Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Nanoparticles-Based Face Masks and Respirators for Preventing COVID-19 Transmission: Breathability Versus Biocidal Activities Saminan Saminan; Linda Julisafrida; Sakdiah Sakdiah; Ratna Idayati; Nurul Fajri; Muhammad Iqhrammullah
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 2 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i2.15018

Abstract

Use of face masks and respirators are significant in preventing the transmission of coronavirus disease 2019(COVID-19) via respiratory droplets or aerosols. The development of face masks and respirators have beenfocused on the modification using nanoparticles (NPs) to obtain biocidal activities. The incorporation ofNPs can also increase the hydrophobicity of the material that assists the repelling of virus carrying dropletsor aerosols. Nevertheless, the common cost of gaining those benefits is breathability. Previous studies havereported on the discomforts of wearing a face mask or respirator, one of which is stems from breathingdifficulty. At the time of pandemic, maintaining the comfort wearing of face masks or respirators is evenmore crucial. Thus, this review article is important to keep the breathability aspect gaining a spotlight inthe development of NPs-modified face masks or respirators. Herein, we discuss the relationship betweenthe addition of NPs with breathability of the material. In the beginning of discussion, types of protectiverespiratory equipments, and biocidal activities of the modified fabrics are discussed. Strategies in maintainingthe air permeability for long duration use and self-cleansing feature are also discussed.
Perbandingan tingkat Caregiver burden pada ibu yang mengasuh pasien skizofrenia laki-laki dan perempuan Dianita Permatasari; Sakdiah Sakdiah; Zulfa Zahra
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 20, No 1 (2020): Volume 20 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jks.v20i1.18292

Abstract

Abstrak. Skizofrenia merupakan gangguan mental berat yang ditandai dengan gangguan yang mendalam pada proses berfikir, berbahasa, persepsi, dan pengalaman psikotik berupa mendengar suara-suara yang tidak lazim ataupun delusi. Sekitar 40-90% pasien skizofrenia hidup dengan caregiver yang biasanya ibu kandung yang mengasuh pasien tersebut. Skizofrenia tidak hanya berdampak pada pasien tetapi juga pada caregiver pasien tersebut. Dampak pada caregiver disebut caregiver burden yang dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah jenis kelamin pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan tingkat caregiver burden pada ibu yang mengasuh pasien skizofrenia laki-laki dan perempuan. Desain penelitian ini adalah analitik cross sectional. Responden penelitian ini berjumlah 70 orang menggunakan metode accidental sampling. Data dianalisis menggunakan uji man whitney u . Penelitian ini memperoleh rentang tingkat caregiver burden  pada ibu yang mengasuh pasien skizofrenia laki-laki dalam tingkatan sedang sampai tinggi dengan rentang terbanyak adalah pada rentang tinggi (60%) dan rentang tingkat caregiver burden pada ibu yang mengasuh pasien skizofrenia perempuan dalam tingkatan rendah sampai dengan sedang dengan rentang terbanyak adalah pada rentang sedang (88,6%) menunjukkan p value 0,001. Kesimpulan dari penelitian, tidak terdapat perbandingan pada karakteristik demografi ibu yang mengasuh pasien skizofrenia dan terdapat perbandingan tingkat caregiver burden pada ibu yang mengasuh pasien skizofrenia laki-laki dan perempuan dimana tingkatan lebih tinggi pada ibu yang mengasuh pasien skizofrenia laki-laki.Kata Kunci : caregiver burden, caregiver, skizofreniaAbstract. Schizophrenia is a severe mental disorder characterized by profound disturbances in the process of thinking, language, perception, and psychotic experiences in the form of hearing unusual or delusional sounds. Approximately 40-90% of schizophrenic patients live with caregivers who are usually biological mothers for these patients. Schizophrenia not only affects patients but also the caregiver of these patients. The impact on caregiver is called caregiver burden which is influenced by several factors one of which is the sex of the patient. This study aims to compare the level of caregiver burden among mothers caring for male and female schizophrenic patients. The design of this study was cross sectional analytic. The number of respondents in this study were 70 people were taken using the accidental sampling method. Data were analyzed using the Whitney Man Test. This study obtained a range of caregiver burden levels for mothers who care for male schizophrenia patientsin moderate to high levels with the highest range is in the high range (60%)  and a range of caregiver burden levels for mothers who care for female schizophrenia patients in low to moderate levels with the highest range is in the moderate range (88,6%)  showing a p value of 0.001.  The conclusion of the study, there is no comparison on the demographic characteristics of mothers who care for schizophrenia patients and there is a comparison of the level of caregiver burden in mothers who care for male and female schizophrenic patients where the level is higher in mothers who care for male schizophrenic patients. Key Words : caregiver burden, caregiver, schizophrenia
Hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian osteoartritis lutut di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Kota Banda Aceh Cici Enjelia Nata; Safrizal Rahman; Sakdiah Sakdiah
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 20, No 3 (2020): Volume 20 Nomor 3 Desember 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jks.v20i3.18215

