Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KONTRIBUSI CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY (CSR) BAGI PEMBANGUNAN DI KOTA BOGOR NOVIDA WASKITANINGSIH; LILIS SRI MULYAWATI; MUHAMAD YOGIE SYAHBAND; IRA RAHMAWAT; IFANNY WIDYANA
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 23, No 1 (2022): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.806 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v23i1.5626

Abstract

Pemerintah Kota Bogor menyadari pentingnya pemanfaatan CSR sebagai sumber pembiayaan non-konvensional dengan menetapkan Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2016 dan Peraturan Walikota Bogor No. 69 Tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi CSR sebagai sumber pembiayaan pembangunan non-konvensional dalam pembangunan Kota Bogor. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut, terdapat dua analisis yang dilakukan, yaitu identifikasi karakteristik CSR dan kontribusinya terhadap pembangunan Kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen dan wawancara mendalam (indepth interview). Metode analisis data menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif dan kuantitatif dekriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 85 kegiatan CSR pada tahun 2016 dan jumlah tersebut meningkat pada tahun 2020 menjadi 456 kegiatan. Jumlah kegiatan CSR tersebut berasal dari 8 perusahaan pada tahun 2016 dengan total dana sebesar Rp. 1.563.602.550, dan 18 perusahaan dengan total dana Rp. 4.131.009.717 pada tahun 2020 dengan mayoritas perusahaan besar yang bergerak di bidang pelayanan jasa. Masih sedikitnya perusahaan yang melakukan CSR tersebut disebabkan oleh banyaknya perusahaan, terutama perusahaan kecil-menengah, yang tidak melaporkan kegiatan CSR, atau bahkan tidak melaksanakan kegiatan CSR. Jika dilihat dari sebaran lokasi kegiatannya, kegiatan CSR juga masih terkonsentrasi di Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Tengah. Kegiatan CSR tersebut juga sesuai dengan program di dalam RPJMD dan berkontribusi pada pembangunan Kota Bogor. Pada tahun 2016 terdapat 17 program RPJMD yang didukung oleh kegiatan CSR, dan menjadi 43 program pada tahun 2020. Namun, jika dibandingkan dengan total capaian kinerja program RPJMD, kontribusi kegiatan CSR terhadap RPJMD Kota Bogor masih sangat kecil, yaitu sebesar 0,63% pada tahun 2016 dan 0,43% pada tahun 2020. Nilai tersebut masih jauh dari target kontribusi CSR dalam RPJMD Kota Bogor sebesar 10% pada tahun 2020. Kecilnya kontribusi CSR tersebut disebabkan oleh dua hal, yaitu belum terdatanya semua dana CSR dari perusahaan-perusahaan pelaku CSR, serta besarnya kontribusi tergantung pada capaian kinerja program RPJM yang sesuai dengan kegiatan CSR melalui APBD. Di luar itu, kurangnya sosialisasi peraturan dan mekanisme pelaksanaan CSR oleh Pemerintah Kota Bogor dapat menjadi penyebab utamanya. Meskipun demikian, dapat disimpulkan bahwa CSR sangat potensial menjadi sumber pembiayaan non konvensional di Kota Bogor di masa mendatang apabila peraturan CSR tersosialisasikan dengan baik, pelaksanaan dan hasilnya terdata dengan baik, serta mekanisme pelaksanaannya sesuai dengan peraturan yang ada. Kata kunci: CSR, kontribusi bagi pembangunan, sumber pembiayaan non-konvensional.
IDENTIFIKASI DINAMIKA PERTUMBUHAN WILAYAH PERI-URBAN (WPU) DI KECAMATAN BOJONG GEDE KABUPATEN BOGOR M. YOGIE SYAHBANDAR
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 19, No 1 (2018): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.368 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v19i1.3128

