Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Membangun Sistem Cloud Computing Dengan Implementasi Load Balancing dan Pengujian Algoritma Penjadwalan Linux Virtual Server Pada FTP Server Oktavianus, Yoppi Lisyadi
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 2, No 1: Maret 2013
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1956.305 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v2n1.94.2013

Abstract

Cloud computing adalah teknologi baru yang sedang hangat dibahas oleh pakar teknologi informasi. Teknologi cloud computing hadir untuk menjawab tantangan akan kebutuhan teknologi komputasi yang semakin efisien. Banyak hal yang dapat diimplementasikan dengan teknologi cloud computing seperti layanan penyimpanan, aplikasi dan lain-lain. Dalam Penelitian ini teknologi cloud computing diimplementasikan dengan layanan aplikasi FTP (File Transfer Protocol). Melalui proses teknologi virtualisasi, 3 server FTP dibangun dalam bentuk virtual didalam satu komputer server hypervisor yang dapat diakses melalui jaringan. Demi terciptanya ketersediaan layanan FTP yang handal, maka digunakan teknologi load balancing high availability dengan aplikasi LVS (Linux Virtual Server) dan memakai metode direct routing. Algoritma penjadwalan yang digunakan, yaitu : least connection (LC),weighted least connection (WLC), source hashing (SH), shortest expected delay (SED), dan never queue (NQ). Berdasarkan hasil pengujian, sistem cloud computing memiliki tingkat efisiensi pemanfaatan resource yang lebih efisien dari sistem konvensional dengan pemanfaatan processor sampai 51% dan memori 53%, serta peformansi yang lebih baik dari sistem konvensional dengan response time rata-rata 0,998787 ms dan throughput rata-rata 10789997,75 Bps. Algoritma never queue (NQ) dipilih sebagai algoritma terbaik dari 4 algoritma lainnnya pada sistem load balancing berdasarkan response time rata-rata yang paling kecil yaitu 0,926667 ms dan throughput  rata-rata yang  paling  besar yaitu 10862038 BpsKata kunci : Cloud computing, hypervisor, virtual, load balancing high availability , Linux Virtual Server (LVS), FTP server, response time dan throughput.
Membangun Sistem Cloud Computing Dengan Implementasi Load Balancing dan Pengujian Algoritma Penjadwalan Linux Virtual Server Pada FTP Server Yoppi Lisyadi Oktavianus
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 2 No 1: Maret 2013
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1956.305 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v2n1.94.2013

Abstract

Cloud computing adalah teknologi baru yang sedang hangat dibahas oleh pakar teknologi informasi. Teknologi cloud computing hadir untuk menjawab tantangan akan kebutuhan teknologi komputasi yang semakin efisien. Banyak hal yang dapat diimplementasikan dengan teknologi cloud computing seperti layanan penyimpanan, aplikasi dan lain-lain. Dalam Penelitian ini teknologi cloud computing diimplementasikan dengan layanan aplikasi FTP (File Transfer Protocol). Melalui proses teknologi virtualisasi, 3 server FTP dibangun dalam bentuk virtual didalam satu komputer server hypervisor yang dapat diakses melalui jaringan. Demi terciptanya ketersediaan layanan FTP yang handal, maka digunakan teknologi load balancing high availability dengan aplikasi LVS (Linux Virtual Server) dan memakai metode direct routing. Algoritma penjadwalan yang digunakan, yaitu : least connection (LC),weighted least connection (WLC), source hashing (SH), shortest expected delay (SED), dan never queue (NQ). Berdasarkan hasil pengujian, sistem cloud computing memiliki tingkat efisiensi pemanfaatan resource yang lebih efisien dari sistem konvensional dengan pemanfaatan processor sampai 51% dan memori 53%, serta peformansi yang lebih baik dari sistem konvensional dengan response time rata-rata 0,998787 ms dan throughput rata-rata 10789997,75 Bps. Algoritma never queue (NQ) dipilih sebagai algoritma terbaik dari 4 algoritma lainnnya pada sistem load balancing berdasarkan response time rata-rata yang paling kecil yaitu 0,926667 ms dan throughput  rata-rata yang  paling  besar yaitu 10862038 BpsKata kunci : Cloud computing, hypervisor, virtual, load balancing high availability , Linux Virtual Server (LVS), FTP server, response time dan throughput.
THE CONSTRUCTION OF PERSUASIVE TEXT IN SLOGAN COVID-19 BY KEMENKES Veronica Veronica; Oktavianus Oktavianus; Fajri Usman
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 5, No 2 (2020): Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v5i2.350-361

