Yulita Nengsih Yulita
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBEDAAN UMUR, PENGETAHUAN DAN FAKTOR LAINNYA TERHADAP KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III SELAMA PANDEMI COVID-19 DI RS HGA DEPOK TAHUN 2021 Yulita Nengsih Yulita; Yulia Setyapuasari; Eka Maulana N; Imelda Diana Marsilia
JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN Vol 11 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : STIKES MITRA RIA HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.811 KB)

Abstract

Indonesia sedang menghadapi bencana nasional non alam yaitu COVID-19 sehingga pelayanan kesehatan maternal dan neonatal menjadi salah satu layanan yang terkena dampak baik secara akses maupun kualitas. Antental Care adalah pengawasan sebelum persalinan ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, guna untuk mempersiapkan diri dari masa kehamilan, persalinan, sampai pemberian ASI ekslusif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan umur, pengetahuan dan faktor lainnya terhadap kunjungan antenatal care pada ibu hamil trisemester III selama pandemi COVID-19. Metode penelitian ini survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2021 di RS HGA Depok menggunakan data primer dengan 80 sampel dari jumlah populasi 100 ibu hamil Trimester III, instrumen penelitian menggunakan kuesioner, cara pengambilan sampel menggunakan metode Non Probability Sampling dengan teknik Accidental Sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji Chi-Square). Hasil uji satistik diperoleh hasil perbedaan antara kunjungan antenatal care terhadap umur ibu hamil (p value = 0,504), pengetahuan (p value =0,000), sikap (p value =0,43) jarak tempat pelayanan (p value = 0,01), fasilitas kesehatan (p value = 0,03) dan dukungan suami (p value =0, 37).Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada perbedaan kunjungan antenatal care terhadap pengetahuan, jarak dan fasilitas kesehatan, serta tidak ada perbedaan kunjungan anternatal care terhadap usia, sikap, dan dukungan suami. Dengan adanya faktor kunjungan antenatal care ini, diharapkan petugas kesehatan atau bidan RS HGA khususnya selalu memberikan konseling atau edukasi pendidikan tentang pentingnya kunjungan antenatal caresemasa kehamilan. Kata Kunci :Kunjungan Antenatal Care,Trimester III, Pandemi COVID-19
Hubungan Promosi Kesehatan Terhadap Peningkatan Minat, Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur (WUS) untuk Deteksi Dini Kanker Servik di PMB Bidan L. Cileungsi, Bogor Emilia; Yulita Nengsih Yulita; Mayang
JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN Vol 11 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : STIKES MITRA RIA HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.811 KB)

Abstract

Di Indonesia cakupan deteksi dini kanker serviks masih rendah, yaitu sebesar 2,45% sehingga memerlukan upaya lebih kuat untuk mencapai target deteksi dini terhadap 50% perempuan usia 30-50 tahun selama 5 tahun. Untuk meningkatkan cakupan perlu diketahui pengetahuan, minat dan sikap wanita usia subur untuk deteksi dini kanker serviks dan upaya yang telah dilakukannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan, minat dan sikap wanita usia subur untuk deteksi dini kanker serviks di PMB LS Desa Cipicung, Cileungsi - Bogor Tahun 2020. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian Pra-Eksperimental dan model one group pre test and post test design. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Mc.Nemar untuk melihat pengetahuan, minat dan sikap responden sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan. Instrument yang digunakan adalah kuisioner, materi untuk ceramah dan video. Penelitian dilakukan pada 46 responden di PMB LS Cipicung Cileungsi. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan. Pengetahuan WUS yang baik tentang deteksi dini kanker serviks hanya 26%, yang minatnya tinggi 43,4% dan sikapnya yang positif hanya 13%. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan maka terjadi peningkatan pengetahuan baik sebesar 74%, minat yang tinggi sebesar 60,8% dan sikap yang positif menjadi 65,2%. Kesimpulan menunjukan bahwa pemberian penyuluhan kesehatan tentang deteksi dini kanker serviks sangat efektif untuk meningkakan pengetahuan, minat dan sikap responden. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menggunakan desain penelitian yang berbeda agar mendapatkan temuan penelitian yang berbeda.