Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PERMAINAN TRADISIONAL EGRANG TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI LATIHAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK Kurnia Putri Utami
Jurnal Sport Science Vol 11, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um057v11i1p7-11

Abstract

Memiliki keseimbangan dinamis yang baik membuat anak-anak lebih mudah dalam melakukan aktifitas fisik dan menghindari adanya resiko jatuh saat beraktifitas maupun bermain. Dengan keseimbangan dinamis yang baik, anak-anak memiliki kemampuan respon postural yang tepat ketika dibutuhkan dan meningkatkan kepercayaan diri anak untuk melakukan aktifitas gross motor. Kemampuan mempertahankan postur tubuh dalam keadaan stabil saat bergerak pada anak dapat ditingkatkan dengan memberikan latihan dalam bentuk permainan yaitu permainan tradisional egrang tempurung kelapa. Permainan ini dapat menstimulasi kontraksi otot-otot abdomen, dan juga otot-otot di ekstremitas bawah yang penting untuk mempertahankan posisi tubuh dalam kondisi bergerak. Penelitian ini menilai keseimbangan dinamis anak menggunakan Balance Beam Test sebelum dan setelah pemberian permainan egrang tempurung kelapa dua kali seminggu selama empat minggu. Hasil analisa data menunjukkan adanya peningkatan nilai keseimbangan yang signifikan dengan p<0,000 ( p<0,05) setelah pemberian permainan egrang tempurung kelapa pada anak usia 5-6 tahun.
Pengaruh Post Isometric Relaxation pada Kasus Myofascial Pain Syndrome Upper Trapezius terhadap Penurunan Nyeri di Ar – Rohmah Islamic Boarding School Malang Safun Rahmanto; Kurnia Putri Utami; Eka Yanti Sri Utami
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.906 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v4i1.78

Abstract

ABSTRACT Background: Myofascial pain syndrome is the situation of taut pain and tenderness pain, this syndrome is often found in trapezius muscle. The result of Preliminary study shows that the tahfidz program students in Ar – Rohmah Islamic Boarding School Malang spent time to learn Al – Qur’an for 6-8hour/day with static situation and complained about the pain in the neck. Purpose: To find out the effect of Post Isometric Relaxation on decrease pain of myofascial pain syndrome of the upper trapezius in Ar – Rohmah Islamic Boarding School Malang. Method: This study uses Pre-experimental one group pretest and posttest design. The respondents in this study are 26 students of thafidz program in Ar – Rohmah Islamic Boarding School Malang with technique of purposive sampling and were given intervention 3 times in a week for 2 weeks. Instrument of this research is Numerical Rating Scale (NRS) and the data analysis is using Wilcoxon test. Result: It shows 0,000 (α < 0,05) and show there is decrease pain from 0,742 to 0,633. Conclusion: There is an effect of post isometric relaxation on decrease the pain of myofascial pain syndrome of upper the trapezius in Ar – Rohmah Islamic Boarding School Malang.
Gambaran Risiko Musculoskeletal Pain Pada Penari Dhadhak Merak Reog Ponorogo Di Ponorogo Safun Rahmanto; Kurnia Putri Utami; Asma' Izzatul Madani
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v5i2.134

