Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Efektifitas Kecepatan Pengeluaran Kolostrum Dengan Pijat Oksitosin Dan Perawatan Totok Payudara Pada Ibu Postpartum Di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan. Srilina Br Pinem; Lasria Simamora; Herna Rinayanti Manurung; Rosmani Sinaga; Adelina Sembiring
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.115 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v11i2.688

Abstract

Latar Belakang :Penyebab kematian anak di Indonesia adalah dikarenakan faktor nutrisi yaitu gizi kurang. 53% kematiaan bayi diakibatkan karena  diare sebesar 15%. Selain itu diare, pneumonia, campak, malaria dan nutrisi merupakan 70% penyakit Balita. hal ini dapat diturunkan, baik morbiditas dan mortalias. Melalui pemberian kolostrum sedini  mungkin dan pemberian ASI sampai anak berumur 6 bulan. WHO merekomendasikan pemberian ASI pada bayi selama 6 bulan pertama (Asi Eksklusif) dan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) setelah umur 6 bulan dengan ibu tetap memberikan ASI sampai anak berumur minimal 6 bulan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah tidak lancarnya ASI (ASI awal atau yang disebut dengan kolostrum) yang diakibatkan karena ASI susah keluar yang mengakibatkan orangtua maupun keluarga memberikan susu formula yang tentunya hal ini akan berdampak pada target ketidakberhasilan ASI eksklusifTujuan :mengetahui Efektifitas Kecepatan Pengeluaran Kolostrum Dengan Pijat Oksitosin Dan Perawatan Totok Payudara Pada Ibu Postpartum Di Rumah Sakit Mitra Sejati Medan taahun 2020.Metode: Banyaknya sampel dalam penelitian ini 30 ibu post-partum yang memenuhi kriteria inklusi yang dibagi dalam 2 kelompok yakni 15 responden dengan intervensi, dan 15 lainnya dalam kelompok totok payudara. Uji Perbedaan lama pengeluaran kolostrum pada kelompok pijat oksitosin dan totok payudara dengan menggunakan mann whitney karena data berdistribusi normal.Hasil: Berdasarkan uji mann whitney didapatkan nilai p=0,001 0,005 yang menunjukkan adanya perbedaan lama pengeluaran kolustrum pada kelompok metode pijat oksitosin dan totok payudara.Kesimpulan: metode pijat oksitosin lebih efektif dalam pengeluaran kolustrum terlihat dari nilai mean rank metode pijat oksitosin lebih rendah dibandingkan dengan metode totok payudara.Kata Kunci : Totok Payudara, Pijat Oksitosin, KolostrumBackground: The cause of child mortality in Indonesia is due to nutritional factors, namely malnutrition. 53% of infant deaths resulted from diarrhea at 15%. Apart from that, diarrhea, pneumonia, measles, malaria and nutrition constitute 70% of under-five diseases. it can reduce both morbidity and mortality. By giving colostrum as early as possible and breastfeeding until the child is 6 months old. WHO recommends breastfeeding for babies for the first 6 months (exclusive breastfeeding) and complementary feeding (complementary feeding) after 6 months of age with mothers continuing to breastfeed until the child is at least 6 months old. The problem in this study is that breastfeeding is not smooth (initial breastfeeding or what is known as colostrum) which is caused by difficulty in getting out of milk which results in parents and families giving formula milk, which of course will have an impact on the target of exclusive breastfeeding.Objective: to determine the effectiveness of colostrum dispensing speed with oxytocin massage and breast acupressure treatment for postpartum mothers at Mitra Sejati Hospital in Medan in 2020.Methods: The number of samples in this study was 30 post-partum mothers who met the inclusion criteria divided into 2 groups, namely 15 respondents with intervention, and 15 others in the full breasted group. The difference in the duration of colostrum excretion in the oxytocin massage group and breast acupressure using Mann Whitney was because the data were normally distributed.Results: Based on the Mann Whitney test, the value of p = 0.001 0.005 indicated a difference in the length of colustrum expulsion in the oxytocin massage method group and breast acupressure.Conclusion: the oxytocin massage method is more effective in removing colustrum. It can be seen from the lower mean rank of the oxytocin massage method compared to the breast acupressure method.Keywords: Breast Acupressure, Oxytocin Massage, Colostrum
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI BEJANGKAR KABUPATEN BATUBARA TAHUN 2020 Siska Suci Triana Ginting; Lisa Putri Damanik; Adelina Sembiring; Imarina Imarina; Mardiah Mardiah
Excellent Midwifery Journal Vol 4, No 2 (2021): EDISI OKTOBER
Publisher : STIKes Mitra Husada Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.597 KB) | DOI: 10.55541/emj.v4i2.178

