Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Tecnoscienza

PENGEMBANGAN PRODUK GENDONGAN BAYI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK ADDITIONAL FEATURESDAN KONSEP ANTROPOMETRI Lisa Ranuatur Rohmah*1; Suhartini *2
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 2 No. 1 (2017): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.275 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong masyarakat untuk lebih pandai dalam memilih produk inovatif yang mampu memberikan kemudahan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai pengembangan produk gendongan bayi melalui konsep antropometri dan pertimbangan pada aspek additional features. Tahap pertama yang dilakukan yaitu mengidentifikasi atribut produk yang menjadi keinginan konsumen berdasarkan hasil kuesioner. Kemudian mengintegrasikan hasil kuantitatif kuesioner berdasarkan skala likert ke dalam metode Quality Function Deployment (QFD). Pengukuran 8 data antropometri anak dilakukan agar diperoleh data untuk ukuran produk gendongan bayi yang sesuai dengan perhitungan persentil. Tahap terakhir yaitu membuat rancangan ulang produk gendongan bayi berdasarkan pengolahan data QFD dan antropometri. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh 13 atribut yang menjadi dasar pengembangan produk, diantaranya 6 atribut fitur tambahan yaitu fitur penyangga kepala dengan nilai normal raw weightsebesar 10,73%, fitur bantal, fitur pengunci, fitur topi, fitur kantong, fitur aksesoris mainan musik, dan juga atribut model gendongan modern, kekuatan, harga murah dan terjangkau, bahan yang nyaman bagi kulit bayi, praktis dan tidak pegal, motif lucu dan bervariasi serta mudah diperbaiki dan dibersihkan dengan nilai normal raw weightsebesar 4,83%. Sedangkan untuk aspek ergonomi berkaitan dengan fleksibilitas pada fitur maupun bagian dari produk gendongan bayi. Kata Kunci: additional features, antropometri, pengembangan produk, quality function deployment (QFD).
PENGEMBANGAN PRODUK MEJA SABLON SEMI OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD Haris Maulana; Suhartini Suhartini
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 2 No. 2 (2018): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.106 KB)

Abstract

Pengembangan produk Meja Sablon Semi Otomatis sangat penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen untuk melakukan kegiatan penyablonan agar lebih efektif dan efisien. Pada umumnya dalam industri kecil atau rumah tangga untuk menyablon pakaian masih menggunakan alat sablon manual sehingga mengakibatkan waktu pengerjaan yang lama dan menguras tenaga serta hasil sablon kurang presisi. Berdasarkan pada latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat Meja Sablon Semi Otomatis untuk skala usaha kecil dan menengah dengan menggunakan metode QFD (Quality Function Deployment). Berdasarkan hasil rancangan dengan analisa QFD dihasilkan Meja Sablon Semi Otomatis dengan harga jual sebesar Rp Rp 2.592.629. Meja Sablon Semi Otomatis hasil penelitian ini sudah ditambahkan dengan rangkaian pneumatic sebagai otomatisasi. Selain itu meja terbuat dari bahan besi yang kuat dan tahan terhadap tekanan serta mudah dibongkar pasang sehingga produk tersebut awet dan mudah dibersihkan. Kata Kunci : Meja Sablon, Semi Otomatis, Quality Function Deployment (QFD), Pengembangan Produk
Analisa Risiko Prioritas Perbaikan Kegagalan Proses Penjernihan Air Dengan Metode Fuzzy FMEA Mochammad Basjir; Suhartini Suhartini
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 3 No. 2 (2019): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.43 KB)

Abstract

Analisa risiko kegagalan proses adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendeteksi risiko-risiko apa saja yang berpengaruh terhadap kegagalan proses utamanya proses produksi yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kegagalan sistem. Dari analisa tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk mengatasi risiko yang timbul di masa akan datang dan juga dapat digunakan untuk perbaikan atau menghilangkan kegagalan sebelum kinerja sistem mengalami penurunan. Konsep analisa risiko kegagalan dengan pendekatan metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis) konvensional dan Fuzzy FMEA diterapkan pada 5 tahapan proses produksi penjernihan air bersih didapatkan 20 failure mode. Penentuan urutan prioritas perbaikan kegagalan proses dengan menghitung nilai RPN dengan metode FMEA konvensional kemudian menghitung nilai FRPN dengan metode Fuzzy FMEA. Terdapat perbedaan yang signifikan dari perbandingan hasil perhitungan yang disajikan kedua metode tersebut sehingga mengurangi bias yang terjadi dalam menangkap informasi prioritas perbaikan yang harus dilakukan. Hasil akhir diharapkan dapat dihasilkan usulan perbaikan sesuai dengan kondisi riil yang ada pada perusahaan. Kata kunci: Risiko, Proses Penjernihan Air, FMEA, Fuzzy
Pengembangan Produk Meja Belajar Multifungsi Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Antropometri Suhartini Suhartini
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 4 No. 2 (2020): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meja belajar merupakan salah satu penunjang kegiatan belajar namun disain meja belajar yang ada saat ini tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen, khususnya bagi mahasiswa. Pengembangan disain meja belajar ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan pelanggan serta menghasilkan meja belajar yang ergonomis. Metode yang digunakan dalam pengembangan produk meja belajar multifungsi ini menggunakan pengukuran parameter metode Quality Function Deployment (QFD) dan Antropometri. Hasil yang diperoleh berdasarkan customer needs menunjukkan bahwa terdapat 12 atribut (customer requirement) dan 13 parameter teknis (technical response). Berkaitan dengan hal itu dalam perancangan produk meja belajar multifungsi menggunakan material berupa kayu triplek, penggunaannya dapat dilipat dan diatur disesuaikan dengan posisi yang diinginkan. Ukuran tinggi maksimal alas meja 58 cm, Panjang pada alas meja 43 cm dan lebar 48 cm. Meja ini memiliki beberapa fitur yaitu terdapat fitur port USB, terdapat fitur penyimpanan, dilengkapi dengan power soket, desain yang simple, menarik, praktis serta ergonomis dan dimensi produk yang ideal, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan dalam pemakaian produk tersebut. Kata Kunci : perancangan, meja, belajar, antropmetri, Quality Function Deployment