Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pendugaan Lengas Tanah Inceptisol Pada Tanaman Hortikultura Menggunakan Citra Landsat 8 Nurilmi Dwi Mutmainna; Mahmud Achmad; Suhardi Suhardi
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 10, Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.599 KB) | DOI: 10.20956/at.v10i2.67

Abstract

Ketersediaan air tanah atau kadar lengas tanah merupakan salah satu faktor penting bagi tanaman secara umum. Salah satu cara mengetahui lengas tanah yaitu dengan bantuan citra satelit. Inceptisol merupakan tanah muda dan mulai berkembang. Bertekstur gembur, warna tanah gelap, mempunyai struktur yang baik, dan cukup subur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun algoritma pendugaan kelengasan tanah dari komponen citra Landsat 8 Di Kelurahan Bajeng, Kecamatan Patalassang, Kabupaten Takalar. Metode yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pemotongan citra, koreksi radiometrik, pengembangan model pendugaan kadar lengas tanah menggunakan citra Landsat 8, dan pembuatan peta kontur lengas tanah. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan algoritma pendugaan pada band 2 biru menghasilkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,653 dengan persamaan LT = - 130.2(B2)2 + 114.0(B2) + 11.08. Pada Soil Adjusted Vegetation Index (SAVI) menghasilkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,843 dengan persamaan LT = 324,6(1,5x((B5-B4) /(B5+B4+0,5))3 - 387,7 (1,5 x ((B5-B4)/(B5+B4+0,5))2 + 135,5(1,5 x ((B5-B4)/ (B5+B4+0,5)) + 20,78. Pada kromatisasi hijau menghasilkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,576 dengan persamaan LT=2E+10(B3/B2+B3+B4)3-2E+10((B3/B2 + B3 + B4 )2 + 8E+09(B3/B2+B3+B4)-8E+08.
Karakteristik Pintu-pintu Air di Daerah Irigasi Bantimurung Kabupaten Maros Risnawati Risnawati; Mahmud Achmad; Ahmad Munir
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 10, Nomor 1, April 2017
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.233 KB) | DOI: 10.20956/at.v10i1.56

Abstract

Pintu air merupakan hal urgen dalam operasi pengalokasian air. Karakteristik pintu air memiliki peranan dalam keakuratan/ketepatan alokasi jumlah air sehingga perlu dilakukan pemantauan secara berkala untuk menjamin keberfungsiannya dengan baik. Penelitian ini dilakukan dengan maksud memberikan gambaran kondisi fisik bangunan irigasi dan karakteristik operasi pintu-pintu air irigasi di daerah irigasi Bantimurung Kabupaten Maros. Adapun prosedur penelitian yang dilakukan yaitu inventarisasi, penilaian kondisi fisik, pengukuran (tinggi air di hulu pintu dan kecepatan aliran di hilir pintu), selanjutnya dilakukan analisis koefisien pengaliran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi fisik jaringan irigasi Bantimurung telah mengalami perubahan terutama pada bangunan yang mengatur pengaliran air. Perubahan utama pada karakteristik pengaliran air ditunjukkan dengan terjadinya perubahan koefisien pengaliran yang diakibatkan oleh beberapa faktor termasuk kondisi saluran irigasi, berubahnya profil saluran, perubahan profil saluran (pengaruh sedimentasi dan gerusan), keretakan dan bocoran pada dinding saluran. Penyebab lainnya adalah karena sistem operasi pintu air sudah tidak sesuai dengan pedoman operasi pintu air
Pola dan Kapasitas Drainase Daerah Irigasi Bantimurung Kiri Fika Fikria; Mahmud Achmad; Daniel Useng
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 10, Nomor 1, April 2017
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.264 KB) | DOI: 10.20956/at.v10i1.58

