Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan

Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis di SBU Galangan Pelni Surya Ratna Murtisari Dewi; Suhartini Suhartini
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 01 2021
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.965 KB)

Abstract

SBU Galangan Pelni Surya merupakan anak perusahaan PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PT. PELNI) yang bergerak di bidang docking kapal. Dimana kemanan pada setiap kegiatan pengerjaan yang berjalan merupakan suatu hal yang sangat penting diperhatikan demi menjaga citra baik perusahaan. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) ialah suatu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mencegah suatu mode kegagalan yang mungkin terjadi. Mode kegagalan yang dimaksudkan merupakan apa saja yang berkaitan dengan seluruh kondisi diluar standar yang telah ditetapkan ataupun seluruh kondisi yang yang berjaitan dengan ketidaksempurnaan / kecacatan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa munculnya mode kegagalan pada proses pengerjaan docking kapal dan menemukan upaya penanggulangannya. Merpakan penelitian deskriptif yang mana proses pengumpulan data diperoleh dari penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan secara langsung. Pada analisa pengamatan yang dilakukan terdapat 10 kegiatan pada SBU Galangan Pelni Surya yang berpotensi menyebabkan mode kegagalan. Kemudian didapatkan nilai RPN tertinggi sebesar 270 pada kegiatan pemotongan lambung kapal menggunakan mesin las yang memiliki risiko menyebabkan kebakaran. Selanjutnya telah diketahui bahwa risiko kebakaran diprioritaskan untuk ditangani. Digunakan diagram sebab akibat (fishbone) guna mengidentifiksikan penyebab kebakaran untuk kemudian menemukan upaya yang perlu dilakukan guna untuk mengatasi risiko terjadinya kebakaran.
Usulan Rancangan Tata Letak Fasilitas Proses Replating Kapal dengan Menggunakan Metode ARC dan ARD (Studi Kasus di Sbu Galangan Pelni Surya) Andy Dwiky Alamsyah; Suhartini Suhartini
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 01 2021
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.724 KB)

Abstract

Perancangan Tata Letak Fasilitas (PTLF) adalah metode yang digunakan untuk memanage tata letak tiap area perusahaan hingga tiap-tiap fasilitas produksi perusahaan. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menghasilkan area produksi yang baik sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi seperti (keselamatan, efisiensi dan efektifitas). Penelitian dilakukan di SBU Galangan PELNI Surya Surabaya, dimana kegiatan perusahaan merupakan jasa reparasi kapal. Pelaksanaan penelitian berfokus pada proses replating kapal yang dilakukan dibagian dock perusahaan. Adapun metode yang digunakan adalah Activity Relationship Chart (ARC) dan Activity Relationship Diagram (ARD). Beberapa tahap produksi dan pengukuran area produksi dilakukan untuk mendapatkan data yang diinginkan. Data awal didapatkan layout awal dengan total jalur proses produksi sebesar 221,97 m, kemudian setelah dilakukan proses pengolahan data didapatkan layout alternatif berdasarkan metode ARC dan ARD dengan total jalur proses produksi sebesar 159,12 m. Dengan nilai prosentase perbandingan layout awal dengan layout alternatif sebesar 28,3%.
Penentuan Rute Pengiriman Barang Dan Pengalokasian Armada Dengan Menggunakan Metode Saving Matrix roberto jordan wealepu; suhartini suhartini; wahyu dwi santoso; muchamad nursalim abidin
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 02 2022
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.177 KB)