Abstract

Latar Belakang : Koreografi merupakan salah satu unsur penunjang dalam tarian yang seringkali memperlihatkan gerakan ekstrim atau bukan merupakan gerakan normal. Sama halnya dengan kegiatan olahraga, gerakan tari juga dapat menyebabkan sebuah cedera terhadap penarinya salah satunya musculoskeletal pain. Tiap-tiap tarian memiliki teknik dan gerakan yang berbeda, hal inilah yang akan mempengaruhi jenis dan lokasi musculoskeletal pain yang dirasakan. Metode Penelitian : Penelitian yang dilakukan berbentuk penelitian kuantitatif dengan responden sebanyak 50 orang. Responden didapatkan secara acak denagn teknik pengumpulan data sendiri berupa survei yang disebar dalam bentuk kuesioner. Hasil : Sebanyak 50 penari dhadhak merak yang menjadi responden mengalami keluhan musculoskeletal pain paling banyak pada area bahu dan paha belakang dimana sebanyak 41 responden (82%) melaporkannya. Kemudian pada punggung atas yang dilaporkan oleh 40 responden (80%). Dimana kategori nyerinya antara munculnya nyeri yang tidak mengganggu sampai dengan munculnya nyeri yang masih dapat ditoleransi. Kesimpulan : Keluhan musculoskeletal pain yang dialami oleh pada penari dhadhak merak banyak terjadi di area bahu pada kategori upper extremity, kemudian pada area paha belakang pada kategori lower extremity, dan di area punggung atas pada kategori neck and spine. Sedangkan untuk kategori nyeri yang paling sering muncul pada setiap area adalah kemunculan nyeri yang tidak mengganggu. Kata Kunci : musculoskeletal pain, lokasi nyeri, kategori nyeri, penari dhadhak merak reog Ponorogo.
Pelatihan Pembuatan Minuman Herbal Modern dalam Kemasan Siap Minum di Puskesmas Mojolangu Amaliyah Dina Anggraeni; Kurnia Putri Utami; Nungki Marlian Yuliadarwati
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 3 (2020): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.884 KB) | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v5i3.1126

Abstract

Training on making new herbal drinks in containers has been carried out at the Mojolangu Health Center, Malang city. The aim of the training on making new herbal drinks is to provide skills to partners in order to help improve the family economy through the creative economy. So the products produced can be marketed in public facilities such as schools and food stalls and grocery stores. The output of the training activities is to provide solutions to problems faced by the community in partner villages in an integrated manner to increase the economic value of the local community. Besides that, there is a noble value to be conveyed by the author, namely that herbal medicine is better known globally by not reducing its usefulness. Training on making new herbal drinks can be used as product ingredients/industrial development by partners as entrepreneurs. Issuance of certificates given to residents who took part in training as a form of appreciation, they have participated in training in making new herbal drinks, increased knowledge, skills, and confidence of health center cadres in the field of traditional medicine in tackling health in the community quickly and accurately. These community service activities will include experiences that are not only useful for the partner community but also the immediate family and the surrounding environment.
Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif bagi Lansia dengan Kualitas Tidur Buruk Nungki Marlian Yuliadarwati; Kurnia Putri Utami
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No 2 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i2.2537

Abstract

The impact of changes in the physiological system at age is a disturbance and a decrease in sleep quality. A reduction in sleep quality can affect the life expectancy of the elderly. In Indonesia, almost half of the total elderly (50%) have problems with sleep quality and experience serious sleep problems reaching 17%. The island of Java, especially the East Java region, reported about 45% of the elderly experience sleep quality problems. The quality of sleep that does not get proper treatment can affect physical and psychological performance so that the rate of older adults decreases. One of the exercises that can be given is progressive muscle relaxation. Increasing the degree of health in the elderly can be done by progressive muscle relaxation, which aims to increase muscle relaxation so that the elderly are calmer to prepare for physical conditions and body physiology at night when going to sleep. The purpose of community service is to provide education on progressive muscle relaxation exercises to prevent and reduce poor sleep quality in the elderly at the Elderly Posyandu. The methods used were free examinations, counseling, leaflet distribution, and poster installation. The development of community service programs is more optimal with the integration of Posyandu program activities carried out regularly and continuously.
Pengaruh swiss ball exercise terhadap peningkatan fleksibilitas otot punggung bawah pada mahasiswi ekstrakurikuler dance di Universitas Adi Buana Surabaya Safun Rahmanto; Kurnia Putri Utami; Jessica Jessica
Journal Power Of Sports Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.428 KB) | DOI: 10.25273/jpos.v2i2.4833

