Ai Mulyani
Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Seni Makalangan

TAFSIR GARAP TARI TRESNA SUMIRAT Mulyani, Ai; Sopandi, Caca
Jurnal Seni Makalangan Vol 10, No 2 (2023): "Tari Dalam Genggaman Tradisi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v10i2.3395

Abstract

ABSTRAK Tresna Sumirat tari ciptaan baru yang menggambarkan sepasang tokoh bertemakan percintaan, dengan bentuk pertunjukan tari berpasangan bersumber dari Folklor daerah Sumedang. Kisahnya menceriterakan pangeran Geusan Ulun Raja Sumedang Larang dengan Putri Harisbaya yang berasal dari Madura yang menjadi selir Raja Cirebon. Kedua wilayah budaya, Sumedang dan Cirebon dijadikan sumber penciptaan, baik gerak maupun artistik pertunjukan. Tari Tresna Sumirat bertujuan untuk mengisi kekosongan keberadaan tarian lepas berpasangan yang bertemakan percintaan pada tari-tarian Sunda khususnya di daerah Bandung. Penciptaan Tresna Sumirat ini menggunakan metode dari Jaqueline Smith- Autard dengan konsep 5 tahapan dalam berkreativitas, yaitu: tahapan dorongan untuk mencipta, tahapan bekerja dengan media, tahapan mewujudkan bentuk akhir, tahapan presentasi dan penampilan, dan tahapan tanggapan dan evaluasi. Hasil yang dicapai adalah sebuah tari berpasangan yang bersumber dari folklor yang bertemakan cinta. Harapannya dapat berkontribusi menjadi salah satu materi ajar di Prodi Tari ISBI Bandung. Kata Kunci: Tresna Sumirat, Sumedang Larang, Tari Berpasangan. ABSTRACT THE WORK INTERPRETATION OF TRESNA SUMIRAT DANCE, DECEMBER 2023. Tresna Sumirat is a new dance creation depicting a pair of characters with a love theme, with a form of paired dance performance originating from the Folklore of Sumedang area. The story tells about Prince Geusan Ulun, The King of Sumedang Larang and Princess Harisbaya from Madura who became the concubine of the King of Cirebon. The two cultural areas, Sumedang and Cirebon, have been used as a source of creation, both movement and artistic of performance. The Tresna Sumirat dance aims to fill the void of free pair dances with the theme of romance in Sundanese dances, especially in Bandung area. The creation of Tresna Sumirat dance uses the method from Jaqueline Smith-Autard with the concept of 5 phases in creativity, namely: impulse to create, working with the medium, realizing the final form, presentation and performance, and response and evaluation. The result achieved is a pair dance that originates from folklore with the theme of love. It is expected that it can contribute to becoming one of the teaching materials at ISBI Bandung Dance Study Program. Keywords: Tresna Sumirat, Sumedang Larang, Pair Dance.
SRIMPI KUTAMAYA SEBUAH KARYA TARI EKSPRESI ESTETIS Mulyani, Ai; Sopandi, Caca
Jurnal Seni Makalangan Vol 9, No 2 (2022): "Dimensi Kreativitas Ketubuhan Penari Sunda"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v9i2.2388

