Andy Soegianto
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DROUGHT RESISTANT SELECTION ON SOYBEAN SOMACLONAL VARIANTS Widoretno, Wahyu; Arumingtyas, Estri Laras; Basuki, Nur; Soegianto, Andy
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 34, No 1 (2012)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya and Indonesian Agronomic Assossiation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was conducted to evaluate the yield potential of 19 somaclonal variants resulting from in vitro selection when planted under drought stress condition in the field. Field test was done by planting the variants, the parents, and checked varieties in the field during dry season, and was irrigated once a week for non-stress and once two weeks for drought stress treatment. Split-plot design arranged in a factorial (2 x 28) with three replications was used in this research. Observations were done on yield and yield components. Analysis of variance was used to see the difference between treatments and then it was continued with analysis using Honestly Significant Difference test to find out the best treatments. There was no interaction between genotype and drought stress on seed yield. Different genotypes showed a significant difference on this character. It indicated that the yield potential of selected variants was not affected by drought stress treatment. This research gave 10 variants having the potential to be developed as drought resistant genotypes. However, these ten potential genotypes need to be tested further in field trial to find out the yield adaptability and stability and their resistance to drought stress.   Keywords: somaclonal variants, in vitro selection, drought stress, soybean, selection
Pengaruh Pemberian Kolkisin pada Karakteristik Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Generasi CT0 Hamzah, Addiena Mufidah; Andy Soegianto; Budi Waluyo; Phubby Wilisaberta
Produksi Tanaman Vol. 11 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2023.011.01.04

Abstract

Bunga telang (Clitoria ternatea L.) atau yang dikenal sebagai Butterfly Pea merupakan bunga asal Indonesia, tergolong dalam keluarga Fabaceae atau polong-polongan. Hasil dari bunga maupun polong tanaman masih bervariasi dan secara kuantitatif masih rendah, karenanya diperlukan perbaikkan hasil produktivitas bunga telang agar memiliki kualitas yang unggul dengan dilakukannya peningkatan keragaman pada bunga telang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan pemberian kolkisin, sebagai pemicu terjadinya tanaman poliploidi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman dari setiap perlakuan genotipe bunga telang, membandingkan pengaruh karakter antara genotipe bunga telang yang diberi perlakuan kolkisin dengan perlakuan tanpa kolkisin serta menghasilkan tanaman poliploidi. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang pada bulan September-Januari 2022. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 8 perlakuan yaitu 4 genotipe bunga telang A1 (Cte-56362-02), A2 (Cte-68483-01), B1 (Cte-69281-02), B2 (Cte-55891-03) serta 4 genotipe yang diberi perlakuan kolkhisin 700 ppm P1 (CT0-56362-02), P2 (CT0-68483-01), P3 (CT0-69281-02) dan P4 (CT0-55891-03). perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Karakter pada seluruh perlakuan genotipe yang diberi kolkisin dan tanpa kolkisin menunjukkan perbedaan yang nyata pada setiap variabel pengamatan pada karakter kualitatif dan terdapat perbedaan pada karakter kuantitatif. Sedangkan pada uji t dengan membadingkan setiap genotipe perlakuan kolkisin dengan perlakuan tanpa kolkisin menunjukkan hasil perbedaan yang signifikan pada beberapa variabel pengamatan diantaranya panjang daun majemuk, luas daun, diameter batang, diameter polen, jumlah stomata, jumlah klorofil dan lainnya. Peningkatan organ tanaman tersebut menjadi salah satu indikator terjadinya penggandaan kromosom pada tanaman poliploid.