Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

RISK FACTORS OF INFERTILITY IN COUPLE OF AGE AGE IN HOSPITALS STELLA MARIS MEDAN YEAR 2018 Tambun, Mastaida; Simanjuntak, Erledis; Tarigan, Frida Lina
Proceeding - Sari Mutiara Indonesia International Conference on Health Vol 1 No 1 (2018): Sari Mutiara Indonesia International Conference on Health
Publisher : Sari Mutiara Indonesia University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.695 KB)

Abstract

Infertility is a situation where a woman is not experiencing a pregnancy after marrying within 1 years or more though it has sexual intercourse as much as 2-3 times a week. This research aims to analyze the risk factors for the occurrence of infertility on couples of fertile age research is using design case control. The location of the research conducted in the Stella Maris Hospital 2018. The population in this research is the whole fertile couples who visit during the period April-August 2018, that as many as 150 people. The amount of sample (Case and control) taken comparable 1:1, 40 cases: 40 controls, so that the overall number of samples is 80 samples. Data collection research done using primary data obtained by dividing the questionnaire to respondents, secondary data obtained from records or reports from the Stella Maris Hospital. Data processing is started from the editing, coding, entry, the tabulating. Data analysis using the chisquare test with bivariate and multivariate with logistic regression test. The research results show that there is a relationship age (p = 0.000; OR = 6.6), menstruation cycle (p = 0.005; or = 4.7), companion disease (p = 0,011; OR = 4.6), stress (p = 0.012; OR = 5.9), impaired sperm function (p = 0.002; OR = 8.2). The most dominant variable effect on the incidence of infertility is a malfunctioning of the sperm (p = 0.006; OR = 6.9 95% 1,780-31,313). There for thus to fertile couples Stella Maris Hospital suggestion, to further improve the attention and understanding early on about the risk factors associated with the incidence of infertility interfetilitas genesis so that it can be more minimized
ANALISIS PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN STRATEGI DOTS (DIRECT OBSERVED TREATMENT SHORT COURSE) DI PUSKESMAS KECAMATAN SEI DADAP SEI DADAP KABUPATEN ASAHAN Saragi, Melva; Hayati, Elvira; Tambun, Mastaida
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4425

Abstract

Tuberculosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan mycobacterium tuberculosi yang menyerang paru-paru dan hampir seluruh organ tubuh lainnya. Bakteri dapat masuk melalui saluran pernafasan dan saluran pencernaan (GI) dan luka terbuka pada kulit. Tetapi paling banyak melalui inhalasi doplet yang berasal dari orang yang terinfeksi bakteri tersebut. Jenis dan rancangan penelitian menggunakan jenis penelitian adalah studi kasus menggunakan metode kualitatif dengan rancangan deskriptif. Informan dalam penelitian 8 orang. Pengumpulan data dengan cara melakukan observasi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puskesmas dalam melaksanakan program penanggulangan TB belum berjalan dnegan baik.  Sumber daya manusia, ketersediaan sarana dan prasarana pendukung dan dukungan dana dari Pemerintah Daerah maupun Pusat sudah diperoleh walaupun secara umum belum maksimal. Pelaksana Program TB di Puskesmas belum seluruhnya terlatih, dukungan dana masih minim dan sarana prasarana pendukung lainnya masih perlu untuk dipenuhi, Pengawas menelan obat dalam penelitian ini secara umum telah mengetahui tugas dan fungsinya dimana petugas TB Puskesmas terlebih dahulu memberikan penjelasan kepada PMO bersama-sama dengan Pasien akan pentingnya kepatuhan dan keteraturan minum obat. Sistem pencatatan dan pelaporan di Puskesmas belum terlaksana sesuai dengan Pedoman Penanggulangan TB Nasional. Puskesmas telah menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) tetapi pelaporan selalu terlambat setiap bulannya sehingga berdampak terhadap evaluasi program.Kata Kunci : Tuberkulosis, Strategi DOTS dan PMOTuberculosis is a contagious infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis which attacks the lungs and almost all other organs of the body. Bacteria can enter through the respiratory tract and digestive (GI) tract and open wounds on the skin. But most often through inhalation of droplets from people infected with the bacteria. The type and design of the research using this type of research is a case study using qualitative methods with a descriptive design. The informants in the research were 8 people. Data collection is done by conducting observations, interviews and documentation. The results of the research show that the Community Health Center in implementing the TB control program has not run well.  Human resources, availability of supporting facilities and infrastructure and financial support from the Regional and Central Government have been obtained although in general it has not been maximized. The TB program implementers at the Community Health Centers are not yet fully trained, financial support is still minimal and other supporting infrastructure still needs to be met. The drug swallowing supervisors in this study generally know their duties and functions, where the TB Community Health Officers first provide an explanation to the PMO together with Patients will understand the importance of compliance and regularity in taking medication. The recording and reporting system at the Community Health Center has not been implemented in accordance with the National TB Control Guidelines. The Community Health Center has used the Tuberculosis Information System Application (SITB) but reporting is always late every month, which has an impact on program evaluation.Keywords: Tuberculosis, DOTS Strategy and PMO
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN PUDING CUCUBITA MOSHATA DALAM MENCEGAH STUNTING DI DESA KUTA MBELIN KECAMATAN TIGA PANAH KABUPATEN KARO Ginting, Astaria Br; Tambun, Mastaida; Simbolon, Rolasnih Lilista; Wahyuni, Retno; Sinaga, Asnita; Andriani, Luwes Rizky; Hutabarat, Yosefania Agatha
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 3 No. 1 (2025): Februari
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v3i1.1986