Abstract

Fleksibilitas merupakan salah satu komponen penting dalam tubuh. Fleksibilitas merupakan kemampuan yang dihasilkan tubuh untuk mengulur seluas-luasnya yang dibantu oleh luasnya gerakan sendi. Swiss ball exercise adalah salah satu latihan yang dapat digunakan untuk melatih fleksibilitas yang menggunakan alat bantu berupa bola. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari swiss ball exercise terhadap peningkatan fleksibilitas otot punggung bawah pada mahasiswi ekstrakurikuler dance di Universitas Adi Buana Surabaya. Penelitian ini menggunakan pre-eksperimental one group pretest and posttest design. Penelitian dilakukan pada tanggal 4 Februari 2019 hingga tanggal 3 Maret 2019. Responden pada penelitian adalah 25 mahasiswi ekstrakurikuler dance di Universitas Adi Buana Surabaya dan dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 4 minggu. Intrumen penelitian ini adalah modified sit and reach test dan analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Didapatkan hasil 0,000 (α<0,005) yang menjelaskan bahwa H1 diterima dengan rata-rata peningkatan dari 16,72 menjadi 19,04. Kesimpulan yang didapat adalah terdapat pengaruh dari swiss ball exercise terhadap peningkatan fleksibilitas otot punggung bawah.
PEMBERIAN LAYANAN FISIOTERAPI KOMBINASI NDM DAN TENS PADA PEKERJA PELINTING ROKOK RESIKO CARPAL TUNNEL SYNDROME Kurnia Putri Utami; Nungki Marlian Yuliadarwati; Tri Ayu Astuti; Marlinda Rijal
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i3.1031-1036

Abstract

Pekerja pelinting rokok menghabiskan waktu berjam-jam untuk bekerja dan melakukan gerakan pada tangannya secara berulang. Gerakan fleksi dan ekstensi pada jari-jari tangan yang dilakukan berulang ini dapat memicu terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dan mempengaruhi performa pekerja. Dengan pemberian layanan fisioterapi berupa intervensi kombinasi Neurodynamic Mobilitation (NDM) dan TENS kepada para pekerja diharapkan dapat memberikan solusi atas keluhan CTS yang dirasakan. Teknik NDM yang merupakan jenis manual terapi untuk mengembalikan fungsi regangan dan tegangan saraf dikombinasikan dengan TENS yang menghambat transmisi nyeri dapat mengurangi keluhan CTS dan meningkatkan fungsional pekerja. Pemberian layanan fisioterapi kombinasi NDM dan TENS dilakukan 3 kali dalam seminggu selama 4 minggu.
PENGARUH GERAKAN SHOLAT TERHADAP KETAHANAN (ENDURANCE) OTOT EXTENSOR PUNGGUNG BAWAH PADA MAHASISWA FISIOTERAPI UMM Safun Rahmanto; Muchammad Masrinda; Kurnia Putri Utami; Anita Faradilla Rahim; Rakhmad Rosadi
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 2 No. 1 (2020): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Juni 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.49 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v1i2.13885

Abstract

Sholat adalah sebuah gerakan yang dimulai dari gerakan berdiri kemudian membungkuk sehingga tangan sampai pada lutut, dilanjutkan dengan berdiri kembali dengan tuma’ninah atau khusuk. Secara teoritis dengan melakukan gerakan sholat dengan frekuensi, intensitas dan durasi dalam latihan kebugaran dapat memberikan dampak yang positif yang dapat dilihat pengaruh terhadap ketahanan otot, terutama otot extensor punggung bawah. Disamping mobilitas otot extensor yang begitu berat dan penting dalam penjagaan postur tubuh, gerakan sholat dapat dijadikan sebagai sebuah alternatif latihan ketahanan  (endurance) otot extensor punggung bawah. Gerakan rukuk yang melawan arak gravitasi bumi yang dilakukan secara berulang–ulang secara fisiologis menjadikan terbentuknya ketahanan (endurance) otot extensor punggung bawah. Jenis penelitian ini bersifat experimental menggunakan metode pre experimental, One Grup pretest-postest Design dengan membandingkan pre dan post-test yang menilai adanya  hubungan sebab akibat antara variabel independen dan dependen dalam jangkan waktu tertentu. Populasi dan subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Malang yang berjumlah 38 Mahasiswa, sabjek berumur 17-24 tahun, tidak sakit yang berkaitan dengan posture dan pengukuran dengan metode Sorensen tes untuk mengetahui status endurance otot extensor punggung bawah. Pengambilan endurance otot extensor punggung bawah dengan metode Beiring-Sorensen tes dengan mengunakan alat stopwatch. Data diolah dengan bantuan komputer program SPSS 22 untuk mengetahui pengaruh gerakan sholat terhadap ketahanan (endurance) otot extensor punggung bawah dengan dilakukan uji stastistik parametrik dengan metode uji t berpasangan. Hasil pengkuran di peroleh data ada pengaruh gerakan sholat terhadap ketahanan (endurance) otot extensor punggung bawah. Hubungan yang signifikan antara sholat wajib dan rowatib dengan sholat tahajjud (p = 0,000). 
EFEK CONTRAST BATH DIBANDINGKAN ICE BATH PADA PEMULIHAN KEKUATAN OTOT PEMAIN FUTSAL Kurnia Putri Utami; Azumah Azumah; Ali Multazam; Nikmatur Rosidah
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 2 No. 1 (2020): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Juni 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.43 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v1i2.13886

