Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penggunaan Alat Kemas Vakum dan Continuous Sealer pada UKM N’up Product di Masa Pandemi Vitta Rizky Permatasari; Nur Hidayat; Irnia Nurika; Wignyanto Wignyanto; Dianah Salsabilah; Rosita Andriyani; Neneng Aprianti
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) Perguruan Tinggi Mengabdi: Berkarya dan Berinovasi Untuk Membangun Masyarakat Semakin Tangguh di Mas
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama masa pandemi Covid-19, banyak UKM/UMKM yang mengalami dampak penurunan produksi karena permintaan yang berkurang. Penjualan secara langsung dan pameran produk mengalami kendala karena banyak prosedur yang harus dilakukan sehingga konsumen banyak yang memilih tidak datang ke lokasi penjualan. Oleh sebab itu pemasaran secara online dan pemanfaatan media sosial menjadi salah satu alternative untuk meningkatkan produksi. Untuk dapat melakukan penjualan secara online maka diperlukan produk yang terkemas dengan baik dan terjamin kualitasnya. UKM N’Up Product merupakan salah satu UKM yang memproduksi bawang hitam. Produk bawang hitam bersifat mudah teroksidasi, oleh karena itu membutuhkan kemasan yang baik dengan memanfaatkan pengemas vakum untuk mencegah masukkan air dan oksigen. Sedangkan untuk mempercepat proses produksi, akan dibantu dengan alat continuous sealer. Hasil penerapan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kedua alat dapat berfungsi dengan baik. Uji coba pemasaran online dengan memanfaatkan media sosial dan marketplace juga menunjukkan respon yang positif dari konsumen dan terlihat adanya peningkatan permintaan produk bawang hitam.Kata kunci— bawang hitam, continuous sealer, pengemas vakum, UKM
OPTIMASI DEGRADASI LIGNOSELULOSA TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) OLEH Phanerochaete chrysosporium MENGGUNAKAN RESPONSE SURFACE METHODOLOGY Sarah Chairunnisa; Irnia Nurika; Nur Hidayat
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 25 No. 3 (2024)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtp.2024.025.03.6

Abstract

Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan biomassa lignoselulosa yang memiliki potensi untuk dikonversi menjadi produk bio-based melalui proses degradasi. Proses degradasi ini dapat dilakukan secara enzimatis oleh Phanerochaete chrysosporium, salah satu jamur pelapuk putih yang mampu memecah struktur kompleks lignoselulosa pada TKKS. Dalam penelitian ini, dilakukan optimasi faktor seperti konsentrasi glukosa, konsentrasi yeast extract dan waktu inkubasi agar memperoleh degradasi lignoselulosa TKKS yang optimal oleh P. chrysosporium dengan menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Variabel respon penelitian ini yaitu total gula reduksi (TGR), total soluble phenol (TSP), susut berat dan pH. Hasil solusi optimal diperoleh pada perlakuan konsentrasi glukosa 30 g/L, konsentrasi yeast extract 0,5 g/L dan waktu inkubasi selama 21 hari menghasilkan nilai prediksi TGR sebesar 7,244 mg/g, nilai TSP sebesar 0,036 mg/g, pH sebesar 5,69, dan susut berat sebesar 17,085 %, dengan nilai desirability sebesar 0,844. Berdasarkan hasil verifikasi, respon TGR sebesar 7,874 mg/g, respon TSP sebesar 0,031 mg/g, respon pH sebesar 5,69, dan respon susut berat sebesar 16,702%.
OPTIMASI KONSENTRASI GLUKOSA, UREA, DAN WAKTU INKUBASI TERHADAP DEGRADASI LIGNOSELULOSA TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT OLEH JAMUR Serpula lacrymans Prasti Eka Lutfiani; Nur Hidayat; Nimas Mayang Sabrina Sunyoto; Sakunda Anggarini; Irnia Nurika
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 26 No. 1 (2025)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtp.2025.026.01.5

Abstract

Limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan biomassa lignoselulosa yang terdiri dari lignin, selulosa, dan hemiselulosa, yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut menjadi produk bernilai tinggi. Namun, diperlukan degradasi karena lignoselulosa bersifat rekalsitran. Proses degradasi lignoselulosa memanfaatkan kinerja jamur pelapuk coklat, dalam hal ini Serpula lacrymans, yang memiliki kemampuan degradasi berdasakan pembentukan radikal oksidatif pada pelapukan kayu. Oleh karena itu diperlukan optimasi pada faktor yang mendukung proses degradasi selama inkubasi oleh Serpula lacrymans pada tandan kosong kelapa sawit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi optimal faktor glukosa sebagai nutrisi karbon (C), urea sebagai nutrisi nitrogen (N), dan lama waktu inkubasi jamur selama proses degradasi. Metode penelitian menggunakan Response Surface Methodology (RSM) program Design Expert 13.0 dengan mengoptimasi faktor penambahan glukosa, penambahan urea, serta waktu inkubasi untuk memperoleh hasil degradasi TKKS optimal oleh Serpula lacrymans. Terdapat empat respon pada penelitian ini, yaitu total soluble phenol (TSP), total gula reduksi (TGR), pH, dan susut berat. Hasil respon menunjukkan bahwa TGR dan pH disarankan model kuadratik, sedangkan pada respon TSP dan susut berat adalah linier. Solusi optimal diperoleh pada konsentrasi glukosa 20 g/L, konsentrasi urea 0,5 g/L, dan waktu inkubasi 21 hari, dengan nilai desirability 0,906. Validasi solusi optimasi menghasilkan nilai nilai TSP 0,027 mg/g, TGR 5,834 mg/g, nilai pH 5,810, serta susut berat 14,336%, di mana semua nilai berada pada rentang 95% PI.
EFFECT OF NUTRIENT SUPPLEMENTATION ON BIOLOGICAL PRETREATMENT Paenibacillus sp. FOR DELIGNIFICATION OF OIL PALM EMPTY FRUIT BUNCHES Eka Nur Shabrina; Randy Aprilia Alfarizki; Nur Hidayat; Nimas Mayang Sabrina Sunyoto; Sri Suhartini; Irnia Nurika
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 26 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtp.2025.026.02.3

Abstract

Oil palm empty fruit bunches (OPEFB) are an abundant byproduct of the palm oil industry, rich in lignocellulosic components, but remain underutilized due to their recalcitrant structure. Paenibacillus sp., known for lignin-degrading bacteria, was tested for its ability to degrade lignin in OPEFB by adding sucrose and ammonium nitrate as carbon and nitrogen sources. Experimental treatments included various combinations of sucrose (2.5% and 5%) and ammonium nitrate (0.1% and 0.2%) added to OPEFB substrates. Compared to the untreated control (13.92% lignin degradation), the treated sample with 5% sucrose + 0.2% ammonium nitrate resulted in the highest lignin degradation, reaching 53.85% (p < 0.05). Biomass weight loss (21%) and TRS (12.41 mg/g) in the treated sample were also considerably higher than in the control, indicating enhanced depolymerization activity. These results demonstrate that optimal carbon and nitrogen supplementation promotes bacterial growth and significantly enhances the breakdown of lignocellulosic structures in OPEFB.