Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI SUMURAN MENGGUNAKAN METODE AOKI DAN DE ALENCAR (STUDI KASUS : PONDASI SUMURAN PROYEK JEMBATAN KALI KERUH PLOMPONG, SIRAMPOG, BREBES) Muhamad Bahtiar Abdilah; Amris Azizi; M. Agus Salim Al Fathoni
CIVeng: Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2020): CIVENG VOLUME 1 NO.1 JANUARI 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.683 KB) | DOI: 10.30595/civeng.v1i1.9290

Abstract

Jembatan Kali Keruh Plompong menggunakan pondasi sumuran. Terdapat 2 sumuran di selatan dan 2 sumuran di utara, masing masing berdiameter 3m dengan tebal dinding sumuran 20cm, untuk tengah sumuran diisi beton cyclop dengan komposisi 60% beton K 175 dan 40% batu belah. Dalam pelaksanaannya ada hal yang tidak sesuai dengan perencanaan, dikarenakan terdapat batu besar dibawah sumuran selatan sehingga ketinggian sumuran dikurangi 1,5 m dari rencana awal 6m menjadi 4,5m. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  besarnya daya dukung pondasi sumuran. Penelitian ini menggunakan Metode Observasi untuk memperoleh data teknis pondasi sumuran yang diperoleh dari hasil survey langsung ke lokasi proyek pembangunan jembatan Kali Keruh Plompong. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kapasitas dukung masing-masing pondasi di titik S-1 dan S-2 lebih besar dari beban vertikal yang bekerja
ANALISIS PENURUNAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE EMPIRIS DAN UJI BEBAN PADA PROYEK GEDUNG “K” UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO Amris Azizi; M. Agus Salim Al Fathoni; Sulfah Anjarwati
CIVeng: Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 3, No 1 (2022): CIVENG VOLUME 3 NO.1 JANUARI 2022
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1162.312 KB) | DOI: 10.30595/civeng.v3i1.12824

Abstract

Gedung “K” Universitas Muhammadiyah Purwokerto dirancang menggunakan pondasi tiang bor dengan kedalaman ujung mencapai 16 meter. Dalam pelaksanaan pekerjaan pondasi, sering dijumpai kondisi tanah pada kedalaman yang sama mempunyai karakteristik yang berbeda. Hal ini dapat mempengaruhi ketercapaian kedalaman pondasi yang direncanakan, mempengaruhi kualitas, kapasitas dukung dan besarnya penurunan pondasi. Penelitian ini menganalisis besarnya penurunan pondasi tiang menggunakan metode statik (pendekatan teoritis) kemudian dibandingkan dengan penurunan pondasi tiang hasil uji beban metode Pile Driving Analyzer (PDA). Analisis diperlukan untuk memastikan penurunan pondasi terpasang masih dalam batas-batas yang diijinkan.Hasil analisis menunjukkan penurunan pondasi tiang dengan cara statik pada tiang BP4 dan BP6 adalah 0,25 dan 0,24 mm, jauh lebih kecil dibandingkan dengan penurunan pondasi tiang hasil uji pembebanan dilapangan, yaitu sebesar 3 mm. Penurunan pondasi tiang tunggal dengan cara statik maupun hasil uji lapangan masih dibawah batas maksimum penurunan yang diijinkan.
ANALISIS KAPASITAS DUKUNG PONDASI TIANG PADA PROYEK GEDUNG “K” UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO Amris Azizi; M. Agus Salim
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.883 KB)

Abstract

Gedung “K” Universitas Muhammadiyah Purwokerto dirancang menggunakan pondasi tiang bor dengan kedalaman ujung mencapai 16 meter. Dalam pelaksanaannya, pekerjaan pondasi tiang ini banyak mengalami kendala teknis. Hal ini dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaan, ketercapaian kedalaman pondasi yang direncanakan, kualitas dan kapasitas dukung pondasi. Penelitian ini menganalisis kapasitas dukung pondasi tiang menggunakan metode statik (pendekatan teoritis) kemudian dibandingkan dengan kapasitas dukung pondasi tiang hasil uji beban metode PDA. Analisis diperlukan untuk memastikan kapasitas dukung pondasi terpasang masih mampu mendukung beban yang dipikul. Hasil analisis menunjukkan karakteristik tanah dibawah permukaan sampai kedalaman ujung tiang merupakan tanah berlapis dengan kepadatan yang cukup baik atau keras. Pada kedalaman 4,00 meter lapisan tanah berupa lanau kepasiran padat (dense silty sand) dan pada kedalaman 10.00 – 30.03 meter jenis tanah bervariasi antara very dense sandy gravel dan very dense sandy silt trace gravel. Kapasitas dukung (ijin) pondasi hasil analisis statik lebih besar dibandingkan dengan hasil uji PDA, CAPWAP dan perkiraan perencanaan. Kapasitas dukung hasil analisis statik pada Titik DB-1 367,64 ton dan Titik DB-2 374,34 ton. Sedangkan kapasitas dukung perencanaan 105 ton, PDA 306 ton dan CAPWAP 301,4 ton.
Analisis Pengaruh Penambahan Belerang Terhadap Kuat Geser Tanah Farhan, Erham Muhammad; Azizi, Amris; Afriandiny, Besty
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Vol. 6 (2023): Prosiding Seminar Nasional Teknik (SENATEK) 2023
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pspfs.v6i.850