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Wilayah Kerja Puskesmas Sei Bejangkar Kabupaten Batubara selama 6 hari didapatkan jumlah ibu hamil sebanyak 25 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui H ubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu  Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Bejangkar Kabupaten  Batubara Tahun 2020. Metode: Jenis penelitian merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu hamil yang datang berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas Sei Bejangkar Kabupaten Batubara Tahun 2020 yaiyu sebanyak 56 orang. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan Chi-square. Hasil: Hasip penelitian menunjukkan  bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur, paritas dan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah Kerja Puskesmas Sei Bejangkar Kabupaten Batubara. Tidak da hubungan yang signifikan antara pendidikan dan pekerjaan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah Kerja Puskesmas Sei Bejangkar Kabupaten Batubara. Kesimpulan: umur yang berisiko, paritas terlalu banyak  menjadi faktor yang berhubungan dengan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu   Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Bejangkar Kabupaten   Batubara Tahun 2020. Disarankan bagi petugas kesehatan Kepada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sei Bejangkar Kabupaten Batubara perlu memperbaiki status gizi untuk mencegah kejadian anemia pada kehamilan serta perlu meningkatkan pengetahuan dan tindakan tentang pencegahan anemia, dengan mengikuti penyuluhan yang diadakan petugas kesehatan dan mencari informasi tentang anemia pada kehamilan.Kata kunci : anemia, ibu hamil,  umur, paritas
PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSI UTERI PADA IBU POST PARTUM NORMAL DI PUSKESMAS TANJUNG PASIR KECAMATAN KUALUH SELATAN KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA TAHUN 2021 sarmauli gultom; Eva Ratna dewi; Lidya Natalia Br Sinuhaji; Adelina Sembiring
Excellent Midwifery Journal Vol 4, No 2 (2021): EDISI OKTOBER
Publisher : STIKes Mitra Husada Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.087 KB) | DOI: 10.55541/emj.v4i2.175

Abstract

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSI UTERI PADA IBU POST PARTUM NORMAL DI PUSKESMAS TANJUNG PASIR KECAMATAN KUALUH SELATAN KABUPATEN                                         LABUHAN BATU UTARA TAHUN 2021 Sarmauli Gultom1, Eva Ratna Dewi2, Lidya Natalia Br Sinuhaji3,Adelina Sembiring4,Rosmani Sinaga5, Rumondang6, 1,Program Studi Kebidanan Program Sarjana STIKes Mitra Husada Medan,                                 2,3,5,6Program Studi Kebidanan Program  Diploma Tiga STIKes Mitra Husada Medan,                               4Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga STIKes Mitra Husada Medan,*correspondence author: Handphone: 082160446566, 082165288252e-mail: gultomsarmauli@gmail.com, evaratna.dewi87@gmail.com,  ABSTRAKLatar Belakang: Masa Nifas merupakan hal penting untuk diperhatikan guna menurunkan angka kematian ibu. Setelah persalinan tubuh seorang ibu memasuki masa pemulihan, salah satunya adalah involusi uteri yang dimulai segera setelahpersalinan dan proses ini harus tuntas setelah 6 minggu. Salah satu faktor utama yaitu perdarahan pasca-salin 30,3% (Dinkes, 2015 dan Direktorat Kes. Ibu, 2013). Perdarahan pasca-salin (PPS) disebabkan oleh atonia uteri 70%, trauma 20%, dan plasenta rest/plasenta abnormal 10% (POGI, 2016).Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasi Eksperimen dengan menggunakan tehnik purposive sampling, yaitu tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan waktu tertentu. (Sugiyono, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas Puskesmas, sebanyak 30 responden di Puskesmas Tanjung Pasir, Kec. Kualuh Selatan Kab. Labuhan Batu Utara. Dan sampel seluruh populasi dijadikan sampel.Hasil: Analisis bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara dua intervensi yaitu dengan uji Mann Whitney U Untuk pengambilan keputusan dilakukan taraf signifikan 0.05. rata-rata kelompok yang ikut senam nifas adalah 1,00 cm dengan SD 0,000 cm sedangkan kelompok yang tidak ikut senam nifas yaitu 1,40 cm dengan SD 0,516 cm. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = ,000, bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap perubahan involusi uteri antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.Kesimpulan: Hasil uji statistik diperoleh nilai p = ,000 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap perubahan involusi uteri antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Saran Kepada ibu postpartum sebaiknya melaksanakan senam nifas yang terstruktur, sistematis dan berkeninambungan sesuai dengan petunjuk yang diberikan sehingga proses pemulihan diri pasca persalina berjalan dengan baik. Kata Kunci: Post Partum, Senam Nifas, Involusi Uteri,
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN SENAM KAKI, AKUPRESUR DAN HOME CARE MELALUI POSBINDU Martaulina Sinaga; Adelina Sembiring; Zuraidah Zuraidah
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.387 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1220

