O Oktavianus
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERSEPSI PERAWAT TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) DI UPJ RSUP DR. KARIADI SEMARANG P Pratondo; O Oktavianus
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 3 No. 1, Januari 2012
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.184 KB)

Abstract

ABSTRAK Resusitasi Jantung Paru (RJP) pertama kali digunakan di tahun 1960. Selama kurun waktu 40 tahun sejak diperkenalkannya RJP modern, telah banyak perubahan dan perkembangan. RJP dilakukan dengan memberikan bantuan ventilasi, kompresi dada, dan mengembalikan sirkulasi ke dalam kondisi normal. Hanya 10 % dari pasien yang dapat bertahan hidup setelah mendapatkan resusitasi. Keberhasilan RJP dipengaruhi barbagai faktor. Tujuan dari evidence base ini adalah untuk mengetahui persepsi perawat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan resusitasi jantung paru (RJP). Jenis dan rancangan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Tehnik sampling menggunakan random sampling dengan melibatkan 4 informan. Pengumpulan data dilakukan dengan indepth interview Hasil dari studi evidence base ini menggambarkan bahwa persepsi perawat tentang faktor yang meningkatkan keberhasilan RJP adalah ketersediaan alat, kompetensi perawat, penanganan pasca resusitasi, kolaborasi dengan dokter, panduan RJP, dan response time. Kesiapan alat dan kondisi pasien merupakan faktor yang menghambat dalam keberhasilan RJP. Kesimpulan yang didapat bahwa ketersediaan alat tanpa disertai kesiapan untuk digunakan menurunkan respon time perawat dalam memberikan resusitasi pada pasien yang mengalami cardiac arrest. Kompetensi perawat menguasai panduan RJP dan kolaborasi dengan dokter menentukan kualitas resusitasi yang diberikan kepada pasien. Penghentian RJP dengan mempertimbangkan durasi RJP dan kondisi pasien dilakukan untuk memberi kesempatan pada klien untuk meninggal dengan tenang. Penanganan pasca resusitasi setelah pasien stabil perlu persiapkan sebagai penanganan berkelanjutan dari RJP
HUBUNGAN ANTARA GOLONGAN DARAH DENGAN KEPRIBADIAN ANAK O Oktavianus; Galih Setia Adi
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 3 No. 1, Januari 2012
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.882 KB)

Abstract

ABSTRAK Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Kepribadian adalah organisasi sikap – sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku. Dilihat dari sisi psikologis, masing-masing material golongan darah menumbuhkan perbedaan pada pembentukan perasaan dan tubuh kita. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara golongan darah dengan kepribadian anak. Strategi penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah deskriptif yang dilakukan secara cross sectional. Distribusi responden menurut golongan darah menunjukkan sebagian besar responden memiliki golongan darah B, yaitu sebanyak 13 responden (39%), selanjutnya golongan darah O sebanyak 11 responden (33%), golongan darah A sebanyak 6 responden (18%), dan AB sebanyak 3 responden (9%). Distribusi responden menurut tipe kepribadian sebagian besar adalah sanguinis yaitu sebanyak 16 responden (49%), selanjutnya koleris dan phlegmatis masing-masing sebanyak 7 responden (21%), dan melankolis sebanyak 3 responden (9%). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan golongan darah terhadap kepribadian anak
PEMBUATAN SGO-BGA PHANTOM SEDERHANA SEBAGAI ALAT PERAGA PRAKTIKUM PENGAMBILAN GAS DARAH ARTERI Fransiska Arie Nursanti; O Oktavianus
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 3 No. 2, Juli 2012
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.117 KB)

Abstract

Praktikum pengambilan darah arteri harus memperhatikan banyak aspek dan kegunaannya. Pengambilan darah arteri memiliki beberapa tujuan dan memiliki beberapa tempat pengambilan darah arteri seperti ; Arteri radialis, femoralis, brachialis. Darah arteri memiliki tekanan sehingga jika ditusuk dengan spuit maka darah akan naik dengan sendiri tanpa harus di aspirasi. Mekanisme pembuluh darah arteri harus mengetahui seberapa besar tekanannya, faktor apa saja yang mempengaruhinya, dan bagaimana cara mengukur tekanan darah arteri. SGO-BGA Phantom Sederhana sebagai alat peraga pengambilan darah arteri merupakan alat alternative untuk praktikum keperawatan. Dewasa ini belum adanya alat peraga dalam praktik pengambilan darah arteri membuat kurang efektifnya praktikum pengambilan darah arteri di akademik keperawatan. SGO-BGA Phantom Sederhana untuk pengambilan darah arteri dapat menjadi alternative untuk meningkatkan keahlihan, keterampilan serta soft skill seorang perawat agar dapat bekerja secara professional dan handal serta menanggulani terjadinya mal praktik.
HUBUNGAN ROLE MODEL CLINICAL INSTRUCTOR DENGAN KONSEP DIRI MAHASISWA S-1 KEPERAWATAN SAAT PERTAMA KALI MENGIKUTI PRAKTIK KLINIK O Oktavianus; Rufaida Nur Fitriana; Rendi Editya Darmawan
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 5 No. 1, Januari 2014
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.217 KB)

