Background: Statin therapy has an important role to coronary artery disease (CAD) which can lowered cholesterol levels and give pleiotropic effects to inhibit inflammatory reactions. Statin have some side effects and new onset diabetes is one of them, where diabetes is also a risk factor for CAD. This study aims to know the correlation of statin therapy and fasting blood glucose levels of CAD patient in Sanjiwani Hospital.Methods: The design of this study was analytic cross-sectional study that started from November 17th 2020 until January 31st 2021 in Sanjiwani Hospital. A total of 68 patients were included in this study. The data source of this study was secondary data from patient’s medical record. The inclusion criteria was all CAD patients with statin therapy who had history of fasting blood glucose test that visited cardiology department of Sanjiwani Hospital at year 2020. Normality test, bivariate, and multivariate analysis was done in this study.Results: Bivariate analysis using Spearman showed a weak positive correlation between duration of statin therapy with fasting blood glucose levels (r=0,353; p= 0,003), and Kruskal Wallis analysis showed no correlation between statin type with fasting blood glucose levels.Conclusion: Duration of statin therapy has a weak correlation with fasting blood glucose levels so that statin still can be given with concerns to its benefit of reduced mortality. Prevention of new onset diabetes should be done by lifestyle modification and periodic blood glucose monitoring. Latar Belakang: Terapi statin memiliki peranan penting terhadap coronary artery disease (CAD) yang mampu menurunkan kadar kolesterol serta memberikan efek pleiotropik untuk menghambat reaksi inflamasi. Statin memiliki beberapa efek samping, salah satunya adalah risiko diabetes onset baru dimana diabetes merupakan salah satu faktor risiko CAD. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara terapi statin dengan kadar gula darah puasa pasien CAD di RSUD Sanjiwani.Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah analitik cross-sectional yang dilakukan dari 17 November 2020 sampai 31 Januari 2021 di RSUD Sanjiwani. Sebanyak 68 pasien diikutkan dalam penelitian ini. Sumber data pada penelitian ini berupa data sekunder yang didapatkan dari rekam medis pasien dengan kriteria inklusi yaitu semua pasien CAD dengan terapi statin dan memiliki riwayat pemeriksaan kadar gula darah puasa yang melakukan kontrol di poli jantung RSUD Sanjiwani tahun 2020. Uji normalitas, analisis bivariat, dan multivariat dilakukan pada penelitian ini.Hasil: Analisis bivariat dengan Spearman menunjukan adanya korelasi positif lemah antara durasi terapi statin dengan kadar gula darah puasa (r=0,353; p= 0,003), sedangkan hasil analisis Kruskall Wallis menunjukan tidak ada korelasi antara jenis statin dengan kadar gula darah puasa.Simpulan: Durasi terapi statin memiliki hubungan lemah dengan kadar gula darah puasa sehingga terapi statin masih dapat diberikan dengan memperhatikan keuntungan terapi yang lebih besar. Pencegahan terhadap risiko diabetes onset baru tetap dilakukan dengan modifikasi gaya hidup serta pemantauan gula darah berkala.