Abstract

Abstrak. Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan parameter yang digunakan untuk menilai komposisi tubuh dengan menggunakan klasifikasi Asia Pasifik. IMT menjadi salah satu faktor risiko terjadinya osteoartritis lutut. Osteoartritis lutut merupakan penyakit degeneratif yang terjadi pada sendi lutut. Berdasarkan RISKESDAS tahun 2018, Provinsi Aceh menduduki peringkat pertama sebagai provinsi dengan angka penyakit sendi terbanyak yang termasuk osteoartritis lutut yaitu 13.3%. Prevalensi indeks massa tubuh berlebih di Indonesia pada tahun 2018  meningkat dari 26.3% menjadi 34.4% sehingga kemungkinan terjadinya osteoartritis lutut juga meningkat. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional dilakukan dengan cara mengukur berat badan dan tinggi badan responden yang memenuhi kriteria penelitian berdasarkan pedoman American College of Rheumatology (ACR). Sampel dikumpulkan berdasarkan rekam medis di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin kota Banda Aceh sejak september hingga oktober 2019 yang melibatkan tujuh puluh responden sebagai sampel penelitian yang dimana 51 responden (72.9%) memiliki indeks massa tubuh berlebih dan 43 responden (61.4%) didiagnosis dengan Osteoartritis lutut. Berdasarkan hasil analisis uji Chi Square, nilai p value yang diperoleh adalah 0.021 (p value ≤ 0,05). Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian osteoartritis lutut di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin di kota Banda Aceh.Kata Kunci: Indeks massa tubuh; berat badan lebih, osteoartritis lutut;               Abstract. Body Mass Index (BMI) is a parameter to measure body composition which is classified into underweight, normal and overweight. Overweight has been known to potentially cause knee osteoarthritis. Knee osteoarthritis is a degenerative disease happening on the knee. Based on RISKESDAS 2018, Aceh led Indonesia as a province with the highest number of knee arthritis (13.3%). In the same year, the prevalence of overweight in Indonesia has also increased from 26.3% to 34.4% and is expected to rise annually. This research is an analytic observational using cross sectional design. The method used in this research is body weight and body length measurement of samples fulfilling the criteria based on American College of Rheumatology (ACR). Data were collected based on medicalr record at Zainoel Abidin General Hospital, Banda Aceh, from September to October 2019. We examined 70 respondents, 51 of them (72.9%) had overweight IMT and 43 of them (61.4%) were diagnosed with knee osteoarthritis. Chi Square analysis showed p value 0,021 (p value ≤ 0.05). We concluded that there is a correlation between body mass index with knee osteoarthritis in Zainoel Abidin General Hospital, Banda Aceh.Keyword: Body Mass Index; overweight; knee osteoarthritis;
Effects of Nutritional Education On Knowledge And Snack Foods Election of Junior High School Students Husnah Husnah; Sakdiah Sakdiah; Siti Hajar; Siti Zubaidah
Proceedings of AICS - Social Sciences Vol 11 (2021): the 11th AIC on Social Sciences, Syiah Kuala University
Publisher : Proceedings of AICS - Social Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Snack is a type of food that is widely consumed in everyday life, especially by school-age students. The selection of snacks by students generally does not pay attention to the nutritional value, safety and cleanliness. Unhealthy snacks have an unfavorable impact on health, this can occur due to lack of knowledge. Nutritional education is a media for delivering information about problems and nutritional content. The purpose of this study was to determine the effect of nutritional education on knowledge and the selection of snacks for students. This research was conducted from 7 to 15 February 2020 with the research sample in the form of all VII and VIII grade students in one of the public junior high school in Banda Aceh and the type of this research is analytical experimental method with one group pretest and posttest design. Sampling is taken by probability sampling with a simple random sampling technique that taken based on the students attendance number which is interspersed with one number and so on. Pretest and posttest data about the knowledge of 85 students were tested statistically with the Wilcoxon test and showed that 91.8% of students had good knowledge but after nutritional education there was an increase to 95.3%, meanwhile 35.3% of students who had good behavior in choosing types of snacks after receiving nutritional education increased to 54.1 %. It can be concluded that nutritional education has an effect on increasing knowledge and behavior in choosing types of snacks (p = 0.001 and Z = -3.78) in students at one of the public junior high school in Banda Aceh.Keywords: Nutritional education, snacks, knowledge, the selection of snacks.
PESIJUEK SEBAGAI MEDIA DAKWAH DI ACEH Sakdiah Sakdiah; Yunaidi Yunaidi
Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 21, No 1 (2015): Jurnal Al Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/albayan.v21i31.147