Abstract

ABSTRAKPraktik klinik dilaksanakan untuk mencapai tujuan membentuk konsep diri mahasiswa sebagai perawat yang profesional. Konsep diri meliputi gambaran diri, identitas diri, peran diri, ideal diri dan harga diri. Konsep diri mahasiswa sebagai perawat akan menentukan motivasi mahasiswa dalam menempuh pendidikan selanjutnya dan karier sebagai perawat. Instruktur klinik atau CI berperan sebagai ahli, fasilitator, pelatih dan pemberi umpan balik. Instruktur atau CI berperan utama dalam meningkat proses belajar mahasiswa melalui dukungan, bertindak sebagai model peran, peran sosialisasi, dan bertindak sebagai penilai. Instruktur klinik juga berfungsi sebagai mentor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika, sedangkan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi S-1 Keperawatan Angkatan Tahun 2011 STIKes Kusuma Husada Surakarta. Jumlah populasi adalah 48 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel secara total sampling, yaitu pengambilan sampel secara menyeluruh. Dalam penelitian ini pengumpulan data untuk tiap variabel menggunakan kuesioner penelitian terdiri atas 3 bagian antara lain: Model Peran CI diukur oleh Dempster Praktek Skala Perilaku ( DPbS ). Konsep diri diukur dengan Nurse Diri - Konsep Questionnaire ( NSCQ ). Data dianalisis dengan uji Mann - Whitney U dengan taraf signiÞ kansi 􀄮 􀂔 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara role model CI dengan konsep diri mahasiswa saat pertama kali praktik.Kata kunci: role model, instruktur klinik, konsep diri, praktek klinikABSTRACTClinical practice set out to form a self-concept of students as a professional nurse. Self-concept includes self-image, self-identity, the role of self, ideal self and self-esteem. Self-concept as a student nurse will determine the motivation of students in his education and career as a nurse next. Clinical instructor or CI role as expert, facilitator, trainer and provider feedback. Instructor or CI plays a key role in increasing student learning through support, acting as a role model, socialisation role, and act as assessors. Instructor clinic also serves as a mentor. This research is quantitative research that emphasizes the analysis of numerical data ( numbers ) are processed with statistical methods, while the research design used in this research is descriptive analytical cross-sectional approach. The population 61 in this study were all students Prodi S - 1 Nursing Force in 2011 STIKes Kusuma Husada Surakarta. Total population is 48 students. Sampling technique in total sampling, ie full sampling. In this study data collection for each variable using the study questionnaire consisted of three parts include: Role Model CI measured by Dempster Practice Behavior Scale ( DPbS ). Nurse self-concept was measured with the Self - Concept Questionnaire ( NSCQ ). Data were analyzed with the Mann - Whitney U test with signiÞ cance level 􀄮 􀂔 0.05. The results showed that there was no relationship between the CI role model student self-concept at Þ rst practice.Keywords: role model, instructor clinics, self-concept, clinical practice
PENGARUH KOMPRESI DADA BERDASARKAN RULE OF FIVE TERHADAP KEDALAMAN DAN FREKUENSI KOMPRESI DADA Rendi Editya Darmawan; O Oktavianus
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 4 No. 1, Januari 2013
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.888 KB)

