Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Strategi Pengembangan Sektor Industri Alas Kaki Berbahan Kulit dengan Metode Analisis SWOT dan Bisnis Model Canvas Risma Fitriani; Nugraha Nugraha; Djamaludin Djamaludin
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol 18, No 1 (2020): Desember 2020
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sitekin.v18i1.11753

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, pengembangan sub sektor industri dibidang alas kaki berbahan kulit telah diamati di berbagai penjuru dunia, terlebih alas kaki berbahan kulit masuk dalam salah satu industri kreatif sektor fesyen. Terlebih Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai produsen alas kaki di dunia. Untuk mendukung pengembangan industri alas kaki berbahan kulit, penelitian ini bertujuan untuk merancang model bisnis yang sesuai dengan posisi industri alas kaki berbahan kulit saat ini agar lebih tepat sasaran dalam pengembangan industri tersebut. Berdasarkan hal tersebut, metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan analisis SWOT untuk mengukur posisi bisnis industri, dan dikombinasikan dengan menggunakan model bisnis canvas untuk memetakan model bisnis yang dapat dijadikan pedoman dalam upaya pengembangan industri alas kaki berbahan. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa industri alas kaki berbahan kulit ada pada posisi nilai matriks yang cukup tinggi, sehingga termasuk pada kategori strategi tumbuh dan membangun, maka ada beberapa alaternatif yang tepat untuk posisi bisnis seperti ini, yaitu diantaranya dengan integrasi industri baik secara mundur, maju, maupun horizontal, selain itu dapat dilakukan penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Maka dari beberapa alternatif tersebut, dirumuskan rencana pengembangan industri alas kaki berbahan kulit melalui bisnis model canvas yang memetakan 9 blok komponen dalam meningkatkan bisnis.
Perancangan Sistem Informasi Manajemen Gudang PT. X Vini Aulia Zakiah Sodikin; Reni Amaranti; Djamaludin
Jurnal Riset Teknik Industri Volume 1, No. 1, Juli 2021, Jurnal Riset Teknik Industri (JRTI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1168.344 KB) | DOI: 10.29313/jrti.v1i1.141

Abstract

Abstract. PT. X is a textbook publishing and printing company that produces according to customer requests. In supporting these production activities, the company has a raw material warehouse. Currently, inventory data collection activities in the raw material warehouse are carried out on different physical documents, so that changes in the amount of material inventory cannot be known automatically when goods enter or leave. This causes the decision-making process in material replenishment to be hampered and ultimately affects the production process. An alternative that can be done in solving the problem is to design a company warehouse management information system that can provide accurate information on the availability of raw materials. The research stages follow the stages of system development with the Throwaway Prototyping Method which consists of four main stages, namely planning, analysis, design, and implementation. The results obtained are a warehouse management information system in the form of an application prototype which consists of the administration of receiving goods, the status of inventory in the warehouse and the administration of releasing goods from the warehouse. The prototype was built based on the needs and desires of the company. The results of the prototype test showed that information on the amount of raw material inventory can be known in real time so the prototype development can proceed to the design and implementation stages of the actual system. Abstrak. PT. X merupakan perusahan penerbitan dan percetakan buku pelajaran yang melakukan produksi sesuai dengan permintaan pelanggan. Dalam mendukung kegiatan produksi tersebut, perusahaan memiliki gudang bahan baku. Saat ini aktivitas pendataan persediaan di gudang bahan baku dilakukan pada dokumen fisik yang berbeda, sehingga perubahan jumlah persediaan material tidak memungkinkan diketahui secara otomatis saat barang masuk atau keluar. Hal ini menyebabkan proses pengambilan keputusan dalam pengisian kembali material menjadi terhambat dan pada akhirnya berpengaruh juga pada proses produksi. Alternatif yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan masalah adalah merancang sistem informasi manajemen gudang perusahaan yang dapat memberikan informasi ketersediaan bahan baku secara akurat. Tahapan penelitian mengikuti tahapan-tahapan pengembangan sistem dengan Metode Throwaway Prototyping yang terdiri dari empat tahapan utama yaitu perencanaan, analisis, perancangan, dan implementasi. Hasil yang diperoleh yaitu sistem informasi manajemen gudang dalam bentuk prototype aplikasi yang didalamnya terdiri dari administrasi penerimaan barang, status persediaan barang di gudang dan administrasi pengeluaran barang dari gudang. Prototype dibangun berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan dari pihak perusahaan. Hasil pengujian prototype didapatkan bahwa informasi jumlah persediaan bahan baku dapat diketahui secara real time sehingga pengembangan prototype dapat dilanjutkan ke tahap perancangan dan implementasi pada sistem yang sebenarnya.
Analisis Kelayakan Pengembangan Sistem Informasi Tugas Akhir Program Studi Teknik Industri Unisba Maulana Malik Ibrahim; Djamaludin
Jurnal Riset Teknik Industri Volume 2, No. 1, Juli 2022, Jurnal Riset Teknik Industri (JRTI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.635 KB) | DOI: 10.29313/jrti.v2i1.681

