Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Spasial Penentuan Iklim Menurut Klasifikasi Schmidt-Ferguson dan Oldeman di Kabupaten Ponorogo Retno Ayu Sasminto; Alexander Tunggul; J. Bambang Rahadi W.
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.782 KB)

Abstract

Iklim merupakan salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Sistem klasifikasi Schmidt-Ferguson dan Oldeman sangat cocok digunakan di Indonesia yang beriklim tropis.Dasar pengklasifikasian iklim Schmidt-Ferguson adalah jumlah curah hujan yang jatuh setiap bulan sehingga diketahui rata-ratanya bulan basah, lembab, dan bulan kering.Klasifikasi iklim menurutOldeman didasarkan kepada jumlah kebutuhan air oleh tanaman, terutama pada tanaman padi. Penyusunan tipe iklimnya berdasarkan jumlah bulan basah yang berlansung secara berturut-turut.Kabupaten Ponorogo menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson memiliki empattipe iklim yaitu iklim basah, iklim agak basah, iklim sedang, dan iklim agak kering, dan klasifikasi Oldeman memiliki empat tipe iklim yaitu iklim C3, D3, D4, dan E3.Kata kunci : bulan basah, bulan kering, iklim, Oldeman, Schmidt-Ferguson
Pengaruh Aplikasi Sludge Dari Biodigester Berbahan Kotoran Sapi Di Lahan Kering Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Elia Retno Fitriani; Ruslan Wirosoedarmo; J. Bambang Rahadi W.; Ary Mustofa A.
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.643 KB)

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan komoditi agribisnis yang sangat potensial dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Dalam perekonomian nasional, jagung penyumbang terbesar kedua setelah padi dalam subsektor tanaman pangan. Lahan produksi jagung yang potensial salah satunya adalah Sumatera Selatan yang memiliki banyak lahan marginal (lahan kering). Lahan kering memiliki kandungan unsur hara yang sedikit. Salah satu teknologi untuk mengatasi hal tersebut adalah aplikasi sludge dari biodigester berbahan kotoran sapi, penambahan sludge berperan sebagai sumber hara bagi tanaman. Perlakuan aplikasi sludge dari biodigester berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman jagung. Hasil terbaik pengaplikasian sludge organik dalam penelitian ini didapatkan pada perlakuan diaduk dan dosis 30 ton ha-1, antara lain daya perkecambahan 100%, tinggi tanaman 155.60 cm, jumlah daun 12.53 helai dan diameter batang 2.35 cm. Kata kunci : Jagung, Lahan kering, Sludge
Evaluasi Kelayakan Finansial Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) Studi Kasus di Pulau Mandangin Kabupaten Sampang J. Bambang Rahadi W.; Liliya Dewi Susanawati; Devid Ilmiyatul Hasanah
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.324 KB)

Abstract

Air merupakan kebutuhan dasar manusia yang senantiasa harus tersedia dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk konsumsi, mencuci maupun kebutuhan mandi. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat dapat menggunakan air yang bersumber dari sumur dan jasa pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang ada di berbagai daerah. PDAM merupakan perusahaan penyedia air bersih yang dikelola pemerintah daerah. Kenyataannya, di beberapa daerah, PDAM tidak dapat memenuhi kebutuhan air bersih sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai parameter kelayakan ekonomi pada rencana penyediaan sistem jaringan air bersih berdasarkan indikator Benefit Cost Ratio (B/C), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), titik impas investasi (pay back periode) dan Analisis Sensitivitas. Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif, kualitatif dan kuantitatif. Aspek finansial maupun ekonomi yang digunakan sebagai alat ukur atau kriteria investasi yaitu perhitungan NPV, Net B/C, IRR dan PP dan analisis sensitivitas untuk penentuan tarif distribusi PDAM kepada masyarakat. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa PDAM Pulau Mandangin tidak layak secara finansial dengan nilai NPV 1 Rp.   -12.242.596.902, nilai NPV 2 Rp. -11.775.188.316, nilai Net Benefit Cost Ratio (B/C) 0,204, nilai IRR 3,299 dan nilai Gross Benefit Cost Ratio (B/C) -0,044 dimana seluruh nilai tersebut kurang dari batas kelayakan masing-masing indikator. Kata kunci : Analisis kelayakan finansial, PDAM, pulau mandangin