Abstract

ABSTRAK Kompresi dada rule of Þ ve yaitu kompresi dada menggunakan irama perhitungan dengan angka yang mempunyai 2 suku kata. Suku kata pertama digunakan sebagai kode waktu kompresi dan suku kata kedua sebagai kode waktu pengisian ventrikel. Irama perhitungan yang digunakan yaitu satu, dua, tiga, empat, satu, satu, dua, tiga, empat, dua, satu, dua, tiga, empat, tiga, satu, dua, tiga, empat, empat, satu, dua, tiga, empat, lima, satu, dua, tiga, empat, enam. Tujuan penelitian untuk menganalisis efek kompresi dada berdasarkan rule of Þ ve terhadap kedalaman dan frekuensi kompresi dada. Metode penelitian adalah Quasy Eksperiment dengan rancangan Pre-Post Test Randomized Control Group Design. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi memiliki IMT normal dan telah mengikuti pelatihan basic life support, dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 43 responden. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Mann-Withney U Test dengan tingkat kemaknaan 􀄮􀂔 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signiÞ kan antara pre-test dan post-test pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan hasil statistik Mann-Withney U Test P Kedalaman = 0,96 dan P Frekuensi = 0,597 (p = 0,05). Kompresi dada berdasarkan rule of Þ ve menghasilkan kedalaman kompresi 4-5cm, dengan kecepatan kompresi 100x/menit. Keteraturan irama kompresi menyebabkan tenaga penolong terjaga, sehingga kecepatan dan tekanan pijatan tetap konstan. Kesimpulan penelitian ini yaitu tidak ada efek kompresi dada berdasarkan rule of Þ ve terhadap kedalaman dan frekuensi kompresi dada. Kata kunci: kompresi dada, rule of Þ ve, kedalaman,frekuensi, kompresi dada ABSTRACT Rule of Þ ve chest compression is chest compression using two word counting rhtym. The Þ rst word is used as a code when compressing and the second word as a code when Þ lling ventricle. Counting rhythm used is one, two, three, four,one, one, two, three, four, two, one, two, three, four, three, one, two, three, four, four, one, two, three, four, Þ ve, one, two, three, four,six. This research is aimed to anylize the effect of chest compression based on rule of Þ ve to the depth dan frequency of chest compression. The methode is a Quasy Experiment with Pre-Post Test Randomized Control Group Design. The sample chosen based on inclusion criteria normal IMT having a basic life training with simple random sampling with a number of 43 respondent. Data were analyzed using the Mann-Whitney U test with a signiÞ cance level of 􀄮 􀂔 0.05. The results showed that there was no signiÞ cant difference between pre-test and post-test in the control group and the experimental group with the statistical results of the Mann-Whitney U test P = 0.96 and P Depth Frequency = 0.597 (p = 0.05 ). Chest compression based on the rule of Þ ve produce 4-5cm depth of compression, with compression speed 100 X/menit. Rhythm regularity compression causes attendants maintained, so that the speed and the pressure remains constant massage. It is concluded that there is no effect of chest compression is based on the rule of Þ ve of the depth and frequency of chest compressions. Keyword: chest compression, rule of Þ ve, depth, frequency, chest compression
PEMANFAATAN BIJI MAHONI UNTUK PEMBUATAN SALEP ANTI JAMUR KULIT Puji Lestari; Endah Kusuma W; Handika Agustina; Lola Ameria D; O Oktavianus
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 4 No. 2, Juli 2013
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.041 KB)

Abstract

ABSTRAK Penggunaan obat kimia begitu sangat popular seiring berkembangnya zaman. Negara berkembang tidak sedikit yang sudah menggunakan obat- obat buatan pabrik untuk mempercepat penyembuhan. Ada juga yang masih menggunakan obat-obat herbal untuk mengobati suatu penyakit. Berbagai obat-obat herbal sekarang ini digunakan untuk pengobatan peyakit. Salah satunya yaitu penyakit jamur kulit atau dalam dunia kesehatan dikenal dengan Tinea Corpus. Biji mahoni memiliki sifat pahit, dingin, antipiretik (penurun panas), antijamur. Tujuan penulisan mengetahui manfaat biji mahoni sebagai bahan baku dalam pembuatan salep anti jamur kulit. Kata kunci: biji mahoni, salep, anti jamur ABSTRACT The use of chemical drugs are so very popular as the time. The developed country still already uses manufactured drugs to accelerate healing. Some are still using herbal medicines to treat a disease. Various herbal medicines currently is used for the treatment of diseases. One of the example isa fungal disease of skin known as Tinea Corpus. Mahogany seed is bitter, cold, anti pyretics (fever), antifungal. This study aims to identify theuse of mahogany seeds as raw material in producing anti-fungal ointment skin. Keywords: fungalskin, mahogany seeds, ointment
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HIV/AIDS DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI PMTCT (PREVENTION-MOTHER-TO-CHILD-TRANSMISSION) DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Mei Lina Fitri Kumalasari; O Oktavianus
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 6 No. 1, Januari 2015
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.066 KB)

