Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakteristik Hasil Pengelasan Metal Inert Gas (MIG) Pada Plat Baja ST 37 Dengan Variasi Arus 120 A, 130 A, 140A, Dan 150A Alexander Sebayang; Efrata Tarigan; Faisal Fahmi Hasan; Anasril Anasril
Jurnal Pendidik Indonesia (JPIn) Vol 5, No 2: Oktober 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/jpin.v5i2.433

Abstract

Pengelasan (welding) merupakan salah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam teknologi manufaktur. Dalam pengerjaan pengelasan harus memperhatikan kesesuaian pada konstruksi las agar tercapai hasil yang optimal. Untuk itu pengelasan perlu memperhatikan beberapa hal yang penting diantaranya efisiensi pengelasan, penghematan tenaga, penghematan energi, dan tentunya biaya yang murah. Pada kebutuhan welding dengan kualitas tinggi seperti sambungan pada bejana bertekanan seperti heat exchanger, pipa bertekanan dan konstruksi jembatan, struktur baja lainnya, pengelasan harus direncanakan dengan baik. Pada penelitian ini metode pengelasan yang digunakan adalah Metal Inert Gas (MIG), hal ini sangat erat hubungannya dengan arus listrik, ketangguhan, cacat las, serta retak yang pada umumnya mempunyai pengaruh yang fatal terhadap keamanan dari konstruksi yang di las. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pengaruh hasil pengelasan yang digunakan Metal Inert Gas (MIG) dengan menggunakan variasi Arus 120 A, 130 A, 140 A, dan 150 A terhadap kekuatan tarik, pada pelat baja St 37. Pengujian hasil pengelasan yang digunakan adalah dengan metode destructive test yaitu berupa uji tarik (tensile test). Parameter yang diamati adalah ada tidaknya cacat pada test piece hasil pengelasan yang diuji tarik tersebut. Apabila ada cacat berupa retak di logam las-an, mengacu ke standar BS EN ISO, maka ditentukan  apakah hasil pengelasan diterima (accepted) atau ditolak (rejected). Parameter pengujian dan hal-hal yang terkait dengan pengujian  mengacu pada standar ASTM E8. semakin besar arus pengelasan MIG pada baja ST 37 makan semakin besar pula nilai tegangan ultimatenya dimana nilai tegangan ultimate (tu) N/mm2 tertinggi adalah pada arus 150 A diikuti 140 A, 130 A, 120 A. Hal ini dikarenakan semakin besar arus pengelasan maka struktur mikro hasil pengelasan akan semakin halus
Analysis of Tensile Strength on ST.37 Material with SMAW Welding Variations of SAE 10 Oil and Water Cooling Efrata Tarigan; Alexander Sebayang; Liwat Tarigan; Benar Surbakti
International Journal of Research in Vocational Studies (IJRVOCAS) Vol. 2 No. 4 (2023): IJRVOCAS - Special Issues - International Conference on Science, Technology and
Publisher : Yayasan Ghalih Pelopor Pendidikan (Ghalih Foundation)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53893/ijrvocas.v2i4.158

Abstract

In welding work must pay attention to the suitability of the welding construction in order to achieve optimal results. For this reason, welding needs to pay attention to several important things including welding efficiency, energy savings, and of course low costs. The purpose of this study was to determine how the tensile strength of the ST 37 material welded by SMAW welding which was cooled with a variety of cooling media, oil and pure water. The research method used in this research is to use real experimental research methods (True Experimental Research). From the results of the study, it can be concluded that the highest Ultimate Stress (Tu) tensile strength value is when the material is cooled with oil media, where the highest value is 365.15 N/mm2, followed by water cooling media oil, where the highest value is of 347.75 N/mm2, and the lowest is without cooling media where the highest value is 343.35 N/mm2. This is due to the thermal cycle that affects the microstructure of the material, this is what causes the tensile strength of the material to increase when a cooling medium is applied to the ST 37 welding material.
PELATIHAN PENGENALAN CACAT LAS STANDAR INTERNASIONAL DI SMK IMMANUEL JLN.GATOT SUBROTO NO 325 MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2023 Alexander Sebayang; Efrata Tarigan; Liwat Tarigan; Berta Br Ginting; Benar Benar
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.16606

