Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Teritorialisasi Pengembangan Ekonomi di Wilayah Val De Saone, Lyon, Perancis Sebagai Implikasi Diciptakannya Undang-Undang Chevenement Waskitaningsih, Novida
JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA Vol 8, No 2 (2012): JPWK Vol 8 No 2 June 2012
Publisher : Magister Pembangunan Wilayah dan Kota,Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.689 KB) | DOI: 10.14710/pwk.v8i2.11572

Abstract

Cooperation between regions in France (intercommunalité) has been known since 1890. Laws bringing a big influence on the development of cooperation between regions is The Chevènement Act 1999. This law permits the implementation of territorialisation of economic development by Urban Community (Communauté Urbaine) of Grand Lyon in Val de Saône, Lyon. We examine how the territorialisation process of economic development in Val de Saône as the implication of the creation of The Chevènement Act. As a result, we found that the territorialisation is a kind of adaptation to the Chevènement Act enforcement related to the authority of Urban Community of Grand Lyon and Association between regions of Saône Mont d’Or (Syndicat de Communes Saône Mont d’Or) in economic development in Val de Saône. Territorialisation is characterized by the consensus and the signing of the development contract concerning the role division between Urban Community of Grand Lyon, which has a new authority in intervening the economic development in local and metropolitan level, and Association Between Regions of Saône Mont d’Or, which has the same authority in intervening the economic development in local level of Val de Saône.
Kearifan Lokal Masyarakat Sub-Sistem Drainase Bringin Dalam Menghadapi Banjir Waskitaningsih, Novida
JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA Vol 8, No 4 (2012): JPWK Vol 8 No 4 December 2012
Publisher : Magister Pembangunan Wilayah dan Kota,Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.43 KB) | DOI: 10.14710/pwk.v8i4.6494

Abstract

Community based early warning system is one of the efforts in reducing flood risk by increasing community awareness in managing disasters. The system comprises the reduction of risk level and vulnerability, along with the strengthening of community capacity among others related to local wisdom. Practicing local wisdom in flood management ensures the effectiveness of the early warning system to be implemented. The article identifies the local wisdom found in local communities in seven sub-districts of Semarang City’s Bringin Drainage Sub-system to understand the community’s capacity in developing the flood early warning system. The observation on the methods carried out in flood prediction, information dissemination and emergency evacuation processes showed that the local communities have indeed implemented a conventional early warning system, however the system is not accompanied by clear procedures, rendering current efforts in risk reduction ineffective.
KONTRIBUSI CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY (CSR) BAGI PEMBANGUNAN DI KOTA BOGOR NOVIDA WASKITANINGSIH; LILIS SRI MULYAWATI; MUHAMAD YOGIE SYAHBAND; IRA RAHMAWAT; IFANNY WIDYANA
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 23, No 1 (2022): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.806 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v23i1.5626

