Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Inspirasi Dunia: Jurnal Riset Pendidikan dan Bahasa

ANALISIS KESALAHAN BAHASA TATARAN MORFOLOGIS DAN SEMANTIS PADA TEKS PUISI SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 SIDAREJA Ngifat Khoerunnisa; Slamet Mulyono; Chafit Ulya
Inspirasi Dunia: Jurnal Riset Pendidikan dan Bahasa Vol. 1 No. 4 (2022): November : Inspirasi Dunia : Jurnal Riset Pendidikan dan Bahasa
Publisher : Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.464 KB) | DOI: 10.58192/insdun.v1i4.203

Abstract

Kesalahan berbahasa menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan khususnya dalam pembelajaran teks puisi. Kesalahan berbahasa yang kerap kali timbul adalah pada tataran morfologis dan semantis. Meskipun puisi memiliki aturan tersendiri berupa licentia poetica, tetapi pemahaman maknanya bagi pembacanya tetap harus menjadi perhatian. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa pada tataran morfologiss dan semantis melalui metode yang telah digunakan. Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri 3 Sidareja dan objeknya berupa puisi hasil karya yang telah siswa buat. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Sedangkan untuk menganalisis kesalahan berbahasa pada tataran morfologi dan semantis mengacu pada metode analisis kesalahan berbahasa menurut Tarigan (1990:68) berupa pengumpulan data, pengidentifikasian kesalahan berbahasa, penjelasan kesalahan berbahasa, pengklasifikasian, dan pengevaluasian kesalahan berbahasa yang kemudian diselaraskan dengan metode baca dan catat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut ditemukan kesalahan bahasa pada tataran morfologis dalam bentuk kesalahan penggunaan afiks (prefiks, sufiks, dan konfiks), kesalahan penggunaan kata ulang (reduplikasi), dan juga kesalahan dalam membentuk bentuk asal. Sementara pada tataran semantis ditemukan kesalahan berbahasa berupa kesalahan penggunaan kosa kata dan rangkaian kata dalam membentuk sebuah kalimat. Hal tersebut berakibat pada kerancuan makna, baik secara gramatikal, konseptual, dan lain sebagainya.