen 63,4%, diasumsikan bahwa akseptor KB mengetahui pola penggunaan kontrasepsi yang rasional yaitu pemilihan kontrasepsi disesuaikan dengan fase umur, pada umur <20 tahun atau >30 tahun, peserta KB umumnya memilih kotrasepsi yang memiliki efektivitas yang tinggi seperti pil dan suntik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi akseptor KB dalam memilih Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) di Kampung KB Medan Johor Tahun 2020. Penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif analitik dengan penelitian Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu Aseptor KB sebanyak 98 orang. Metode analisa data dengan cara Teknik analisis yang digunakan adalah analisis uji statistik chi-square dengan syarat tidak ada sel yang nilai observased yang bernilai nol dan sel yang mempunyai expected count kurang dari 5 maksimal 20% dari jumlah sel. (Saryono, 2015). Hasil penelitian secara statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara umur responden terhadap akseptor KB dalam memilih Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) Di kampung KB Medan Johor  tahun 2020 dengan nilai p=0,041 (p<0,05), tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan responden dengan dengan akseptor KB dalam memilih Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) dengan nilai p= 0,044 (p>0,05), ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan responden dengan dengan akseptor KB dalam memilih Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) Di Kampung KB Medan Johor    tahun 2020 dengan nilai p=0,026 (p<0,05). Berdasarkan hasil analisis statistik diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan dengan akseptor KB dalam memilih Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) Di Kampung KB Medan Johor   tahun 2020 dengan nilai p=0,071 (p>0,05). Kata Kunci : Akseptor KB,  AKBK
PELAKSANAAN SENAM LANSIA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA Eva Ratna dewi; Eka falentina Tarigan; Nur Azizah; Mastaida Tambun; Titi Septriyana; Wita Nancy Sinaga
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.195 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1208

Abstract

Usia lanjut ditandai mengalami kemunduran biologis seperti yang terlihat gejala kemunduran fisik salah satunya mengalami kemunduran kemapuan kognitif. Fungsi kognitif berkaitan dengan aktifitas fisik yang berpengaruh pada struktur dan fungsinya, setiap gerakan fisik yang dilakukan memberikan rasangan kepada otak,. brain gym yang dilakukan dengan teratur memiliki dampak positif terhadap peningkatan organ tubuh dan peningkatan fungsi otak. Kesehatan lansia merupakan hal penting yang merupakan tujuan nasional dalam bidang kesehatan melihat angka harapan hidup terus meningkat. Menurunnya kemampuan fisik mengakibatkan lansia menjadi kelompok resiko tinggi dalam penanganan masalah kesehatan. Penurunan fisik tersebut dapat menyebabkan gangguan keseimbangan. Hal ini mengakibatkan lansia mengalami resiko jatuh dan cidera. Persoalan umum tersebut juga dihadapi oleh lansia khususnya di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, antusiasme warga untuk meningkatkan kesehatan yang cukup tinggi namun program yang terjadwal belum optimal. Tujuan dari program pengabdian (PKM) ini adalah peningkatan kualitas kesehatan bagi lansia dengan melakukan senam lansia dan brain gym untuk peningkatan kognitif. Sehingga lansia dapat bermobilisasi secara optimal. Hasil kegiatan program pengabdian masyarakat yang telah dilakukan menunjukkan adanyaHasil Penelitian diperoleh menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa pengaruh brain gym dalam meningkatkan kognitif pada lansia dan dilakukan uji Wilcoxon didapatkan hasil pre-post senam lansia pada kolom Asimp. Sig adalah sebesar 0.000 disini di dapatkan nilai Probabilitas dibawah 0,05 (0,000< 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan sebelum (pre) dengan sesudah (post) melaksanakan brain gym dalam peningkatan kognitif. . Kata Kunci : Lansia, Kualitas Hidup Lansia, Brain Gym, Peningkatan kognitif
CONTRACEPTIVE INCREASING CONTRACEPTIVE USE DURING THE COVID-19 at HARAPAN BUNDA CLINIC MEDAN POLONIA Mastaida Tambun SST. M.K.M; Eva Ratna Dewi; Anggriani Silitonga; Ime Lestari; AZzara AZzara
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.295 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1214