Abstract

Abstract. In the Unisba industrial engineering study program, the final project data management is still carried out in the conventional way. Therefore, information systems must be developed so that data can be accessed in real time, at any time and from any location. Analysis is very important in making information systems. Analysis is a priority that will assess whether the project will be continued or not. The purpose of this study is to assess the economic feasibility of developing a web-based final information system from an economic point of view. The method used in this research is called cost-benefit analysis (CBA). The stages of this method are divided into, (1) costs and benefits, (2) determining the value of costs and benefits, and (3) determining cash flows. The economic results obtained are the Net Present Value (NPV) of Rp. 94,221,299 and a Benefit Cost Ratio of 1.5017. Then the Return of Investment (ROI) value is 50% and the Break Event Point (BEP) value is 1.97, which shows that the total investment cost can be returned to the break-even point after 1.97 years. Overall, the calculation of this cost analysis shows that the construction of a final project information system in the Unisba industrial engineering study program is said to be feasible because the NPV value is > 0, the BCR value is > 1 and the ROI is positive. Abstrak. Di program studi teknik industri Unisba, pengelolaan data tugas akhir masih dilakukan dengan cara konvensional. Oleh karena itu, sistem informasi harus dikembangkan agar data dapat diakses secara real time, setiap saat dan dari lokasi mana pun. Analisis kelayakan sangat penting dalam pembuatan sistem informasi. Analisis kelayakan merupakan tahapan yang menilai apakah proyek suatu organisasi akan dilanjutkan atau tidak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kelayakan ekonomi pembangunan sistem informasi tugas akhir berbasis web dari sudut pandang ekonomi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Cost Benefit Analysis (CBA). Tahapan dari metode ini dibagi menjadi, (1) Mengidentifikasi biaya dan manfaat, (2) Menetapkan nilai biaya dan manfaat, (3) Menentukan cashflow. Hasil kelayakan ekonomi diperoleh nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 94.221,299 dan Benefit Cost Ratio sebesar 1,5017. Kemudian didapatkan nilai Return of Investment (ROI) sebesar 50% dan nilai Break Event Point (BEP) sebesar 1,97 yang menunjukkan bahwa total biaya investasi dapat dikembalikan dengan titik impas setelah 1,97 Tahun. Secara keseluruhan perhitungan analisis biaya ini menunjukkan bahwa pembangunan sistem informasi tugas akhir di program studi teknik industri unisba dikatakan layak, karena nilai NPV > 0, nilai BCR >1 dan ROI bernilai positif.
Perancangan Business Intelligence sebagai Sistem Pendukung Peningkatan Kinerja Perusahaan di CV. 2nd Machine Warsa Setiawan Surmadi; Rakhmat Ceha; Djamaludin
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.968 KB) | DOI: 10.29313/bcsies.v2i1.2309