Abstract

Tari Serimpi Kutamaya adalah sebuah judul karya repertoar tari putri, berkarakter lungguh (halus), ditarikan secara kelompok, dan memiliki gaya dan ciri khas Sumedang (kasumedangan). Tarian ini diciptakan untuk mengisi kekosongan pada tarian tradisi jenis putri khas kasumedangan yang tidak ditemukan di Kota Sumedang. Repertoar tari ini merupakan sebuah tarian yang fungsi khususnya yaitu untuk menyambut para tamu, namun tidak menutup kemungkinan dalam penampilannya juga dapat ditarikan atau ditampilkan sebagai tarian lepas artinya dapat pula ditampilkan secara mandiri dalam sebuah pertunjukkan estetis. Proses penciptaanya menggunakan teori estetika instrumental, yaitu meliputi; wujud (rupa), bobot (isi), dan penampilan (penyajian). Adapun dalam proses penciptaanya didasarkan pada pendekatan Pastiche yaitu karya seni yang disusun dari elemen-elemen seni yang dipinjam dari berbagai sumber masa lalu, termasuk sumber tradisi kasumedangan agar tetap lekat dengan ciri dan identitas Kota Sumedang. Kata Kunci: Serimpi Kutamaya, Tradisi, Estetis, Sumedang. ABSTRACT: Srimpi Kutamaya, An Aesthetic Expression Dance. December 2022. Serimpi Kutamaya dance is a female dance repertoire, which has a lithe (smooth) character, is danced in groups, and has the style and characteristics of Sumedang (kasumedangan). This dance was created to fill in the gaps in the traditional dance of the typical casumedang princess type which is not found in Sumedang City. This dance repertoire is a dance whose special function is to welcome guests, but it does not rule out the possibility that in appearance it can also be danced or performed as a freelance dance, meaning that it can also be performed independently in an aesthetic performance. The creation process uses instrumental aesthetic theory, which includes; form (look), weight (content), and appearance (presentation). The process of its creation is based on the Pastiche approach, namely works of art composed of artistic elements borrowed from various sources from the past, including sources from the kasumedangan tradition so that they remain attached to the characteristics and identity of Sumedang City. Keywords: Serimpi Kutamaya, Tradition, aesthetics, Sumedang.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TARI RATOH JAROE DI TK ISLAM AL MUHAJIR (Penerapan Seni Tari dalam Pengetahuan, Perasaan dan Tindakan) Otin Martini; Ai Mulyani; Devika Aulia Dwita Putri
Jurnal Seni Makalangan Vol. 11 No. 2 (2024): "Fenomenologi Tari Berbasis Tradisi dan Kontemporer"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan pendidikan karakter di TK Islam Al Muhajir salah satunya melalui pembelajaran tari Ratoh Jaroe. Permasalahan yang dihadapi jika pendidikan karakter anak tidak dipersiapkan dari usia dini, dampaknya ke depan mengkhawatirkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi pendidikan karakter anak di TK Islam Al Muhajir yang diterapkan melalui pembelajaran tari Ratoh Jaroe seperti gerakan, stuktur tari, busana, makna, musik, syair yang dibawakan dalam menari. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Teori pendidikan karakter yang digunakan mengacu pada aspek Pengetahuan (Moral Knowing), Perasaan (Moral Feeling), dan Tindakan (Moral Action). Hasil penelitian ini adanya implementasi pendidikan karakter yang optimal melalui pembelajaran tari Ratoh Jaroe sehingga perubahan perilaku anak lebih terbentuk ke arah yang lebih baik dalam melestarikan nilai-nilai budaya, menanamkan nilai-nilai pendidikan dan nilai-nilai moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Pengetahuan, Perasaan, Tindakan, Tari Ratoh Jaroe. ABSTRACTTHE IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION ON RATOH JAROE DANCE IN AL MUHAJIR ISLAMIC KINDERGARTEN (THE APPLICATION OF DANCE ART IN KNOWLEDGE, FEELING, AND ACTION), DECEMBER 2024. One of the applications of character education in Al Muhajir Islamic Kindergarten is through learning Ratoh Jaroe dance. The problem faced when children's character education is not prepared from their early age, the impact in the future will be worrying. This research aims to find out how children's character education is implemented in Al Muhajir Islamic Kindergarten which is applied through Ratoh Jaroe dance learning such as movements, dance structures, costume, meaning, music, and poetry performed in dancing. The research uses qualitative method with a descriptive analysis approach. The character education theory which is used refers to the aspects of Knowledge (Moral Knowing), Feelings (Moral Feeling), and Action (Moral Action). The result of this research is the implementation of optimal character education through learning Ratoh Jaroe dance so that changes in children's behavior are formed in a better direction in preserving cultural values, instilling educational values and moral values that can be applied in daily life. Keywords: Character Education, Knowledge, Feeling, Action, Ratoh Jaroe Dance.
TAFSIR GARAP TARI TRESNA SUMIRAT Mulyani, Ai; Sopandi, Caca
Jurnal Seni Makalangan Vol. 10 No. 2 (2023): "Tari Dalam Genggaman Tradisi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v10i2.3395

Abstract

ABSTRAK Tresna Sumirat tari ciptaan baru yang menggambarkan sepasang tokoh bertemakan percintaan, dengan bentuk pertunjukan tari berpasangan bersumber dari Folklor daerah Sumedang. Kisahnya menceriterakan pangeran Geusan Ulun Raja Sumedang Larang dengan Putri Harisbaya yang berasal dari Madura yang menjadi selir Raja Cirebon. Kedua wilayah budaya, Sumedang dan Cirebon dijadikan sumber penciptaan, baik gerak maupun artistik pertunjukan. Tari Tresna Sumirat bertujuan untuk mengisi kekosongan keberadaan tarian lepas berpasangan yang bertemakan percintaan pada tari-tarian Sunda khususnya di daerah Bandung. Penciptaan Tresna Sumirat ini menggunakan metode dari Jaqueline Smith- Autard dengan konsep 5 tahapan dalam berkreativitas, yaitu: tahapan dorongan untuk mencipta, tahapan bekerja dengan media, tahapan mewujudkan bentuk akhir, tahapan presentasi dan penampilan, dan tahapan tanggapan dan evaluasi. Hasil yang dicapai adalah sebuah tari berpasangan yang bersumber dari folklor yang bertemakan cinta. Harapannya dapat berkontribusi menjadi salah satu materi ajar di Prodi Tari ISBI Bandung. Kata Kunci: Tresna Sumirat, Sumedang Larang, Tari Berpasangan. ABSTRACT THE WORK INTERPRETATION OF TRESNA SUMIRAT DANCE, DECEMBER 2023. Tresna Sumirat is a new dance creation depicting a pair of characters with a love theme, with a form of paired dance performance originating from the Folklore of Sumedang area. The story tells about Prince Geusan Ulun, The King of Sumedang Larang and Princess Harisbaya from Madura who became the concubine of the King of Cirebon. The two cultural areas, Sumedang and Cirebon, have been used as a source of creation, both movement and artistic of performance. The Tresna Sumirat dance aims to fill the void of free pair dances with the theme of romance in Sundanese dances, especially in Bandung area. The creation of Tresna Sumirat dance uses the method from Jaqueline Smith-Autard with the concept of 5 phases in creativity, namely: impulse to create, working with the medium, realizing the final form, presentation and performance, and response and evaluation. The result achieved is a pair dance that originates from folklore with the theme of love. It is expected that it can contribute to becoming one of the teaching materials at ISBI Bandung Dance Study Program. Keywords: Tresna Sumirat, Sumedang Larang, Pair Dance.