Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI AKTIVITAS LUKA INSISI DENGAN EKSTRAK ETANOL 70% LIDAH BUAYA ( Aloe vera L ) TERHADAP PRISES PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT PUTIH JANTAN ( Musculus L. ) Desryana Kulsum; Sutriningsih Sutriningsih
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inspj.v5i2.2141

Abstract

Dalam beberapa penelitian lidah buaya telah membuktikan bahwa berkhasiat sebagai antiseptik, antimikroba, antioksidan, anti jamur, anti inflamasi.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji efek aktivitas pemberian ekstraksi lidah buaya terhadap penyembuhan luka insisi kulit mencit penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan 30 ekor mencit putih jantan sebagai hewan uji coba, dengan cara diinsisi dibagian punggung sepanjang 2cm. Pada uji coba ini ada 5 kelompok perlakuan yang dilakukan, yaitu : Kontrol Negatif (Tanpa Adanya perlakuan), Kontrol Positif (Diberikan Povidone iodine 1%) , Kontrol Uji 1 ( Diberikan Ekstrak Lidah Buaya 40%), Kontrol Uji 2 (Diberikan Ekstrak Lidah Buaya 60%), Kontrol Uji 3 (Diberikan Ekstrak Lidah Buaya 80%). Pemberian Ekstrak Lidah Buaya dan pengukuran panjang luka dilakukan setiap hari selama 2 minggu. Hasil penelitian diperlihatkan  pada luka insisi kulit mencit yang diberi ekstrak lidah buaya lebih cepat kering dibandingkan dengan luka insisi kulit mencit yang diberikan Povidone iodine 1%.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SABUN CAIR EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SIRSAK (Annona muricata L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Tia Fuji Lestari; Sutriningsih Sutriningsih
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Keadaan dimana masuknya mikroorganisme kedalam tubuh, berkembang biak dan menimbulkan penyakit disebut dengan infeksi. Infeksi terjadi jika salah satu organisme hidup serta merugikan organisme lain yaitu inangnya, salah satunya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional antara lain Daun Sirsak (Annona muricata L) atau lebih dikenal dengan nama sirsak. Kegunaannya sebagai obat tradisional yaitu sebagai antibakteri, antiparasit, antivirus,obat cacing, dan dekongestan  Daun  sirsak sendiri mengandung senyawa saponin, flavonoid, tanin, dan alkaloid yang mempunyai fungsi sebagai antiseptik-desinfektan, sehingga tanaman ini dapat digunakan sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah sabun cair ekstrak etanol 70% daun sirsak (Annona muricata L) memiliki sifat sebagai antibakteri.Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi dengan etanol 70%. Ekstrak di formulasikan menjadi sediaan sabun cair dengan konsentrasi 6,25%, 12,5%, dan 25%. Dan dievaluasi organoleptik, pH, Homogenitas kemudian dilanjutkan dengan uji aktivitas antibakteri. Hasil uji aktivitas sabun cair ekstrak daun sirsak menunjukan diameter hambat 6,25%, 12,5% dan 25% masing-masing 27,56mm, 28,17mm dan 30,87mm. Berdasarkan hasil uji yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa sabun cair ekstrak daun sirsak (Annona muricata L) dapat dibuat menjadi sediaan sabun cair dan memiliki daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus.Kata kunci:Daun Sirsak (Annona muricata L), Antibakteri, Staphylococcus aureus, Sabun Cair
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI N-HEKSAN, ETIL ASETAT, DAN BUTANOL DAUN PETAI CINA (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes DAN Staphylococcus epidermidis SECARA IN VITRO Dessy Tumiar Pakpahan; Sutriningsih Sutriningsih
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inspj.v5i2.1824

Abstract

Jerawat merupakan penyakit kulit yang biasa muncul pada wajah, leher, dada dan punggung. Jerawat disebabkan oleh aktivitas kelenjar minyak yang berlebihan dan diperburuk oleh infeksi bakteri. Petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit.) merupakan sejenis tanaman perdu yang banyak tumbuh dan dikembangkan di Indonesia. Pada daun petai cina ditemukan keberadaan banyak kandungan senyawa metabolit sekunder dan dipercaya dapat digunakan sebagai obat antijerawat. Senyawa metabolit sekunder dapat bersifat nonpolar, semipolar, dan polar sehingga untuk memaksimalkan pengekstrakan senyawa metabolit sekunder dilakukan partisi dengan berbagai variasi pelarut (fraksinasi). Proses fraksinasi dalam penelitian ini menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan butanol, sedangkan bakteri uji yang digunakan adalah bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar. Uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa fraksi n-heksan, etil asetat dan butanol daun petai cina mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan fraksi paling aktif adalah fraksi etil asetat. Aktivitas antibakteri fraksi etil asetat terbaik pada bakteri Propionibacterium acnes diperoleh pada konsentrasi 200mg/mL dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 12,22 mm, sedangkan pada bakteri Staphylococcus epidermidis sebesar 16,41 mm.Kata kunci: Daun petai cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit); Acne; Fraksinasi; Antibakteri; Disc Diffusion
Edukasi Kandungan Karbohidrat dan Metode Uji Identifikasinya Pada Buah-buahan di SDN 09 Sunter Agung, Jakarta Utara Riong Seulina Panjaitan; Sutriningsih Sutriningsih; Purwati Purwati; Zuraida Sagala
BERDIKARI Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Berdikari
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.148 KB) | DOI: 10.52447/berdikari.v4i1.4958

Abstract

Asupan karbohidrat merupakan hal yang penting bagi tubuh untuk dapat melakukan metabolisme. Selama ini, sumber karbohidrat hanya dianggap berasal dari makanan pokok seperti beras, kentang, dan lain-lain. Pemahaman akan buah-buahan yang juga merupakan sumber karbohidrat masih sangat terbatas. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk mengedukasi siswa/i Sekolah Dasar (SD) mengenai fungsi karbohidrat bagi tubuh dan sumber karbohidrat yang berasal dari buah-buahan. Selain itu, tujuan dari kegiatan ini juga untuk mengenalkan kegiatan praktikum di laboratorium biokimia dan menumbuhkan minat siswa/i tentang dunia sains sejak dini. Metode yang digunakan oleh tim pengabdian masyarakat adalah metode penyuluhan dengan bantuan media poster, power point (ppt) dan video. Kegiatan ini juga melibatkan peran serta mahasiswa/i dari Grup B Praktikum Biokimia dan pihak sekolah. Hasil yang dicapai adalah meningkatkan pengetahuan siswa/i akan pentingnya asupan karbohidrat dan sumber karbohidrat yang berasal dari buah-buahan yang terlihat pada hasil kuesioner. Selanjutnya, pengabdian masyarakat ini telah menstimulus minat siswa/i terhadap kegiatan sains berupa praktikum di laboratorium biokimia.