Abstract

Perkembangan wilayah perkotaan secara fisik ditandai oleh pertumbuhan pesat pada kawasan pinggiran kota yang dikenal sebagai proses suburbanisasi. Wilayah suburbanisasi tersebut dikenal sebagai Wilayah Peri-Urban (WPU). Kecamatan Bojong Gede merupakan salah satu Kecamatan yang terletak di Kabupaten Bogor, dengan tingkat pertumbuhan wilayah yang sangat tinggi, hal tersebut tidak terlepas dari pengaruh wilayah sekitarnya yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Bojong Gede yaitu Kota Bogor, Kota Depok, dan Cibinong. Dengan demikian tingkat pertumbuhan Kecamatan Bojong Gede serta kenampakan fisik perkotaan sangat tinggi, sehingga Kecamatan Bojong Gede menjadi wilayah transisi antara desa kota yang disebut WPU. Pertumbuhan WPU memberikan berbagai dampak pada perkembangannya baik secara fisik, ekonomi maupun sosial. Tujuan penelitian ini adalah mengklasifikasikan tipologi zona WPU perdesa, dan mengidentifikasi keselarasan pertumbuhan WPU Kecamatan Bojong Gede terhadap RTRW Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data primer, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi lapangan dan dokumentasi. Serta pengumpulan data sekunder meliputi studi literatur dan survei instansi. Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif kuantitaif dengan metode skoring dan pembobotan serta analisis GIS. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa tipologi zona  WPU berdasarkan aspek fisik, aspek ekonomi, dan asepk sosial didapat 2 klasifikasi yaitu tipologi Predominantly Urban dan Semi Urban. Tipologi Predominantly Urban meliputi Desa Pabuaran dan Desa Bojong Baru, dan Untuk tipologi Semi Urban meliputi Desa Bojong Gede, Desa Cimanggis, Desa Susukan, Desa Ragajaya, Desa Kedung Waringin, Desa Waringin Jaya dan Desa Rawa Panjang. Karakteristik WPU Kecamatan Bojong Gede yaitu sebagai wilayah yang dijadikan sebagai tempat tinggal, karena banyak didominasi oleh kawasan permukiman dan perumahan. Pertumbuhan WPU Kecamatan Bojong Gede selaras dengan RTRW kabupaten Bogor, sehingga perlu adanya pengendalian untuk merencanakan Kecamatan Bojong Gede dimasa yang akan datang. Kata Kunci : Dinamika, Pertumbuhan, Wilayah Peri Urban (WPU)
Threat of landslides hazard at the core zone of Cultural Conservation Strategic Area of Gunung Padang megalithic site, in Cianjur District Indarti Komala Dewi; Ruslan Fauzi; M. Yogie Syahbandar
Indonesian Journal of Applied Environmental Studies Vol 3, No 2 (2022): Volume 3 Number 2 October 2022
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1796.091 KB) | DOI: 10.33751/injast.v3i2.5622

Abstract

The megalithic site of Gunung Padang is an area prone to landslides. Based on the Regulation of Cianjur District No. 17 of 2012, this site area is designated as a Cultural Conservation Strategic Area. This study aims to analyze the potential for landslide hazards in the Gunung Padang Megalithic Site area. The research method is quantitative. Primary data was collected through observation and interview experts; secondary data was collected through literature studies and agency surveys. The analytical method used is quantitative through analysis of Geographic Information Systems (GIS), with overlay and weighting techniques. The results showed three landslide susceptibility classifications: very high, medium, and very low. A very high level of landslide hazard is found in the area around the site, which is currently exposed, amounting to 9.03% of the core zone of the Cultural Conservation Strategic Area.Situs megalitikum Gunung Padang merupakan kawasan rawan longsor. Berdasarkan Peraturan Bupati Cianjur No. 17 Tahun 2012, kawasan situs ini ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Cagar Budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi bahaya longsor di kawasan Situs Megalitikum Gunung Padang. Metode penelitian adalah kuantitatif. Data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara ahli, data sekunder dikumpulkan melalui studi literatur dan survei keagenan. Metode analisis yang digunakan adalah kuantitatif melalui analisis Sistem Informasi Geografis (SIG), dengan teknik overlay dan pembobotan. Hasil penelitian menunjukkan tiga klasifikasi kerawanan longsor yaitu sangat tinggi, sedang dan sangat sangat rendah. Tingkat kerawanan longsor yang sangat tinggi terdapat di wilayah sekitar tapak yang saat ini terpapar, yaitu sebesar 9,03% dari zona inti kawasan strategis cagar budaya.
VILLAGE DEVELOPMENT GALLERY (VDG) OF PASIR MUKTI VILLAGE IN BOGOR REGENCY AS A VILLAGE DEVELOPMENT EXHIBITION MEDIA Lilis Sri Mulyawati; Novida Waskitaningsih; M. Yogie Syahbandar; Lia Amelia Megawati; Ardiatno Yanuadi; M. Azizul Hakim; Asti Dwi Lestari
International Journal of Research in Community Services Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Research Collaboration Community (RCC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46336/ijrcs.v4i2.409