Abstract

Irigasi yang baik dilengkapi dengan fasilitas pembuangan kelebihan air. Saluran pembuangan dirancang secara teknis untuk mampu membuang limpasan air hujan. Kecamatan Bantimurung tepatnya Desa Minasabaji, hampir setiap tahun pada bulan Januari mengalami banjir atau genangan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu informasi kapasitas maksimum saluran pembuangan yang ada pada wilayah tersebut. Dengan pemanfaatan penginderaan jauh berupa data Digital Elevation Model (DEM) kita dapat menganalisis pola saluran pembuangan. Tujuan dari penelitian ini untuk untuk mengetahui pola aliran dan kapasitas drainase. Pola aliran analisis DEM diolah menggunakan software GIS kemudian membandingkan dengan pola aliran hasil survey. Pengukuran kapasitas saluran dilakukan dengan tiga kali pengamatan banjir dan mencatat perubahan tinggi muka air (TMA) pada setiap 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas maksimum saluran pembuangan adalah 4,237 m3/s. Terdapat perbedaan pola aliran hasil analisis flow direction. Ketidaksesuaian antar pola DEM dengan hasil survey disebabkan oleh faktor lahan pertanian yaitu sawah telah mengalami perubahan, faktor DEM itu sendiri baik pada saat pengolahan DEM dan saat perekaman DEM.
Analisis Biofisik Tanaman Padi dengan Citra Drone (UAV) Menggunakan Software Agisoft Photoscan Elma Irawaty; Daniel Useng; Mahmud Achmad
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 10, Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.414 KB) | DOI: 10.20956/at.v10i2.65

Abstract

Hasil pertanian yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia antara lain adalah padi. Akan tetapi, salah satu tantangan dalam membangun pertanian adalah adanya kecenderungan menurunnya produktivitas lahan. Salah satu upaya pencegahannya adalah menerapkan sehingga dapat memperoleh informasi berupa data citra penggambaran kondisi fisik tanaman (ketinggian atau kerapatan) sebagai data bantuan untuk menghitung produktivitas lahan sawah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuitingkat produktivitas padiberdasarkan varietas dan pola tanam menggunakan pengolahan data citra tiga dimensi (3D). Tahapan dari penelitian ini dimulai dari pengambilan data citra dan pengukuran lapangan, kemudian data citra akan diolah menggunakan Software Agisoft Photoscan. Software Agisoft Photoscan ini memanfaatkan metode stereoskopis yang mengubah data citra 2D menjadi 3D. Pengukuran dilakukan pada beberapa sampel yang memiliki varietas dan pola tanam berbeda. Kemudian dilakukan validasi data antar kedua pengukuran agar tingkat akurasi dapat diperoleh. Selain itu, dilakukan juga pengukuran dengan menggunakan data uji yang berfungsi sebagai analisis prediksi nilai pengukuran kondisi fisik tanaman. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa tingkat akurasi pengukuran menggunakan software Agisoft Photoscan untuk ketinggian tanaman mencapai 70%, sedangkan kerapatan tanaman mencapai tingkat akurasi sebesar 60%.
Hydrograph Debit Banjir Rencana pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Tallo Makassar dengan Model Hidrologi HEC-HMS Kezia Pasa; Mahmud Achmad; Sitti Nur Faridah
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 10, Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1155.348 KB) | DOI: 10.20956/at.v10i2.68

