Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Faktor Penyebab Rejected Fresh Part Garnish-Tailgate UPR Dan Usulan Perbaikan Proses Fresh Part Handling Dengan Metode FMEA Dan AHP Di Automotive Manufaktur PT. BBC Nina Tania Lestari; Wiwik Sulistiyowati
INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science Vol 6 No 2 (2023): INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/intecoms.v6i2.7697

Abstract

PT.BBC adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Automotive yang merupakan perusahaan Joint Venture antara dua produsen besar yang ada di ASIA. Bisnis inti PT. BBC adalah Injection, Painting, dan Assembly. Dan Finish Good hasil dari assembly di PT.BBC akan di kirim ke manufactur assembly automotive untuk di rakit menjadi satu-kesatuan product mobil. Proses penanganan fresh part handling masih belum optimal, tingginya angka reject fresh part khususnya Garnish Tailgate UPR, ketika ada fresh part yang reject, kerugian akan di tanggung oleh PT. BBC, dan juga dapat mengganggu jalannya proses produksi. Fresh part Garnish-Tailgate UPR merupakan item yang harus di process painting warna crome sebelum di process assembly dengan bagian pintu belakang mobil sebelum bagian pintu mobil tsb di kirimkan ke customer. Reject yang terjadi pada fresh part Garnish-Tailgate UPR disebabkan beberapa hal, yaitu kondisi box yang tidak sesuai, metode penumpukan fresh part di dalam box yang kurang optimal, serta proses pembongkaran, sebagian besar penyebab terjadinya reject fresh part terjadi pada saat pra produksi, yaitu mulai dari proses receiving dan proses keeping. Jenis reject antara lain reject Sink Mark, Discoloration, dan Delamination. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor penyebab munculnya reject pada proses fresh part handing item Garnish-Tailgate UPR, menentukan solusi untuk meminimalkan atau menghilangkan reject yang disebabkan oleh proses fresh part handling, dan menganalisis serta memperbaiki suatu proses kerja secara nyata untuk menentukan solusi untuk meminimalkan atau menghilangkan reject yang muncul pada proses fresh part handling pada Garnish-Tailgate UPR. Data pada penelitian ini akan di olah dengan Metode Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil analisa dengan menggunakan metoda FMEA di dapatkan jenis reject yang harus di atasi terlebih dahulu adalah tipe Reject Sink Mark dan Reject Delamination, dan peran serta Management serta department terkait harus mengetahui dan juga menginformasikan hal ini kepada supplier, sehingga rejected jenis ini bisa dikendalikan mulai dari process pengiriman fresh part dari supplier ke PT.BBC serta saat di terima PT. BBC dan diprocess keeping. Selanjutnya untuk mengetahui prioritas apa saja yang harus dilakukan untuk Mengendalikan Kualitas Fresh Part Garnish-Tailgate UPR di PT. BBC adalah Perbaikan Box Keeping, kemudian dilakukan training Receiving Activity, dan dilakukan perbaikan packing Keeping, dan prioritas terakhir adalah Perbaikan SOP Receiving, dan semua ini harus ada komitment dari Management dan department terkait untuk melakukan aktivitas perbaikan tersebut sesuai dengan urutan prioritas yang ada.
Peningkatan Produktivitas Produksi Kaos Sablon Menggunakan Metode Lean Manufacturing Dan Kaizen Achmad Irfan Adi Surya; Wiwik Sulistiyowati
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 4 No. 3 (2025): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan (in press)
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/jtmit.v4i3.1118

Abstract

Produksi kaos sablon merupakan bagian dari industri kreatif yang berkembang pesat di Indonesia, tetapi masih menghadapi berbagai kendala seperti pemborosan waktu, penggunaan bahan yang tidak efisien, dan ketidakkonsistenan hasil produksi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas produksi kaos sablon melalui penerapan Lean Manufacturing menggunakan Current Value Stream Mapping (CVSM), Value Stream Analysis Tools (VALSAT) menunjukkan pemborosan terbesar terjadi pada kategori processing (25%) dan waiting (20%), yang disebabkan oleh SOP yang belum distandarisasi, waktu setup screen panjang, mesin lama, dan kualitas bahan baku yang tidak konsisten. Implementasi perbaikan menghasilkan penurunan cycle time dari 22.007 detik menjadi 14.892 detik, pengurangan potensi cacat, dan penurunan waktu tunggu antar proses. Sementara itu, pendekatan Kaizen mampu mengoptimalkan aliran produksi, mengurangi pemborosan, meningkatkan kualitas, serta mempercepat penyelesaian pesanan, sehingga dapat meningkatkan daya saing UMKM di industri kreatif.
Peningkatan Produktivitas Produksi Kaos Sablon Menggunakan Metode Lean Manufacturing Dan Kaizen Achmad Irfan Adi Surya; Wiwik Sulistiyowati
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 4 No. 3 (2025): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/jtmit.v4i3.1118

Abstract

Produksi kaos sablon merupakan bagian dari industri kreatif yang berkembang pesat di Indonesia, tetapi masih menghadapi berbagai kendala seperti pemborosan waktu, penggunaan bahan yang tidak efisien, dan ketidakkonsistenan hasil produksi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas produksi kaos sablon melalui penerapan Lean Manufacturing menggunakan Current Value Stream Mapping (CVSM), Value Stream Analysis Tools (VALSAT) menunjukkan pemborosan terbesar terjadi pada kategori processing (25%) dan waiting (20%), yang disebabkan oleh SOP yang belum distandarisasi, waktu setup screen panjang, mesin lama, dan kualitas bahan baku yang tidak konsisten. Implementasi perbaikan menghasilkan penurunan cycle time dari 22.007 detik menjadi 14.892 detik, pengurangan potensi cacat, dan penurunan waktu tunggu antar proses. Sementara itu, pendekatan Kaizen mampu mengoptimalkan aliran produksi, mengurangi pemborosan, meningkatkan kualitas, serta mempercepat penyelesaian pesanan, sehingga dapat meningkatkan daya saing UMKM di industri kreatif.