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat, khususnya ibu hamil, dalam pencegahan stunting melalui edukasi mengenai pemanfaatan cucurbita moschata. Metode yang digunakan adalah pendampingan pendidikan kesehatan dengan penyuluhan mengenai TRIAD KRR (seksualitas, HIV/AIDS, dan NAFZA), menggunakan media lembar balik dan permainan ular tangga yang berisi pertanyaan tentang kesehatan reproduksi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga tahap: edukasi berbasis keluarga, pengumpulan data pelaksanaan stunting, dan evaluasi kegiatan. Edukasi dilakukan selama dua minggu, dengan pre-test dan post-test untuk mengukur perubahan pengetahuan dan sikap peserta. Sebanyak 20 ibu hamil trimester III mengikuti edukasi ini, dengan hasil yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan sikap peserta terhadap pencegahan stunting. Rata-rata nilai pre-test pengetahuan peserta meningkat dari 5,2 menjadi 8,5 pada post-test, sedangkan nilai sikap meningkat dari 5,4 menjadi 8,35. Sebagian besar peserta, yakni 17 orang (85%), berhasil memahami penggunaan cucurbita sebagai bahan pangan dalam pencegahan stunting. Kegiatan ini mendapat penilaian positif dari peserta, dengan lebih dari 90% menilai kegiatan edukasi ini sangat baik. Dengan demikian, kegiatan ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat dan pemanfaatan cucurbita dalam mencegah stunting. Kata Kunci: Edukasi Kesehatan, Stunting, Cucurbita Moschata, Peningkatan Pengetahuan, Pencegahan Stunting
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Angka Unmeet Need KB pada WUS di Puskesmas Petumbukan Kec. Galang Kab. Deli Serdang Tahun 2024 Tambun, Mastaida
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i1.4044

