Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pencarian Ruang Warna Kulit Manusia Berdasarkan Nilai Karakteristik (λ) Matrik Window Citra Putra Pandu Adikara; Muh. Arif Rahman; Edy Santosa
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 1 No 1: April 2014
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.856 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.201411102

Abstract

Abstrak Perkembangan transaksi dan distribusi data yang sangat besar, terutama saat teknologi informasi dan komunikasi melalui  web bisa dijangkau oleh siapa saja menggunakan perangkat yang semakin beragam, membuat pengguna memerlukan aplikasi yang serba mudah untuk digunakan. Diantaranya adalah identifikasi obyek yang berada dalam data multimedia berupa teks, gambar maupun suara. Deteksi warna, terutama deteksi warna kulit manusia adalah tahap awal identifikasi keberadaan manusia pada citra 2 dimensi. Terdapat sejumlah metode untuk menentukan apakah suatu pixel pada gambar tersebut merupakan warna kulit manusia. Penelitian sebelumnya telah membuat ruang warna berbasis pixel diantaranya adalah ruang warna RGB, normalisasi RGB, HIS/HSV, TSL, YCbCr dll. Suatu matrik bujur sangkar NxN mempunyai nilai karakteristik (λ) sebanyak N dimana nilai masing-masing berupa bilangan real. Suatu citra dapat dipecah menjadi M matrik bujur sangkar dan kemudian dicari nilai λ  nya. Penelitian ini akan mencari ruang warna kulit manusia berdasarkan nilai karakteristik (ƛ) matrik window citra. Dari hasil pengujian hamper semua warna kulit dapat dideteksi, namun image untuk warna kulit yang tidak mencolok beberapa obyek pada image dapat ditampilkan dengan baik meskipun bukan kulit. Kata kunci: Citra Kulit, Nilai Karakteristik (λ), Matrik Window Abstract The development of the transaction and distribution of huge data, especially when the information technology and communication via the web can be reached by anyone using the increasingly diverse, making the user requires an application that completely easy to use. Among them is the identification of objects that are in the multimedia data such as text, images and sound. Color detection, particularly the detection of human skin color is an early stage identification of human presence on the 2-dimensional image. There are a number of methods to determine whether a pixel in the image is the color of human skin. Previous studies have made such pixel based color space is RGB color space, normalized RGB, HIS/HSV, TSL, YCbCr etc. An NxN square matrix has eigenvalues ​​(λ) of N where the value of each form of real numbers. An image can be broken down into a square matrix M and then sought its λ value. This study will look for human skin color space based on the value of the characteristic (ƛ) matrix image window. From the test results almost all skin colors can be detected, but the image for an inconspicuous color multiple objects in the image can be displayed well although not leather. Keywords: skin image, value of the characteristic(λ), Matrix Windows
Cara Cepat Untuk Mendeteksi Keberadaan Wajah Pada Citra Yang Mempunyai Background Kompleks Menggunakan Model Warna YCbCr dan HSV Nurul Hidayat; Muh. Arif Rahman
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 2 No 2: Oktober 2015
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.758 KB) | DOI: 10.25126/jtiik.201522147

Abstract

AbstrakPendeteksi wajah dari sebuah citra baik berupa gambar diam maupun bergerak merupakan topik penting dan menarik saat ini. Proses deteksi keberadaan wajah ini menjadi dasar dari proses pengenalan wajah yang mempunyai banyak implementasi baik pada bidang keamanan maupun sosial media. Tujuan dari proses deteksi wajah adalah untuk mengetahui apakah ada wajah dari suatu citra, kemudian menemukan letak keberadaan wajah. Pendeteksian wajah adalah tahapan penting dari aplikasi yang memanfaatkan keberadaan wajah pada suatu citra. Implementasinya cukup banyak terutama di bidang biometri keamanan dan sosial media. Riset ini mengusulkan deteksi wajah menggunakan 3 tahapan umum yaitu segmentasi warna kulit manusia, binarisasi dan penentuan region garis serta deteksi wajah menggunakan ruang warna YCbCr dan HSV. Dalam penelitian ini dilakukan deteksi wajah pada 10 citra yang memiliki background yang kompleks. Pendeksian lokasi wajah didasarkan pada temuan hole mata yang simetris. Wajah yang terlalu kecil membuat keberadaan mata hanya terdeteksi sebelah sehingga mengakibatkan wajah tidak terdeteksi. Hasil evaluasi didapatkan tingkat akurasi rata-rata deteksi wajah mencapai 83,4% dengan kecepatan rata-rata 6530 piksel/detik.Kata kunci: Deteksi Wajah, Biometri, Segmentasi, YCbCr, HSV, Region GarisAbstractFace detection of an image either still or moving image is an important and interesting topic today. Face detection process where it became the basis of face recognition process that has many implementations, both in the field of security and social media. The aim of the face detection process is to determine whether there is a face from an image, and then locate the whereabouts of the face. Face detection of an image, either a statis or moving image  Face detection is an important phase in application system to utilize face location in an image. It is so many implementations such asspecially for security and sociality biometrics field. Here, it suggest to detect the face location with 3 steps, skin human color segmentation step, binnerization step, and locate line region then detection step of face location by YCbCr and HSV color region. Here, ten images which have a complex background are implemented. To detect face location based on finding symetris of eyes hole. The faces which are too small made the eyes locations are only detected a half, so the face can’t detect. The evaluation result obtained average of accuration of face detection 83,4% with average time to detect 6530 pixel/second.Keywords: Face detection, Biometry, Segmentation, YCbCr, HSV, Line Region
Deteksi Wajah Manusia pada Citra Menggunakan Dekomposisi Fourier Dewi Yanti Liliana; Muh. Arif Rahman; solimun solimun
Journal of Natural A Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1033.82 KB)

