Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peran Camat Dalam Koordinasi Administrasi di Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat Yohanes Liku; Suhardiman Suhardiman; Nanik Pujiastuti
PREDIKSI : Jurnal Administrasi dan Kebijakan Vol 19, No 2 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.207 KB) | DOI: 10.31293/pd.v1i2.6080

Abstract

The purpose of this study is to find out and describe how the Role of Camat in Coordination of Administration in Barong Tongkok District of West Kutai Regency. This type of research is descriptive qualitative research. To obtain research data, especially with the researcher's interview technique using the Purposive Sampling method, then to obtain valid data, the researcher triangulates the source that allows for researchers to double-check and can complete information from various sources. From the results of the study, it can be concluded that the Role of Camat in Coordination of Administration in Barong Tongkok District of West Kutai Regency is both vertical with related agencies and horizontal administrative coordination with the heads of sections in the Barong Tongkok District Office. From the results of the study, coordination of administrative services of the district government in providing administrative services to the community there are inhibiting factors, namely the lack of facilities in the smooth administrative process such as a long administrative system, lack of professional staff in carrying out their duties and there is one village that has a long distance from the District Office. Supporting factors in providing administrative services to the community are the availability of budgets in the process of improving administrative services and the availability of Daran facilities and infrastructure that support in the process of administrative services to the community.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menggambarkan bagaimana Peran Camat dalam Koordinasi Adminstrasi di Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Untuk memperoleh data penelitian, khususnya dengan teknik wawancara peneliti menggunakan metode Purposive Sampling, kemudian untuk mendapatkan data yang valid, maka peneliti melakukan triangulasi sumber yang memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan pengecekan ulang serta dapat melengkapi informasi dari berbagai sumber. Dari hasil penelitian dapat disimpulan bahwa Peran Camat dalam Koordinasi Adminstrasi di Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat baik bersifat vertikal dengan instansi terkait maupun koordinasi administrasi horisontal dengan kepala seksi-seksi yang ada di Kantor Kecamatan Barong Tongkok. Dari hasil penelitian tersebut, Koordinasi pelayanan administrasi pemerintah Kecamatan dalam memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat terdapat faktor penghambat yaitu kurang tersedianya sarana dalam kelancaran proses administrasi seperti sistem administrasi yang masih panjang, kurang profesionalnya staf dalam menjalankan tugas serta terdapat satu Kelurahan yang memiliki jarak yang jauh dengan Kantor Kecamatan. Faktor pendukung dalam memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat ialah tersedianya anggaran didalam proses meningkatkan pelayanan administrasi dan terdapatnya fasilitas daran dan prasarana yang mendukung dalam proses pelayanan administrasi kepada masyarakat
Peranan Dinas Sosial Kota Samarinda Dalam Pembinaan Anak Jalanan Saprina Nurmayati; Nanik Pujiastuti; Ghufron Ghufron
PREDIKSI : Jurnal Administrasi dan Kebijakan Vol 20, No 3 (2021)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.148 KB) | DOI: 10.31293/pd.v2i3.6124

Abstract

This research is motivated by strategic issues that develop in the community which shows that the role of the Samarinda City Social Service in fostering street children in Samarinda City is still considered lacking, seen from their guidance by including street children into the community. orphanages and in the program, it were stated that there was still no success because street children still chose to be on the streets. Therefore, this study aims to analyze how the role of the Social Service in providing guidance to street children. The research method used is a qualitative research method. The number of informants in this study were 5 people who were determined by data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Then the data analysis technique used in this research is done by condensing the data, presenting the data, and drawing conclusions. Based on the results of the research analysis, it can be concluded that the role of the Social Service in the Guidance of Street Children at the Social Service of Samarinda City is still not optimal, seen from the dimensions of Facilitator, Education. Meanwhile, from the representational and technical dimensions, it can be categorized as good. The results of the study indicate that regarding the role of the Social Service as a Facilitator in collaboration with the Orphanage, it has provided facilities in the form of planned social assistance that occurs every year, as an education the social service provides services in the orphanage in the form of formal and non-formal education, as a representation of the social service in collaboration with community institutions such as the Satpol PP, the police, and the community. as a technical social service, collect data according to existing SOPs.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh isu strategis yang berkembang di dalam masyarakat yang menunjukkan bahwa peranan Dinas  Sosial Kota Samarinda dalam pembinaan anak jalanan di Kota Samarinda masih dinilai kurang, dilihat dari pembinaan mereka dengan memasuk kan anak jalanan kedalam panti dan dalam program tersebut dinyatakan masih belum ada yang berhasil dikarenakan anak jalanan yang masih memilih berada dijalanan. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Peranan Dinas Sosial dalam memberikan pembinaan kepada anak jalanan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 5 orang yang ditentukan dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara kondensasi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan Peranan Dinas Sosial dalam Pembinaan Anak Jalanan di Dinas Sosial Kota Samarinda masih belum optimal dilihat dari dimensi Fasilitator, edukasi. Sedangkan apabila dilihat dari dimensi repesentasional dan teknis.sudah dapat dikategorikan baik.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengenai peranan Dinas Sosial sebagai Fasilitator yang berkerja sama dengan panti Asuhan telah memberikan fasilitas berupa bantuan sosial terencana yang terjadi tiap tahunnya, sebagai edukasi dinas sosial memberikan pelayanan dalam panti berupa pendidikan formal dan non formal, sebagai representasional dinas sosial bekerja sama dengan lembaga badan masyarakat seperti satpol PP,kepolisian, dan masyarakat. sebagai teknis dinas sosial melakukan pendataan sesuai SOP yang ada. 
Pengaruh Implementasi Good Governance Terhadap Pelayanan Publik di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda Diyon Ari Saputro; Nanik Pujiastuti; Raudah Mahmud
PREDIKSI : Jurnal Administrasi dan Kebijakan Vol 21, No 3 (2022)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/pd.v21i3.6635