Abstract

Budaya Peusijuek dalam masyarakat Aceh telah menjadi suatu amalan yang turun temurun dan tidak mungkin terhapus, bahkan senantiasa mengiringi setiap upacara, apakah sosio-budaya, sosio-kemasyarakatan maupun sosio-keagamaan. Contohnya orang yang melakukan ibadah haji juga tidak terlepas dari upacara peusijuek bahkan ketika pulang melaksanakan ibadah haji juga disambut dengan upacara peusijuek. Upacara peusijuek yang dilakukan masyarakat Aceh disesuaikan dengan tuntutan adat masing-masing daerah, masyarakat mempercayai bahwa jika segala sesuatu tanpa dibarengi dengan peusijuek, maka sesuatu yang buruk akan terjadi nantinya, peusijuek menjadi hal yang sangat bermakna dan sangat sakral bagi masyarakat Aceh dan diyakini sebagai ritual yang berkaitan dengan keagamaan, sehingga peusijuek menjadi budaya yang sangat sukar untuk dipisahkan dari masyarakat Aceh pada umumnya. Sebagaimana yang kita lihat sekarang yang berkembang di dalam masyarakat, peusijuek adalah suatu budaya yang tidak boleh ditinggalkan oleh masyarakat, khususnya kalangan awam, sebagaimana kita ketahui bahwa budaya peusijuek selain dipraktikkan oleh masyarakat Aceh yang khas budaya keislamannya, budaya ini juga dilakukan oleh masyarakat di luar Aceh salah satunya Hindu. Dan orang yang melakukan peusijuek bukan hanya kalangan awam tetapi juga tokoh agama, cendikiawan, dan ulama-ulama juga ikut melakukannya. Ajaran Islam konsepsi yang sempurna dan komprehensif, karena ia meliputi segala aspek kehidupan yang sempurna yang meliputi segala aspek kehidupan manusia, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Sedangkan aspek sosiologi, Islam merupakan fenomena peradaban, kultural, dan realitas sosial dalam kehidupan manusia. Salah satu aktivitas keagamaan yang secara langsung digunakan untuk mensosialisasikan ajaran Islam bagi penganutnya dan umad manusia pada umumnya adalah aktivitas dakwah. Aktivitas ini dilakukan baik melalui lisan, tulisan, maupun perbuatan nyata.
KARAKTERISTIK MANAJEMEN ORGANISASI ISLAM Sakdiah Sakdiah
Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 20, No 1 (2014): Jurnal Al Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/albayan.v20i29.115

