Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Kawasan Ekowisata Berbasis Partisipatoris di Dusun Santan Kabupaten Bantul Endah Tisnawati; Rizky Ari Saputra; Mohammad Ulin Mujahidin; Hestin Mulyandri; Syahnaz Nur'aziah; Dary Luthfi Primandani; Asya Sofi'ani Destianingrum; Elina Rahma; Aura Artha Faatihah Widyatmoko; Tsalits Nur Mar'ah Solikhah; Laila Muna Khansa; Afifa Khonza; Dandy Setyawan; Mohamad Zuhdan Ardiansyah; M. Rizki Saputra; Hendy Julianto; Vira Habsari; Zamrudin Zamrudin
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v6i3.771

Abstract

Dusun Santan terkenal akan kawasan wisata yang memiliki potensi antara lain, sarana wisata edukasi, paket edukasi sekolah, paket atraksi wisata, industri kerajinan bathok kelapa, ditambah dengan kerajinan batik, dan wisata kuliner. Namun terdapat beberapa masalah yang membuat desa wisata ini akhirnya vakum, diantaranya kurangnya kegiatan atraktif, kurangnya branding objek wisata, pemasaran nilai ekonomi masyarakat, dan pengelolaan/kelembagaan wisata kurang terstruktur. Berdasar analisis potensi dan permasalahan yang dijumpai, maka solusi yang ditawarkan melalui penerapan konsep Ekowisata. Penguatan visi dan misi desa wisata berbasis ekowisata dengan tujuan untuk membangkitkan kembali desa wisata, dilakukan melalui beberapa strategi, yaitu (1) memaksimalkan branding wisata, (2) merancang dan membangun tempat yang representatif untuk menampung produk-produk kerajinan maupun kuliner yang dihasilkan oleh Dusun Santan, dan (3) menyelenggarakan kegiatan even seni budaya tematis yang menarik. Solusi yang ditawarkan ini bertujuan untuk mendorong kesejahteraan dan kemandirian masyarakat Dusun Santan, sebagai wadah untuk kelestarian budaya daerah, kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Himpunan Mahasiswa Arsitektur (HIMARS) Astabrata Universitas Teknologi Yogyakarta, atas pendanaan dari Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa), Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan jangka waktu pelaksanaan dari bulan Juli hingga November 2023. Luaran kegiatan ini yaitu adanya ikon wisata, susunan kepengurusan obyek wisata yang terstruktur di masyarakat, terwujudnya pasar kuliner kontemporer, area berbelanja dan pusat souvenir, pembelajaran mengenai ekologi sungai, ruang pembelajaran kreatif berupa ruang workshop dan ruang komunal. Kegiatan yang berjudul Pengembangan Ekowisata Bantaran Sungai Bedog Dusun Santan Guwosari Bantul, menghasilkan inovasi yaitu (1) penerapan konsep ekowisata pada kawasan dampingan, menghasilkan peta jalan dan Masterplan Ekowisata Bantaran Sungai Bedog Dusun Santan Bantul; (2) EKOWISBE, sebuah kelembagaan pengelola Ekowisata Bantaran Sungai Bedog Dusun Santan; (3) ASTABRATA Podcast, sebuah platform media publikasi kegiatan mahasiswa yang dikelola secara kreatif dan invoatif oleh himpunan mahasiswa Arsitektur ASTABRATA UTY dan (4) FESTIVAL EKOWISBE, sebuah event seni budaya yang direncanakan dapat dapat diselenggarakan secara rutin oleh pengelola wisata Dusun Santan.
Efektivitas Lidah Buaya (Aloe Vera) terhadap Konstipasi Elina Rahma; Oktafany Oktafany
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konstipasi adalah keadaan dimana terjadi suatu penurunan frekuensi pergerakan usus yang disertai dengan perpanjangan waktu dan kesulitan defekasi. Konstipasi merupakan masalah kesehatan yang sering dialami orang di dunia. Konstipasi dapat terjadi pada semua umur, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak maupun usia lanjut. Faktor yang paling banyak menyebabkan konstipasi yaitu kurangnya asupan serat dan cairan yang dapat menyebabkan feses keras dan sulit buang air besar. Penanganan alternatif konstipasi yaitu dengan menggunakan lidah buaya (Aloe vera) yang memiliki efek laksan sama dengan laksansia golongan laksatif stimulan. Lidah buaya (Aloe vera) merupakan famili Liliaceae yang memiliki efek pencahar karena daun lidah buaya (Aloe vera) mengandung bahan aktif yaitu Aloe-emodin-anthrone dan Barbaloin. Mula kerja lidah buaya (Aloe vera) sama dengan laksansia golongan laksatif stimulan yaitu 6-12 jam setelah pemberian. Pemberian daging lidah buaya (Aloe vera) dengan dosis tertentu memiliki rata-rata frekuensi defekasi dan berat feses lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian obat laksansia sehingga efektivitas daging daun lidah buaya (Aloe vera) juga lebih tinggi dibandingkan obat laksansia.Kata kunci: lidah buaya (Aloe vera), konstipasi