Abstract

Pemain futsal dituntut memiliki komponen kondisi fisik yang baik terutama kekuatan otot. Bermain dengan intensitas tinggi dapat mengakibatkan kelelahan otot dan dapat mengurangi performa pemain. Secara fisiologis, kondisi pemain akan kembali seperti semula setelah beristirahat. Namun, pemain dituntut untuk secepatnya pulih dari kelelahan sehingga dibutuhkan metode pemulihan yang tepat salah satunya menggunakan hidroterapi, yaitu contrast bath dan ice bath. Metode ini sudah banyak diaplikasikan pada atlet, tetapi penelitian secara komprehensif tentang efektivitas kedua metode ini masih terbatas. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan pengaruh contrast bath dan ice bath terhadap pemulihan kekuatan otot pada pemain futsal. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimental dengan model eksperimen two group pretest-posttest menggunakan tekhnik purposive sampling. Responden dalam penelitian ini adalah siswa SMA yang mengikuti ekstrakurikuler futsal yang dikelompokkan dalam grup contrast bath dan grup ice bath. Pengukuran kekuatan otot dilakukan menggunakan Leg dynamometer test. Berdasarkan hasil analisis statistic Mann-Whitney U-Test, tidak terdapat perbedaan bermakna pada pengaruh contrast bath dan ice bath terhadap pemulihan kekuatan otot (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan pengaruh contrast bath dan ice bath terhadap pemulihan kekuatan otot pada pemain futsal SMA kota Malang.
Hubungan Lamanya Mengidap Diabetes Melitus Tipe 2 Terhadap Risiko Jatuh Pada Lansia Di Puskesmas Arjuno Kota Malang Gusti Yeni Roudhatul Ilmi; Kurnia Putri Utami; Nurul Aini Rahmawati
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 2 No. 1 (2020): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Juni 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.548 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v1i2.13889

Abstract

Diabetes melitus yaitu salah satu kelompok dari metabolik dengan karakteristik hiperglikemia karena adanya gangguan pada sekresi insulin atau kinerja produksi insulin. Hiperglikemia yang berkelanjutan pada pengidap diabetes melitus akan menyebabkan kerusakan dan disfungsi pada organ lain khususnya pembuluh darah, system musculoskeletal, indera pengelihatan, jantung yang dapat mempengaruhi risiko jatuh pada pengidap diabetes tersebut. Penelitin ini merupakan jenis penelitian observasional dengan metode cross sectional. Dengan menggunakan teknik quota sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak 46 orang. Untuk mengukur risiko jatuh dilkukan pengukuran keseimbangan menggunakan Berg Balance Scale. Data status diabetes diperkuat dengan data sekunder dan rekam medis responden di Puskesmas Arjuno Kota Malang. Dari 46 orang sampel terdapat 19  responden (41,3%) berisiko jatuh tinggi, 22 responden (47,8%)  berisiko jatuh sedang, 5 responden (10,9%) berisiko jatuh rendah. Setelah dilakukan uji korelasi menggunakan spearman’s correlation didapatkan hasil nilai p= 0,000 yang menunjukan adanya hubungn lamanya mengidap diabetes melitus dengn risiko jatuh dengan nilai r= 0,864 yang menunjukkaan adanya hubungan sangat kuat antar variabel. Ada hubungan antara lamanya mengidap diabetes melitus tipe 2 tehadap risiko jatuh.