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Implementasi Good Governance Terhadap Pelayanan Publik di Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda. Penelitian ini menggunakan pengambilan sampel random sampling dengan rumus solvin taraf kesalahan 10%, sehingga total sampel 43 orang. Pengambilan data menggunakan kuesioner, kemudian analisis data menggunakan rumus Uji Hipotesis Regresi Linear Sederhana. Berdasarkan analisis data nilai korelasi r hitung = 0.759 > r tabel = 301. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif, nilai Koefisien Determinasi (R Square) = 0.577, maka pengaruh variabel independen (Good Governance) terhadap variabel dependen (Pelayanan Publik) adalah sebesar 57%, sedangkan sisanya 43% dipengaruhi oleh variabel diluar dari pada penelitian. Kemudian nilai konsisten variabel Good Governance = 11.951 dan setiap penambahan 1% variabel Pelayanan Publik = 0.756, Koefsisen Regresi tersebut bernilai/mengarah positif, nilai signifikan = 0.000 < 0.005. Berdasarkan nilai t hitung = 7.475 > t tabel = 2.017, Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dengan nilai positif Variabel Independen Good Governance (X) terhadap Variabel Dependen Pelayanan Publik (Y), dengan demikian terjawab rumusan masalah pada penelitian ini dan Hipotesis Alternatif terbukti kebenarannya.
Analisis Efektifitas Kerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Samarinda Seberang Dimas Eka Saputra; Nanik Pujiastuti
PREDIKSI : Jurnal Administrasi dan Kebijakan Vol 22, No 1 (2023)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/pd.v22i1.7188

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Efektifitas Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif , jumlah informan dalam penelitian ini adalah 5 orang yang ditentukam dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk mengenai Aspek Pencapaian tujuan sudah berjalan cukup baik dengan menjalankan sasaran kinerja pegawai dimana setiap pegawai wajib mecapai tujuan kerja tersebut. Aspek Kualitas Kerja masih terdapat kekurangan dalam memahami pekerjaan atau tugas yang di berikan yang terkadang menyebabkan memakan cukup waktu untuk memahami tugas. Aspek Kuantitas kerja Pemimpin maupun Pegawai telah memiliki dan menjalani Point-point analisis beban jabatan atau anjab yang harus di capai sesuai masing-masing jumlah point. Aspek Ketepatan Waktu pegawai selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu atau secepat mungkin sesuai dengan jadwal yang di berikan. Aspek Kepuasan Kerja di Kantor Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda masing terdapat beberapa kekurangan yaitu kurangnya SDM atau Ketenagakerjaan  sehingga dapat menjadi benturan bagi pegawai dalam melakukan aktifitas pekerjaan.
Tantangan Reformasi Birokrasi Dalam Mewujudkan Good Governance Di Indonesia Nanik Pujiastuti; Sumarni Sumarni
PREDIKSI : Jurnal Administrasi dan Kebijakan Vol 22, No 3 (2023)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/pd.v22i3.7508

Abstract

Reformasi Birokrasi terjadi karena perubahan dan modernisasi birokrasi yang tidak berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan tuntutan keadaan, karenanya diperlukan usaha yang sadar dan terencana untuk mengubah struktur dan prosedur birokrasi (aspek reorganisasi kelembagaan, sikap dan perilaku birokrat/aspek prilaku atau kinerja), meningkatkan efektivitas organisasi (aspek program), sehingga dapat diciptakan birokrasi yang sehat dan terciptanya tujuan pembangunan nasional. Birokrasi adalah lembaga yang memiliki kemampuan besar dalam menggerakan organisasi. Karena birokrasi ditata secara formal untuk melakukan tindakan rasional dalam sebuah organisasi. Birokrasi sebagai tatanan sebuah organisasi yang di dalamnya memiliki struktur, pembagian tugas, serta hirarki. Dimana birokrasi tersebut dijalankan oleh orang banyak dengan aturan-aturan yang jelas, prosedur yang tetap, serta dipimpin seseorang dengan kewenangan yang melekat dalam memberikan perintah untuk dijalankan bawahannya semata bagi kepentingan masyarakat Di era reformasi ini, birokrasi di Indonesia tidak banyak mengalami perubahan, baik di pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah. Perilaku birokrasi pada masa reformasi mirip dengan masa Orde Baru. Meskipun pemerintah pusat banyak mengeluarkan kebijakan mengenai reformasi birokrasi, namun perilaku birokrasi tidak banyak berubah. Birokrasi di Indonesia masih bersifat patrimonialisme. Untuk melakukan reformasi birokrasi, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, perlu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. 
LEMAHNYA PERILAKU PELAYANAN PUBLIK DIDALAM REFORMASI BIROKRASI DEWASA INI Nanik Pujiastuti
LEGALITAS : Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/lg.v7i1.6537

Abstract

Inner country effort reach the goal, of course need device country called _ government and his government . In Thing this , the government on the truth is give service to society . For that 's bureaucracy no held for serve herself alone , but serve Public as well as create condition every member Public for develop ability and his creativity.in line with fast development era and the more the complex problem faced _ by country , then has there is development maintenance marked government _ with existence shift paradigm maintenance government from rule government to good governance paradigm . Because that , task main in skeleton strengthening existence government including government area is create government which _ political acceptable , legally law effective , and by administrative efficient .