Abstract

The Covid-19 pandemic, besides having an impact on the economy, education and society, also impacts on health, one of which is impact on women's reproductive health services, reproductive health services for women are a form of necessity or cannot be postponed. Many women face several changes as a result of social and physical distancing, including for their reproductive health checks. One of these services is the use of contraceptives. Contraceptive use during The covid-19 pandemic is one of the efforts that must be done in couples of childbearing age (PUS) which are expected to postpone pregnancy before the covid-19 pandemic. health workers continue to monitor the use of contraception for women's reproductive health.
Pengelolaan Diabetes Melitus di Dusun I Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2022 Martaulina Sinaga; Rosmega Rosmega; Lisbet Gurnin; Mastaida Tambun; Elvida Sulistiana Sinaga; Oni Ulima Sinurat; Marco Van Basten
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Edisi Juli 2022
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v2i2.365

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia karena terjadi kelainan seksresi insulin, kerja insulin atau kedua. (Perkeni, 2021) Pada tahun 2011 jumlah kasus DM di Indonesia 7,29 juta, tahun 2021mencapai 19,47 juta, jika dibandingkan kasus ini meningkat pesat sebesar 167% dan kasus ini akan terus meningkat mencapai 28,57 juta atau sekitar 47% pada tahun 2045. Kasus kematian yang ditimbulkan akibat penyakit ini mencapai 236.711 pada tahun 2021. Kasus DM yang terbanyak adalah DM tipe 2 sebanyak 90% dari total kasus, umumnya terjadi pada orang dewasa namn beberapa tahun terakhir ditemkan pada anak-anak dan remaja. Hal ini berkaitan denan pola makan tidak seimbang dan kurang aktivitas fisik sehingga memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Orang yang hidup dengn Diabetes tipe 2 memiliki gejala yang ringan, penderita tidak menyadari kondisi kesehatannya tengah terganggu dalam jangka waktu yang lama, sehingga penyakit inipun cenderung terabaikan. Kondisi berupa peningkatan kadar glukosa darah melebihi normal merupakan ciri khas DM disamping berbagai kondisi lainnya. Kurangnya pengetahuan menyebabkan penderita mengalami hiperglikemia karena kurang memahami bagaimana pengelolaan DM selain itu kurangnya pengetahuan penderita DM karena kurang terpaparnya dengan informasi Kesehatan yang berhubungan dengan DM. Tujuan Pengabdian ini adalah untuk Meningkatkan pengetahuan penderita DM tentang Perjalanan penyakit, pencegah, penyulit dan penatalaksanaan DM. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan di Dusun I Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa dengan jumlah 30  responden. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pretest dan posttest. Pengetahuan sebelum edukasi  kesehatan didapatkan pengetahuan kategori kurang sebanyak 21 responden (70%),. Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan penderita DM tentang penyakit DM masih kurang. Setelah diberikan edukasi  kesehatan hasil yang didapatkan yaitu pengetahui penderita DM kategori baik sebanyak 25 responden (83,3%). Sehingga dapat disimpulkan, pengetahuan penderita DM tentang Penyakit DM meningkat setelah diberikan edukasi, karena penderita DM sangat antusias mendengarkan untuk kesehatan meraka dan edukasi kesehatan ini perlu untuk di lakukan secara berkelanjutan kepada penderita DM.
Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Dismenore saat Menstruasi pada Siswa Puteri Klas XI SMK N. 8 Mastaida Tambun; Martaulina Sinaga
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2022): Juli 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v1i3.668

Abstract

Menstrual pain is one of the most common gynecological problems, affecting more than 50% of women and causing the inability to perform daily activities for 1 to 3 days each month in about 10% of these women. Giving a warm compress is an independent action. The warm effect of the compress can cause vasodilation in the blood vessels which will increase blood flow to the tissue, the distribution of acids and nutrients to the cells is enlarged and removed from the repaired substances which can reduce the primary menstrual pain caused by the blood supply to the endometrium. less (Natali, 2013). This warm compress is very effective in reducing menstrual pain. Based on an initial survey conducted by researchers at the SMK N. Padang Bulan Medan at  school that there are still many students who experience dysmenorrhea during menstruation, and the researchers also conducted interviews with 10 students who felt dysmenorrhea during menstruation, the researcher asked if they had ever applied warm compresses, there were 5 people who had experienced it. do a warm compress. This study uses an analytical survey method with a Cross Sectional approach, the study was conducted at SMK N. Padang Bulan Medan, when this research will be conducted from February to July 2021, the population in this study is all female students of SMK N. Padang Bulan Medan class XI, the type of data used is primary data. , secondary and tertiary. While the data analysis used univariate and bivariate. The results showed that the majority of warm compresses did not apply warm compresses, namely 22 people (61.1%) in SMK N. Padang Bulan Medan students, Based on Dismonero the majority of  SMK N. Padang Bulan Medan students experienced (Yes) as many as 20 people (55.6%), There is a relationship between compresses warm with Dismonero on students ofPuteri SMK N.8 Padang Bulan Tahun 2022 in 2021 with pvalue = 0.000.
EDUKASI DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN STUNTING Martaulina Sinaga; Mastaida Tambun; Elvida Sulistiana; Marco VB Sihombing; Sara Widora Purba
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1615