Abstract

PT. ABCD adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang permesinan pertanian, perkebunan dan kelautan. PT. ABCD merupakan sistem company dari PT. XYZ, yang sudah berpengalaman sebagai distributor penjualan mesin tersebut labih dari 70 tahun, dan ABCD sebagai sistem company kini bergerak dalam 3 bidang dimana ketiganya berperan sebagai penyedia hasil produksi mesin untuk distribusi hasil produksi oleh PT XYZ, ketiga bidang tersebut yaitu: pembuatan mesin, perkapalan,dan mesin diesel. Sasaran distribusi PT. ABCD Indonesia adalah dapat melakukan waktu pengiriman produk secara tepat, biaya yang efisien, dan pelayanan yang baik. Namun dalam kenyataannnya ada beberapa keterbatasan atau permasalahan dari perusahaan,yang pertama adalah biaya yang keluar pada saat melakukan pengiriman tidak efisen, kedua proses distribusi dalam satu kali pengiriman produk hanya dilakukan pada satu customer, sehingga kurang adanya perencanaan pengiriman dan pendistribusian barang yang tepat. Untuk mengantisipasi permasalahan ini, maka diperlukan sebuah metode yang dapat memberikan biaya pendistribusian produk yang minimal dengan menggunakan metode Saving Matrix. Dari hasil perhitungan saving matrix, semula dari 10 rute berubah menjadi 3 rute saja. Perbandingan dari rute awal sebesar 6764 km menjadi 2327 km, dengan total kapasitas tiap rute yang lebih optimal. Hasil tersebut diperoleh dari perhitungan nearest insert dan nearest neighbor.
Pengendalian Kualitas Menggunakan Pendekatan Six sigma sebagai Upaya Perbaikan Produk Defect (Studi Kasus: Departemen Produksi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk) Novan Novan; Suhartini Suhartini
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 01 2021
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.239 KB)

Abstract

Di era Industri 4.0 ini setiap perusahaan dihadapkan pada perubahan lingkungan bisni yang sangat cepat dan kompetitif. Perusahaan bersaing baik di pasar lingkup local maupun internasional,.kualitas produk sangatlah penting bagi perusahaan untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi risiko terjadinya kantong zak semen cacat yang ada di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, dengan menggunakan metode six sigma yaitu DMAIC (define, measure, analzys, improve, control). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa ada beberapa bagian cacat pada kantong semen yaitu kantong pecah pada bagian mulut, body, dan lem kantong zak semen. Dari ketiga jenis cacat tersebut yang paling banyak mengalami cacat adalah pada body kantong zak semen. Factor-faktor penyebab yang membuat kantong zak semen cacat adalah operator, conveyor, dan kantong zak semen yang lolos inspeksi. Sementara itu usulan perbaikan yang dapat diberikan berdasarkan metode DMAIC adalah peningkatan kinerja dan kewaspadaan operator saat kantong zak semen berada di atas conveyor, pengecekan masing-masing mesin dan conveyor sehingga dapat mengantisipasi kejadian kantong cacat, dilakukan control secara visual agar terhindar dari kantong zak semen yang tersangkut dengan mur atau baut yang ada di dalam conveyor.
Implementasi Six Sigma sebagai Pengendalian Kualitas Proses Pengelasan Replating Lambung Kapal KMP Nusa Sejahtera Askabul Mas’amah; Suhartini Suhartini
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 01 2021
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.486 KB)

Abstract

SBU Galangan Surya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang docking kapal. Permasalahan yang dihadapi perusahaan , bagaimana meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan agar dapat meminimasi pekerjaan yang tertunda dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan terutama dalam skala besar. Penelitian ini menggunakan metode Six Sigma sebagai pendekatan improvement yang bertujuan untuk mencari dan mengeliminasi penyebab dari kesalahan atau defect yang terjadi. Tahapan yang digunakan yaitu tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control). Pada tahap define diketahui bahwa terdapat 5 jenis CTQ pada proses pengelasan kapal. Kemudian pada tahap measure diketahui diagram pareto yang paling tertinggi yaitu pada jenis cacat voids sebesar 30% dengan data atribut menggunakan peta kendali control chart yang datanya sudah di dalam batas kendali yang ditentukan. Nilai DPMO didapatkan sebesar 68.620 dan nilai sigma sebesar 2,9. Kemudian dilakukan tahap analisa untuk dilakukan analisis menggunakan diagram fishbone. Setelah diketahui akar permasalahan dilakukan usulan perbaikan menggunakan FMEA guna memperbaiki dan mengurangi defect yang terjadi pada saat proses pengelasan replating lambung kapal.