Abstract

Abstract. CV. 2nd Machine is a company that focuses on selling all kinds of overseas factory machines such as Panasonic, Sanyo, Denki, Toshiba, and Samsung. Machines that have been ordered from abroad are not allowed in intact condition. Therefore, the machine must first be disassembled into small parts. This is done because the rules for selling machines abroad may not be intact or functioning. Then the goods that have arrived in Indonesia in separate components are transferred to the company's warehouse in Cimahi. CV 2nd Machine has two warehouses for the storage of its goods. The goods that have been allocated to the warehouse are then sorted again to see if there are components that can be put together for reconditioning or spare parts taken for sale at the main store in Kopo. Sales of the company's products are carried out online and offline. Business intelligence (BI) is a collection and series of activities or stages to obtain data and analyze data so that it can be used in a decision-making process that is useful and on target for a problem. In implementing the BI system, a data warehouse (DW) is needed which is a collection of various raw data sources that are integrated with each other so that they meet the needs, usually in the form of query analysis processing. The basic function of a data warehouse is to provide a variety of data from the perspective of business analysis and decision makers. In a data warehouse, a database is needed to describe the data, the definition of each table, the data storage structure, and the ETL process. The results obtained from the application of business intelligence systems in sales include systems that can be accessed by the finance and marketing department. Broadly speaking, the relationship formed from the three parts is that the marketing department creates transaction documents which are then submitted to the finance department. The transaction data will then be managed by the finance department to report the company's financial condition. The results of the reporting are in the form of a dashboard that displays company sales data carried out during the 2020 pandemic. Abstrak. CV. 2nd Machine adalah perusahaan yang fokus menjual segala macam mesin pabrik di luar negeri seperti Panasonic, Sanyo, Denki, Toshiba, dan Samsung. Mesin yang dipesan dari luar negeri tidak diperbolehkan dalam keadaan utuh. Oleh karena itu, mesin harus dibongkar terlebih dahulu menjadi bagian-bagian kecil. Hal ini dilakukan karena aturan penjualan mesin ke luar negeri mungkin tidak utuh atau tidak berfungsi. Kemudian barang yang sudah sampai di Indonesia dalam komponen terpisah dipindahkan ke gudang perusahaan di Cimahi. CV 2nd Machine memiliki dua gudang untuk penyimpanan barangnya. Barang-barang yang telah dialokasikan ke gudang kemudian disortir kembali untuk melihat apakah ada komponen yang dapat disatukan untuk rekondisi atau suku cadang diambil untuk dijual di toko utama di Kopo. Penjualan produk perusahaan dilakukan secara online dan offline. Business Intelligence (BI) adalah kumpulan dan rangkaian kegiatan atau tahapan untuk memperoleh data dan menganalisis data sehingga dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan yang bermanfaat dan tepat sasaran untuk suatu masalah. Dalam mengimplementasikan sistem BI diperlukan data warehouse (DW) yang merupakan kumpulan dari berbagai sumber data mentah yang saling terintegrasi sehingga memenuhi kebutuhan, biasanya berupa pengolahan analisis query. Fungsi dasar dari data warehouse adalah untuk menyediakan berbagai data dari perspektif analisis bisnis dan pengambil keputusan. Dalam data warehouse, database diperlukan untuk mendeskripsikan data, definisi setiap tabel, struktur penyimpanan data, dan proses ETL. Hasil yang diperoleh dari penerapan sistem business intelligence dalam penjualan meliputi sistem yang dapat diakses oleh bagian keuangan dan pemasaran. Secara garis besar hubungan yang terbentuk dari ketiga bagian tersebut adalah bagian pemasaran membuat dokumen transaksi yang kemudian diserahkan ke bagian keuangan. Data transaksi tersebut selanjutnya akan dikelola oleh bagian keuangan untuk melaporkan kondisi keuangan perusahaan. Hasil pelaporan berupa dashboard yang menampilkan data penjualan perusahaan yang dilakukan selama masa pandemi 2020.
Perancangan Strategi Digital Marketing UMKM Frozen Food Djamaludin Djamaludin; Hirawati Oemar; Nita Puspita Hidayat; Selamat Selamat
JIE Scientific Journal on Research and Application of Industrial System Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : President University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33021/jie.v7i2.3836

Abstract

Saat ini tercatat lebih dari 65 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tersebar di Indonesia. Adanya pandemi Covid-19, UMKM Indonesia terpukul cukup keras, dan berbagai usaha dilakukan oleh UMKM agar dapat bertahan. Salah satunya adalah mempercepat peralihan UMKM ke era digital. Perusahaan HTFrozen bergerak dalam bidang penjualan oleh-oleh Bandung dalam bentuk Frozen Food diantaranya batagor, cilok, cuankie, bitter ballen, dimsum, dan pisang krispi. UMKM yang dijalankan oleh 3 orang staff, yang memiliki omset penjualan rata-rata 30 juta per bulan.  Pada masa COVID-19 mengalami penurunan omset hampir berkurang 40% dari sebelumnya. Perusahaan ini menurut pengamatan awal memiliki potensi yang cukup besar, dikarenakan produk-produknya merupakan hasil kolaborasi dengan UMKM yang sudah berjalan dan sukses sejak lama, dan perusahaan HTFrozen mengemasnya dalam bentuk Frozen Food untuk dapat menjangkau kota-kota lain di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan strategi digital marketing dan pemanfaatan teknologi digital yang tepat bagi UMKM, khususnya perusahaan HTFrozen.Metodologi Perencanaan Digital Marketing menggunakan model kerangka SOSTAC (Situation Analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Actions, Controls), secara terstruktur dapat menggambarkan perencanaan dan pelaksanaan Digital Marketing yang tepat bagi perusahaan.