Aulia Ul Hafizah
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Formulasi Sediaan Suspensi Menggunakan Suspending Agent Dari Biji Salak Pondoh (Sallaca Zallaca (Gaertn).Voss) Dan Biji Buah Salak Bali (Sallaca Zallaca Ertn) Var. Amboinensis (Becc) Mogea Aulia Ul Hafizah; Dimas Ageng Kusuma Wardana; Ariestin Dwi Mega Pratiwi
JIKF Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.452 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v5i2.551

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki kekayaan buah-buahan lokal yang limbahnya belum mampu diolah dengan maksimal, salah satunya adalah biji buah salak. Guna menaikkan nilai ekonomis dari biji salak tersebut maka dilakukan penelitian pembuatan Suspending agent (SA) menggunakan biji salak Pondoh dan Bali pada sediaan Farmasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitas fisik Biji Salak Pondoh (Sallaca Zallaca (Gaertn).Voss) dan Biji Buah Salak Bali (Sallaca Zallaca ertn) Var .amboinensis (Becc) Mogea Sebagai SA Pada Sediaan Suspensi. Metode yang dilakukan dengan cara mengukur daya Viskositas, Uji Analisis Sedimentasi, Uji Redispersibilitas pada sediaan suspensi yang menggunakan SA biji salak pondoh dan salak bali sebagai kelompok perlakuan, Suspensi menggunakan suspending agent CMC-Na kontrol positif dan suspensi tanpa suspending agent . Dari hasil penelitian yang dilakukan secara True Experimental diperoleh hasil analisis sedimentasi pada kedua varian biji salak telah terjadi endapan pada menit ke 30 dengan nilai masing-masing biji Salak Pondoh 0,98 dan biji salak Bali 0,96. kelompok kontrol positif (Na CMC) terjadi sedimentasi pada menit ke 60 dengan nilai 0.98. Hasil uji viskositas diperoleh kontrol positif, biji Salak Pondoh, dan biji Salak Bali yakni 0.4092, 0.2982, 0.3162 dengan PH masing-masing 7. Sehingga dapat disimpulkan nilai uji viskositas kontrol posistif memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan biji Salak Pondoh dan biji Salak Bali. Untuk hasil uji redispersibilitas diperoleh kontrol positif, biji Salak Pondoh, dan biji Salak Bali yakni 121,3 detik, 128,3 detik dan 130,0 detik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok kontrol positif lebih baik daya redispersibilitasnya dibandingkan kelompok perlakuan. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa serbuk biji Salak Pondoh dan biji biji salak Bali memiliki kriteria sebagai suspending agent (SA) namun tidak lebih baik dari Na-CMC.
Pengaruh Pemberian Beberapa Minuman Tradisional Herbal Terhadap Daya Sedatif Hipnotik Phenobarbital Pada Mencit Jantan Dahlia Andayani; Aulia Ul Hafizah
JIKF Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.899 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v6i1.553

Abstract

Minuman tradisional herbal seperti teh bunga rosela, air tape dan air nira yang diberikan bersama dengan beberapa obat dapat mempengaruhi lama kerja dari obat karena interaksi dalam proses farmakokinetik. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh beberapa minuman tradisional yang diberikan bersama dengan phenobarbital dengan melihat parameter lama waktu tidur mencit. Rancangan penelitian menggunakan post test control group design dengan lima kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (I), kontrol positif (II), praperlakuan teh rosela (III), praperlakuan air nira (IV),praperlakuan air tape ketan (V). Pemberian dilakukan secara peroral selama 7 hari dan hari ke 8 diberikan bersama dengan phenobarbital. Waktu mulai munculnya efek sedatif dan lama mencit tertidur digunakan sebagai data untuk melihat adanya interaksi dengan membandingkannya dengan phenobarbital tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian 7 hari air teh rosela, air nira dan air tape ketan terhadap efek sedatif hipnotik phenobarbital (P>0,05). Durasi terlama pada kelompok III yang mendapat perlakuan teh rosela dengan durasi 176,8 menit sedangkan phenobarbital tunggal durasinya sebesar 61 menit.
Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Ekstrak Etanol 95% Daun Jambu Biji Merah (Psidiumguajava L.) Dengan Basis Carbopol 940 Aulia Ul Hafizah; Wilya Isnaeni; Ni Made Suyantari
JIKF Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.436 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v6i2.560