Abstract

Pemerintah Kota Bogor menyadari pentingnya pemanfaatan CSR sebagai sumber pembiayaan non-konvensional dengan menetapkan Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2016 dan Peraturan Walikota Bogor No. 69 Tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi CSR sebagai sumber pembiayaan pembangunan non-konvensional dalam pembangunan Kota Bogor. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut, terdapat dua analisis yang dilakukan, yaitu identifikasi karakteristik CSR dan kontribusinya terhadap pembangunan Kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen dan wawancara mendalam (indepth interview). Metode analisis data menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif dan kuantitatif dekriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 85 kegiatan CSR pada tahun 2016 dan jumlah tersebut meningkat pada tahun 2020 menjadi 456 kegiatan. Jumlah kegiatan CSR tersebut berasal dari 8 perusahaan pada tahun 2016 dengan total dana sebesar Rp. 1.563.602.550, dan 18 perusahaan dengan total dana Rp. 4.131.009.717 pada tahun 2020 dengan mayoritas perusahaan besar yang bergerak di bidang pelayanan jasa. Masih sedikitnya perusahaan yang melakukan CSR tersebut disebabkan oleh banyaknya perusahaan, terutama perusahaan kecil-menengah, yang tidak melaporkan kegiatan CSR, atau bahkan tidak melaksanakan kegiatan CSR. Jika dilihat dari sebaran lokasi kegiatannya, kegiatan CSR juga masih terkonsentrasi di Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Tengah. Kegiatan CSR tersebut juga sesuai dengan program di dalam RPJMD dan berkontribusi pada pembangunan Kota Bogor. Pada tahun 2016 terdapat 17 program RPJMD yang didukung oleh kegiatan CSR, dan menjadi 43 program pada tahun 2020. Namun, jika dibandingkan dengan total capaian kinerja program RPJMD, kontribusi kegiatan CSR terhadap RPJMD Kota Bogor masih sangat kecil, yaitu sebesar 0,63% pada tahun 2016 dan 0,43% pada tahun 2020. Nilai tersebut masih jauh dari target kontribusi CSR dalam RPJMD Kota Bogor sebesar 10% pada tahun 2020. Kecilnya kontribusi CSR tersebut disebabkan oleh dua hal, yaitu belum terdatanya semua dana CSR dari perusahaan-perusahaan pelaku CSR, serta besarnya kontribusi tergantung pada capaian kinerja program RPJM yang sesuai dengan kegiatan CSR melalui APBD. Di luar itu, kurangnya sosialisasi peraturan dan mekanisme pelaksanaan CSR oleh Pemerintah Kota Bogor dapat menjadi penyebab utamanya. Meskipun demikian, dapat disimpulkan bahwa CSR sangat potensial menjadi sumber pembiayaan non konvensional di Kota Bogor di masa mendatang apabila peraturan CSR tersosialisasikan dengan baik, pelaksanaan dan hasilnya terdata dengan baik, serta mekanisme pelaksanaannya sesuai dengan peraturan yang ada. Kata kunci: CSR, kontribusi bagi pembangunan, sumber pembiayaan non-konvensional.
Village Development Sustainability Analysis: A Case Study in Cijeruk, Bogor Regency Mujio; Rindiani Agustina Rahayu; Novida Waskitaningsih; Edy Mulyadi
The Journal of Indonesia Sustainable Development Planning Vol 4 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Pusbindiklatren Bappenas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46456/jisdep.v4i1.413

Abstract

Having abundant natural resources, the village is the foundation of the city. Villages have the potential to develop various natural, physical, social, demographic, and cultural resources that have not been optimally utilized. Therefore, sustainable village development is necessary to improve villagers' welfare and quality of life. This study aims to identify the status of village sustainability and sensitive attributes in village development through a case study in Cijeruk Village, Cijeruk District, Bogor Regency. The study examined four aspects of sustainability, ecology, economy, socio-culture, and legal and institutional dimensions using a Multidimensional Scaling (MDS) analysis called Rap-BUSAJI (Rapid Appraisal of Cijeruk Village Development). The study found that Cijeruk Village has a relatively sustainable status, with an overall index of 53.29%. The study also identified ten sensitive attributes that could be used to evaluate development. These ten attributes include three ecological dimension attributes (clean water sources for communal MCK, availability of clean water, and availability of MCK in every house); 3 attributes of the economic dimension (marketing range of main commodities, types of main commodities, and availability of supporting industries for main commodities); 3 attributes of the socio-cultural dimension (average community education level, number of agricultural workforces, and number of unemployment); and one attribute of legal and institutional dimensions (maps of disaster-prone areas availability).
VILLAGE DEVELOPMENT GALLERY (VDG) OF PASIR MUKTI VILLAGE IN BOGOR REGENCY AS A VILLAGE DEVELOPMENT EXHIBITION MEDIA Lilis Sri Mulyawati; Novida Waskitaningsih; M. Yogie Syahbandar; Lia Amelia Megawati; Ardiatno Yanuadi; M. Azizul Hakim; Asti Dwi Lestari
International Journal of Research in Community Services Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Research Collaboration Community (RCC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46336/ijrcs.v4i2.409