Abstract

Based on data from Riskesdas 2018, which states that the most common diseases in the elderly are Non-Communicable Diseases (PTM), such as hypertension, arthritis, stroke, Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) and Diabetes Mellitus (DM). In addition to having an impact on the physical condition of the elderly, the aging process also has an impact on their psychological condition. Improving health services for the elderly is needed to realize healthy, quality, and productive elderly in their old age. Health services for the elderly must be provided early on, namely at the pre-elderly age (45-59 years). One of the methods of implementing demgam is to carry out health development for the elderly, one of which is by taking preventive measures with foot exercises, acupressure and home care. Therefore, the target of this community service activity is the elderly who live in Simalingkar B Village, Medan Tuntungan District. The number of elderly who participated in this activity was 30 elderly. This activity was carried out for 2 days consisting of four vital signs examinations, two foot exercises and two times of acupressure. The implementation of this activity is the STIKes Mitra Husada Medan Nursing Study Program. The results of the activity evaluation show that foot exercises, acupressure and vital signs are routine activities carried out in Simalingkar B Village, Medan Tuntungan District. Through routine vital sign checks, it can control the health quality of the elderly. In addition, this activity can be a preventive measure against the symptoms of diseases that often occur in the elderly.
TERAPI AKUPRESUR UNTUK HIPERTENSI DI KELURAHAN BANGUN REJO KECAMATAN TANJUNG MORAWA ADELINA SEMBIRING; Lisbet Gurning; Lidya Natalia Br Sinuhaji; Magdalena Barus
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1572

Abstract

Hipertensi tanpa penanganan mengakibatkan komplikasi yang serius seperti otak, mata, jantung, ginjal bahkan pembuluh darah arteri perifer dan sering disebut salah satu pembunuh diam-diam (silent killer) diantara pembuluh darah. Hasil studi pendahuluan ditemukan ada 7 dari 11 yang menderita hipertensi sudah melakukan pijatan pada daerah kepala, leher, bahu dan punggung, namun penderita mengatakan melakukan pijat hanya untuk mengurangi sakit kepala tanpa mengetahui titik mana yang harus ditekan untuk hipertensi. Tujuan kegiatan ini untuk mengendalikan dan mencegah hipertensi di dusun II kelurahan bangun rejo kecamatan tanjung morawa. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah penyuluhan, demonstrasi dan role play. Daerah yang menjadi titik akupresure adalah 4 jari di atas malleoulus internus, area proximal pertemuan tulang-tulang metatarsal I dan metatarsal II, 3 jari di atas pergelangan tangan, pada lipat siku, 2 jari dari batas rambut belakang pada sebuah lekukan, 2 jari dibelakang prominensia ilaryngeus dan di depan arteri carotis. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan peneliti 10 menit setelah terapi. Hasil yang diperoleh setelah kegiatan ini didapatkan hasil bahwa terdapat penurunan tekanan darah setelah dilakukan terapi akupresur.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TERJADINYA STUNTING DI DESA TANJUNG MAS KECAMATAN SIMPANG KANAN KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2020 Nur Muhibbah; Eka Falentina Tarigan; Adelina Sembiring
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): November: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.892 KB) | DOI: 10.55606/jrik.v2i3.570

