Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search
Journal : Jurnal Pangan dan Agroindustri

PENGARUH LAMA PENGGILINGAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) DENGAN METODE BALL MILL (CYCLONE SEPARATOR) TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA TEPUNG PORANG [IN PRESS JULI 2015] Widjanarko, Simon Bambang; Widyastuti, Endrika; Rozaq, Fath Isandy
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.018 KB)

Abstract

Tepung porang merupakan produk olahan dari umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume) dengan umur simpan relatif panjang yang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di industri pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kadar glukomanan, viskositas, dan rendemen tepung porang yang dihasilkan dengan metode “ball mill” pada lama penggilingan yang optimum. Rancangan pada penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor yaitu lama penggilingan yang terdiri dari 9 level (0 - 4 jam). Setiap satuan percobaan diulang sebanyak 2 kali sehingga didapat 18 satuan percobaan. Hasil menunujukkan bahwa Tepung porang perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan lama penggilingan 4 jam. Tepung porang hasil perlakuan terbaik tidak lolos ayakan 100 mesh ini memiliki rerata kadar rendemen 66.75%, kadar glukomanan 70.35%, viskositas 19980 c.Ps. Pada tepung porang hasil perlakuan terbaik lolos ayakan 100 mesh ini memiliki rerata kadar rendemen 33.39%, kadar glukomanan 56.44%, viskositas 1205 c.Ps.   Kata kunci: Ball mill, Glukomanan, Tepung porang  
LIANGTEH BERBASIS CINCAU HITAM (Mesona palustris Bl), PANDAN (Pandanus amaryllifolius), DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale) [IN PRESS APRIL 2016] Fauzziyah, Ika Nur; Widyaningsih, Tri Dewanti; Widyastuti, Endrika
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.101 KB)

Abstract

Cincau Hitam (Mesona palustris BL) merupakan bahan pangan tradisional yang secara empiris berkhasiat sebagai obat. Cincau hitam sering disebut sebagai janggelan. Salah satu inovasi baru dalam pengolahan cincau hitam adalah pembuatan teh herbal. Teh herbal merupakan minuman hasil rebusan bagian tanaman-tanaman herbal. Masyarakat sering menyebutnya “teh”. Salah satu bentuk rebusan dari teh herbal disebut dengan “cool tea” (liang cha dalam bahasa Mandarin, liang teh dalam bahasa Indonesia) yang berasal dari Cina Selatan. Selain cincau hitam, ada beberapa tanaman yang juga berpotensi sebagai bahan baku pembuatan liang teh diantaranya adalah daun pandan (Pandanus amaryllifolius) dan jahe merah (Zingiberofficinale). Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa ketiga bahan tersebut memiliki kandungan senyawa bioaktif yang bermanfaat untuk kesehatan.   Kata kunci: Cincau Hitam, Pandan, Jahe Merah, Liang Teh   ABSTRACT Black cincau (Mesona palustris Bl) is a traditional food that is empirically efficacious as a medicine. Black cincau is often referred to as Janggelan. One of the new innovations in the processing of black cincauis herbal tea. Herbal tea is a drink stew parts of herbal plants. People often call "tea". One form of decoction of herbal tea called "cool tea" (liang cha in Mandarin, liang teh in Indonesian) originating from South China. In addition to the black cincau, there are some plants that are also potentially as a raw material for making herbal tea include pandanus leaves (Pandanus amaryllifolius) and ginger (Zingiber officinale). Various studies have proved that the third material contains bioactive compounds beneficial to health. Keywords: Black Cincau, Pandanus, Red Ginger, Herbal Tea
POTENSI KAROTENOID DOMINAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL: KAJIAN PUSTAKA Soegiarto, Maria Ika Putri; Putri, Widya Dwi Rukmi; Widyastuti, Endrika
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak
PENGARUH PENGGUNAAN ELISITOR TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KECAMBAH KEDELAI HITAM (GLYCINE SOJA) Indriani, Christina; Sutrisno, Aji; Widyastuti, Endrika
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

abstrak
Modifikasi Tepung Jali (Coix Lacryma-Jobi L.) Secara Fermentasi Menggunakan Bakteri Asam Laktat dan Yeast Terhadap Karakteristik Sifat Fisiko Kimia Tepung Jali (Kajian Pustaka) Ulfa, Marisa Zakiya; Wardani, Agustin Krisna; Widyastuti, Endrika
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

abstrak
PENGARUH RAGAM PEWARNA ALAMI PADA SOSIS AYAM DENGAN PENAMBAHAN GEL PORANG TERHADAP STABILITAS ANTIOKSIDAN DAN WARNA SOSIS DENGAN MODIFIKASI LAMA PENGUKUSAN Ananda, Karina Pradipta; Widjanarko, Simon Bambang; Widyastuti, Endrika
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

