Rabima Rabima
Fakultas Farmasi universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Jl. sunter Permai Raya, Sunter Podomoro

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKTRAK ETANOL 70% DAUN LEUNCA (Solanum nigrum Linn) TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus Linn) Rabima Rabima
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 2, No 2 (2017): Indonesia Natural research Pharmaceutical Journal
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.74 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v2i2.1902

Abstract

Inflamasi adalah suatu respon protektif lokal yang ditimbulkan oleh  cedera atau kerusakan jaringan yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung (sekuestrasi) jaringan yang cedera ataupun agen penyebab cidera. Subjek penelitian menggunakan tikus putih galur Sprague dawley dengan 25 ekor dibagi menjadi 5 kelompok, yang terdiri dari Kontrol Negatif (Na CMC 0,5 %), Kontrol Positif (Natrium Diklofenak 13,5 mg/kg BB), dan kelompok perlakuan dengan dosis 250 mg/kg BB, 350 mg/kg BB, 450 mg/kg BB diberikan secara oral. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antiinflamasi ekstrak etanol  70% daun leunca (Solanum nigrum Linn) terhadap edema telapak  kaki  tikus putih jantan yang diinduksi dengan karagenan 1% sebanyak 0,1 ml secara sublantar. Hasil penelitian menunjukan bahwa ektrak etanol 70% daun leunca dapat menurunkan volume udem pada kaki tikus yang diinduksikan dengan karagenan 1%, pada dosis 2 (350 mg/kg BB) persen inhibis radang 31,87% lebih kecil dibanding dengan kontrol positif (Natrium Diklofenak 13,5 mg/kg BB) persen inhibisi radang 33,32%.
UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL 70% AKAR BELUNTAS (Pluchea Indica Less) TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus Linn.) Rabima Rabima
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 2, No 2 (2017): Indonesia Natural research Pharmaceutical Journal
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.748 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v2i2.1931

Abstract

Inflamasi merupakan proses respon tubuh terhadap rangsangan merugikan yang ditimbulkan oleh berbagai agen berbahaya seperti infeksi, antibody ataupun luka. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antiinflamasi ekstrak etanol 70% Akar Beluntas (Pluchea Indica Less) terhadap edema telapak kaki tikus putih yang diinduksi dengan karagenan 1%. Penelitian yang dilakukan terbagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan hewan uji masing-masing kelompok sebanyak 5 ekor tikus putih. Pada kelompok kontrol yaitu CMC 0,5% (kontrol negatif), Natrium Diklofenak 13,5 mg/kg BB (kontrol positif) dan kelompok perlakuan dengan dosis 200mg/Kg BB, 300mg/Kg BB, dan 400mg/KgBB. Pletismometer digunakan untuk mengukur daya antiinflamasi dalam jangka waktu 60 menit selama 6 jam. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% Akar Beluntas dengan dosis 200mg/KgBB, 300mg/KgBB dan 400mg/KgBB  yang  diinduksi  Karagenan  1% dengan pembanding Natrium Diklofenak dosis 13,5 mg/kg BB memiliki efek antiinflamasi.Presentase Penghambatan Udema Tertinggi dihasilkan oleh dosis 200mg/KgBB yaitu 54,56% Kata kunci: Antiinflamasi, Akar Beluntas (Pluchea Indica Less), Natrium Diklofenak, tikus putih
UJI AKTIFITAS ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis ) TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN DENGAN INDUKSI OLEUM RICINI Rabima Rabima
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.753 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v4i1.1944

Abstract

Diare adalah suatu keadaan buang air besar dengan frekuensi tidak normal (meningkat) dan konsistensi tinja yang lembek atau cair. Berdasarkan beberapa literatur, kandungan metabolit berupa flavonoid, alkaloid, minyak atsiri dan tanin dalam Binahong mampu mengurangi angka kejadian diare. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antidiare dari ekstrak etanol 70% rimpang Binahong (Anredera cordifolia(Ten.) Steenis) terhadap mencit putih jantan yang diinduksi dengan oleum ricini. Penelitian yang dilakukan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan hewan uji masing-masing kelompok sebanyak 5 ekor mencit putih jantan. Pada kelompok kontrol negatif yaitu CMC Na 1%, kontrol positif yaitu Loperamid 0,52 mg/Kg BB, dan kelompok uji dengan dosis 50 mg, 100 mg, dan 200 mg/Kg BB. Pengamatan dilakukan tiap 30 menit selama 4 jam dan tiap 60 menit selama 6 jam setelah pemberian oleum ricini secara oral. Berdasarkan hasil  penelitian dapat disimpulkan bahwa EERB dosis 50 mg, 100 mg dan 200 mg/kg BB menunjukan perbedaan bermakna dalam mengurangi lama terjadinya (durasi) diare, sedangkan untuk mula terjadi diare dan frekuensi diare memiliki perbedaan tetapi tidak cukup bermakna yang dibandingkan dengan Loperamid 0,52mg/KgBB. Kata Kunci : Antidiare, Anredera cordifolia (ten.) Steenis, Rimpang Binahong, Oleum Ricini, Loperamid, Mencit Putih Jantan
Characterization & Antibacterial Activity of Curcumin-Nanostructured Lipid Carrier Rabima Rabima
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.167 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v3i2.1266