Abstract

Berdasarkan data WHO tahun 2013 kejadian balita pendek atau biasa disebut dengan stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Pada tahun 2017 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting. Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Berdasarkan rekap data e-PPGBM pertanggal 27 november 2019, dari 10.755 balita yang didata, terdapat sebnyak 1517 balita stunting di kabupaten aceh singkil, dari survey awal yang dilakukan penulis 10 dari 15 anak mengalami stuning atau bertumbuh pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Terjadinya Stunting Di Desa Tanjung Mas Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang berkunjung pada posyandu didesa tanjung mas kecamatan simpang kanan pada bulan April – Juni Tahun 2020. Dalam penelitian ini jumlah populasi penulis yaitu 33 orang. Jumlah Sampel dalam Penelitian ini diambil secara total sampling yang berjumlah 33 orang. Hasil yang di peroleh dalam penelitian ini mayoritas responden berpendidikan SD memiliki anak yang tidak mengalami stunting yaitu sebanyak 12 (36, 4 %) dengan p value 0,001. Mayoritas responden yang memiliki pengetahuan yang baik memiliki anak yang tidak mengalami stunting yaitu sebanyak 15 (45,5 %) dengan p value 0,000. Mayoritas responden yang memberikan ASI Eksklusif memiliki anak yang tidak mengalami stunting yaitu sebanyak 22 (66,7 %) dengan p value 0,000. Mayoritas responden dengan pendapatan kategori tinggi memiliki anak yang tidak mengalami stunting yaitu sebanyak 22 (66,7 %) dengan p value 0,00. Diharapkan bagi kepala desa tanjung mas untuk memperhatikan anak yang mengalami stunting di Desa Tanjung Mas dan ikut serta dalam mencegah terjadinya stunting dengan Program kesehatan.
PENGARUH SENAM HAMIL TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III DI KECAMATAN PANEI TAHUN 2021 Netty Julita Siahaan; Adelina Sembiring; Retno Wahyuni
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KESEHATAN Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober: Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.481 KB) | DOI: 10.55606/jurrikes.v1i2.435

Abstract

Low back pain during pregnancy occurs due to changes in pregnancy hormones which increase relaxant hormones that affect the flexibility of the ligament tissue which ultimately increases joint mobility in the pelvis and will have an impact on spinal and pelvic instability and cause back pain. One way to reduce low back pain is to do pregnancy exercises. Pregnancy exercise can relieve lower back pain that is felt by pregnant women because in pregnancy exercise there are movements that can strengthen the abdominal muscles, make the elasticity of the muscles and ligaments in the back and relax, so that pregnant exercise can reduce lower back pain. The purpose of this study was to determine the effect of pregnancy exercise on reducing low back pain in pregnant women in the second and third trimesters in Panei District 2021. This study used a quasi-experimental research design with a pre-post-test design with one group test. The population in this study were all pregnant women in the second and third trimesters in Panei Tongah Health Center many as 30 people. The sample in this study amounted to 28 people. Analysis of the data used is univariate analysis and bivariate analysis using the Paired-Samples T Test. The average lower back pain before treatment was 3.32 and the Std. Deviation was 0.772. The average low back pain after treatment was 2.25 and the Std. Deviation was 1.005. There is an effect of pregnancy exercise on reducing low back pain in pregnant women in the second and third trimesters in Panei Tongah Health Center in 2021 with a value of p = 0.000 p <0.05. It is recommended for further researchers to develop other variables in order to get better results Panei Tongah Health Center.
Hubungan Lama Pemakaian Alat Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Gangguan Menstruasi Pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan di Puskesmas Melak Kalimantan Timur Tahun 2023 Rika Husniati; Adelina Sembiring; Mastaida Tambun
Vitalitas Medis : Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 3 (2024): Juli : Vitalitas Medis : Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/vimed.v1i3.162

Abstract

Three month injectable birth control is an alternative used to prevent pregnancy by releasing the hormone progestin into the blood vessels which works by stopping the release of egg cells into the uterus, thus preventing the fertilization process from occurring. Menstrual changes experienced by women taking DepoProvera begin in the form of unpredictable irregular bleeding and spotting that lasts for seven days or more or heavy bleeding during the first few months of Depo-Provera use. The aim of this study was to determine the relationship between the length of use of 3-month injectable contraceptives and menstrual disorders in 3-month injectable contraceptive acceptors at the Melak District Health Center. West Kutai, East Kalimantan in 2023.he type of research carried out was Descriptive Analytical with a cross sectional approach, the sample in the study was 35 people using a Random Sampling System. The data collected in the research is primary data, namely data obtained directly from respondents. The data analysis used is chi square The results of the tabulation research show a relationship between the duration of using injectable contraceptives for 3 months and menstrual disorders in 3-month injectable contraceptive acceptors at the Melak District Health Center. West Kutai, East Kalimantan in 2023 with a p-value = 0.049. So Ho is rejected and Ha is accepted, which means there is a relationship between the length of use of 3-month injectable contraceptives and menstrual disorders in 3-month injectable contraceptive acceptors at the Melak District Health Center. West Kutai, East Kalimantan in 2023. Conclusion: Family planning acceptors can choose the right contraceptive method. Family planning acceptors can tell midwives or health workers about the various types of contraceptives before choosing the contraceptive method. Always monitor changes in side effects so that if there are complaints they can be addressed immediately.
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi Suntik 1 Bulan di Puskesmas Lahusa Nias Selatan Tahun 2023 Kaniawati Hulu; Adelina Sembiring; Lisbet Gurning
Vitalitas Medis : Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 3 (2024): Juli : Vitalitas Medis : Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/vimed.v1i3.163