Abstract

Bencana banjir merupakan salah satu persoalan utama masyarakat yang bermukim di daerah perkotaan dan area sekitar sungai. Daerah Aliran Sungai (DAS) Tallo adalah DAS yang secara administratif terletak ditengah kota besar, Makassar. Potensi kejadian banjir di DAS ini cukup besar karena posisi dan letaknya yang lebih rendah dari tinggi muka air laut dan alih fungsi lahan yang terus meningkat. Salah satu cara memperhitungkan bencana banjir adalah dengan menggunakan model Hydrologic Engineering Center’s - Hydrologic Modeling System (HEC-HMS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya debit banjir rencana yang akan terjadi selama periode waktu 2, 5, 20 dan 50 tahunan di DAS Tallo sehingga penentukan daerah-daerah yang rawan banjir dan kemampuan sungai dalam menampung banjir dapat diperhitungkan. Pengolahan data meliputi: 1. proses karakterisasi DAS Tallo menggunakan Global Mapper dan ArcMap, 2. menentukan nilai curah hujan rencana, 3. melakukan running data input dan parameter di HEC-HMS dengan metode SCS-CN, 4. mensimulasikan hasil permodelan pada ArcScene, dan 5. pengecekan/ground truth hasil permodelan pada titik-titik rawan banjir. Nilai debit banjir rencana yang diperoleh untuk periode ulang 2, 5, 20 dan 50 tahun secara berturut-turut adalah 81,80 m3/s, 115,30 m3/s, 151,20 m3/s dan 169,50 m3/s. Hasil tersebut disimulasikan di dalam ArcScene sehingga didapatkan lebar limpasan 2-8 m untuk periode ulang 5 tahunan, 2-25 m untuk periode ulang 20 tahunan dan lebih dari 25 m untuk periode ulang 50 tahunan. Sementara itu untuk periode ulang 2 tahunan tidak terjadi genangan sama sekali. Setelah dilakukan pengecekan atau groundtruth data di beberapa titik wilayah genangan, maka hasil simulasi di ArcScene sesuai dengan hasil ground truth tersebut. Dengan demikian, nilai debit banjir untuk setiap periode waktu pada DAS Tallo dapat dimodelkan dengan baik di HEC-HMS. Adapun, daerah-daerah yang secara administratif memiliki potensi terjadinya banjir akibat luapan sungai adalah daerah-daerah di sekitar pengaliran sungai terutama di daerah hilir.
Analisis Kandungan Nitrogen Tanah Sawah Menggunakan Spektrometer Sitti Safirah Yuliani; Daniel Useng; Mahmud Achmad
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 10, Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1251.412 KB) | DOI: 10.20956/at.v10i2.71

Abstract

Tanah merupakan media tumbuh alami yang menyediakan makanan (unsur hara) bagi kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan (tanaman). Tanah yang memenuhi syarat agar pertumbuhan tanaman dapat optimal yang memiliki kandungan unsur hara yang cukup. Kandungan nitrogen pada tanah berbeda-beda tergantung pada karakteristik tanah. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui korelasi kandungan nitrogen (N) dengan nilai spektral, serta mengetahui ketersediaan hara (Kandungan Nitrogen) pada tanah yang dapat mempengaruhi produksi tanaman padi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan speckrometer sebagai alat optik untuk menghasilkan garis spektrum cahaya dan mengukur panjang gelombang. Hasil pengukuran spektrometer inilah yang digunakan untuk mengidentifikasi kandungan unsur hara pada tanah dimana hanya dengan melihat gelombang pada warna tanah. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kandungan nitrogen pada lahan yang sama tapi cara pemupukan yang berbeda memiliki tingkat perbedaan yang tidak terlalu jauh berbeda. Hubungan kandungan nitrogen dengan nilai reflektansi mengatakan bahwa semakin tinggi kandungan nitrogen pada tanah maka nilai reflektansi semakin rendah begitu pula sebaliknya.
EFISIENSI PENYALURAN AIR PADA SALURAN INDUK PEKKABATA DAERAH IRIGASI SADDANG UTARA KABUPATEN PINRANG Eva Lusiantorowati; Totok Prawitosari; Mahmud Achmad
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 8, Nomor 2, Oktober 2015
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.309 KB) | DOI: 10.20956/at.v8i2.76

