Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Deteksi Wajah Manusia pada Citra Menggunakan Dekomposisi Fourier Dewi Yanti Liliana; Muh. Arif Rahman; solimun solimun
Journal of Natural A Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1033.82 KB)

Abstract

Pada dua dekade ini banyak dilakukan penelitian yang berhubungan dengan identifikasi dan pengenalan wajah. Wajah adalah bagian dari manusia dan merupakan bagian yang dapat dibedakan dengan manusia lainnya. Ada beberapa pendekatan dalam penelitian wajah yaitu secara geometri, template, dan karakteristik obyek wajah. Salah satu penelitian berbasis karakteristik obyek wajah adalah dengan menggunakan transformasi avelet. Terdapat kesamaan dan ketidak samaan antara transformasi wavelet dan transformasi Fourier. Dengan memperhatikan keunggulan masing-masing maka penelitian ini memfokuskan diri pada pengenalan obyek wajah menggunakan karakteristik obyek wajah yaitu dengan menggunakan dekomposisi Fourier.
Analisis Olah Gerak Mv. Aquagenie 1 Pada Saat Berlabuh Jangkar di Yeosu Anchorage Egbert Edward Djajasasana; Muh. Arif Rahman
JURNAL VENUS Vol 13 No 1 (2025): Maret
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48192/vns.v13i1.745

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis olah gerak kapal MV. Aquagenie saat berlabuh jangkar di Yeosu Anchorage, Korea Selatan, serta mengevaluasi faktor-faktor penyebab insiden jangkar larat yang terjadi. Kapal sebagai sarana transportasi laut tidak terlepas dari risiko operasional, terutama saat menghadapi kondisi cuaca buruk, arus, dan angin kencang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan analisis dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insiden jangkar larat yang dialami MV. Aquagenie pada 25 Juli 2023 disebabkan oleh beberapa faktor utama, yaitu pemilihan lokasi labuh yang kurang tepat, panjang rantai jangkar yang tidak memadai, serta kelalaian dalam dinas jaga saat cuaca mulai memburuk. Kapal berlabuh di area outer anchorage (D-1) tanpa bantuan pandu, dengan kondisi awal cuaca yang baik. Namun, cuaca kemudian berubah drastis dengan kecepatan angin mencapai ±35 knot, menyebabkan jangkar tidak mampu menahan kapal sehingga kapal mengalami pergeseran posisi (larat). Sebagai langkah mitigasi, penelitian ini merekomendasikan pelatihan khusus bagi awak kapal, peningkatan koordinasi dalam dinas jaga, serta pengawasan rutin terhadap kondisi jangkar dan peralatan pendukung selama kapal berlabuh jangkar.
Analisis Olah Gerak Mv. Aquagenie 1 Pada Saat Berlabuh Jangkar di Yeosu Anchorage Egbert Edward Djajasasana; Muh. Arif Rahman
JURNAL VENUS Vol 13 No 1 (2025): Maret
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48192/vns.v13i1.741

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis olah gerak kapal MV. Aquagenie saat berlabuh jangkar di Yeosu Anchorage, Korea Selatan, serta mengevaluasi faktor-faktor penyebab insiden jangkar larat yang terjadi. Kapal sebagai sarana transportasi laut tidak terlepas dari risiko operasional, terutama saat menghadapi kondisi cuaca buruk, arus, dan angin kencang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan analisis dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insiden jangkar larat yang dialami MV. Aquagenie pada 25 Juli 2023 disebabkan oleh beberapa faktor utama, yaitu pemilihan lokasi labuh yang kurang tepat, panjang rantai jangkar yang tidak memadai, serta kelalaian dalam dinas jaga saat cuaca mulai memburuk. Kapal berlabuh di area outer anchorage (D-1) tanpa bantuan pandu, dengan kondisi awal cuaca yang baik. Namun, cuaca kemudian berubah drastis dengan kecepatan angin mencapai ±35 knot, menyebabkan jangkar tidak mampu menahan kapal sehingga kapal mengalami pergeseran posisi (larat). Sebagai langkah mitigasi, penelitian ini merekomendasikan pelatihan khusus bagi awak kapal, peningkatan koordinasi dalam dinas jaga, serta pengawasan rutin terhadap kondisi jangkar dan peralatan pendukung selama kapal berlabuh jangkar.