Abstract

Penelitian ini adalah konstruksi analisis persuasif teks dalam slogan COVID-19 yang di tulis oleh KEMENKES. Teks persuasif merupakan sebuah teks yang bersifat membujuk tanpa adanya paksaan bagi pembaca untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh penulis. Tujuan teks persuasive adalah untuk meyakinkan pembaca agar tertarik dengan isi dari teks tersebut dan dapat mengambil tindakan yang ada pada teks slogan COYID-19 yang ditulis oleh KEMENKES. Sedangkan, slogan adalah serangkaian kata-kata singkat yang menarik dan mudah di paharni bertujuan untuk menyarnpaikan informasi kepada publik. Tujuan penelitian ini adaJah untuk menemukan konstruksi yang digunakan dalarn slogan COVID-19 yang di tulis oleh KEMENKES. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif obeservasi 11011- partisipatoris. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif melalui teks-teks yang dalam slogan COVID-19 yang di tulis oleh KEMENKES sebagai sumber data penelitian. Temuan ini mengarah kepada Leech (I 993) tentang konstruksi yang digunakan pada teks-teks di daJam slogan COVID-19 yang di tulis oleh KEMENKES.
STRUKTUR TINDAK TUTUR NASIHAT YANG TERDAPAT DALAM FILM SURAU DAN SILEK Silmi Hayaty; Oktavianus Oktavianus; Ike Revita
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 5, No 1 (2020): Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.803 KB) | DOI: 10.31604/linguistik.v5i1.101-113

Abstract

Dalam penelitian ini dibahas struktur tindak tutur nasihat yang terdapat di film Surau dan Silek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan struktur tindak tutur nasihat yang ditemukan di film Surau dan Silek. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Revita (2007) untuk mendeskripsikan struktur tindak tutur nasihat yang terdapat di dalam film Surau dan Silek. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa semua tuturan yang mengandung nasihat yang terdapat di film Surau dan Silek. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak melalui teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Data dianalisis dengan metode padan translasional dan padan pragmatis. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, ditemukan beberapa struktur tindak tutur nasihat pada film Surau dan Silek. Struktur tindak tutur nasihat tersebut, yaitu: a) tindakan pokok, b) tindakan pokok diikuti tindakan pendukung, c) tindakan pendukung diikuti tindakan pokok, d) tindakan pokok diapit tindakan pendukung, dan e) tindakan pendukung diapit tindakan pokok.
Perancangan dan Analisis Jaringan FTTB Berbasis Teknologi GPON Pada Bangunan Hotel Yoppi Lisyadi Oktavianus; Ikhwana Elfitri; Onno Widodo Purbo
Jurnal Inovtek Polbeng Seri Informatika Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/isi.v8i1.3213

Abstract

This paper presents the design and implementation of a Fiber To The Building (FTTB) network infrastructure based on Gigabit Passive Optical Network (GPON) technology in a hotel cluster building located in West Sumatra, Indonesia. GPON technology was selected for its cost-effectiveness and efficiency in the distribution area, particularly when the terminal bandwidth is set at ≤500 Mbps. The waterfall method was utilized in the network's design. The results were tested and analyzed across three Open System Interconnection (OSI) layers: the physical layer, represented by the link power budget; the datalink layer, represented by the Traffic Container (T-CONT); and the network layer, represented by the QoS network performance. The link power budget showed a minimum received power of -16.41 dBm on the downlink and -18.95 dBm on the uplink, with a power margin value above zero. T-CONT has been implemented with the fixed bandwidth value set to provide a bandwidth guarantee meeting the minimum requirement of 1.1 Mbps. The network performance of the FTTB GPON demonstrated excellent performance, as per Internet Protocol Harmonization Over Network (TIPHON) standards, recording a latency of 1.18 ms, jitter of 0.18 ms, and zero packet loss
Perancangan dan Analisis Jaringan FTTB Berbasis Teknologi GPON Pada Bangunan Hotel Oktavianus, Yoppi Lisyadi; Elfitri, Ikhwana; Purbo, Onno Widodo
Jurnal Inovtek Polbeng Seri Informatika Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/isi.v8i1.3213

