Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI PENGGUNAAN MIKROBIALTRANSGLUTAMINASE PADA PROSES PEMBUATAN KEJU DARI SUSU SAPI Mus Nilamcaya
Kandang : Jurnal Peternakan Vol. 6 No. 1 (2014)
Publisher : Prodi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jkd.v6i1.207

Abstract

ABSTRAK :Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh penambahan enzim mikrobial transglutaminase (MTG) pada proses pembuatan keju segar dari susu sapi terhadap yield, komposisi dan karakteristik keju.  Materi berupa susu sapi segar diperoleh dari Experimental Farm, Fakultas Peternakan. Enzim yang digunakan adalah water solutionMTG (Activa TG-BW-MH), dan mikrobial rennet berbentuk tablet kering. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 5 macam perlakuan yang diuji, yang meliputi penambahan MTG sebanyak 0,1; 0,2; 0,3 dan 0,4% (w/w) dari bobot susu sapi yang digunakan; dengan satu perlakuan kontrol yaitu tanpa penambahan MTG. Penambahan MTG dilakukan pada susu pasteurisasi (suhu 50oC), kemudian susu didiamkan selama satu jam. Selanjutnya, susu ditambah dengan kultur cair bakteri asam laktat dan diinkubasi selama 2 jam pada suhu 37oC, kemudian ditambah dengan koagulan (rennet). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali.Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan MTG sampai level 0,4% pada proses pembuatan keju dapat meningkatkan yield  sampai 34%, namun peningkatan level MTG dari 0,1% sampai dengan 0,4% tidak memberikan pengaruh yang nyata. Penambahan MTG meningkatkan kadar air, namun di sisi lain menurunkan kadar protein keju. Kadar lemak dan mineral keju yang dibuat dengan penambahan MTG menunjukan nilai yang relatif sama dengan kontrol. Sama halnya dengan yield, peningkatan level MTG dari 0,1% sampai dengan 0,4% tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar air, protein, lemak dan mineral. Tingkat keasaman (pH) keju dan whey tidak dipengaruhi oleh penambahan MTG. Pengamatan secara visual menunjukan bahwa whey dari proses pembuatan keju yang ditambah MTG terlihat lebih jernih dibandingkan dengan kontrol. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penambahan MTG pada proses pembuatan keju segar dari susu sapi mampu meningkatkan yield namun tidak banyak mempengaruhi komposisi dan karakteristik keju.Kata kunci :   susu sapi, mikrobial transglutaminase, keju,  whey,  yield
EVALUASI TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN (IB) PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO) Mardi Mardi; Mus Nilamcaya; Djodjo Sumardjo
Kandang : Jurnal Peternakan Vol. 7 No. 1 (2015)
Publisher : Prodi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jkd.v7i1.213

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah straw yang digunakan  untuk menghasilkan satu kebuntingan atau nilai Service per Conception (SC) pada pelaksanaan Inseminasi Buatan dan prosentase tingkat kebuntingan atau Conception Rate (CR) hasil Inseminasi Buatan (IB) pertama pada sapi peranakan Ongole (PO). Penelitian dilaksanakan di Kelompoktani Ternak Sapi Potong “ KTTS  PADUSAN ” Desa Kubang Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon dengan melakukan survey / observasi mengenai data pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) pada ternak sapi peranakan Ongole (PO) dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 serta pengamatan lapangan. Data primer yang diamati adalah jumlah straw yang digunakan, jumlah ternak sapi yang di inseminasi dan jumlah ternak sapi yang bunting pada Insemiansi Buatan yang pertama. Hasil penelitan menujukan bahwa pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) di Kelompoktani Ternak Sapi Potong  “ KTTS  PADUSAN ” Desa Kubang Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon yang dilakukan oleh petugas / inseminator Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan Dan Kehutanan Kabupaten Cirebon berhasil sangat baik yaitu memiliki nilai Service per Conception (SC) 1,61 dan Prosentase Kebuntingan  atau Nilai Conception Rate (CR) 62 %.  Kata Kunci : IB, Sapi PO, nilai Service per Conception (SC) dan Conception Rate  (CR)