Abstract

Saluran induk (saluran primer) adalah saluran yang membawa air dari jaringan utama ke saluran sekunder dan ke petak-petak tersier. Efisiensi merupakan perbandingan antara jumlah air yang diberikan dengan jumlah air yang dimanfaatkan pada proses pertanian. Saluran Induk Pekkabata merupakan bagian dari Daerah Irigasi Saddang Utara dengan panjang saluran 16.815 meter dan luas layanan 5.112 Ha. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur besar kehilangan air pada saat penyaluran air dan mengetahui tingkat efisiensi penyaluran pada Saluran Induk Pekkabata. Penelitian ini dilakukan dengan metode kesetimbangan air, dengan mengukur debit inflow dan debit outflow, menghitung evaporasi, rembesan dan kebocoran disepanjang saluran. Besar kehilangan air pada tiap ruas pengukuran dihitung dengan mengurangkan hasil perhitungan debit masuk (inflow) dengan hasil perhitungan debit keluar (outflow) Hasil penelitian ini berupa rata-rata tingkat efisiensi pada Saluran Induk Pekkabata adalah 94,42%. Kehilangan air terbesar pada saluran disebabkan karena rembesan (seepage).
Dampak Pemompaan Air Tanah Terhadap Profil Resistivitas Lapisan Tanah Di Lahan Persawahan Trialita Aprilia; Mahmud Achmad; Ahmad Munir
Jurnal Agritechno Jurnal AgriTechno Vol. 11, Nomor 1, April 2018
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2129.65 KB) | DOI: 10.20956/at.v11i1.83

Abstract

Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah pada wilayah jenuh atau semua pori-pori dan ruang antar partikel tanah jenuh berisi air, yang terdapat pada bagian atas disebut water table dan bagian bawah disebut ground water. Konsep lain mengatakan, bahwa air tanah terdiri atas dua zona, yaitu zona tidak jenuh (unsaturated zone) dan zona jenuh (saturated zone) atau ground water. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan nilai resistivitas atau nilai tahanan jenis batuan lapisan bawah permukaan tanah sepanjang lintasan pengambilan data sebelum dan sesudah pemompaan dengan menggunakan geolistrik. Dalam metode penelitian terdapat beberapa tahap, dimana tahap pertama yaitu pengumpulan data dimana data yang dikumpul adalah data skunder, tahap kedua yaitu pengukuran resistivitas dimana pengukuran resistivitas ini menggunakan alat geolistrik multichanel, dan tahap ketiga yaitu pengolahan data dimana terdapat dua langkah yang pertama pengolahan data excel dan langkah kedua pengolahan data software res2dinv. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai pada pengukuran 1 lintasan 1 sebelum dipompa nilainya dari 1,53 - 215 Ωm, lintasan 1 sesudah pompa 1,20 – 29,5 Ωm, kemudian pada lintasan 2 sebelum pompa nilainya 1,13 - 206 Ωm, lintasan 2 sesudah pompa 1,22 – 41,2 Ωm, pada pengukuran 2, lintasan 1 sebelum pompa nilainya 1,07 - 203 Ωm, lintasan 1 sesudah pompa nilainya 0,599 – 84,9 Ωm, kemudian pada lintasan 2 sebelum pompa 0,413 – 83,3 Ωm, pada lintasan 2 sesudah pompa nilainya 0,528 – 49,0 Ωm, pada pengukuran 3 lintasan 1 sebelum pompa nilainya 0,837 - 202 Ωm, lintasan 1 sesudah pompa nilainya 0,454 – 38,3 Ωm, kemudian pada lintasan 2 sebelum pompa nilainya 1,11 – 157 Ωm, pada lintasan 2 sesudah pompa nilainya 0,737 – 61,7 Ωm. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwah keberadaan clay berada direntang nilai resistivitas 1-100 Ωm, keberadaan material air tanah berada di rentang nilai resistivitas sangat rendah yaitu 0,5-300 Ωm, dan keberadaan material alluvial berada di rentang nilai resistivitas dari 10-800 Ωm.
Uji Kinerja Dan Analisis Biaya Mesin Pencacah Pakan Ternak (Chopper) Novita Sari; Iqbal Salim; Mahmud Achmad
Jurnal Agritechno Jurnal AgriTechno Vol. 11, Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.888 KB) | DOI: 10.20956/at.v11i2.115