abstrak
PENGARUH LAMA PENGGILINGAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) DENGAN METODE BALL MILL (CYCLONE SEPARATOR) TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA TEPUNG PORANG [IN PRESS JULI 2015] Simon Bambang Widjanarko; Endrika Widyastuti; Fath Isandy Rozaq
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tepung porang merupakan produk olahan dari umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume) dengan umur simpan relatif panjang yang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di industri pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kadar glukomanan, viskositas, dan rendemen tepung porang yang dihasilkan dengan metode “ball mill” pada lama penggilingan yang optimum. Rancangan pada penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor yaitu lama penggilingan yang terdiri dari 9 level (0 - 4 jam). Setiap satuan percobaan diulang sebanyak 2 kali sehingga didapat 18 satuan percobaan. Hasil menunujukkan bahwa Tepung porang perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan lama penggilingan 4 jam. Tepung porang hasil perlakuan terbaik tidak lolos ayakan 100 mesh ini memiliki rerata kadar rendemen 66.75%, kadar glukomanan 70.35%, viskositas 19980 c.Ps. Pada tepung porang hasil perlakuan terbaik lolos ayakan 100 mesh ini memiliki rerata kadar rendemen 33.39%, kadar glukomanan 56.44%, viskositas 1205 c.Ps.   Kata kunci: Ball mill, Glukomanan, Tepung porang  
PENGEMBANGAN BISKUIT DARI TEPUNG UBI JALAR ORANYE (Ipomoea batatas L.) DAN TEPUNG JAGUNG (Zea mays) FERMENTASI : KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS SEPTEMBER 2015] Ricca Claudia; Teti Estiasih; Dian Widya Ningtyas; Endrika Widyastuti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 4 (2015)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ubi jalar dan jagung merupakan tanaman lokal yang banyak ditanam oleh petani di Indonesia. Hasil panen yang melimpah tidak disertai dengan pengolahan yang optimal dan hanya diolah menjadi makanan dengan proses pengolahan yang sederhana seperti pengukusan dan penggorengan. Ubi jalar dan jagung sangat berpotensi untuk ditepungkan sebagai bahan baku pembuatan biskuit. Tepung ubi jalar oranye dan tepung jagung sangat sesuai dijadikan bahan baku dalam pembuatan biskuit karena tidak diperlukan adanya gluten. Namun dalam proses pengolahannya masih terdapat beberapa kendala yaitu tekstur biskuit yang keras dan adanya senyawa anti nutrisi seperti fitat pada jagung. Tekstur biskuit yang keras disebabkan karena ukuran granula pati tepung jagung yang besar. Oleh sebab itu jagung diberi perlakuan fermentasi untuk mendegradasi fitat dan juga diperlukan penambahan kuning telur dalam pembuatan biskuit untuk memperbaiki karakteristik biskuit.   Kata kunci: biskuit, fermentasi, jagung, kuning telur, ubi jalar
PEMBUATAN GULA SEMUT KELAPA (KAJIAN pH GULA KELAPA DAN KONSENTRASI NATRIUM BIKARBONAT) [IN PRESS JANUARI 2016] Crysse Zuliana; Endrika Widyastuti; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gula kelapa cetak sebagai alternatif bahan untuk membuat gula semut sangat potensial. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pH gula kelapa dan konsentrasi penambahan Natrium bikarbonat terhadap karakteristik gula semut kelapa. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok. Faktor 1 yaitu pH gula kelapa yang terdiri dari 3 level (6.50(±0.10); 7.00(±0.10); 7.50(±0.10)) dan faktor 2 konsentrasi penambahan Natrium bikarbonat yang terdiri dari 3 level (0.75%; 1.00%; 1.25% b/b), dengan 3 kali ulangan. Pemilihan perlakuan terbaik dengan metode Multiple Attribute atau Zeleny dan uji organoleptik pada produk gula semut kelapa dianalisi menggunakan uji kesukaan. Perlakuan terbaik organoleptik diperoleh pada gula kelapa dengan pH 7.00(±0.10) dan konsentrasi Natrium bikarbonat 1,25% dan perlakuan terbaik fisiko-kimia ialah perlakuan gula kelapa dengan pH 7.50(±0.10) dan konsentrasi penambahan Natrium bikarbonat 0.75%.   Kata Kunci: Gula Semut Kelapa, Natrium bikarbonat, pH Gula Kelapa
PEMANFAATAN WHEY DALAM PEMBUATAN CASPIAN SEA YOGURT DENGAN MENGGUNAKAN ISOLAT Lactobacillus cremoris DAN Acetobacter orientalis [IN PRESS JANUARI 2016] Tabitha Larasati; Joni Kusnadi; Endrika Widyastuti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses produksi Caspian Sea Yogurt dengan memanfaatkan limbah whey keju. Caspian Sea Yogurt adalah yoghurt yang memiliki keasaman yang lebih rendah dan viskositas yang lebih besar dari yogurt biasa. Bakteri yang biasa digunakan untuk produksi Caspian Sea Yogurt adalah Lactobacillus lactis ssp cremoris dan Acetobacter orientalis. Yoghurt ini difermentasi pada suhu kamar setelah menambahkan 1/10 atau 1/20 volume starter yoghurt di dalam susu pada suhu kamar, karena Caspian Sea Yogurt difermentasi pada suhu rendah (sekitar 25 sampai 30°C) dari yogurt biasa. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan dua faktor, yaitu: proporsi susu: whey (100: 0 sebagai kontrol; 75:25; 50:50; 25:75 sebagai parameter) dan konsentrasi starter (1.5%, 2% dan 2.5% (v/v)) dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi susu sapi: whey (75:25) dengan konsentrasi starter (2.0%) masih dapat diterima dengan baik oleh panelis pada uji organoleptik dengan nilai perlakuan terbaik tetap pada perlakuan kontrol yaitu pada (susu: rasio whey 100: 0 dan konsentrasi starter 2.5%). Hasil perlakuan terbaik ini memiliki kandungan protein rata-rata 3.58%; total Bakteri Asam Laktat (BAL) dari 6.8x109 cfu/ml; 4.156 pH; total padatan 4.89 dPAs dan viskositas 0.26.   Kata kunci: Acetobacter orientalis, Caspian Sea Yogurt, Lactobacillus cremoris, whey