Abstract

Stable soil is needed in a construction development. There are many ways and materials that can be used to improve soil properties that are less stable. Sulfur as one of the natural products in Indonesia has not been used optimally in the field of civil engineering, especially geotechnical engineering. Therefore, in-depth research is needed regarding the benefits of this sulfur in the world of civil engineering. The purpose of this study was to find out how the effect of mixing sulfur on the shear strength of the soil in the direct shear strength test and to find out at what ratio the sulfur mixture produced the greatest soil shear strength. This research was conducted on chemically stabilized soil samples in the form of addition of sulfur with various mixture variations. The results showed that the addition of sulfur at the percentage of 2%, 3% and 5% increased the cohesion value of the soil compared to the original soil. The addition of sulfur with a percentage of 6% and 7% decreases the soil cohesion value. The greatest increase in soil cohesion occurred in the 2% mixture with an increase of 86.95%. The percentage of 2% increases the value of the largest soil shear strength which is equal to 52.953 kPa from the original soil shear strength value of 48.716 kPa.
Landslide vulnerability analysis Sarwodadi Village, Pejawaran District Banjarnegara Regency with scoring methods Saputra, Gaizka Tri; Azizi, Amris; Salim, M. Agus
Calamity: A Journal of Disaster Technology and Engineering Vol. 2 No. 1: (July) 2024
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/calamity.v2i1.2024.1833

Abstract

Background: Sarwodadi Village is one of the villages in Pejawaran District which is an area that has a high vulnerability to landslides. This study aims to determine the level of landslide vulnerability in Sarwodadi Village, Pejawaran District, Banjarnegara Regency. Methods: The data obtained is in the form of secondary data from related agencies. Data analysis was carried out aiming to determine the classification of the level of vulnerability to landslides. Findings: From the results of data analysis carried out using the scoring method which refers to the classification from Soil and Agro-climate Research/Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat (Puslittanak) it can be obtained the level of landslide vulnerability, point 1 enters the low class, point 2 enters the medium class, and point 3 enters the high class against disasters landslide. Conclusion: This research reveals that Sarwodadi Village has varying levels of vulnerability to landslides based on the scoring method. Point 1 is in the low vulnerability category, point 2 is in the medium vulnerability category, and point 3 is classified as having high vulnerability. These results provide a deeper understanding of the distribution of landslide vulnerability levels in the region, which can be the basis for more effective disaster mitigation planning. Novelty/Originality: This research offers a new contribution by integrating a scoring method based on classification from Soil and Agroclimate Research to evaluate the level of landslide vulnerability at a local scale. This approach allows detailed identification of vulnerabilities at specific points, providing important empirical data for risk mitigation planning in Sarwodadi Village. This area has not been studied much before in this context.
Analisis Kondisi Dan Prediksi Sisa Umur Jembatan Logawa Dengan Metode BMS dan BCR pamungkas, Fiki; Azizi, Amris; Wibowo, Mukti Agung
Pasak: Jurnal Teknik Sipil dan Bangunan Vol 3 No 1 (2025): September
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Sains Al-Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/pasak.v3i1.9999

Abstract

Sebagai prasarana tranportasi darat, jembatan berfungsi untuk menghubungkan jalan yang terputus akibat adanya rintangan seperti sungai. Oleh karena itu, kegagalan dalam suatu struktur jembatan dapat menghambat arus lalu lintas, sehingga menganggu kelancaran mobilitas orang dan distribusi barang. Dengan demikian, kondisi jembatan harus dipertahankan agar penggunanya merasa nyaman karena memiliki peranan penting dalam masyarakat. Penanganan yang tepat diperlukan untuk jembatan yang mengalami kerusakan di beberapa komponennya. Umur suatu jembatan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor lama dibangunnya jembatan sejak diberikan beban layan, tetapi selain itu juga dipengaruhi oleh kondisi aktual, termasuk kerusakan yang dapat diamati oleh visual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kondisi, prediksi sisa umur jembatan serta tahapan penangan yang harus dilakukan pada suatu jembatan Logawa Karanglewas sesuai dengan kondisi jembatan tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode Bridge Management System dan Bridge Conditional Rating. Dalam penilaian metode BMS untuk nilai yang diperoleh pada suatu jembatan Logawa yaitu 2 (Rusak Ringan), sedangkan untuk penilaian metode BCR diperoleh dengan nilai 5,861 (Rusak Ringan). Berdasarkan nilai kondisi yang diperoleh dari metode BMS maka untuk prediksi sisa umur jembatanya yaitu 19 tahun, sedangkan untuk metode BCR yaitu prediksi sisa umur jembatanya 33 tahun. Mengacu pada perbandingan kedua metode tersebut dapat disimpulkan bahwa penanganan berupa Pemeliharaan Rutin Dan Berkala agar kinerja jembatan sesuai dengan umur rencana.