Abstract

Daun Jambu biji merah (Psidium guajavaL.) memiliki khasiat salah satunya sebagai antimikroba yaitu saponin, flavonoid dan tanin dapat bekerja sebagai antimikroba (. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sediaan gel dari ekstrak daun mangga madu (Mangifera indica L.) dengan konsentrasi 1%, 3% ,5% dan 7% menggunakan basis carbopol 940 yang dapat digunakan sebagai antiseptik tangan yang memiliki sifat fisik yang baik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan sampel ekstrak etanol daun jambu biji merah (Psidium guajava L.). Daun mangga madu diperoleh dari desa Buwun Sejati , Kecamatan Narmada. Ekstrak daun jambu biji merah didapat dengan penyarian menggunakan etanol 95%. Formula sediaan gel dibuat dengan basis Carbopol 940 dengan kadar ekstrak 1%, 3%,5% dan 7%. Evaluasi efektivitas daya antiseptik dilakukan dengan metode Replika. Hasil uji sifat fisik menunjukkan bahwa sediaan gel berwarna kuning sampai coklat muda dan jernih, homogen, daya sebar rata-rata 5-6 cm dan memiliki pH 5. Uji replika menunjukkan bahwa pada sediaan gel dengan kadar ekstrak 1%,3%,5% dan 7% memiliki daya antiseptik lebih baik dibanding sediaan gel dengan bahan aktif etanol 95%%. Dapat disimpulkan bahwa gel ekstrak etanol daun jambu biji merah (Psidium guajava L.) ini dapat digunakan sebagai antiseptik tangan dan memiliki sifat fisik yang baik.
Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Ekstrak Etanol 95% Bonggol Pohon Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.) Dengan Basis Carbopol 940 Aulia Ul Hafizah; Ade Irma Fitria Ningsih; Siti Nadrianti Hofiani
JIKF Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.892 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v7i1.568

Abstract

Bonggol pohon pisang kepok (Musa paradisiacal L.) mengandung senyawa fenol yang berkhasiat sebagai antimikroba. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sediaan gel dari ekstrak bonggol pisang kepok (Musa Paradisiaca L.) dengan konsentrasi 5% dan 10% menggunakan carbopol 940 yang dapat digunakan sebagai antiseptik tangan yang memiliki sifat fisik yang baik. Metode penelitian adalah eksperimental dengan sampel ekstrak etanol bonggol pisang kepok (Musa Paradisiaca L.). Bonggol pisang kepok diperoleh dari desa Banyumulek, Kecamatan Kediri. Ekstrak bonggol pisang kapok didapat dengan penyarian menggunakan etanol 95%. Formula sediaan gel dibuat dengan basis Carbopol 940 dengan kadar ekstrak 5% dan 10%. Hasil uji sifat fisik menunjukkan bahwa sediaan gel berwarna cokelat dan jernih, homogen, daya sebar yang bervariasi memenuhi setandar kecuali pada kontrol negatif dengan nilai 19,67 dan pH yang bervariasi yang memenuhi standar. Hasil uji daya antiseptik menunjukkan bahwa pada sediaan gel dengan kadar ekstrak 10% dengan nilai 9,58 memiliki daya antiseptik yang sama dengan kontrol positif yaitu etanol 95% dengan nilai 9,58. Sediaan gel dengan kadar ekstrak 5% dengan nilai 11,17 memili daya antiseptik yang lebih rendah dari konsentrasi 10%. Dapat disimpulkan bahwa gel ekstrak etanol bonggol pohon pisang kepok (Musa paradisiaca L.) ini dapat digunakan sebagai antiseptik tangan dan memiliki sifat fisik yang baik.