Abstract

Village planning and development currently demands the participation of villagers in developing village potential. Thus, the village government needs to properly socialize the products of spatial planning and village development plans to the villagers, so that they cares more about the development of their area. Unfortunately, many village planning and development products have not been properly socialized. On the other hand, the era of digitalization and the industrial revolution 4.0 demands the information disclosure that can not been met in the most villages. Most of villages currently have less communicative and less informative planning products due to the lack of information media and human resources to compile and present well their spatial planning and development products. Pasir Mukti Village has great economic potential with many metal craft MSMEs spread throughout the village and absorbing a large number of workers. However, the great potential of Pasir Mukti Village has not been fully publicly socialized. Therefore, it is necessary to have a forum or media for information development in Pasir Mukti Village, both in the form of spatial and development planning products, as well as village potential information. In addition, Pasir Mukti Village needs to improve human resource competencies in the preparation process to its dissemination.This community service program aims to empower villagers through several competency improvement trainings, as well as participatory preparation of village development galleries as educational nodes and dissemination of information related to spatial planning, development plans and village potential in Pasir Mukti Village. The objectives of this activity can be achieved through three main stages, including: (1) identification of community needs related to village development galleries and competence in preparing village spatial planning and development, as well as village potential; (2) preparation of village development galleries; and (3) training to increase the competence of the community, who will become managers of the village development gallery.As a result, the program received a very good response from the participants consisting of village officials, Village-Owned Enterprises (BUMDes), Family Welfare Development (PKK), MSME actors, and youth organizations (Karang Taruna). It can be seen from (1) their active participation during FGD and training; (2) their participation and volunteerism to donate a small portion of their MSME products to be displayed in the village development gallery; and (3) their willingness to participate in repairing and enhancing the quality of the gallery building, as well as providing the equipment. Furthermore, the trainees have quite high commitment, that can be seen from their enthusiasm in participating in the FGD and two series of full-time training.Based on the results of these activities, this community service  program can (1) increase the knowledge of the Pasir Mukti villagers about the importance of a media/facility as an information center for spatial planning and village development, as well as a medium for promoting village products, education, and public interaction; (2) improve the quality of the human resources of the Pasir Mukti villagers, especially training participants consisting of representatives of village officials, BUMDes, and MSME actors, and (3) build a village development gallery as a new tourist destination in Pasir Mukti Village. Thus, it is hoped that in the long term, this activity can increase the income and welfare of the Pasir Mukti villagers.
KONTRIBUSI CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY (CSR) BAGI PEMBANGUNAN DI KOTA BOGOR WASKITANINGSIH, NOVIDA; MULYAWATI, LILIS SRI; SYAHBAND, MUHAMAD YOGIE; RAHMAWAT, IRA; WIDYANA, IFANNY
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 23, No 1 (2022): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/teknik.v23i1.5626

Abstract

Pemerintah Kota Bogor menyadari pentingnya pemanfaatan CSR sebagai sumber pembiayaan non-konvensional dengan menetapkan Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2016 dan Peraturan Walikota Bogor No. 69 Tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi CSR sebagai sumber pembiayaan pembangunan non-konvensional dalam pembangunan Kota Bogor. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut, terdapat dua analisis yang dilakukan, yaitu identifikasi karakteristik CSR dan kontribusinya terhadap pembangunan Kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen dan wawancara mendalam (indepth interview). Metode analisis data menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif dan kuantitatif dekriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 85 kegiatan CSR pada tahun 2016 dan jumlah tersebut meningkat pada tahun 2020 menjadi 456 kegiatan. Jumlah kegiatan CSR tersebut berasal dari 8 perusahaan pada tahun 2016 dengan total dana sebesar Rp. 1.563.602.550, dan 18 perusahaan dengan total dana Rp. 4.131.009.717 pada tahun 2020 dengan mayoritas perusahaan besar yang bergerak di bidang pelayanan jasa. Masih sedikitnya perusahaan yang melakukan CSR tersebut disebabkan oleh banyaknya perusahaan, terutama perusahaan kecil-menengah, yang tidak melaporkan kegiatan CSR, atau bahkan tidak melaksanakan kegiatan CSR. Jika dilihat dari sebaran lokasi kegiatannya, kegiatan CSR juga masih terkonsentrasi di Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Tengah. Kegiatan CSR tersebut juga sesuai dengan program di dalam RPJMD dan berkontribusi pada pembangunan Kota Bogor. Pada tahun 2016 terdapat 17 program RPJMD yang didukung oleh kegiatan CSR, dan menjadi 43 program pada tahun 2020. Namun, jika dibandingkan dengan total capaian kinerja program RPJMD, kontribusi kegiatan CSR terhadap RPJMD Kota Bogor masih sangat kecil, yaitu sebesar 0,63% pada tahun 2016 dan 0,43% pada tahun 2020. Nilai tersebut masih jauh dari target kontribusi CSR dalam RPJMD Kota Bogor sebesar 10% pada tahun 2020. Kecilnya kontribusi CSR tersebut disebabkan oleh dua hal, yaitu belum terdatanya semua dana CSR dari perusahaan-perusahaan pelaku CSR, serta besarnya kontribusi tergantung pada capaian kinerja program RPJM yang sesuai dengan kegiatan CSR melalui APBD. Di luar itu, kurangnya sosialisasi peraturan dan mekanisme pelaksanaan CSR oleh Pemerintah Kota Bogor dapat menjadi penyebab utamanya. Meskipun demikian, dapat disimpulkan bahwa CSR sangat potensial menjadi sumber pembiayaan non konvensional di Kota Bogor di masa mendatang apabila peraturan CSR tersosialisasikan dengan baik, pelaksanaan dan hasilnya terdata dengan baik, serta mekanisme pelaksanaannya sesuai dengan peraturan yang ada. Kata kunci: CSR, kontribusi bagi pembangunan, sumber pembiayaan non-konvensional.
Pemberdayaan Guru dan Siswa SMPN 3 Bogor dalam Pemanfaatan Lahan Sempit sebagai Ruang Hijau Waskitaningsih, Novida; Dewi, Indarti Komala; Febriani, Yusi; Sutini, Denaya Putri Tien; Alif, M. Sabilal; Febriansyah, Cahyo Dwi
KENDURI : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): August
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/kenduri.v4i2.1213

