Diabetes melitus yaitu salah satu kelompok dari metabolik dengan karakteristik hiperglikemia karena adanya gangguan pada sekresi insulin atau kinerja produksi insulin. Hiperglikemia yang berkelanjutan pada pengidap diabetes melitus akan menyebabkan kerusakan dan disfungsi pada organ lain khususnya pembuluh darah, system musculoskeletal, indera pengelihatan, jantung yang dapat mempengaruhi risiko jatuh pada pengidap diabetes tersebut. Penelitin ini merupakan jenis penelitian observasional dengan metode cross sectional. Dengan menggunakan teknik quota sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak 46 orang. Untuk mengukur risiko jatuh dilkukan pengukuran keseimbangan menggunakan Berg Balance Scale. Data status diabetes diperkuat dengan data sekunder dan rekam medis responden di Puskesmas Arjuno Kota Malang. Dari 46 orang sampel terdapat 19 responden (41,3%) berisiko jatuh tinggi, 22 responden (47,8%) berisiko jatuh sedang, 5 responden (10,9%) berisiko jatuh rendah. Setelah dilakukan uji korelasi menggunakan spearman’s correlation didapatkan hasil nilai p= 0,000 yang menunjukan adanya hubungn lamanya mengidap diabetes melitus dengn risiko jatuh dengan nilai r= 0,864 yang menunjukkaan adanya hubungan sangat kuat antar variabel. Ada hubungan antara lamanya mengidap diabetes melitus tipe 2 tehadap risiko jatuh.