Abstract

Stunting adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3 SD (severely stunted). Hasil prediksi Balita stunting di Provinsi Sumatera utara tahun 2020 sebesar 28,7%, hal ini menjadi tantangan dalam melaksanakan kegiatan yang berkontribusi terhadap pencapaian target pencegahan stunting dikarenakan pandemic yang menyebabkan terjadinya gangguan layanan gizi terutama di fasilitas pelayanan Kesehatan dan Posyandu karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Jumlah kasus di Kota Medan pada tahun 2020 sebanyak 491 dan terjadi penurunan di tahun 2021 menjadi 393 kasus. Tujuan pengabdian yang dilakukan untuk memberikan edukasi kepada ibu/keluarga yang di Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli Kota Medan. Hasil pengabdian diperoleh data Balita yang mengalami stunting yang terbanyak pada usia 25-60 bulan dengan jumlah 50 responden (80,6%), jenis kelamin perempuan sebanyak 33 responden (53,2%) dan status gizi yang terbanyak adalah status gizi baik dengan jumlah 42 responden (67,7%). Dan kareakteristik keluarga yang memiliki balita stunting yaitu penghasilan keluarga dalam kategori rendah sebanyak 51 responden (80,6%), pemilik Jaminan Kesehatan Nasional dalam status tidak ada sebanyak 49 responden (79%), keadaan rumah sehat sebanyak 48 responden (32,3%) dan sanitasi bersih sebanyak 50 responden (80,6%). Pengetahuan keluarga sebelum dilakukan edukasi mayoritas kurang sebanyak 38 responden (61,3%) dan sesudah dilakukan edukasi keluarga memiliki pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (45,2%). Intervensi Pendidikan kepada ibu/keluarga secara konsisten meningkatkan pertumbuhan anak.
EDUKASI DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM PENURUNAN STUNTING Martaulina Sinaga; Mastaida Tambun; Elvida Sulistiana; Marco VB Sihombing; Sara Widora Purba
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1821

Abstract

Stunting adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3 SD (severely stunted). Hasil prediksi Balita stunting di Provinsi Sumatera utara tahun 2020 sebesar 28,7%, hal ini menjadi tantangan dalam melaksanakan kegiatan yang berkontribusi terhadap pencapaian target pencegahan stunting dikarenakan pandemic yang menyebabkan terjadinya gangguan layanan gizi terutama di fasilitas pelayanan Kesehatan dan Posyandu karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Jumlah kasus di Kota Medan pada tahun 2020 sebanyak 491 dan terjadi penurunan di tahun 2021 menjadi 393 kasus. Tujuan pengabdian yang dilakukan untuk memberikan edukasi kepada ibu/keluarga yang di Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli Kota Medan. Hasil pengabdian diperoleh data Balita yang mengalami stunting yang terbanyak pada usia 25-60 bulan dengan jumlah 50 responden (80,6%), jenis kelamin perempuan sebanyak 33 responden (53,2%), Panjang badan per umur pada ketegori pendek sebanyak 29 responden (62,9%) dan status gizi yang terbanyak adalah status gizi sangat kurang dengan jumlah 26 responden (42%). Dan kareakteristik keluarga yang memiliki balita stunting yaitu penghasilan keluarga dalam kategori rendah sebanyak 51 responden (80,6%), pemilik Jaminan Kesehatan Nasional dalam status tidak ada sebanyak 49 responden (79%), keadaan rumah sehat sebanyak 48 responden (32,3%) dan sanitasi bersih sebanyak 50 responden (80,6%). Pengetahuan keluarga sebelum dilakukan edukasi mayoritas kurang sebanyak 38 responden (61,3%) dan sesudah dilakukan edukasi keluarga memiliki pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (45,2%). Intervensi pemberdayaan keluarga melalui edukasi dapat menurunkan stunting.