Abstract

This paper presents the design and implementation of a Fiber To The Building (FTTB) network infrastructure based on Gigabit Passive Optical Network (GPON) technology in a hotel cluster building located in West Sumatra, Indonesia. GPON technology was selected for its cost-effectiveness and efficiency in the distribution area, particularly when the terminal bandwidth is set at ≤500 Mbps. The waterfall method was utilized in the network's design. The results were tested and analyzed across three Open System Interconnection (OSI) layers: the physical layer, represented by the link power budget; the datalink layer, represented by the Traffic Container (T-CONT); and the network layer, represented by the QoS network performance. The link power budget showed a minimum received power of -16.41 dBm on the downlink and -18.95 dBm on the uplink, with a power margin value above zero. T-CONT has been implemented with the fixed bandwidth value set to provide a bandwidth guarantee meeting the minimum requirement of 1.1 Mbps. The network performance of the FTTB GPON demonstrated excellent performance, as per Internet Protocol Harmonization Over Network (TIPHON) standards, recording a latency of 1.18 ms, jitter of 0.18 ms, and zero packet loss
PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA NAGARI ANDALEH MELALUI PEMBANGUNAN BRANDING DAN POSITIONING DI KECAMATAN BATIPUH KABUPATEN TANAH DATAR Khairil Anwar; Eri Gas Ekaputra; Oktavianus Oktavianus; Elvira Luthan; Varhanno Khallifhatul Khanh; Vitrya Qurratu Ayuni Khanh; Aufa Fikhriah; Resca Caesar Resti; Savira Nurul Hayuni
BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN Vol. 4 No. 4 (2021)
Publisher : LPPM (Institute for Research and Community Services) Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/bina.v4i4.368

Abstract

Nagari Andaleh is a village in Batipuh District, Tanah Datar Regency, West Sumatra Province. This Nagari is rich with potential natural resources and human resources. Currently, this Nagari has become one of the tourist destinations in Tanah Datar Regency. The problem faced by the Nagari is the problem of branding and positioning tourist destinations. The purpose of this activity is to empower human resources to utilize natural resources as tourist destinations and develop the competitiveness of destination products to markets outside Tanah Datar Regency, accelerating the diffusion of technology and management from universities to partners. In particular, the purpose of the activity is to explore and build branding and positioning of tourist destinations in the Nagari. The activity is carried out in 3 stages. The first stage of preparation begins with socialization, contacting the Nagari government and related parties to determine the schedule of activities, and compiling activity modules, and preparing for the implementation of activities. The stage of implementing activities in the aspect of destination with destination quality control methods, training methods on strengthening Nagari institutions, branding and positioning development workshops, training methods for destination creation, and consulting. The final stage is the implementation of monitoring and evaluation of activities. The results of the activities are creating branding and positioning of Nagari tourist destinations, improving quality and destinations that are following natural resources, developing destination design innovations, and improving quality so that they can target the destination market. Mentoring activities need to be continued to help Nagari build tourist destinations Nagari Andaleh continues to grow.
Linguistic Landscape and Cultural Approach through Minangkabau and Malay Language as Election Campaign Strategies Oktavianus Oktavianus; Indirawati Zahid; Ferdinal Ferdinal; Zulprianto Zulprianto
Jurnal Gramatika Vol 10, No 2 (2024)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/jg.2024.v10i2.8549

Abstract

Politicians' use of language as part of a cultural approach to influence voters is visible during political campaigns in Minangkabau (West Sumatra) and Malaysia. Therefore, this study examines politicians' use of the Minangkabau and Malay language in Malaysia during the campaign in the two general elections. Data were the political campaign props, such as billboards and banners of competing politicians, available offline (Minangkabau language) and online (Malay language). The study departed from the linguistic landscape and cultural approach. Discussions with politicians regarding using the Minangkabau language in their campaigns were also done. The data were analyzed using the distributional and referential methods. The findings showed that the politicians used the Minangkabau and Malay languages as slogans, warnings, invitations, insinuations, and promises by which they introduced their programs. It was also found that using the Minangkabau and Malay language in campaigning allowed the politicians to build emotional closeness with their potential voters, showing local characteristics and being more communicative as their messages were understood more quickly, especially when emphasizing specific political messages.