Abstract

SMP N 3 Bogor merupakan salah satu sekolah di Kota Bogor yang memiliki keterbatasan lahan. Berkaitan dengan hal tersebut, sekolah ini memiliki permasalahan berupa minimnya ruang terbuka hijau, kurang terkelolanya ruang terbuka hijau eksisting dengan baik, serta kurang termanfaatkannya ruang sempit sebagai ruang hijau. Di sisi lain, sekolah ini juga memiliki potensi, yaitu memiliki fasilitas untuk tanaman gantung berupa besi/ kawat penggantung tanaman, serta masih adanya minat guru dan siswa terhadap penghijauan mengingat sekolah tersebut pernah menjadi sekolah adiwiyata. Berdasarkan potensi dan permasalahan tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pemberdayaan guru dan siswa SMP N 3 Bogor dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dan siswa tentang pentingnya ruang hijau serta mewujudkan kembali ruang hijau dengan memanfaatkan lahan sempit di lingkungan sekolah. Tahapan kegiatan yang dilakukan antara lain 1) persiapan dan koordinasi awal, 2) pelaksanaan sosialisasi, 3) praktik pemanfaatan lahan sempit sebagai ruang terbuka hijau, dan 4) evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan menganalisis pre-test dan post-test serta feedback peserta terhadap kegiatan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil kegiatan PkM ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan ketrampilan para peserta yang terlihat dari adanya peningkatan nilai post-test sebanyak 22,7%. Selain itu juga terdapat penambahan ruang hijau di SMP N 3 Bogor berupa 50 pot tanaman gantung. Penambahan ruang hijau ini menjadikan lingkungan sekolah semakin indah, asri dan nyaman untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Feedback dari para peserta juga menunjukkan hasil positif yang menandakan bahwa kegiatan PkM ini sangat bermanfaat dan diharapkan dapat terus berkelanjutan di masa mendatang.
Analisis Penggunaan Lahan kawasan Sempadan dan Arahan Pengendaliannya: Studi Kasus Sempadan di Antara Sempadan Sungai Cipakancilan dengan Sempadan Rel Kereta di Kelurahan Kebon Pedes Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor Hidayat, Janthy Trilusianthy; Waskitaningsih, Novida
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 4 No. 8 (2025): JURNAL LOCUS: Penelitian dan Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v4i8.4199