Abstract

The aim of this study is to formulate curcumin into Nanostructured-Lipid Carrier preparations as an effort to improve bioavailability of curcumin, determined its characterization and to study its antibacterial activity. The method used to synthesis curcumin-NLC is evaporation and diffusion of solvents  in the aqueous system and ultrasonication, oleic acid and cholesterol are used as liquid lipid and solid lipid matrices. Curcumin-NLC was characterized by parameters of polydispersity index (IP), particle size, potential zeta,  entrapment efficiency and drug loading.The curcumin-NLC produced in this study had an average particle size of 17,4 nm, polidispersity index (IP) 0,574, zeta potential -63,43 mV, entrapment efficiency and drug-loading are 92,23% and 0,87% respectively. These results indicate that curcumin can be formulated as an NLC with good characteristics and potential to be developed as an effective drug delivery systems. The inhibition zone of curcumin-nlc against S.aureus and E.coli obtained from this study are 7,72 mm and 6,0 mm respectively, and minimum inhibition concentration (MIC) is 50%. Keywords: Antibacterial, Bioavailabilty, Curcumin, NLC
UJI STABILITAS FORMULASI SEDIAAN KRIM ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 70% DARI BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) Rabima Rabima
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.596 KB) | DOI: 10.52447/inspj.v2i1.834

Abstract

ABSTRAK Senyawa antioksidan yang dimiliki oleh biji melinjo dapat mencegah terjadinya kerusakan pada kulit seperti penuaan dini. Biji melinjo (Gnetum gnemon L.)  mengandung senyawa antioksidan yang tinggi yaitu senyawa polifenol, vitamin C dan tokoferol. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode Diphenylhydrazylpicryl (DPPH), dimana nilai IC50 yang dimiliki oleh ekstrak etanol  70% biji melinjo adalah 173,368 ppm. Formulasi krim dibuat dengan basis asam stearat yang dikombinasikan terhadap trietanolamin pada perbandingan 5 : 1. Evaluasi sediaan krim meliputi pengamatan organoleptis, dan uji stabilitas selama 4 minggu pada penyimpanan suhu yang berbeda, yaitu suhu 4°C, 25°C-30°C dan 40°C. pH krim yang terdapat pada formula I, II, dan III mengalami penurunan kemudian mengalami konstan. pH yang mengalami perubahan akan tetapi tetap berada direntang persyaratan pH untuk sediaan yang pengunaannya pada kulit. Untuk viskositas krim pada suhu 4°C mengalami kenaikan, sedangkan pada suhu 25°C-30°C dan pada suhu 40°C terjadi penurunan tetapi tidak signifikan sehingga pada masing-masing formula tetap memenuhi persyaratan uji stabilitas. Berdasarkan hal tersebut ekstrak etanol 70% biji melinjo dapat diformulasikan ke dalam bentuk sediaan krim dan pada konsentrasi ekstrak sebesar 0,15% lebih stabil dalam sediaan krim. Kata kunci: Biji Melinjo (Gnetum gnemon L.), Antioksidan, Krim. ABSTRACT Antioxidant compounds owned by melinjo seeds can prevent skin damage such as premature aging. Melinjo seeds (Gnetum gnemon L.) contain high antioxidant compounds which are polyphenols compounds, vitamin C and tocopherols. Testing of antioxidant activity using Diphenylhydrazylpicryl (DPPH), where in the IC50 value that is owned by 70% ethanol extract of melinjo seeds was 173.368 ppm. Cream formulation made with  base of stearic acid were combined to triethanolamine at ratio of 5:1. Evaluation of the cream preparations includes organoleptic observations, and test the stability of the storage for 4 weeks at different temperatures, which were 4°C, 25°C-30°C and 40°C.pH cream contained in formula I, II, and III then undergoes the constant decline. Changed pH would remain at the stretched pH requirements range for its use in skin preparations. For the viscosity of cream at 4°C increase,whereas at 25°C-30°C and data temperature of 40°C decrease but not significantly so that in each formula still meet the requirements of the stability test. Based on the 70% ethanol extract of melinjo seeds can be formulated into dosage forms cream and the extract concentration of 0.15% is more stable in cream. Keywords: Melinjo Seeds (Gnetum gnemon L.), Antioxidants, Cream.