Abstract

Village planning and development currently demands the participation of villagers in developing village potential. Thus, the village government needs to properly socialize the products of spatial planning and village development plans to the villagers, so that they cares more about the development of their area. Unfortunately, many village planning and development products have not been properly socialized. On the other hand, the era of digitalization and the industrial revolution 4.0 demands the information disclosure that can not been met in the most villages. Most of villages currently have less communicative and less informative planning products due to the lack of information media and human resources to compile and present well their spatial planning and development products. Pasir Mukti Village has great economic potential with many metal craft MSMEs spread throughout the village and absorbing a large number of workers. However, the great potential of Pasir Mukti Village has not been fully publicly socialized. Therefore, it is necessary to have a forum or media for information development in Pasir Mukti Village, both in the form of spatial and development planning products, as well as village potential information. In addition, Pasir Mukti Village needs to improve human resource competencies in the preparation process to its dissemination.This community service program aims to empower villagers through several competency improvement trainings, as well as participatory preparation of village development galleries as educational nodes and dissemination of information related to spatial planning, development plans and village potential in Pasir Mukti Village. The objectives of this activity can be achieved through three main stages, including: (1) identification of community needs related to village development galleries and competence in preparing village spatial planning and development, as well as village potential; (2) preparation of village development galleries; and (3) training to increase the competence of the community, who will become managers of the village development gallery.As a result, the program received a very good response from the participants consisting of village officials, Village-Owned Enterprises (BUMDes), Family Welfare Development (PKK), MSME actors, and youth organizations (Karang Taruna). It can be seen from (1) their active participation during FGD and training; (2) their participation and volunteerism to donate a small portion of their MSME products to be displayed in the village development gallery; and (3) their willingness to participate in repairing and enhancing the quality of the gallery building, as well as providing the equipment. Furthermore, the trainees have quite high commitment, that can be seen from their enthusiasm in participating in the FGD and two series of full-time training.Based on the results of these activities, this community service  program can (1) increase the knowledge of the Pasir Mukti villagers about the importance of a media/facility as an information center for spatial planning and village development, as well as a medium for promoting village products, education, and public interaction; (2) improve the quality of the human resources of the Pasir Mukti villagers, especially training participants consisting of representatives of village officials, BUMDes, and MSME actors, and (3) build a village development gallery as a new tourist destination in Pasir Mukti Village. Thus, it is hoped that in the long term, this activity can increase the income and welfare of the Pasir Mukti villagers.
Threat of landslides hazard at the core zone of Cultural Conservation Strategic Area of Gunung Padang megalithic site, in Cianjur District Indarti Komala Dewi; Ruslan Fauzi; M. Yogie Syahbandar
Indonesian Journal of Applied Environmental Studies Vol 3, No 2 (2022): Volume 3 Number 2 October 2022
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/injast.v3i2.5622

Abstract

The megalithic site of Gunung Padang is an area prone to landslides. Based on the Regulation of Cianjur District No. 17 of 2012, this site area is designated as a Cultural Conservation Strategic Area. This study aims to analyze the potential for landslide hazards in the Gunung Padang Megalithic Site area. The research method is quantitative. Primary data was collected through observation and interview experts; secondary data was collected through literature studies and agency surveys. The analytical method used is quantitative through analysis of Geographic Information Systems (GIS), with overlay and weighting techniques. The results showed three landslide susceptibility classifications: very high, medium, and very low. A very high level of landslide hazard is found in the area around the site, which is currently exposed, amounting to 9.03% of the core zone of the Cultural Conservation Strategic Area.Situs megalitikum Gunung Padang merupakan kawasan rawan longsor. Berdasarkan Peraturan Bupati Cianjur No. 17 Tahun 2012, kawasan situs ini ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Cagar Budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi bahaya longsor di kawasan Situs Megalitikum Gunung Padang. Metode penelitian adalah kuantitatif. Data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara ahli, data sekunder dikumpulkan melalui studi literatur dan survei keagenan. Metode analisis yang digunakan adalah kuantitatif melalui analisis Sistem Informasi Geografis (SIG), dengan teknik overlay dan pembobotan. Hasil penelitian menunjukkan tiga klasifikasi kerawanan longsor yaitu sangat tinggi, sedang dan sangat sangat rendah. Tingkat kerawanan longsor yang sangat tinggi terdapat di wilayah sekitar tapak yang saat ini terpapar, yaitu sebesar 9,03% dari zona inti kawasan strategis cagar budaya.
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI KAWASAN PERKOTAAN KOTA SAMPIT KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR Janthy Trilusianthy Hidayat; M. Yogie Syahbandar; M. Jamalul Ihsan
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v3i1.1967

Abstract

The Urban Area of Sampit City is a growth center in East Kotawaringin Regency which will require increased land and must be suitable in supporting the development of settlement areas. The urban area of Sampit City consists of 3 (three) sub-districts, namely Baamang District, Mentawa Baru Ketapang District, and Seranau District. The aims of study were to analyze land capability, land availability and land suitability in the Sampit City Urban Area, and identify the level of land suitability for settlement areas in the Sampit City Urban Area. The analytical method uses descriptive quantitative analysis including analysis of land capability units, analysis of land availability and suitability. The results of the analysis show that the land capability in the Urban Area of Sampit City consists of three classes of development capabilities, namely high, medium and low. The availability of land results in the distribution of land allotments that can be built as residential areas 26.190 Ha covering a medium land suitability level and high land suitability.