Dian Ayuningtyas
STAIN Teungku DIrundeng Meulaboh

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UNDERSTANDING THE CURRENT TREND OF HIJRAH: BETWEEN SELF-EXISTANCE AND RELIGIOUS UNDERSTANDING Dian Ayuningtyas; Tuti Hidayati; Inayatillah; Putri Rahmawati
Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 8 No. 2 (2022): Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnalrisalah.v8i2.253

Abstract

Hijrah is a great momentum in the history of da’wa Islam and was designated as the first year of Islamic calendar. Although it was initially associated with process of migration, the interpretation of hijrah is not limited to simply as moving from one place to another. In fact, it is referred to a significant milestones as a process of migrating or transforming to a better situation or a better self. These days, hijrah has become a phenomenal trend that is not only popular among those who are active in following Islamic group discussions but also among the youths who are the social media worshipers. Hijrah is viewed as the process of self-transformation and as an effort to practice all Islamic teachings performed by Rasulullah in daily life. During the process, however, the substantial values and the real meaning of hijrah are often considered missing. Rather than the change of attitudes and characters, it is often represented merely as changing physical appearances or ways of speaking. This paper is aimed to revisit the concept of hijrah in Islam and analyze its values and meanings within the current developing social phenomena. The study is conducted in a qualitative descriptive approach, and data collection was performed through literature study. The result shows that the dynamic practice of Islam highlights the current concept of hijrah. The core values in this self-transformation is to leave all the bad habits, to be more religious, and to embrace the modernity without compromising the faith.
Pendidikan Inklusi Dalam Pembelajaran Beyond Centers And Circle Time (BCCT) Di PAUD Terpadu Griya Ceria Banda Aceh Dian Ayuningtyas; Rahmad Syah Putra; Della Defyanti
Seulanga : Jurnal Pendidikan Anak Vol. 3 No. 1 (2022): Seulanga : Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.421 KB) | DOI: 10.47766/seulanga.v3i1.309

Abstract

Kajian ini menyangkut tentang Pendidikan Inklusi dalam Pembelajaran Beyond Centers and Circle Time (BCCT) di PAUD Griya Ceria Banda Aceh. Tujuan penelitian ini diantaranya ialah untuk mengkaji: Pertama, Bagaimana pelaksanaan pendidikan inklusi dalam pembelajaran BCCT di PAUD Griya Ceria Banda Aceh; Kedua, Apakah hasil yang dicapai dari pelaksanaan Pendidikan Inklusi dalam pembelajaran BCCT di PAUD Griya Ceria banda Aceh; dan Ketiga, Apakah faktor pendukung dan penghambat/kendala dari pelaksanaan pendidikan inklusi dalam pembelajaran BCCT di PAUD Griya Ceria banda Aceh. Kegiatan penelitian dilakukan pada PAUD Terpadu Griya Ceria Banda Aceh yang berada. Pemilihan tempat sebagai lokasi penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan, antara lain: keberagaman peserta didik yng merupakan filosofi PAUD Terpadu Griya Ceria, sehingga peserta didik memiliki kesempatan belajar yang sama. PAUD Terpadu Griya Ceria juga menerima anak berkebutuhan khusus yang beragam.Kemudian, kurikulum yang diterapkan PAUD Terpadu Griya Ceria juga menggunakan metode BCCT. Adapun Teknik pengumpulan data yang utama dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan pendidikan inklusi paad PAUD Terpadu Griya Ceria ialah mengalami kemajuan yang luar biasa; 2) Hasil yang dicapai pelaksanaan pendidikan inklusi dalam pembelajaran inklusi pada PAUD Terpadu Griya Ceria terdapat perubahan positif yang cukup signifikan; dan 3) Terdapat faktor pendukung dan kendala pendidikan inklusi pada PAUD Terpadu Griya Ceria. Faktor Pendukung diantaranya ialah: 1) Guru dan Kurikulum BCCT yang digunakan sangat sesuai dan menyentuh semua kebutuhan anak dan menggunakan Rancangan Program Individu untuk ABK. Sedangkan Kendalanya ialah: 1) sikap orang tua siswa yang kurang siap terhadap dianugerahi anak-anak inklusi; 2) Kemampuan guru dalam memahami BCCT atau pendekatan sentra, kemampuan menghadapi anak, dan memecahkan masalah di lapangan; dan 3) Sarana dan Prasarana masih kurang memadai
Pendidikan Inklusi dalam Pembelajaran Beyond Centers And Circle Time (BCCT) di PAUD Terpadu Griya Ceria Banda Aceh Dian Ayuningtyas; Rahmad Syah Putra; Della Defyanti
Seulanga : Jurnal Pendidikan Anak Vol. 3 No. 1 (2022): Seulanga : Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.421 KB) | DOI: 10.47766/seulanga.v3i1.309

