Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perubahan Lahan Tambak di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar Menggunakan Citra Satelit Resolusi MenengahTahun 2010 dan 2016 Abdul Malik; Totok Prawitosari; Sitti Nur Faridah
Jurnal Agritechno Jurnal AgriTechno Vol. 11, Nomor 1, April 2018
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1284.729 KB) | DOI: 10.20956/at.v11i1.87

Abstract

Lahan tambak merupakan salah satu jenis dari lahan pertanian. Secara umum, Tambak merupakan kolam yang dibangun di daerah pasang surut dan digunakan untuk memelihara bandeng, udang laut dan hewan air lainnya yang biasa hidup di air payau. Dalam kegiatan alih fungsi lahan sangat erat kaitannya dengan permintaan dan penawaran lahan, dimana penawaran atau persediaan lahan sangat terbatas sedangkan permintaan lahan yang tidak terbatas. Perubahan lahan dapat di lihat dengan pendekatan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menambah informasi yang akan didapat, seperti sistem input data peta yang baik. Pendekatan ini menerapkan teknologi berbasis geospasial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan dan mengidentifikasi penyebaran lahan tambak dengan menggunakan citra satelit resolusi menengah di kecamatan Biringkanaya kota Makassar pada tahun 2010 dan 2016. Adapun prosedur dalam penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan pengumpulan data batas administrasi Kecamatan. Citra Satelit Landsat 8 tahun 2016 dan Citra Satelit SPOT 4 tahun 2010. Kemudian Komposit Citra, Koreksi Radiometrik, Koreksi Geometrik, Pengambilan Lokasi Sampel (Training Area) dan Analisis Keakuratan. Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh Perubahan lahan di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar pada tahun 2010 hingga 2016 yaitu lahan tambak yang tetap sebagai lahan tambak sebesar 161,8 ha (5%), lahan tambak menjadi lahan pemukiman sebesar 160,37 ha (4%), lahan pemukiman menjadi lahan tambak sebesar 31,4 ha (1%) dan lahan pemukimantetap sebagai lahan pemukiman sebesar 3321,83 ha (90%).
Analisis Jenis dan Tingkat Serangan Hama dan Penyakit Pada Tanaman Padi Menggunakan Alat Spektrometer Evi Astriah; Daniel Useng; Totok Prawitosari
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 10, Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1187.038 KB) | DOI: 10.20956/at.v10i2.62

Abstract

Hama dan penyakit merupakan salah satu resiko yang harus dihadapi setiap usaha pembudidayaan tanaman padi. Adanya serangan hama dan penyakit dapat menjadi faktor terjadinya penurunan hasil tanaman padi. Dengan kemajuan teknologi, petani dapat meningkatkan hasil produksi tanaman padi. Salah satu intrumen teknologi yang dapat digunakan yaitu spektrometer. Alat ini dapat mengukur spektrum benda berdasarkan cahaya yang terpantulkan dan menghasilkan panjang gelombang. Tujuan penelitian ini untuk mendeteksi tingkat serangan hama dan penyakit tanaman padi dengan alat spectrometer untuk menentukan panjang gelombang yang spesifik dalam penentuan tingkat serangan hamadanpenyakittanaman. Metode yang digunakan adalah menganalisis kondisi tanaman padi yang terserang hama/penyakit, menggunakan alat spektrometer dengan pengolahan data menggunakan software spektrawiz berdasarkan nilai kanal blue, green, red, dan NIR yang dihasilkan. Hasil yang diperoleh yaitu untuk varietas dengan serangan hama putih memiliki nilai NDVI R2 maksimum yautu 0,968, nilai RVI R2 maksimum yaitu 0,829, dan NDRE R2 maksimum yaitu 0,994. Varietas dengan serangan hama penggerek batang memiliki nilai NDVI R2 maksimum yautu 0,955, nilai RVI R2 maksimum yaitu 0,994, dan NDRE R2 maksimum yaitu 0,829. Varietas tanaman padi yang tidak terserang hama tertentu (hama putih dan hama penggerek batang) memiliki nilai NDVI R2 maksimum yautu 1, nilai RVI R2 maksimum yaitu 0,89, dan NDRE R2 maksimum yaitu 0,997.
EFISIENSI PENYALURAN AIR PADA SALURAN INDUK PEKKABATA DAERAH IRIGASI SADDANG UTARA KABUPATEN PINRANG Eva Lusiantorowati; Totok Prawitosari; Mahmud Achmad
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 8, Nomor 2, Oktober 2015
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.309 KB) | DOI: 10.20956/at.v8i2.76