Abstract

ABSTRAKPandemi HIV / AIDS selalu meningkat setiap tahunnya. Transmisi ibu ke anak merupakan salah satu risiko tinggi HIV / AIDS. Salah satu program pemerintah dalam mengatasi kasus seperti ini layanan PMTCT, tapi motivasi ibu hamil untuk PMTCT ikuti masih terhambat oleh beberapa hal, seperti pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan tentang HIV / AIDS dengan motivasi ibu untuk mengikuti PMTCT di Rumah Sakit Dr.Moewardi Surakarta. Jenis penelitian merupakan observasional analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu hamil di Rumah Sakit Dr. Moewardi. Sampel terdiri dari 22 ibu hamil diambil dengan menggunakan accidental sampling. Data dianalisis dengan menggunakan regresi linier sederhana dengan menggunakan SPSS versi 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang HIV / AIDS dengan mengikuti motivasi PMTCT di rumah sakit Dr.Moewardi Surakarta (p = 0,01). Ada hubungan positif antara pengetahuan ibu tentang HIV / AIDS dan motivasi untuk mengikuti PMTCT di Rumah Sakit Dr.Moewardi SurakartaKata kunci: pengetahuan, motivasi, HIV, AIDS, PMTCTABSTRACTHIV/AIDS pandemic always increases over years.Mother to child transmission is one of the high risk of HIV / AIDS. One of the government programs in coping with such the case is PMTCT services, but the motivation of pregnant women for PMTCT follow still hampered by several things, such as knowledge. This study aims to analyze the relationship between knowledge about HIV / AIDS with maternal motivation to follow PMTCT in Dr.Moewardi Surakarta hospital.This study is a quantitative analytic observational with cross sectional approach. The study population was pregnant women in Dr.Moewardi Hospital. The sample consisted of 22 pregnant women were taken using accidental sampling. The data was analyzed using simple linear regression using SPSS version 17. The results showed that there was a significant relationship between knowledge of HIV / AIDS with the following motivation PMTCT in hospitals Dr.Moewardi Surakarta (p = 0.01). There is a positive relationship between maternal knowledge about HIV / AIDS and motivation to follow PMTCT Dr.Moewardi Surakarta HospitalKeywords: knowledge, motivation, HIV, AIDS, PMTCT
PENGARUH MICROFIBER TRIANGLE PILLOW TERHADAP KEJADIAN ULKUS DEKUBITUS PADA PASIEN IMMOBILISASI DI RUANG PERAWATAN RSUD SUKOHARJO Wahyu Rima Agustin; Wahyuningsih Safitri; O Oktavianus
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 6 No. 1, Januari 2015
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.786 KB)

Abstract

ABSTRAKLuka dekubitus adalah ulserasi akibat tekanan yang lama, biasanya terjadi pada pasien yang mengalami imobilitas. Penyebab dari luka dekubitus yaitu tekanan, gesekan dan kelembaban. Intervensi yang dilakukan dengan microfiber triangle pillow. Microfiber triangle pillow bersifat 10 kali lebih halus dari sutra dan 30 kali lebih halus dari katun, sehingga gaya gesek yang menimbulkan ulkus dikubitus dapat diminimalkan. Microfiber triangle pillow juga dapat menyerap air 7 kali lebih banyak dari berat aslinya, sehingga keadaan kulit pasien selalu kering dan tidak terjadi maserasi yang menimbulkan ulkus dikubitus. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa pengaruh microfiber triangle pillow terhadap kejadian ulkus dikubitus pada pasien immobilisasi di ruang perawatan RSUD Sukoharjo. Desain penelitian adalah pre-eksperiment dengan one group pre-test dan post-test design. Penelitian dilakukan di ruang perawatan RSUD Sukoharjo. Peneliti memilih sampel berdasarkan kriteria inklusi dengan menggunakan tehnik purposive sampling dengan jumlah sampel 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan responden dengan jenis luka grade 1 sebanyak 4 orang dan responden dengan jenis luka grade 3 sebanyak 1 orang. Hasil observasi dianalisis menggunakan uji T berpasangan apabila data berdistribusi normal dan apabila data berdistribusi tidak normal analisa data dengan menggunakan uji Wilcoxon.Kata kunci: microfiber triangle pillow, ulkus dekubitus, immobilisasiABSTRACTUlcerated sores Pressure sores are caused by the pressure of time, usually occurs in patients with immobility. The cause of decubitus sores ie pressure, friction and moisture. Intervention with microfiber pillow triangle. Microfiber pillow triangle is 10 times finer than silk and 30 times finer than cotton, so that the frictional forces that cause ulcers dikubitus can be minimized. Microfiber triangle pillow also can absorb more water 7 times its weight in water, so the state of the patient’s skin is always dry and does not occur that cause ulcers dikubitus maceration. The purpose of this study was to analyze the influence of the triangle microfiber pillow on the incidence of ulcers in patients dikubitus immobilization in the treatment room Sukoharjo hospitals. The study design used was a pre-experiment with one group pre-test and post-test design. Research carried out in the treatment room Sukoharjo hospitals. Researchers selected a sample based on the inclusion criteria using purposive sampling technique with a sample of 5 people. The results show respondents by type of injury grade 1 of 4 people and respondents with this type of injury grade 3 by 1 person. The results of observations has been analyzed using a paired T test if the data were normally distributed and if the data is not normally distributed data analysis using the Wilcoxon test.Keywords: microfiber triangle pillow, decubitus ulcers, immobilization