Abstract

Berbicara tentang organisasi pasti kita akan bertanya-tanya apakah sebuah organisasi mempunyai tipe-tipe? ataupun macam-macam tipe dalam sebuah organisasi ? “bagaimanakah skema organisasi itu sendiri“, itulah salah satu contoh dari pertanyaan-pertanyaan yang akan terlontar dari seseorang ketika dihadapkan dengan sebuah pembahasan mengenai ORGANISASI. Manusia merupakan makhluk yang unik yakni dapat sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia pasti membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan yang dimaksud tidak hanya kebutuhan pokok seperti sandang, papan dan pangan. Kebutuhan ini juga mencakup kebutuhan spiritual, dalam hal ini adalah agama. Suatu manusia yang telah memiliki agama, maka ia akan membentuk atau mengikuti organisasi agama tertentu yang dianutnya. Ekspresi sosial dari ajaran serta kepercayaan agama dihidupkan dan dipelihara oleh adanya organisasi keagamaan. Tidak ada satu agamapun yang dapat hidup terus tanpa organisasi keagamaan. Benar seseorang dapat menciptakan gagasan religious dan mengubah ritual yang kuno secara individual, tetapi ia dipengaruhi dan mempengaruhi yang lain melalui organisasi keagamaan. Keberadaan organisasi keagamaan kadang-kadang tidak disadari oleh para anggotanya, karena lahir dan bereksistensi secara alamiah dengan simultan dengan kebutuhan masyarakat.
Tanggapan Masyarakat Mengenai Social Distancing Dan Physical Distancing Pada COVID-19 Di Kecamatan Medan Timur Ulzi Echa Wiranda; Herlina Dimiati; Sakdiah Sakdiah
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous Vol. 7 : No. 2 (November, 2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v7i2.4054

Abstract

Coronavirus Diseases (COVID-19) atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2), penyebab penyakit pernapasan akut di Wuhan, Provinsi Hubei, World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia, sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KMMD). Diketahui sesuai protokol pencegahan salah satunya dengan Social Distancing (Jarak Sosial) Dan Physical Distancing (Jarak Fisik) masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan COVID-19 seperti Social Distancing dan Physical Distancing, akibat hal tersebut juga mengakibatkan dampak yang terjadi di beberapa Negara-negara kurangnya penerimaan masyarakat dalam menjalani pencegahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tanggapan Masyarakat Mengenai Social Distancing dan Physical Distancing Di Kecamatan Medan Timur. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif dengan Desain Cross Sectional, Sampel dalam penelitian ini adalah 100 Masyarakat Kecamatan Medan Timur Usia produktif . Dengan teknik Probability Sampling berupa Strafied Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online (Google-form) kepada masyarakat yang tersebar di 11 Kelurahan, Kecamatan Medan Timur. Data di Analisis menggunakan Uji Univariat dengan Aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan menurut Karesteristik Demografis,  bahwa Umur 20-35 tahun sebanyak 68.0% dan <20 tahun 13,0%. Menurut Profesi Mahasiswa sebanyak 47.0%, Tidak Bekerja sebanyak 29.0% dan yang Bekerja 24.0%. Menurut Status Belum Menikah 56.0% dan Sudah Menikah 44.0%. Menurut Pendidikan Menengah 67.0%, Tinggi 27.0% dan Rendah 6.0%. Gambaran Tanggapan bahwa sebanyak 86,0% memiliki Tanggapan Positif  mayoritas masyarakat mendukung Social Distancing,  dan Sebanyak 91.0%  memiliki Tanggapan positif mayoritas Masyarakat mendukung Physical Distancing.
KOPERASI MAHASISWA SEBAGAI WADAH DALAM MENGEMBANGKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENGHADAPI MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) Sakdiah Sakdiah
SOCIETY Vol. 5 No. 2 (2014): Desember 2014
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.712 KB) | DOI: 10.20414/society.v5i2.1457

Abstract

Koperasi di perguruan tinggi adalah wadah bagi mahasiswa untukmengasah jiwa wirausaha agar bisa menjadi seorang enterpreneur . Sehinggadibentuklah koperasi mahasiswa di setiap perguruan tinggi. denganadanya koperasi mahasiswa seabagai tempat mahasiswa mengembangkanjiwa wirausahanya, mereka diharapkan akan mampu mewujukanMasyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diselenggarakanpada tahun 2015 mendatang. Dimana dalam pagelaran tersebut akanmelibatkan sepuluh negara anggota ASEAN. Oleh sebab itu, Indonesiaharus mempersiapkan perekonomiannya agar mampu bersaing deangananggota negara ASEAN lainnya. Hal tersebut, dapat dimulai daripembekalan melalui mata kuliah kewirausahaan dan koperasi mahasiswadi perguruan tinggi. Dengan harapan ketika mahasiswa di perguruantinggi tersebut lulus, tidak semua mahasiswa cetakan perguruan tinggitersebut yang mencari pekerjaan akan tetapi mereka akan mampumenciptakan lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri dan orang lainagar tercapainya kemandirian ekonomi di negara kita tercinta
Fungsi Tindak Tutur Direktif Pedagang Asongan pada Kapal Motor Penyeberangan di Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh Sakdiah Sakdiah; Maulidya Cahyani; Rahmad Nuthihar
VOCATECH: Vocational Education and Technology Journal Vol 1, No 1 (2019): October
Publisher : Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38038/vocatech.v1i0.3

