ABSTRAK stunting terjadi akibat kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1.000 hari pertama kehidupannya, sejak anak di dalam kandungan hingga berusia 2 tahun. Stunting disebabkan masalah pada saat kehamilan, persalinan, penyusuan, atau setelahnya, seperti pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tidak mencukupi asupan nutrisi. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang stunting dan MP-ASI. Peserta dalam kegiatan penyuluhan ini adalah ibu yang mempunyai balita di posyandu Wilayah kerja Puskesmas Siatasbarita Kabupaten Tapanuli Utara yang berjumlah 50 orang. Dilaksanakan edukasi berupa penyuluhan tentang stunting dan MP-ASI, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan MP-ASI berbasis pangan lokal. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan ibu, diadakan pretest dan posttest. Pelaksanaan kegiatan pada bulan April sampai bulan September 2024. Dari kegiatan edukasi terjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang stunting dan MP-ASI. Dari kegiatan demonstrasi cara pembuatan MP-ASI, ibu bertambah pengetahuannya tentang pembuatan MP-ASI terutama dengan bahan pangan lokal dan termotivasi untuk membuat sendiri di rumah untuk konsumsi anak sehari-hari. Edukasi meningkatkan pengetahuan ibu dan demonstrasi meningkatkan motivasi ibu membuat MP-ASI untuk konsumsi anak. Diharapkan petugas kesehatan tetap memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang pembuatan MP-ASI dan kepada perangkat desa untuk memfasilitasi pengembangan bahan pangan lokal yang tersedia di daerahnya. Kata Kunci: Bahan Pangan Lokal, MP-ASI, Stunting ABSTRACT Stunting occurs due to a lack of nutritional intake in children in the first 1,000 days of life, from the time the child is in the womb until he is 2 years old. Stunting is caused by problems during pregnancy, childbirth, breastfeeding, or afterwards, such as providing complementary breast milk (MP-ASI) which does not provide sufficient nutritional intake. to increase mothers' knowledge about stunting and MP-ASI. Participants in this outreach activity were mothers who had toddlers in the posyandu in the working area of the Siatasbarita Health Center, North Tapanuli Regency, totaling 50 people. Education was carried out in the form of counseling about stunting and MP-ASI, then continued with a demonstration of making MP-ASI based on local food. To determine the increase in mother's knowledge, a pretest and posttest were held. Implementation of activities from April to September 2023. From educational activities there was an increase in mothers' knowledge about stunting and MP-ASI. From the demonstration activity on how to make MP-ASI, mothers increased their knowledge about making MP-ASI, especially with local food ingredients and were motivated to make it themselves at home for their children's daily consumption. Conclusion: Education increases mothers' knowledge and demonstrations increase mothers' motivation to make MP-ASI for children's consumption. It is hoped that health workers will continue to provide enlightenment to the community about making MP-ASI and to village officials to facilitate the development of local food ingredients available in their area. Keywords: Local Food Ingredients, MP-ASI, Stunting