Abstract

Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan (POLMED) mempunyai peralatan praktek dan laboratorium pengelasan (welding) bertaraf internasional. Sejalan dengan kemajuan peralatan ini, cukup banyak staf pengajar pada program studi ini yang sudah memiliki sertifikat pengajar pada bidang pengelasan. Sosialisasi pengelasan program studi ini sudah memperoleh pengakuan dari Lembaga profesi Institute International Welding (IIW) dan The Welding Institute (TWI), sehingga Jurusan Teknik Mesin sudah menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) sertifikasi Internasional IIW dan TWI. Pengusul program pelatihan pengenalan cacat las standar internasional ini sudah memiliki sertifikat CSWIP (Certificate Scheme Welding Inspection Personnel) 3.0 dari The Welding Institute. SMK IMMANUEL MEDAN memiliki bidang pelatihan kursus Pengelasan, ini berkaitan dengan pembuatan kerangka (chasis & body) kenderaan. Peserta yang mengikuti program ini cukup baik prestasinya dan dipersiapkan dapat memasuki dunia kerja setelah di nyatakan lulus dengan bukti sertifikat. Adalah sangat beralasan SMK IMMANUEL MEDAN ini menerima tawaran program pelatihan pengenalan cacat las standar internasional yang di selengarakan oleh dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan (POLMED). khusunya untuk mengadakan Sosialisasi inspeksi pengelasan berdasarkan standar TWI. Pengetahuan ini akan mempersiapkan calon lulusan SMK Immanuel untuk memasuki pekerjaan pada bidang pengelasan. Program ini sangat relevan dengan dunia kerja dewasa Dengan pelatihan ini peserta SMK akan memperoleh wawasan bagaimana hasil pengelasan yang memenuhi standar TWI yang merupakan standar yang digunakan secara luas di dunia internasional hal ini di dukung dengan para dosen yang melakukan pengabdian di atas sudah berpengalaman dan memiliki sertifikat dalam pelatihan CSWIP 3.0 (welding Inspector) dalam penggunaan alat ukur welding guage yang akan di sumbangkan kepada SMK Immanuel tersebut. Melalui program ini telah disumbangkan juga modul inspeksi pengelasan dan welding gauge nya sehingga para peserta SMK dapat menggunakannya pada waktu mendatang.
Efek Penggunaan Pembersih Aerosol pada Ruang Bakar terhadap Daya Mesin Kendaraan Roda Empat 1500 CC Berta Br Ginting; Efrata Tarigan; Sihar Siahaan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Unjuk kerja mesin adalah salah satu tuntutan pengguna kenderaan baik kenderaan roda dua maupu kenderaan roda empat. Salah satu indikator unjuk kerja mesin adalah pada daya mesin selain torsi dan konsumsi bahan bakar. Untuk itu banyak pengguna sepeda motor selalu melakukan servis/pemeliharaan rutin untuk sepeda motor atau mobil agar performa mesin selalu terjaga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pengunaan pembersih aerosol pada ruang bakar terhadap daya kendaraan roda empat 1500 cc manual. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksprimen. Dari hasil penelitian dan hasil analisa maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kondisi mesin terhadap daya mesin disetiap putaran mesin, dimana daya terbesar dihasilkan oleh kondisi mesin yang sudah ditune up dan ruang bakar telah dibersihkan dengan pembersih aerosol, diikuti dengan kondisi mesin yang telah di tune up dan terakhir sebelum ditune up. Hal ini dikarenakan pembersih aerosol lebih efektif untuk membersihkan mesin karena dapat mejangkau semua semua sisi komponen.