Abstract

Abstrak— Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis dan fungsi tindak tutur direktif yang digunakan pedagang asongan pada Kapal Motor Penyeberangan (KMP) di Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh dalam interaksinya dengan pembeli. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik rekam dan catat. Data diolah dengan langkah mengidentifikasi data, mengklasifikasi data, menganalisis data, dan menyimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Jenis tindak tutur direktif yang terdapat pada interaksi jual-beli pedagang asongan pada Kapal Motor Penyeberangan (KMP) di Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh meliputi: jenis pertanyaan (questions), permintaan (requstives), larangan (prohibitive), pemberian izin (permissives), desakan dan saran, (2) Fungsi tindak tutur direktif yang ditemukan dalam interaksi jual-beli pedagang asongan pada Kapal Motor Penyeberangan (KMP) di Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh sebanyak enam fungsi tindak tutur direktif. Fungsi tindak tutur direktif yang ditemukan dalam penelitian ini meliputi: delapan fungsi bertanya, satu fungsi memohon, dua fungsi melarang, tiga fungsi mendesak, satu fungsi membolehkan, dan dua fungsi menyarankan. Kata Kunci: Tindak Tutur Direktif, Interaksi Jual Beli. Abstract— This study aims to describe the type and function of directive speech acts used by hawkers in Motorized Crossing Ships (KMP) in Ulee Lheue Port, Banda Aceh, in their interactions with buyers. This research includes the type of qualitative research using a descriptive-qualitative approach. Data collection is done by recording and recording techniques. Data is processed by step identifying data, classifying data, analyzing data, and concluding. The results of the study show that, (1) the type of directive speech acts that occur in the interaction of selling and buying peddlers at the Crossing Motorboat (KMP) at Ulee Lheue Port in Banda Aceh include: questions, requests (requstives), prohibitions (prohibitive ), permissives, pressures and suggestions, (2) The directive function of speech acts found in the interaction of the sale and purchase of hawkers at the Crossing Motorboat (KMP) at Ulee Lheue Port in Banda Aceh is six directive speech acts. The directive speech act functions found in this study include: eight question functions, one invoking function, two prohibiting functions, three urgent functions, one function allows, and two functions suggest. Keywords: Directive Speech, Buy and Sell Interactions.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GALLERY ACCOUNTING DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA BAGI SISWA KELAS XI IPS-5 SMA NEGERI 4 PEKANBARU PADA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Sakdiah Sakdiah
PEKA Vol. 5 No. 2 (2017): Desember
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.499 KB)

Abstract

The purpose of this study was to determine the learning outcomes Accounting Services Company Accounting Cycle material through the application of learning models Gallery Accounting.Results of learning materials Accounting Cycle Accounting Services Company is expected to increase, so the basic competencies to be achieved in the learning process can be mastered by the student to the fullest.Where the research was conducted in SMA Negeri 4 Pekanbaru, the Adi Sucipto No. 67 Pekanbaru.Subjects in this study were students of class XI IPS-5 school year 2015/2016 totaling 34 students consisting of 20 girls and 14 boys.The research method using action research methods class.Much of the action three times in three cycles.Each cycle consists of four stages covering action planning, action, observation results of actions, and reflecting the results of the action.The results showed that the condition pratindakan average value obtained by 76 students, the first cycle = 84, the average value of the second cycle = 86, and the third cycle = 89, then from the condition pratindakan compared to the third cycle increased by 13.This indicates that the use of models Gallery Accounting learning can improve learning outcomes in particular Accounting Services Company Accounting Cycle material.Based on the conclusions of this study need to be tested on other subjects.Need to develop models of learning Gallery Accounting Accounting on different materials.Learning need to be designed using the Gallery Accounting with different learning models.