Abstract

ABSTRAK Rumput gajah merupakan tanaman rumput-rumputan yang banyak dimanfaatkan pada bidang peternakan karena memiliki nutrisi yang dapat mempercepat pertumbuhan ternak. Mesin pencacah rumput gajah merupakan suatu mesin yang dapat membantu peternak dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2018 di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja mesin pencacah pakan ternak yang meliputi kapasitas mesin, persentase panjang cacahan bahan dan konsumsi bahan bakar serta menghitung biaya pokok pengoperasian alat tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kecepatan putaran 740 rpm diperoleh nilai rata rata kapasitas kerja mesin pencacah rumput gajah sebesar 121,4 kg/jam. Hasil persentase panjang cacahan rumput gajah (<5cm) (W1) diperoleh nilai rata-rata sebesar 45,28 %, Sedangkan hasil persentase panjang cacahan rumput gajah (>5cm) (W2) diperoleh nilai rata-rata sebesar 54,62 %. Untuk konsumsi bahan bakar pada mesin pencacah rumput gajah diperoleh nilai rata-rata sebanyak 1,24 ℓ/jam. Analisis biaya pokok terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Untuk biaya tetap mesin pencacah chopper model PC-700 sebesar Rp 4.272/jam, sedangkan biaya tidak tetap yaitu Rp 24.678/jam. Jadi total dari biaya pokok pengoperasian mesin pencacah chopper model PC-700 sebesar Rp 28.950/jam.
Web-Based Computer Assisted Design Dimensi Bangunan Talang & Gorong-Gorong Jasmila Jasmila; Ahmad Munir; Mahmud Achmad
Jurnal Agritechno Jurnal AgriTechno Vol. 11, Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.09 KB) | DOI: 10.20956/at.v11i2.133

Abstract

Salah satu aspek sarana dan prasana yang penting untuk pertanian adalah bangunan irigasi. Bangunan irigasi berfungsi untuk menyediakan aliran air pada areal persawahan. Pada bangunan irigasi terdapat berbagai jenis bangunan termasuk bangunan pelengkap. Secara umum proses perancangan bangunan irigasi terkhusus pada bangunan talang dan gorong-gorong masih dilakukan secara manual dimana membutuhkan analisis perhitungan dimensi dan perancangan yang rumit. Berdasarkan hal tersebut, didukung dengan kemajuan teknologi informasi (TI) maka dapat diterapkan sistem perancangan secara online melalui sistem website yaitu web based computer assisted design. Tujuan website ini yaitu dapat digunakan untuk membantu perhitungan secara umum atau perancangan bangunan irigasi dalam melakukan pekerjaan perhitungan dimensi bangunan pelengkap irigasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Web Development Life Cycle (WDLC) yang meliputi analisis kebutuhan, website planning, pengembangan web dan implementasi. Hasil penelitian menampilkan website yang terdiri dari beberapa menu yaitu menu home, konversi, kalkulator, referensi, bantuan dan tentang. Dari enam menu yang ada terdapat dua menu utama dan empat menu tambahan, yang menjadi menu utama yaitu menu konversi dan kalkulator. Pada menu konversi dapat digunakan untuk mengkonversi jenis satuan Panjang, kecepatan, dan volume sedangkan pada menu kalkulator terdapat kalkulator untuk perhitungan dimensi gorong-gorong dan talang yang terdiri dari luas penampang (A), jari-jari hidrolis (R), keliling basah (P) lebar saluran (b), kedalaman saluran (h). Dengan demikian para perancang dapat dengan mudah melakukan perencanaan dan perancangan bangunan yang ekonomis dengan memperhitungankan dimensi yang sesuai dengan perhitungan.