Abstract

Unmet need merupakan salah satu konsep penting yang dimanfaatkan untuk pengembangan kebijakan KB. Unmet need adalah presentase wanita yang saat ini tidak menggunakan metode kontrasepsi dan tidak ingin anak lagi atau menunda kehamilan, tetapi tidak menggunakan kontrasepsi jenis apapun Tingginya angka unmet need KB berpengaruh pada rapatnya jarak kelahiran dan banyaknya anak dilahirkan sehingga beresiko tinggi terhadap kematian ibu dan bayi. Pemerintah melalui BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) berusaha untuk menurunkan angka unmet need KB ini karena merupakan salah satu faktor penyebab 75% kematian ibu di Indonesia dan juga di dunia. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik, populasi dalam penelitian ini adalah ibu unmet need KB atau wanita menikah pada kelompok usia 18-49 tahun, sampel penelitian waita usia subur tyang tidak mengikuti KB atau Un  Meet Need yaitu sebanyak 35 orang, Penelitian dilaksanakan pada bulan  April-Juni 2023 dan Penelitian dilaksanakan di wilayah Kerja puskesmas Petumbukan Galang Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia (0,000), terdapat hubungan yang antara pekerjaan (0,101), Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami (0,010) dengan unmet need. Dan tidak terdapat hubungan antara pekerjaan (0,101) dengan unmet need. diharapkan untuk meningkatkan komunikasi antar pasangan sehingga dapat tercapai keputusan bersama dalam hal penggunaan kontrasepsi sebagai upaya dalam meningkatkan status kesehatannya menjadi lebih baik.Kata Kunci : Unmeet Need, KB, WUSUnmet need is an important concept that is used to develop family planning policies. Unmet need is the percentage of women who currently do not use a contraceptive method and do not want more children or delay pregnancy, but do not use any type of contraception. The high rate of unmet need for family planning affects the close spacing of births and the number of children born, resulting in a high risk of maternal and infant mortality. The government through the BKKBN (National Family Planning Coordinating Board) is trying to reduce the number of unmet needs for family planning because it is one of the factors causing 75% of maternal deaths in Indonesia and also in the world. This type of research is analytical survey research, the population in this study is mothers who do not meet the need for family planning or married women in the age group 18-49 years, the research sample is women of childbearing age who do not follow family planning or do not meet the need, namely 35 people. The research was carried out in the month April-June 2023 and research was carried out in the working area of the Petumbukan Galang Deli Serdang Community Health Center, North Sumatra Province. The results of the research show that there is a significant relationship between age (0.000), there is a relationship between work (0.101), there is a significant relationship between husband's support (0.010) and unmet need. And there is no relationship between work (0.101) and unmet need. It is hoped to improve communication between couples so that a joint decision can be reached regarding the use of contraception as an effort to improve their health status for the better.Keywords: Unmet Need, KB, WUS
Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berbasis inovasi E-Leaflet untuk Mendukung Peran Serta Suami Menggunakan Alat Kontrasepsi di Kampung KB Pangkalan Masyhur Medan Johor Provinsi Sumatera Utara Tahun 2025 Tambun, Mastaida; Lusiatun, Lusiatun; Agussamad, Indra; Rezeki, Sri; Damayanti, Damayanti; Sembiring, Adelina
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/5vjga845

Abstract

Partisipasi pria dalam program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia masih sangat rendah, termasuk di Kampung KB Pangkalan Masyhur, Medan Johor. Pada tahun 2025 jumlah pasangan usia subur (PUS) mencapai 3.262 jiwa, namun pengguna kontrasepsi pria hanya 0,8% untuk kondom dan 0,1% untuk vasektomi. Kondisi ini berdampak pada masih tingginya angka kelahiran yang berimplikasi pada kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Beberapa faktor penyebab rendahnya partisipasi pria adalah kurangnya dukungan keluarga, pandangan negatif dan mitos, serta minimnya akses informasi mengenai kontrasepsi pria. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan metode pemberdayaan melalui lima tahap: persiapan, sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan, penerapan teknologi, serta pendampingan dan evaluasi. Media utama yang digunakan adalah aplikasi E-Leaflet SIKOPRI (Sistem Informasi Kontrasepsi Pria), didukung leaflet, poster, dan buku saku. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dan cara penggunaan kontrasepsi pria, perubahan sikap suami yang lebih positif terhadap KB pria, serta meningkatnya keterlibatan keluarga dalam pengambilan keputusan ber-KB. Capaian nyata ditunjukkan dengan adanya tiga akseptor vasektomi baru dan peningkatan pengguna kondom sebanyak 15 orang dalam tiga bulan. Program ini berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 3.7 tentang kesehatan reproduksi dan poin 5 tentang kesetaraan gender. Inovasi E-Leaflet SIKOPRI terbukti efektif dalam meningkatkan partisipasi pria dalam program KB.