Abstract

Population growth in Indonesia continues to increase every year. If the rate of population growth in Indonesia is currently stagnant. It is estimated that Indonesia's population will double every 5 years. The increase in population has an impact on issues of food security, meeting energy needs, environmental control, and the low level of Indonesia's Human Development Index (HDI). Meanwhile, in the health sector, the increase in population also has an impact on the high Maternal Mortality Rate (MMR). The aim of the research was to determine the relationship between maternal knowledge and the use of injectable contraceptives for 1 month at the Lahusa South Nias Community Health Center in 2023.The type of research carried out was Descriptive Analytical with a cross sectional approach, the sample in the study was 43 people using a Random Sampling System. The data collected in the research is primary data, namely data obtained directly from respondents. The data analysis used is chi square The results of the cross-tabulation research showed that the majority of mothers' knowledge was good in using contraceptives as many as 12 people (92.3%) with Chi-Square showing a p value of 0.000. So Ho is rejected and Ha is accepted, which means there is a relationship between the mother's knowledge and the use of injectable contraceptives for 1 month at the Lahusa Health Center, South Nias in 2023. The conclusion is that it is hoped that providing a 1-month injectable contraceptive will make it easier and reduce the costs of carrying out contraception at the Lahusa South Nias Community Health Center in 2023.
Efektivitas Belerang (Sulfur) Terhadap Proliferasi Luka pada Penderita Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Johor Kecamatan Medan Johor Tahun 2023 Martaulina Sinaga; Mastaida Tambun; Zulkarnain Batubara; Adelina Sembiring; Febrina Asapani Aritonang; Lilis Hartati Berutu
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3464

Abstract

Dampak yang ditimbulkan akibat komplikasi Diabetes Melitus salah satunya adalah luka yang sulit sembuh, secara langsung berdampak pada status kesehatan Masyarakat. Kejadian kasus Diabetes Melitus yang terus meningkat di kota Medan sebanyak 39.699 tahun 2022, Tujuan penelitian ini untuk mengobservasi Efektivitas Belerang (Sulfur) terhadap Proliferasi Luka pada Penderita Diabetes Melitus. kelompok kasus 5 orang diperoleh keadaan luka sesudah terapi Sulfur yaitu Pada kasus 5 orang diperoleh keadaan luka sesudah terapi Sulfur yaitu pasien mengalami Ukuran luka <4 cm, tidak ada mengalami kedalam luka, tepi luka samar tidak terlihat dengan jelas, tidak ada goa, tidak mengalami tepi jaringan nekrosis, tidak tampak jaringan nekrotik, tidak ada eksudat, tidak terdapat eksudat, luka kering, 4 pasien mengalami warna kulit putih atau abu-abu, pucat atau hipopigmentasi, 1 pasien putih atau abu-abu, pucat atau hipopigmentasi, tidak ada pembengkakan atau edema perifer/tepi jaringan luka, tidak ada indurasi jaringan perifer, pada jaringan granulasi putih atau abu-abu, pucat atau hipopigmentasi, 1 pasien Terang, merah seperti daging; 75 % s/d 100 % luka terisi granulasi, 4 pasien menagalami < 25 % epitelisasi, 1 pasien 75 % s/d < 100 % epitelisasi.Kata kunci: Belerang, Diabetes_Melitus, Efektivitas, Luka, Proliferasi.The impact caused consequence One of the complications of Diabetes Mellitus is difficult wounds recovery, has a direct impact on the health status of the community. Incident continuing cases of Diabetes Mellitus will increase in the city of Medan by 39,699 in 2022. The aim of this research is to observe Effectiveness Sulfur (Sulfur) against Wound Proliferation in Diabetes Mellitus Patients. In the case of five people, the condition of the wound after Sulfur therapy was that the patient had a wound size of <4 cm, there was no depth to the wound, the edges of the wound were faint and not clearly visible, there were no caves, no edges of necrotic tissue, no visible necrotic tissue, no exudate, no exudate, dry wound, 4 patients had white or gray skin color, pale or hypopigmented, 1 patient white or gray, pale or hypopigmented, no swelling or peripheral edema/edge of wound tissue, no induration peripheral tissue, in white or gray granulation tissue, pale or hypopigmented, 1 patient Bright, fleshy red; 75% to 100% of the wound was filled with granulation, 4 patients experienced < 25% epithelialization, 1 patient 75% to < 100% epithelialization.Keywords: Sulfur, Diabetes_Mellitus, Effectiveness, wound, Proliferation.