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang pesat di wilayah perkotaan meningkatkan kebutuhan akan lahan, yang sering kali tidak sebanding dengan ketersediaannya. Keterbatasan lahan mendorong masyarakat mengokupansi dan memanfaatkan area lindung seperti sempadan sungai dan rel kereta api, sehingga berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan transportasi. Di Kelurahan Kebon Pedes, banyak bangunan didirikan di antara sempadan Sungai Cipakancilan dan rel kereta api tanpa mengikuti aturan sempadan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meidentifikasi penggunaan lahan eksisting di kawasan tersebut; (2) mengevaluasi kesesuaiannya terhadap rencana pola ruang; dan (3) merumuskan arahan pengendalian pemanfaatan ruang. Metode pengumpulan data meliputi observasi lapangan, wawancara, kuesioner, serta survei data sekunder, metode analisis meliputi analisis spasial dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 12 jenis penggunaan lahan di RW 01, RW 06, dan RW 13, yang didominasi oleh permukiman seluas 10,8648 ha (79,2%), dan penggunaan terkecil berupa bangunan utilitas sebesar 0,0071 ha (0,1%). Luas lahan yang sesuai dengan rencana tata ruang mencapai 83%, sementara 17% lainnya tidak sesuai, mencakup 162 bangunan. Arahan pengendalian mencakup sanksi administratif, rekomendasi pembongkaran bangunan ilegal, sertpenerapan insentif dan disinsentif terhadap bangunan legal namun tidak sesuai tata ruang.
Implementation Of Corporate Social Responsibility (CSR) Policy in Bogor City Waskitaningsih, Novida; Mulyawati, Lilis Sri; Hidayat, Janthy Trilusianthy
Jurnal Impresi Indonesia Vol. 4 No. 9 (2025): Indonesian Impression Journal (JII)
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jii.v4i9.7054

Abstract

Corporate Social Responsibility (CSR) is a source of non-conventional financing that can be used as an alternative for local governments in providing infrastructure and development due to not maximizing regional income. The Bogor City Government realizes the importance of using CSR as a source of non-conventional financing by enacting Regional Regulation no. 6 of 2016 and Bogor Mayor Regulation No. 69 of 2017. This regulation is expected to become the legal basis for the Bogor City Government to establish a mechanism for implementing corporate CSR in an integrated and sustainable manner. Thus, the Bogor City Government can direct the company's CSR programs so that they are aligned with the Bogor City development priority programs. This study aims to determine the implementation of CSR policies in Bogor City. Data collection was carried out through document review and in-depth interviews to then be analyzed using descriptive qualitative analysis techniques. The results of the study show that CSR regulations in Bogor City have not been fully implemented, especially those related to CSR financing, implementation mechanisms, monitoring and control, as well as awarding and administrative sanctions. The regulation, which should have been implemented gradually since 2016, has not yet been socialized optimally to all companies in Bogor City, one of which is due to the COVID-19 pandemic. When associated with the theory of policy implementation, Bogor City already has an organization according to CSR policies, with the establishment of a facilitation team and secretariat, as well as a CSR forum. However, there is not yet a common interpretation of CSR policies, especially among companies, so that the impact on the not yet optimal application of Bogor City's CSR policies. The incompatibility of the implementation of this CSR policy ultimately has an effect on the not maximal contribution of CSR to the development of Bogor City.
Pendampingan Masyarakat dalam Penyusunan Peta Interaktif Desa Wisata Lebakmuncang Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung Waskitaningsih, Novida; Febriani, Yusi; Mujio, Mujio; Hidayat, Janthy Trilusianthy; Pamungkas, Prambudiantho Putro; Hakim, Mochamad Azizul; Chaniago, Irma Yunita
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v5i5.3331

Abstract

Desa Wisata Lebakmuncang memiliki potensi wisata agroedukasi dan budaya yang dikelola oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) melalui berbagai paket wisata. Meskipun penerapan smart governance melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk promosi wisata sudah dilakukan, bentuk promosi yang ada belum inovatif dan belum menampilkan atraksi serta fasilitas wisata dalam bentuk visual spasial. Kurangnya promosi berbasis peta interaktif menjadi kendala bagi wisatawan untuk memahami kondisi dan daya tarik wisata desa secara nyata. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pokdarwis dalam penerapan smart governance dan promosi digital, serta menghasilkan peta interaktif desa wisata sebagai media promosi baru. Metode yang digunakan adalah kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) melalui sosialisasi, pelatihan, dan praktik penyusunan peta interaktif desa wisata. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan pokdarwis yang signifikan, terlihat dari peningkatan skor post-test sebesar 35,5%. Selain itu, kegiatan ini berhasil menghasilkan peta interaktif desa wisata dan buku panduan/tutorial editing peta interaktif yang diserahkan kepada pokdarwis sebagai media promosi digital. Implikasi dari penelitian ini adalah peningkatan kemampuan pokdarwis dalam mengelola desa wisata secara profesional, peningkatan efektivitas promosi digital, serta kemudahan bagi wisatawan untuk memahami dan mengakses atraksi wisata di Desa Lebakmuncang.