Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Buletin Tanaman Tembakau, Serat

Uji Ketahanan Klon-klon Harapan Tebu terhadap Kekeringan Prima Diarini Riajaya; Djumali Djumali; Bambang Heliyanto
Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri Vol 12, No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.043 KB) | DOI: 10.21082/btsm.v12n1.2020.1-11

Abstract

Pengembangan tebu di lahan kering harus didukung oleh ketersediaan varietas tebu tahan kering dan mempunyai rendemen yang tinggi. Penelitian rumah kaca bertujuan untuk mengetahui tingkat ketahanan klon-klon harapan tebu terhadap cekaman kekeringan.  Sebanyak 13 klon-klon harapan tebu masak awal sampai awal tengah dan satu varietas pembanding ditanam di dalam pot mulai Juni sampai Desember 2018 menggunakan benih budchip.  Rancangan perlakuan menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan tiga ulangan, petak utama terdiri dari tiga perlakuan kekeringan yaitu (A) kadar air tanah tersedia (KAT) dipertahankan suboptimal 40% (kisaran 38-43%) dan (B) KAT dipertahankan 70% (68-73%) dan (C) KAT dipertahankan optimal 100% (95-100%) saat tanaman berumur setelah satu bulan sampai empat bulan setelah tanam (fase pembentukan anakan).  Anak petak teridiri dari 14 klon/varietas pembanding (PS 881).  Hasil penelitian menunjukkan tingkat ketahanan klon-klon unggul tebu terhadap kekeringan bervariasi dari sangat rentan sampai sangat toleran, yaitu sembilan klon ungggul dengan ketahanan kekeringan yang lebih baik dibanding varietas pembanding (rentan) yaitu MLG 26, MLG 12, MLG 55, dan MLG 11 (moderat), MLG 24 (toleran), MLG 9, MLG 14, MLG 4,  dan MLG 49 (sangat toleran).  Terdapat tiga klon unggul dengan ketahanan yang sama dengan varietas pembanding yaitu MLG 38, MLG 5, dan MLG 52 (rentan), serta satu klon dengan ketahanan tidak lebih baik dibanding varietas pembanding yaitu MLG 56 (sangat rentan).            Drought Resistance Test of Sugarcane Promising ClonesABSTRACT             The development of sugarcane in dry land must be supported by the availability of sugarcane dry-resistant varieties and high yield. A greenhouse research was done to determine the level of resistance of sugarcane clones to drought stress using bud chips planted in plastic pots from June to December 2018. The experiment was arranged in a Split Plot Design with three replicates. The main plots consisted of three moisture availability to provide the available soil water (ASW) content maintained at 40% (range 38-43%), 70% (68- 73%) and 100% (95-100%) at the age 1-4 months after planting. Sub plots consisted of 13 clones and one check variety (PS 881). The results showed the level of drought resistance of sugarcane clones varied from very vulnerable to very tolerant,  nine clones with better drought resistance compared to check variety (susceptible) namely MLG 26, MLG 12, MLG 55, and MLG 11 (moderate), MLG 24 (tolerant), MLG 9, MLG 14, MLG 4, and MLG 49 (very tolerant). There are three clones with the same level of drought resistance with check variety namely MLG 38, MLG 5, and MLG 52 (susceptible), and one clone namely MLG 56 is very susceptible.
Uji Daya Hasil Genotipe Tebu Potensial di Lahan Kering Abdurrakhman Abdurrakhman; Bambang Heliyanto; Djumali Djumali; Damanhuri Damanhuri; Noer Rahmi Ardiarini
Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri Vol 10, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.519 KB) | DOI: 10.21082/btsm.v10n1.2018.31-40

Abstract

 Pengembangan tebu di Indonesia saat ini sebagian besar terdapat di lahan kering, oleh karena itu perakitan varietas toleran kekeringan merupakan suatu langkah yang bijaksana, karena merupakan pendekatan yang paling mudah aplikasinya dan ekonomis. Saat ini telah diperoleh beberapa genotipe harapan tebu untuk lahan kering. Penelitian ini bertujuan unuk mengkaji daya hasil genotipe tebu hasil persilangan untuk pengembangan di lahan kering. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Ngemplak, Pati dari bulan Januari sampai dengan November 2017, menggunakan 8 genotipe tebu yang berpotensi toleran kering dibandingkan dengan 2 varietas PS 864 dan Kenthung) sebagai pembanding. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok yang diulang tiga kali. Petak yang digunakan berukuran 5 m x 10 m, serta jarak pusat ke pusat (PKP) 1 m, atau 10 juring dengan panjang masing-masing 5 m. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah batang per meter juring, jumlah ruas, panjang batang, bobot batang, nilai brix nira batang bagian atas, tengah dan bawah, rendemen serta hasil hablur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe berpengaruh terhadap keragaan hasil tebu dan komponen hasilnya. Genotipe MLG 1308 mempunyai produksi hablur tertinggi diantara genotipe lain, 21% lebih tinggi dibandingkan varietas pembanding PS 864 dan 156% dibandingkan dengan Kenthung. Dengan demikian genotipe MLG 1308 adalah genotipe harapan untuk pengembangan tebu di lahan kering Yield Test of  Potential  Genotypes of Sugarcane in Dry  ConditionsSugarcane cultivation in Indonesia have been mostly done in dry lands, therefore consructing tolerant varieties to dry-agro-ecological condition is a wise decision as it is easily applicable and economically feasible. Currently, some genotypes tolerant to dry condition have been identified. This research was aimed to test the yield performance of potentially drought tolerant genotypes. The reserch was done in Research Station Ngemplak, Pati on January to December 2018, used 8 genotypes and two varieties (PS 864 and Kenthung) as comparision varieties. The research used randomized block design with 3 replicates. Plot size was 5 m x 10 m and the distance from center to center was 1 m, 10 rows with length 5 m per row. The parameters observed were plant height, stem diameter, number of stalk per m row, number of internode per stalk, length and weight of stalk, upper stem brix, mid and lower, sugar content/sucrose content and sugar yield per ha. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) followed by Duncan Multiple Range Test at 5% level. Results showed that genotypes affected the performances of yield and its component characters. MLG 1308 showed the highest sugar yield per ha among the other genotypes, 21 % and 156 % higher than that of variety PS 864 and Kenthung varieties, respectively. Therefore, genotype MLG 1308 is considered as a promising genotype to support the development of sugarcane in dry areas.