Abstract

Pada dua dekade ini banyak dilakukan penelitian yang berhubungan dengan identifikasi dan pengenalan wajah. Wajah adalah bagian dari manusia dan merupakan bagian yang dapat dibedakan dengan manusia lainnya. Ada beberapa pendekatan dalam penelitian wajah yaitu secara geometri, template, dan karakteristik obyek wajah. Salah satu penelitian berbasis karakteristik obyek wajah adalah dengan menggunakan transformasi avelet. Terdapat kesamaan dan ketidak samaan antara transformasi wavelet dan transformasi Fourier. Dengan memperhatikan keunggulan masing-masing maka penelitian ini memfokuskan diri pada pengenalan obyek wajah menggunakan karakteristik obyek wajah yaitu dengan menggunakan dekomposisi Fourier.
Analisis Olah Gerak Mv. Aquagenie 1 Pada Saat Berlabuh Jangkar di Yeosu Anchorage Egbert Edward Djajasasana; Muh. Arif Rahman
JURNAL VENUS Vol 13 No 1 (2025): Maret
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48192/vns.v13i1.745

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis olah gerak kapal MV. Aquagenie saat berlabuh jangkar di Yeosu Anchorage, Korea Selatan, serta mengevaluasi faktor-faktor penyebab insiden jangkar larat yang terjadi. Kapal sebagai sarana transportasi laut tidak terlepas dari risiko operasional, terutama saat menghadapi kondisi cuaca buruk, arus, dan angin kencang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan analisis dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insiden jangkar larat yang dialami MV. Aquagenie pada 25 Juli 2023 disebabkan oleh beberapa faktor utama, yaitu pemilihan lokasi labuh yang kurang tepat, panjang rantai jangkar yang tidak memadai, serta kelalaian dalam dinas jaga saat cuaca mulai memburuk. Kapal berlabuh di area outer anchorage (D-1) tanpa bantuan pandu, dengan kondisi awal cuaca yang baik. Namun, cuaca kemudian berubah drastis dengan kecepatan angin mencapai ±35 knot, menyebabkan jangkar tidak mampu menahan kapal sehingga kapal mengalami pergeseran posisi (larat). Sebagai langkah mitigasi, penelitian ini merekomendasikan pelatihan khusus bagi awak kapal, peningkatan koordinasi dalam dinas jaga, serta pengawasan rutin terhadap kondisi jangkar dan peralatan pendukung selama kapal berlabuh jangkar.
Analisis Olah Gerak Mv. Aquagenie 1 Pada Saat Berlabuh Jangkar di Yeosu Anchorage Egbert Edward Djajasasana; Muh. Arif Rahman
JURNAL VENUS Vol 13 No 1 (2025): Maret
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48192/vns.v13i1.741

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis olah gerak kapal MV. Aquagenie saat berlabuh jangkar di Yeosu Anchorage, Korea Selatan, serta mengevaluasi faktor-faktor penyebab insiden jangkar larat yang terjadi. Kapal sebagai sarana transportasi laut tidak terlepas dari risiko operasional, terutama saat menghadapi kondisi cuaca buruk, arus, dan angin kencang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan analisis dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insiden jangkar larat yang dialami MV. Aquagenie pada 25 Juli 2023 disebabkan oleh beberapa faktor utama, yaitu pemilihan lokasi labuh yang kurang tepat, panjang rantai jangkar yang tidak memadai, serta kelalaian dalam dinas jaga saat cuaca mulai memburuk. Kapal berlabuh di area outer anchorage (D-1) tanpa bantuan pandu, dengan kondisi awal cuaca yang baik. Namun, cuaca kemudian berubah drastis dengan kecepatan angin mencapai ±35 knot, menyebabkan jangkar tidak mampu menahan kapal sehingga kapal mengalami pergeseran posisi (larat). Sebagai langkah mitigasi, penelitian ini merekomendasikan pelatihan khusus bagi awak kapal, peningkatan koordinasi dalam dinas jaga, serta pengawasan rutin terhadap kondisi jangkar dan peralatan pendukung selama kapal berlabuh jangkar.