Abstract

Kajian ini menyangkut tentang Pendidikan Inklusi dalam Pembelajaran Beyond Centers and Circle Time (BCCT) di PAUD Griya Ceria Banda Aceh. Tujuan penelitian ini diantaranya ialah untuk mengkaji: Pertama, Bagaimana pelaksanaan pendidikan inklusi dalam pembelajaran BCCT di PAUD Griya Ceria Banda Aceh; Kedua, Apakah hasil yang dicapai dari pelaksanaan Pendidikan Inklusi dalam pembelajaran BCCT di PAUD Griya Ceria banda Aceh; dan Ketiga, Apakah faktor pendukung dan penghambat/kendala dari pelaksanaan pendidikan inklusi dalam pembelajaran BCCT di PAUD Griya Ceria banda Aceh. Kegiatan penelitian dilakukan pada PAUD Terpadu Griya Ceria Banda Aceh yang berada. Pemilihan tempat sebagai lokasi penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan, antara lain: keberagaman peserta didik yng merupakan filosofi PAUD Terpadu Griya Ceria, sehingga peserta didik memiliki kesempatan belajar yang sama. PAUD Terpadu Griya Ceria juga menerima anak berkebutuhan khusus yang beragam.Kemudian, kurikulum yang diterapkan PAUD Terpadu Griya Ceria juga menggunakan metode BCCT. Adapun Teknik pengumpulan data yang utama dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan pendidikan inklusi paad PAUD Terpadu Griya Ceria ialah mengalami kemajuan yang luar biasa; 2) Hasil yang dicapai pelaksanaan pendidikan inklusi dalam pembelajaran inklusi pada PAUD Terpadu Griya Ceria terdapat perubahan positif yang cukup signifikan; dan 3) Terdapat faktor pendukung dan kendala pendidikan inklusi pada PAUD Terpadu Griya Ceria. Faktor Pendukung diantaranya ialah: 1) Guru dan Kurikulum BCCT yang digunakan sangat sesuai dan menyentuh semua kebutuhan anak dan menggunakan Rancangan Program Individu untuk ABK. Sedangkan Kendalanya ialah: 1) sikap orang tua siswa yang kurang siap terhadap dianugerahi anak-anak inklusi; 2) Kemampuan guru dalam memahami BCCT atau pendekatan sentra, kemampuan menghadapi anak, dan memecahkan masalah di lapangan; dan 3) Sarana dan Prasarana masih kurang memadai
EFEKTIVITAS PROGRAM 7K DI MIN 3 ACEH BARAT Dian Ayuningtyas; Nindi Destari; Bakhtiar
SKILLS : Jurnal Riset dan Studi Manajemen Pendidikan Islam Vol.2, No.1 (Juni 2023)
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47498/skills.v2i1.1840

Abstract

This research discusses a school program, namely the 7K program (piety, cleanliness, health, drunkenness, neatness, beauty, shadyness). This study used a qualitative approach with data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Respondents in this study were school principals, teachers, and students. The results showed that the factors causing the ineffectiveness of the 7K program at MIN 3 West Aceh were school facilities and infrastructure, student self-awareness, and motivation from teachers to students. Facilities and infrastructure factors can also be used as a support for the running of the 7K program because each program will run if all the necessary facilities and infrastructure are available. The self-awareness factor aims to create students, teachers and the school community to know and understand about maintaining beauty so that the desire to maintain the beauty of the school is created. Motivating factors for students can create students who want to comply with school rules and also want to carry out activities in school. With the motivation of teachers and parents of students, students have a sense of responsibility to look after their school and comply with existing regulations.