Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PESIJUEK SEBAGAI MEDIA DAKWAH DI ACEH Sakdiah Sakdiah; Yunaidi Yunaidi
Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 21, No 1 (2015): Jurnal Al Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/albayan.v21i31.147

Abstract

Budaya Peusijuek dalam masyarakat Aceh telah menjadi suatu amalan yang turun temurun dan tidak mungkin terhapus, bahkan senantiasa mengiringi setiap upacara, apakah sosio-budaya, sosio-kemasyarakatan maupun sosio-keagamaan. Contohnya orang yang melakukan ibadah haji juga tidak terlepas dari upacara peusijuek bahkan ketika pulang melaksanakan ibadah haji juga disambut dengan upacara peusijuek. Upacara peusijuek yang dilakukan masyarakat Aceh disesuaikan dengan tuntutan adat masing-masing daerah, masyarakat mempercayai bahwa jika segala sesuatu tanpa dibarengi dengan peusijuek, maka sesuatu yang buruk akan terjadi nantinya, peusijuek menjadi hal yang sangat bermakna dan sangat sakral bagi masyarakat Aceh dan diyakini sebagai ritual yang berkaitan dengan keagamaan, sehingga peusijuek menjadi budaya yang sangat sukar untuk dipisahkan dari masyarakat Aceh pada umumnya. Sebagaimana yang kita lihat sekarang yang berkembang di dalam masyarakat, peusijuek adalah suatu budaya yang tidak boleh ditinggalkan oleh masyarakat, khususnya kalangan awam, sebagaimana kita ketahui bahwa budaya peusijuek selain dipraktikkan oleh masyarakat Aceh yang khas budaya keislamannya, budaya ini juga dilakukan oleh masyarakat di luar Aceh salah satunya Hindu. Dan orang yang melakukan peusijuek bukan hanya kalangan awam tetapi juga tokoh agama, cendikiawan, dan ulama-ulama juga ikut melakukannya. Ajaran Islam konsepsi yang sempurna dan komprehensif, karena ia meliputi segala aspek kehidupan yang sempurna yang meliputi segala aspek kehidupan manusia, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Sedangkan aspek sosiologi, Islam merupakan fenomena peradaban, kultural, dan realitas sosial dalam kehidupan manusia. Salah satu aktivitas keagamaan yang secara langsung digunakan untuk mensosialisasikan ajaran Islam bagi penganutnya dan umad manusia pada umumnya adalah aktivitas dakwah. Aktivitas ini dilakukan baik melalui lisan, tulisan, maupun perbuatan nyata.
IMBAUAN RABAB PASISISA SEBAGAI SUMBER PENCIPTAAN KOMPOSISI GITIAK MAMBAO RASO Bayu Eka Saputra; Yunaidi Yunaidi; Darmansyah Darmansyah
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 5, No 1 (2019): Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v5i1.765

Abstract

Penciptaan komposisi pada masa lalu sering dilakukan secara kolektif dan ditujukan untuk kepentingan bersama dalam satu masyarakat atau komunitas.Seiring dengan perkembangan zaman penciptaan komposisi karawitan telah menghadirkan keberadaan musik tradisi yang ada sebagai sumber penciptaan. “Gitiak Mambao Raso” merupakan karya komposisi baru yang berangkat dari motif-motif imbauan Rabab Pasisia yang memakai nada Le (6/). Dalam penggarapan komposisi “Gitiak Mambao Raso” terjadi exsplorasi terhadap musik tradisi, denga melakukan pengolahan menjadi tekhnik-tekhnik musik konvensional dan penggabungan pengolahan sumber tradisi baik secara lebih leluasa terjadi pengolahan terhadap materi musikal Imbauan Rabab Pasisia, baik melalui pengembangan bunyi, tempo terikat dengan sumber tradisi.
The Shifting of Function and Role of the Leader in the Matrilineal Kinship System in Minangkabau in the Performing Arts of Ratok Nagari Nurwani Nurwani; Martozet Martozet; Yunaidi Yunaidi
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 3, No 4 (2020): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v3i4.1357

Abstract

Minangkabau has undergone changes in various fields including customs related to the role and function of the Penghulu. These changes greatly affect life in the kinship system in Minangkabau. This study aims to see the phenomenon of changing the role and function of the Penghulu and its influence in the life of the matrilineal community, which is interpreted and expressed in the artwork of Ratok Nagari. In order to know the shift in roles and functions, the theory of change is used. Social change is closely related to people's lives, resulting in changes in the values and order of community life. This research uses qualitative methods including literature review, observation, interviews, and documentation. While the method of creationincludes exploration, improvisation and formation.The leader has a very important position, seen from his role and function in determining the future of his people.The shifting of times and interests have made lines of society reap controversy in living social life. The lack of reviewing and maintaining the Nagari adat traditions makes a group of people forget the function and role of the Penghulu. Currently the Penghulu is no longer carrying out its role and function as a leader in the matrilineal, tribal and Nagari families, in accordance with the Nagari customs they lead. The process of creating Ratok Nagari begins with interpreting the phenomena that have occurred in the changing roles and functions of the Penghulu, followed by reinterpreting the creation of dance concepts. The creation of a dance work entitled Ratok Nagari is a reflection of the worker's reflection in seeing and responding to the Minangkabau social phenomenon.
Analisis Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) di Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman Yogyakarta Mia Dwi Etafiana; Anna Kusumawati; Dwi Aryani Suryangingrum; Azhari Rizal; Muhammad Mustangin; Ratna Sri Harjanti; Yunaidi Yunaidi
JURNAL TRITON Vol 15 No 1 (2024): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v15i1.623

Abstract

Pemerintah menargetkan untuk peningkatan gula nasional adalah dengan cara perluasan areal tebu di Indonesia. Pencarian lahan baru sebagai usaha perluasan areal tebu harus diteliti sumberdaya lahannya agar berproduksi secara berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi kelas kesesuaian lahan secara spesifik bagi tanaman tebu di Desa Wedomartani agar dapat memberikan saran sesuai dengan hasil analisis kesesuaian lahan untuk pengelolaan lahan yang tepat. Penelitian ini dilakukan di bulan Juni-Juli 2023 di Desa Wedomartani dan Laboratorium Tanah dan Nutrisi Tanaman Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga titik lokasi di desa tersebut dengan menggunakan metode random sampling. Penentuan lokasi penelitian atau SPL didasarkan pada lahan yang ditanami tebu di Desa Wedomartani. Parameter yang diamati antara lain kondisi iklim, drainase, tekstur tanah, kedalaman tanah efektif, Kapasitas Tukar Kation (KTK), pH tanah, C-Organik, N Total, P Tersedia, K Tersedia, kemiringan lereng, bahaya erosi dan banjir serta volume singkapan batuan dan batuan permukaan. Hasil penelitian menunjukkan kondisi lahan di Wedomartani untuk kesesuaian lahan tanaman tebu yaitu S3rc dan S3na yang mempunyai faktor pembatas berupa tekstur tanah dan kurangnya P Tersedia. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu penambahan pupuk organik dan pupuk anorganik yang mempunyai unsur hara P.