Abstract

Saluran induk (saluran primer) adalah saluran yang membawa air dari jaringan utama ke saluran sekunder dan ke petak-petak tersier. Efisiensi merupakan perbandingan antara jumlah air yang diberikan dengan jumlah air yang dimanfaatkan pada proses pertanian. Saluran Induk Pekkabata merupakan bagian dari Daerah Irigasi Saddang Utara dengan panjang saluran 16.815 meter dan luas layanan 5.112 Ha. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur besar kehilangan air pada saat penyaluran air dan mengetahui tingkat efisiensi penyaluran pada Saluran Induk Pekkabata. Penelitian ini dilakukan dengan metode kesetimbangan air, dengan mengukur debit inflow dan debit outflow, menghitung evaporasi, rembesan dan kebocoran disepanjang saluran. Besar kehilangan air pada tiap ruas pengukuran dihitung dengan mengurangkan hasil perhitungan debit masuk (inflow) dengan hasil perhitungan debit keluar (outflow) Hasil penelitian ini berupa rata-rata tingkat efisiensi pada Saluran Induk Pekkabata adalah 94,42%. Kehilangan air terbesar pada saluran disebabkan karena rembesan (seepage).
Rancang Bangun dan Kinerja Irigasi Sprinkler Hand Move Pada Lahan Kering Fajar Fajar; Totok Prawitosari; Ahmad Munir
Jurnal Agritechno Jurnal AgriTechno Vol. 12, Nomor 1, April 2019
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.719 KB) | DOI: 10.20956/at.v12i1.183

Abstract

Irigasi adalah pemberian air pada tanaman untuk memenuhi kebutuhan air bagi pertumbuhannya. Lahan kering umumnya berproduksi pada musim hujan dan sangat sulit untuk berproduksi pada musim kemarau, hal ini di karenakan lahan tersebut sangat tergantung pada curah hujan sebagai sumber air bagi tanaman. Teknologi irigasi yang efektif pada lahan kering adalah teknologi irigasi yang dapat mengefisienkan atau menghemat air yakni sistem irigasi sprinkler atau curah. Teknologi irigasi sprinkler atau curah dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi dan keseragaman irigasi yang diberikan lebih dari 85% dengan sistem yang terpenuhi seperti tekanan, kecepatan angin dan jarak antar sprinkler. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang irigasi sprinkler hand move dan melakukan analisis kinerja sistem irigasi tersebut berdasarkan pengunaan efisiensi sprinkler pada lahan kering. Penelitian ini merancang sebuah alat irigasi sprinkler evaluasi kinerja alat dengan 3 parameter waktu yakni pagi, siang dan sore hari. Hasil nilai koefisien keseragaman (CU) 44,02 – 46,87% maka dapat diartikan bahwa penyiraman menggunakan sprinkler memiliki keseragaman penyiraman yang kurang baik karena lebih rendah dari 85%, dan begitu pula dengan nilai distribusi keseragaman (DU) yang kurang baik yang berkisar antara 10,99 - 15,54% memiliki distribusi keseragaman penyiraman yang kurang baik karena lebih rendah dari 25%. Berdasarkan dari hasil nilai koefisien keseragaman (CU) dan nilai distribution uniformit (DU) maka dapat disimpulkan bahwa perancangan kurang efektif dan kurang baik.